Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA

MEDIS GASTROENTERITIS DI RS DEDY JAYA BREBES

TAHUN 2020

Disusun Oleh :

1. AKHMAD SAYUTI ( A0020055 )

2. SELVIA YUDISTIRA ( A0020088 )

3. WAFIQ AZIZAH ( A0020097 )

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadiran Allah Swt, atas rahmat dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada

Ny. T Dengan Diagnosa gastroenteritis di RS Dedy Jaya Brebes”

Dalam penyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari segala

kekurangan dan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman

yang penulis miliki, sehingga masih jauh untuk bisa dikatakan lengkap dan

sempurna. Tanpa bantuan dan bimbingan dari banyak pihak tidaklah

mungkin karya tulis ilmiah ini terselesaikan.

Selama menyusun karya tulis ini penulis banyak Memenuhi

hambatan, kesulitan yang tidak mampu penulis pecahkan sendiri tanpa

bantuan berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini tidak lupa

mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ketua STIKes Bahakti mandala Husada Slawi.

2. Dwi Atmoko, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa

Indonesia yang telah meluangkan waktu guna memberi pengarahan dan

saran dalam penyusunan proposal ini.

3. Seluruh staf dosen STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi.

4. Sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada

penulis.

ii
Penulis menyadari keterbatasan dalam penyusun karya tulis ilmiah

ini, maka Penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai

pihak demi perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga karya tulis

ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis

dan pembaca.

Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat

bagi Penulis khususnya dan pengembangan ilmu keperawatan umumnya

Slawi, November 2020

Penulis

iii
MOTO

1. Belum terlambat untuk menjadi apapun yang kamu inginkan

2. Tidak masalah kamu berjalan dengan lambat,asalkan kamu tidak pernah

berhenti berusaha

3. Resiko datang dari ketidaktahuan kamu saat melakukan sesuatu

4. Work hard, Play hard.

5. Kerja keraslah untuk hari ini karena kesuksesan tidak akan tercapai tanpa

adanya hari ini.

6. Take more effort than talk.

7. Formula dari sebuah kesuksesan adalah kerja keras dan tidak pernah

menyerah.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

MOTTO.................................................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

ABSTRAK............................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

Latar Belakang.........................................................................................................1

A. Perumusan masalah..............................................................................4

B. Tujuan Penulisan....................................................................................4

C. Manfaat penulisan..................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................6

A. Pengertian .........................................................................................6

B. Etiologi .............................................................................................6

C. Patofisiologi.......................................................................................7

D. Pathway.............................................................................................9

E. Klasifikasi........................................................................................10

F. Gambaran Klinis .............................................................................10

G. Komplikasi .....................................................................................11

H. Penatalaksanaan .............................................................................11

BAB III METODE PENULISAN......................................................................13

A. Pengumpulan data dan informasi .................................................13

B. Pengolahan data dan informasi...................................................13

v
C. Kesimpulan................................................................................14

D. Saran..........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

v
Abstrak
Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang

disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu

perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual,

muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam.

Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang

sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang

terkontaminasi. Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang

tertutup, seperti di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang

perawatan umum.

Pada orang dengan kondisi tubuh sehat gastroenteritis tidak berakibat

fatal, namun pada pada bayi, orang tua, dan orang yang bermasalah dengan

sistem kekebalan tubuhnya dapat berakibat fatal. Setelah terinfeksi, gejala

gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari dan bertahan selama 1-2 hari, tapi

bisa juga hingga 10 hari. Gastroenteritis menyerang bagian usus pada manusia,

sehingga gejala yang muncul seperti mual munta, dan kehilangan nafsu makan.

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang

disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah

flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya

mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam. Gastroenteritis

menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau

karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang terkontaminasi. 

