Anda di halaman 1dari 2

Apa yang menyebabkan penyakit kolorektal? Apakah penyakit ini dapat diturunkan?

Jawab:
1. Mutasi gen Adenomatous Polyposis Coli (APC) adalah penyebab Familial
Adenomatous polyposis (FAP), yang mempengaruhi individu membawa resiko
hampir 100% mengembangkan kanker usus besar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
genetik memiliki korelasi terbesar untuk kanker kolorektal (Tomislav, 2009).
2. Selain itu, usia juga mempengarhui adanya kanker kolorakteral ini. Kanker kolorektal
dapat terjadi akibat adanya HNPCC sesuai pada penelitian yang dilakukan oleh
Roberta et al. Non-polyposis colorectal cancer (HNPCC) atau dikenal sebagai lynch
syndrome, merupakan peningkatan kemungkinan terjadinya kanker kolorektal pada
seseorang yang memiliki riwayat keluarga menderita tumor lainnya seperti tumor
payudara, endometrium, ovarium, lambung, usus halus, hepatobilier, pancreas, ginjal,
otak atau kulit. Pada jenis ini kanker kolorektal sering terjadi pada kisaran umur 45
tahun, atau bahkan terjadi pada usia yang lebih muda (Linseth, 2005).
3. Adanya kolitis ulseratif. Kolitis ulseratif merupakan peradangan kronis yang terjadi
pada usus besar (kolon) dan rektum yang menimbulkan tukak atau luka di dinding
usus besar sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah (Sayuti, 2019).
4. Kandungan lemak dan kolesterol dalam tubuh yang tinggi, pola makan rendah serat
akan menyebabkan meningkatnya resiko kanker kolorakteral. Sumber serat dari buah,
sayuran, kacang-kacangan, sereal dan biji-bijian. Asupan karotenoid, sayuran hijau
muda, sayuran kuning-oranye, brokoli, jagung, wortel, pisang, bawang putih, dan
kacang polong (termasuk produk kedelai) berperan dalam terjadinya kanker
kolorektal. Serat dari sayuran berperan besar dalam melindungi risko kanker
kolorektal (Le Marchand, et al., 1997).
5. Kegemukan dengan indeks massa tubuh lebih dari 25 (obesitas). Peningkatan risiko
kanker kolorektal berhubungan dengan kelebihan berat badan yang merupakan salah
satu risiko penting bagi perkembangan sel – sel kanker. Obesitas meningkatkan risiko
kanker kolorektal sebesar 20% (Monghaddam et al, 2007).
6. Minum minuman keras secara berlebihan. Berdasarkan penelitian, menyatakan bahwa
alkohol selain memabukkan, juga sebagai penyebab kanker (Luczak, 2006).
7. Merokok selama minimal 20 tahun meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga
26% dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Sedangkan perokok
yang mengkonsumsi 20 gram tembakau per hari atau lebih akan berisiko 30% terkena
kanker kolorektal. Merokok lebih dari 30 tahun atau lebih dari 20 gram per hari
berhubungan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal sebesar 48% (Hansen et al,
2013).
8. Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko kanker
kolorektal (Tomislav, 2009).

Daftar Rujukan
Hansen, R.D., et al. (2013). Effects of Smoking and Antioxidant Micronutrients
Le Marchand L, Hankin JH, Wilkens LR, Kolonel LN, Englyst HN, Lyu LC. 1997.
Dietary fiber and colorectal cancer risk. Epidemiology. 658-65.

Lindseth GN. 2005. Gangguan usus besar. Dalam: Price SA. Wilson LM.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1 Edisi ke 6. Jakarta:
EGC.

Luczak, S. E., Glatt, S. J., & Wall, T. J. (2006). Meta-analyses of ALDH2 and
ADH1B with alcohol dependence in Asians. Psychological Bulletin, 132(4), 607–621.

Monghaddam, A.A., Woodward, M., Huxley, R. (2007). Obesity and Risk of


Colorectal Cancer : A Meta Analysis of 31 Studies with 70.000 Events. Cancer
Epidemiology Biomarkers Prev., Vol. 16, No. 12, Hlm. 2533-2547.

Sayuti, M., & Nouva, N. 2019. KANKER KOLOREKTAL. AVERROUS, 5(2), 76-
88.

Tomislav, 2009. Colon cancer, adenocarcinoma. (online),


http//emedicine.medscape.com, diakses 1 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai