Jawab :
Menurut Steven D. Ehrlich (2015) TBC sulit diobati, sehingga pencegahan TBC dimulai dengan
diagnosis dan pengobatan yang cepat untuk menghindari penyebaran ke orang lain. Pada beberapa
negara, diberikan pula vaksin yang disebut BCG. Namun, vaksin tersebut tidak terlalu efektif pada
orang dewasa. Untuk pengobatan alternatif TBC masih dalam pegembangan, namun TBC tidak boleh
diobati dengan terapi alternatif saja. Untuk menyembuhkan penyakit dan menghindari
penyebarannya ke orang lain, pasien harus dirawat dengan obat yang diresepkan oleh dokter.
Beberapa terapi alternatif dapat berguna membantu penyembuhan, sementara itu obat resep harus
diminum persis seperti yang diarahkan dokter.
Meningkatkan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen untuk membantu mengurangi risiko dan
gejala, seperti:
a) Album arsenicum untuk batuk dan nyeri dada, terutama dari penyebab infeksi.
b) Calcarea carbonica untuk menggigil, mengantuk, berkeringat (terutama pada malam hari),
dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Akupunktur juga dapat membantu memperkuat respons sistem kekebalan rubuh serta
mendukung fungsi paru-paru.
Batra, S., Chand, K. S., Manchanda, R. K., & Mittal, R. 2014. Homoeopathy in tuberculosis.
Homeopathy, 103(01).
Steven D. Ehrlich. 2015. Tuberculosis. Penn State Health Milton S. Hershey Medical Center