Gastroenteritis disebabkan oleh dua jenis virus yang umum, yaitu:

Rotavirus, virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi

dan anak-anak karena anak-anak sering memasukkan jari atau benda

terkontaminasi lain ke dalam mulutnya. Orang dewasa yang terinfeksi virus

jenis ini mungkin tidak merasakan gejala apa pun, tapi mereka tetap bisa

menularkannya pada anak kecil maupun bayi. Norovirus, virus jenis ini bisa

menginfeksi siapa saja pada usia berapa pun, baik dewasa maupun anak-anak.

Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia

disebabkan oleh virus ini. Beberapa tempat yang sering terjadi penularan virus

ini adalah ruang kelas atau sekolah, asrama sekolah atau kampus, tempat

perawatan anak, dan ruang perawatan umum. Makanan dan air yang

terkontaminasi menjadi sarana utama dalam penyebaran virus, tapi kontak

secara langsung dengan individu yang terinfeksi juga bisa menular kan virus

ini.

1
2

Setelah terinfeksi, gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari dan

bertahan selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari. Gastroenteritis

menyerang bagian usus pada manusia, sehingga gejala yang muncul adalah

berikut ini: Sakit dan kram perut. Diare berair tapi tidak bercampur darah. Jika

diare sudah bercampur darah, infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih

parah, Mual dan muntah, Kehilangan nafsu makan, Penurunan berat badan,

Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot. (Redaksi Halodok

2011)

Diare sering menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang masih

lemah, sehingga dapat terkena bakteri penyebab diare.jika diare disertai

muntah berkelanjutan akan menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan). Inilah

yang harus diwaspadai karena sering terjadi keterlambatan dalam pertolongan

dan menyebabkan kematian .dehidrasiyang terjadi pada anak akan cepat

menjadi parah. hal ini disebabkan karena seorang anak berat badanya lebih

rendah daripada dewasa. Maka cairan tubuhnya relatif sedikit , sehingga

kehilangan sedikit cairan dapat menggagu oran-organ vitalnya .dehidrasi akan

smakin parah jika di tambah dengan keluhan lainya seperti mencret dan panas

karena kehilangan cairan tubuh lewat penguapan. (Cahyono ,2016).

Menurut World Health Organization (WHO 2018) penyakit

Gastroenteritis diderita 66 juta orang di dunia. Menurut data KEMENKES

(2017) di daerah Brebes terdapat 24.908 orang menderita Gastroenteritis

ditemukan dan di tangani di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Brebes tahun


2

2018 adalah 19.574 Total kasus diare tahun 2018 menurun dibanding jumlah

kasus pada tahun 2017 mencapa

24.908 kasus, hal ini di sebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).

Tindakan yang harus dilakukan pada pasien diare dengan Gangguan

Keseimbangan cairan dan elektrolit adalah pemberian makanan yang

mengandung zat besi dan pemberian makanan yang sedikit berserat, pemberian

cairankhusus yang mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan

dehidrasi bila di perlukan, pemberian obat-obatan pemberian anti biotik.

Pemberian cairan sangat penting mengingat komplikasi tersering yang juga

dapat menyebabkan kematian penderita dehidrasi (Rianto, 2017). Berdasarkan

hal tersebut diatas, maka terdapat suatu permasalahan yang serius pada pasien

gastroenteritis, yaitu gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Sehingga

penulis menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan keperawatan pada

klien gastroenteritis dengan masalah gangguan cairan dan elektrolit


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumusakan masalah sebagai

berikut: Bagaimanakah asuhan keperawatan pada Ny.T dengan gastroentritis di

RS Dedy Jaya Brebes?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Dapat memberikan asuhan keperawatan pada Ny.T dengan

riwayat gastroenteritis di RS Dedy Jaya Brebes.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penulis menyusun karya tulis Ilmiah tentang

gastroentritis:

a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny.T di RS Dedy Jaya Brebes.

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.T dengan

gastroentritis di RS Dedy Jaya Brebes

c. Mampu membuat rencana keperawatan pada Ny.T dengan

gastroentritis di RS Dedy Jaya Brebes.

d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada Ny.T dengan

gastroentritis di RS Dedy Jaya Brebes

e. Mampu melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada Ny.T

dengan gastroentritis di RS Dedy Jaya Brebes

f. Mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan pada

Ny.T dengan gastroentritis di RS Dedy Jaya Brebes


4

g. Mampu melakukan pembahasan Ny.T dikaitan dengan konsep

dan teori keperawatan.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan tersebut diharapkan karya tulis ilmiah ini

dapat Memberikan manfaat untuk :

1. Keluarga klien

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan Serta pengalaman bagi keluarga klien khususnya tentang

penyebab, pencegahan Dan penanggulangan kasus klien dirumah

setelah klien pulang dari rumah Sakit.

2. Rumah Sakit

Sebagai masukan kepada rumah sakit dalam pelayanan

khususnya Pada klien dengan GEA.

3. Institusi Pendidikan

Hasil studi ini diharapkan dapat bermanfaat dan

menambah daftar Kepustakaan.

4. Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta

ketrampilan penulis dalam melaksanakan asuhan keperawatan

pada klien dengan kejang dengan kejang demam, sehingga dapat

sebagai pengalaman untuk bekal yang dapat diterapkan dilahan

praktek.
4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang

disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah

flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya

mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam. (Halodok 2017)

Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana seseorang buang air besar

dengan konsisteni lembek atau cairbahkan dapat berupa air saja dan

frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari

(DEPKES 2019)

Menurut WHO secara klinis diaredidefinisikan sebagai buang air besar

(defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat)

kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200g atau

200ml/24jm. Definisi lain memakai kriteria frekuaensiyaitu buang air besar

encer tersebut dapat atau tanpa di sertai lender dan darah . Jadi diare dapat

diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali

sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapatdi sertai atau tanpa di sertai

darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung

dan usus

B. Etiologi

6
7

Fator infeksi diare menurut Ngasityah (2017) .

1. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab

utama diare

2. Infeksi bakteria : vibrio, E.coli ,salmonella campilobaster

3. Infeksi virus :Rostavirus, Calcivirus,Entrovirus ,Adenovirus, Astrovirus

4. Infeksi parasite : cacing, protozoa (entamoba histolica, giardia lambia),

jamur (candida aibicans).

5. Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti

Tonsilitas, bronkopneumonia, ensevalitis, meliputi :

Faktor mal absorbi : karbohidrat, lemak, protein

Faktor makanan : basi, racun, alergi Faktor psikologis : rasa takut dan

cemas

C. Patofisiologi

Menurut Rizal (2018) pathofisiologis dari gastroenteritis adalah

meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan

akibat dari gangguan absorbs dan ekskresi cairan dan elektrolit yang

berlebihan, cairan yodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga

ekstra seluler keadaan tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan

elektrolit dan dapat terjadi asidosis metabolik 9 Diare yang terjadi merupakan

proses dari transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit

kedalam usus halus sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan

meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan

merusak sel mukosa intestinal sehingga mengurangi fungsi permukaan


7

intestinal. Perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbs cairan

dan elektrolit. Peredangan akan menurunkankemampuanintestinal untuk

mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan ini terjadi pada

sindrom mal absorbs Meknisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare

ada 2 macam yaitu : Gangguan osmotic akibat terdapatnya makanan atau zat

yang

tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak

dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus :

1. Gangguan sekresi akibat ragsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding

usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga

usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga

usus

2. Gangguan motilitas usus hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurngnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare,

sebaliknya bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri

kamuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula. Dari kedua mekanisme

diatas menyebabkan :

a. Kehilangan air dan elektrolit atau (terjadi dehidrasi) yang

mengakibatkan

b. gangguan keseimbangan asam basa (aksidosis metabolic

hipokalemia).
7

c. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran

bertambah)

d. Hipoglikemia

e. Gangguan sirkulasi darah

D. Pathway

v Infeksi Makanan Makanan

Berkembang di usus Tosik tak dapat di serap Ansietas

Hiperperistaltik Malabsorpsi
Hipersekresi air dan elektrolit
lemak dan protein

Isi usus Penyerapan makanan Metabolisme


osmotik
di usus menurun

Pergeseran air dan


elektrolit ke usus

Diare

Frekuensi BAB Distensi abdomen


meningkat
Mual muntah
Hilang cairan Kerusakan
dan elektrolit integritas kulit Nafsu makan
berlebihan menurun

Gangguan cairan Asidosis metabolik


Ketidakseimbangan
dan keseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
10

E. Klasifikasi

Jenis diare ada dua yaitu diare akutdan diare persisten atau diare kronik.

Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.sementara Diare

persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari

a. Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali

perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau

tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu 8

b. Diare kronik adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi

non infeksi

c. Diare persisten adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan

etiologi infeksi.

F. Gambaran Klinis

Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan)

tanda tandanya :

1) berak cair 1-2 kali sehari

2) muntah

3) nafsu makan tidak berkurang

4) masih ada keinginan bermain. 7

Pada anak yang mengalami diare dehidrasi ringan / sedang . tanda –

tandanya:

1) berak cair 4-9 kali sehari,

2) muntah 1-2 kali sehari

3) suhu tubuh meningkat


11

4) tidak nafsu makan ,haus, badan lemah

Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat tanda-tandanya:

1) berak cair terus –menerus

2) muntah terus-menerus, haus

3) mata cekung, bibir kering dan biru

4) tangan dan kaki dingin, lemah

5) tidak ada nafsu makan

6) Tidak keinginan bermain

7) Tidak BAK selama 6 jam

G. Komplikasi

Komplikasi Beberapa komplikasi dari diare menurut Suryadi (2016) :

1. Hypokalemia (dengan gejala matiorisme hipotoni, otot lemah,

bradikardi,perubahan elektro kardiogram)

2. Hipokalsemia

3. Cardic dysrhythimias akibat hypokalemia dan hipokalsemia

4. Hiponatremi

5. Syok hipofolemik

6. Asidosis

7. Dehidrasi

H. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan menurut Rianto (2017) adalah pengobatan dengan cara

pengeluaran diet dan pemberian cairan.

1. Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya

air putih, sari buah segar ,air teh, kuah sup ,air tajin
11

2. Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung

campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi oral. Dibuat dengan

mencampurkan garam rehidrasi kedalam satu liter air besar

BAB III
11

METODE PENULISAN

A. Pengumpulan Data dan Informasi

Pengumpulan Data dan Informasi Data dan informasi yang mendukung

penulisan dikumpulkan dengan melakukan penelusuran pustaka, pencarian

sumber-sumber yang relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan

informasi yang digunakan yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan

beberapa pustaka yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan yaitu:

1. Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi

pustaka yang menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk

penulis mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup

dalam penulisan

2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang

diperoleh, diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan,

dimana data tersebut dapat dikembangkan untuk dapat mencari kesatuan

materi sehingga diperoleh suatu solusi dan kesimpulan.

B. Pengolahan Data dan Informasi

Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan

data, kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis

deskriptif berdasarkan data sekunder.


11
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono (2016). “Gastroenteritis-Diare“. http://www.hellosehat.com. Diunduh

tanggal, 1 Desember 2020

DEPKES RI. (2019). Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Buku Saku Lintas

Diare Jilid 1. Jakarta: Depkes.

KEMENKES (2018) “Data Penyakit Wilayah Jawa Tengah“.

http://dinkesjatengprov.go.id. Diakses tanggal, 1 Desember 2020

Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi Edisi 10 editor T

Heather, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

Ngastiyah. (2017). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Etiologi

Gastroenteritis. Jakarta: Medika salemba.

Redaksi Halodok, (2019) “Kesehatan Gastroenterits“ https://www.halodoc.com.

25 November 2020

Rianto (2018) . “ Penanganan Kekurangan Cairan dan Eektrolit “.

http://idntimes.com. 1 Desember 2020

Rizal (2018). “ Patofisiologi Gastroenteritis“. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan Edisi 7, Jakarta EGC

www.epository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/BAB%20III%20Metode

%20Penulisan.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai