Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL

MATERI
PENGUJIAN POLIFENOL,AKTIVITAS ANTIOKSIDAN,DAN ASAM ASKORBAT

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Dany


NIM : 191710101112
Kelas : THP 4C

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan fungsional merupakan pangan yang karena kandungan komponen


aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang
diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya. Tumbuhan
merupakan salah satu bahan alami tertua yang diketahui sebagai sumber
pangan fungsional. Selain tumbuhan, beberapa bakteri juga merupakan
sumber pangan fungsional. Salah satu hasil olahan dari pangan fungsional
adalah minuman fungsional. (Kusumayanti,2016)

Salah satu contoh minuman fungsional yaitu minuman yang mengandung


antioksidan. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat dibagi menjadi 2
yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami
merupakan senyawa antioksidan yang terdapat secara alami. Sedangkan
antioksidan sintetik merupakan senyawa yang disintesis secara kimia. Salah
satu sumber senyawa antioksidan adalah tanaman yang mempunyai
kandungan senyawa polifenol yang tinggi. (Purwanto,2017)

Antioksidan itu sangat penting untuk mengatasi radikal bebas oleh karena
itu dalam praktikum ini kita harus menghitung jumlah kandungan polifenol
dan aktivitas antioksidan pada minuman fungsional.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui kandungan total polifenol pada minuman fungsional


jahe,secang,dan lemon dengan perbedaan formulasinya berdasarkan
prinsip pengujian polifenol menggunakan metode follin ciocalteu
2. Mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional
jahe,secang, dan lemon dengan perbedaan formulasinya berdasarkan
prinsip pengujian aktivitas antioksidan melalui analisis DPPH
3. Mengetahui Kandungan vitamin C pada minuman fungsional jahe,
secang, dan lemon dengan perbedaan formulasinya berdasarkan
prinsip pengujian kadar vitamin C menggunakan metode titrasi
Iodmetri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Polifenol Metode Folin Ciocalteu

Salah satu Metode yang digunakan untuk penentuan uji kandungan fenolik
total adalah metode Folin-Ciocalteu. Metode ini merupakan metode yang umum
digunakan sebagai standar penentuan kandungan fenolik total karena metode ini
praktis dan efisien yang dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat tiap mg
sampel (Fu,2011).

Prinsip dari metode ini yaitu reaksi oksidasi senyawa fenol dalam suasana
basa oleh pereaksi Folin-Ciocalteu menghasilkan kompleks berwarna biru yang
memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 760 nm. Peningkatan
intensitas warna biru akan sebanding dengan jumlah senyawa fenolik yang ada
dalam sampel (Blainski,2013).

Warna biru yang teramati berbanding lurus dengan konsentrasi ion fenolat
yang terbentuk, semakin besar konsentrasi senyawa fenolik maka semakin banyak
ion fenolat yang terbentuk sehingga warna biru yang dihasilkan semakin pekat.
(Kate,2014).

2.2 Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH

Radikal bebas memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting
dalam tubuh. Radikal bebas dapat diatasi dengan penggunaan antoksidan. Radikal
bebas yang biasa digunakan sebagai model dalam mengukur daya penangkapan
radikal bebas adalah DPPH. DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil
sehingga apabila digunakan sebagai pereaksi dalam uji penangkapan radikal bebas
cukup dilarutkan. (Purwanto,2017)

Metode peredaman radikal bebas DPPH didasarkan pada reduksi dari


larutan methanol radikal bebas DPPH yang berwarna oleh penghambatan radikal
bebas. Ketika larutan DPPH yang berwarna ungu bertemu dengan bahan pendonor
elektron maka DPPH akan tereduksi, menyebabkan warna ungu akan memudar
dan digantikan warna kuning yang berasal dari gugus pikril. (Prayoga, 2013).

2.3 Uji Asam Askorbat Metode Titrasi

Kadar Asam askorbat atau vitamin C dapat dihitung dengan menggunakan


metode titrasi salah satunya titrasi iodium metode ini paling banyak digunakan
karena simple dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Titrasi ini memakai
Iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum
sebagai indikatornya. (Erwanto,2018)

Titrasi iodimetri merupakan titrasi redoks. Dalam proses reaksi redoks


harus selalu ada oksidator dan reduktor, karena jika suatu unsur bertambah
bilangan oksidasinya (melepaskan elektron), maka harus ada suatu unsur yang
digunakan untuk menangkap elektron yang terlepas. Dimana, suatu larutan
vitamin C (asam askorbat) sebagai reduktor yang dioksidasi oleh Iodium, sesudah
vitamin C dalam sampel habis teroksidasi, kelebihan Iodium akan segera
terdeteksi oleh kelebihan amilum yang dalam suasana basa berwarna biru muda.
(Techinamuti,2018)
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pipet
2. Pi pump
3. Spektrofotometer
4. Labu Erlenmeyer
5. Tabung reaksi
6. Labu ukur
7. Klem dan statif
8. Vortex
9. Beaker glass
10. Buret
11. Mikro pipet
12. Hot plate
13. Corong
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Etanol 96%
2. Asam galat
3. Na2CO3
4. Reagen Folin-Ciocalteu
5. Ethanol p.a.
6. Reagen DPPH
7. Asam askorbat
8. Akuades
9. Amilum
10. Iodium
3.2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan
3.2.1 Uji Polifenol

150 L sampel

Penuangan dalam tabung reaksi

Akuades Penambahan 3,2 ml

Reagen Folin-
Penambahan reagen F-C
Ciocalteu 0,5 mL

Homogenisasi

Pendiaman selama 5 menit

Larutan Na2CO3
Penambahan Na2CO3
7% 1 ml

Homogenisasi

Pendiaman selama 1 jam

Pengukuran absorbansi pada 765 nm

Diagram Alir 3.1 Uji Polifenol

Dalam pengujian polifenol hal yang harus pertama kali yang dilakukan yaitu
pembuatan blanko. Pembuatan blanko diawali dengan memasukan akuadess
sebanyak 3,5 ml pada tabung reaksi. Kemudian ditambahkan reagen Folin-
Ciocalteu sebanyak 0,5 ml dan dilakukan vortex agar larutan homogen. Setelah
itu, larutan didiamkan selama 5 menit lalu ditambahkan Na 2CO3 sebanyak 1 ml.
Selanjutnya dilakukan pengujian polifenol menggunakan 150 L sampel dan
sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan akuades
hingga volume mencapai 5 ml. Setelah itu ditambahkan reagen Folin sebanyak 0,5
ml. Lalu, larutan di vortex agar larutan homogen. Setelah itu, tabung reaksi
ditutup menggunakan alumunium foil agar tidak menguap dan didiamkan selama
5 menit. Setelah 5 menit, ditambahkan Na2CO3 sebanyak 1 ml. setelah itu, larutan
di vortex kembali hingga homogen. Kemudian tabung reaksi ditutup
menggunakan alumunium foil dan didiamkan selama 5 jam dan selanjutnya
dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 765 nm.

3.2.2 Kurva Standar Asam Galat

0,25,50,100,125, 150, 175,


200, dan 225 L larutan
asam galat 0,5 mg/mL

Penuangan dalam tabung reaksi

Akuades Penambahan 3,2 ml

Reagen Folin-
Penambahan reagen F-C
Ciocalteu 0,5 mL

Homogenisasi

Pendiaman selama 5 menit

Larutan Na2CO3
Penambahan Na2CO3
7% 1 ml

Homogenisasi

Pendiaman selama 1 jam

Pengukuran absorbansi pada 765 nm

Pembuatan kurva standar

Diagram Alir 3.2 Kurva Standar Asam Galat


Pada praktikum selanjutnya dilakukan pembuatan kurva standar. Pembuatan
kurva standar menggunakan asam galat dengan berbagai konsentrasi yaitu 0, 25,
50, 100, 125, 150, 175, dan 200 L yang kemudian dimasukkan dalam tabung
reaksi. Kemudian, larutan ditambahkan aquades hingga diperoleh volume akhir
sebanyak 5 ml. Setelah itu ditambahkan reagen folin sebanyak 0,5 ml dan
dihomogenkan dengan cara di vortex. Tabung reaski kemudian ditutup
menggunakan alumunium foil agar tidak menguap dan didiamkan selama 5 menit.
Setelah 5 menit ditambahkan Na2CO3 sebanyak 1 ml lalu divortex hingga
homogen selanjutnya tabung reaksi dibungkus dengan aluminium foil dan
didiamkan selama 1 jam Tahap terakhir yaitu dilakukan pengukuran absorbansi
pada panjang gelombang 765 nm.

3.2.3 Uji Aktivitas Antioksidan

Sampel 50 L

Penuangan dalam tabung reaksi

Etanol p.a Penambahan 850 ul

Reagen DPPH Penambahan reagen DPPH


3ml

Homogenisasi

Pendiaman selama 5 menit

Pengukuran absorbansi pada 517 nm

Diagram Alir 3.3 Uji Aktivitas Antioksidan

Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode


DPPH. Hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan blanko yakni dengan
penambahan etanol p.a sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi. Setelah itu
ditambahkan larutan DPPH sebanyak 3 ml. Selanjutnya dilakukan vortex agar
larutan homogen. Kemudian tabung reaksi dilapisi dengan aluminium foil secara
menyeluruh. Tujuan pelapisan dengan aluminium foil agar tabung reaksi kedap
terhadap cahaya. Selanjutnya yaitu Pengujian aktivitas antioksidan sampel.
Sampel yang digunakan yakni minuman fungsional yang telah dibuat sebelumnya.
Sampel yang digunakan pada metode ini yakni sebesar 50 L. Selanjutnya
sampel ditambahkan etanol sebanyak 0,95 ml sehingga total volume sampel
sebanyak 1 ml. Proses selanjutnya yaitu penambahan DPPH sebanyak 3 ml. Pada
pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dilakukan
pengulangan sebanyak 2 kali. Selanjutnya sampel divortex. Proses selanjutnya
yakni melapisi tabung reaksi dengan aluminium foil secara menyeluruh. Setelah
itu dilakukan pemberian label untuk membedakan antara ulangan 1 dan ulangan 2.
Selanjutnya didiamkan selama 15 menit untuk selanjutnya diukur absorbansi.
Selanjutnya pengukuran absorbansi dengan panjang gelombang 517 nm.
3.2.4 Uji Asam Askorbat

10 ml sampel

Pemasukan dalam labu ukur

Akuades Peneraan hingga 100 mL

Homogenisasi

Penuangan dalam Erlenmeyer

Larutan Amilum
Penambahan indikator
1% 2 mL

Titrasi iodin 0,01 N

Pencatatan volume titran

Diagram Alir 3.4 Uji Asam Askorbat

Praktikum keempat yaitu uji vitamin C atau asam askorbat langkah


pertama yaitu penimbangan asam askorbat sebanyak 0,8 mg. Penimbangan
langsung dilarutkan ke dalam beker gelas karena jumlahnya yang sangat sedikit.
Selanjutnya asam askorbat dilarutkan dengan aquades sebanyak 25 ml. Kemudian
ditambahkan amilum 1% sebanyak 2 ml. Sebelum dilakukan titrasi iodin 0,01 N
dimasukkan ke dalam Buret. Kemudian dilakukan titrasi hingga larutan berwarna
biru. Selanjutnya yaitu pembuatan blanko sebanyak 25 ml aquades dimasukkan
ke dalam beker gelas. Selanjutnya yaitu dilakukan penambahan amilum 1%
sebanyak 2 ml. Blanko kemudian dilakukan titrasi hingga larutan berwarna biru.
Selanjutnya yaitu pengujian vitamin C terhadap sampel. Sampel sebanyak 10 ml
dimasukkan kedalam labu takar. Kemudian dilakukan peneraan hingga 100 ml.
Kemudian dilakukan homogenisasi. Pengujian dilakukan dengan mengambil
cuplikan sebanyak 2 ml, 4 ml dan 6 ml. Selanjutnya yaitu ditambahkan aquades
sebanyak 25 ml kemudian dilakukan penambahan amilum 1% sebanyak 2 ml.
Selanjutnya yaitu dilakukan titrasi terhadap sampel hingga larutan berwarna biru.
Hasil titrasi sampel disamakan dengan hasil titrasi blanko
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan


4.1.1 Data Pengamatan
4.1.1.1 Kurva Standar Polifenol
Tabel 4.1 Data Pengamatan Kurva Standar Polifenol
Konsentrasi Absorbansi 1 Absorbansi 2
0 0,012 0,007
0,014 0,13 0,15
0,027 0,342 0,373
0,041 0,504 0,47
0,054 0,643 0,63
0,068 0,816 0,829
0,081 1,063 1,063
0,095 1,192 1,152
0,108 1,293 1,327
0,122 1,475 1,42

4.1.1.2 Analisis Polifenol


Tabel 4.2 Data Pengamatan Analisis Polifenol
Sampel Ulangan Absorbansi Abs blanko
1 1 0,757 0,06
2 0,735 0,06
2 1 0,965 0,06
2 1,004 0,06
3 1 0,997 0,06
2 0,957 0,06
4 1 1,122 0,06
2 1,09 0,06
5 1 0,622 0,06
2 0,598 0,06
6 1 0,74 0,06
2 0,721 0,06
7 1 0,905 0,06
2 0,906 0,06
4.1.1.3 Analisis Antioksidan
Tabel 4.3 Data Pengamatan Analisis Antioksidan
Sampel Ulangan Absorbansi Absorbansi blanko
1 1 0,492 1,143
2 0,477 1,143
2 1 0,24 1,143
2 0,226 1,143
3 1 0,315 1,143
2 0,338 1,143
4 1 0,239 1,143
2 0,244 1,143
5 1 0,589 1,143
2 0,43 1,143
6 1 0,342 1,143
2 0,334 1,143
7 1 0,232 1,143
2 0,207 1,143
4.1.1.4 Analisis Asam Askorbat
Tabel 4.4 Data Pengamatan Analisis Asam Askorbat

Volume Volume Volume Volume


Total Cuplikan Iod Titrasi Iod Titrasi
Sampel Ulangan
Ekstrak Sampel Blanko Sampel
(mL) (mL) (mL) (mL)
1 1 100 5 0,47 1,25
2 100 10 0,47 2,4
2 1 100 5 0,47 1,4
2 100 10 0,47 2,6
3 1 100 5 0,47 2,6
2 100 10 0,47 4,7
4 1 100 5 0,47 2,5
2 100 10 0,47 5,25
5 1 100 5 0,47 2,75
2 100 10 0,47 4,65
6 1 100 5 0,47 2,5
2 100 10 0,47 4,1
7 1 100 5 0,47 2,35
2 100 10 0,47 4,2

4.1.2 Hasil Perhitungan


4.1.2.1 Kurva Standar Polifenol
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kurva Standar Polifenol
Nilai Nilai Rata-rata
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Absorbansi Absorbansi Nilai
1 2
1 2 Absorbansi
0 0,012 0,007 0 0 0
0,014 0,13 0,15 0,118 0,143 0,1305
0,027 0,342 0,373 0,33 0,366 0,348
0,041 0,504 0,47 0,492 0,463 0,4775
0,054 0,643 0,63 0,631 0,623 0,627
0,068 0,816 0,829 0,804 0,822 0,813
0,081 1,063 1,063 1,051 1,056 1,0535
0,095 1,192 1,152 1,18 1,145 1,1625
0,108 1,293 1,327 1,281 1,32 1,3005
0,122 1,475 1,42 1,463 1,413 1,438
Ab sorb an si 1
1.6
y = 12.289x - 0.0146
1.4
R² = 0.9958
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
-0.2 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

Gambar 4.1. Diagram Absorbansi Kurva Standar Polifenol

4.1.2.2 Analisis Polifenol


Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Analisis Polifenol
Kadar
Abs Jumlah
Sampel Ulangan Absorbansi Absorban asam
blanko asam galat
galat
1 1 0,757 0,06 0,697 0,0579 0,5791
2 0,735 0,06 0,675 0,0561 0,5612
rata-rata 0,5701
SD 0,0127
RSD 2,2204
2 1 0,965 0,06 0,905 0,0748 0,7483
2 1,004 0,06 0,944 0,0780 0,7800
rata-rata 0,7642
SD 0,0224
RSD 2,9366

3 1 0,997 0,06 0,937 0,0774 0,7744


2 0,957 0,06 0,897 0,0742 0,7418
rata-rata 0,7581
SD 0,0230
RSD 3,0361
4 1 1,122 0,06 1,062 0,0876 0,8761
2 1,09 0,06 1,03 0,0850 0,8500
rata-rata 0,8630
SD 0,0184
RSD 2,1335
5 1 0,622 0,06 0,562 0,0469 0,4692
2 0,598 0,06 0,538 0,0450 0,4497
rata-rata 0,4594
SD 0,0138
RSD 3,0058
6 1 0,74 0,06 0,68 0,0565 0,5652
2 0,721 0,06 0,661 0,0550 0,5498
rata-rata 0,5575
SD 0,0109
RSD 1,9610
7 1 0,905 0,06 0,845 0,0699 0,6995
2 0,906 0,06 0,846 0,0700 0,7003
rata-rata 0,6999
SD 0,0006
RSD 0,0822
4.1.2.3 Analisis Antioksidan
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Analaisis Antioksidan
Abs
Absorbans %
Sampel Ulangan Absorbansi Blanko -
i blanko Penghambatan
Abs
1 1 0,492 1,143 0,651 56,9554
2 0,477 1,143 0,666 58,2677
Rata - Rata 57,6115
Standar Deviasi 0,9280
RSD 1,6107
2 1 0,24 1,143 0,903 79,0026
2 0,226 1,143 0,917 80,2275
Rata - Rata 79,6150
Standar Deviasi 0,8661
RSD 1,0879
3 1 0,315 1,143 0,828 72,4409
2 0,338 1,143 0,805 70,4287
Rata - Rata 71,4348
Standar Deviasi 1,4229
RSD 1,9919
4 1 0,239 1,143 0,904 79,0901
2 0,244 1,143 0,899 78,6527
Rata - Rata 78,8714
Standar Deviasi 0,3093
RSD 0,3922
5 1 0,589 1,143 0,554 48,4689
2 0,43 1,143 0,713 62,3797
Rata - Rata 55,4243
Standar Deviasi 9,8364
RSD 17,7474
6 1 0,342 1,143 0,801 70,0787
2 0,334 1,143 0,809 70,7787
Rata - Rata 70,4287
Standar Deviasi 0,4949
RSD 0,7027
7 1 0,232 1,143 0,911 79,7025
2 0,207 1,143 0,936 81,8898
Rata - Rata 80,7962
Standar Deviasi 1,5466
RSD 1,9142
4.1.2.4 Analisis Asam Askorbat
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Asam Askorbat
Volume Volume Volume Vit C
Volume Volume
Iod Iod Iod dalam
Ulang Total Cuplikan
Sampel Titrasi Titrasi Titrasi Iod
an Ekstrak Sampel
Blanko Sampel (Sampel Titrasi
(mL) (mL)
(mL) (mL) - Blanko) (mg/mL)
1 1 100 5 0,47 1,25 0,78 0,1373
2 100 10 0,47 2,4 1,93 0,1698
Rata-rata 0,1536
Standar 0,0230
Deviasi
RSD 14,9931
2 1 100 5 0,47 1,4 0,93 0,1637
2 100 10 0,47 2,6 2,13 0,1874
Rata-rata 0,1756
Standar 0,0168
Deviasi
RSD 9,5699
3 1 100 5 0,47 2,6 2,13 0,3749
2 100 10 0,47 4,7 4,23 0,3722
Rata-rata 0,3736
Standar 0,0019
Deviasi
RSD 0,4997
4 1 100 5 0,47 2,5 2,03 0,3573
2 100 10 0,47 5,25 4,78 0,4206
Rata-rata 0,3890
Standar 0,0448
Deviasi
RSD 11,5185
5 1 100 5 0,47 2,75 2,28 0,4013
2 100 10 0,47 4,65 4,18 0,3678
Rata-rata 0,3846
Standar 0,0236
Deviasi
RSD 6,1488
6 1 100 5 0,47 2,5 2,03 0,3573
2 100 10 0,47 4,1 3,63 0,3194
Rata-rata 0,3384
Standar 0,0268
Deviasi
RSD 7,9078
7 1 100 5 0,47 2,35 1,88 0,3309
2 100 10 0,47 4,2 3,73 0,3282
Rata-rata 0,3296
Standar 0,0019
Deviasi
RSD 0,5664
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis kandungan polifenol
Dalam praktikum kali ini dilakukan pengujian kandungan polifenol
menggunakan suatu metode yaitu folin-ciaocelteu pada 7 sampel minuman
fungsional. Motode folin ciaoceltau dilakukan dengan menambahkan reagen
folin-ciaocelteu, reagen akan menghidrolisis polifenol pada sampel. Reagen yang
bereaksi dengan sampel akan membentuk kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat
yang memiliki warna biru. Kemudian hasil larutan yang berwarna biru tersebut
akan dihitung nilai absorbansinya.
Berdasarkan dari data yang diperoleh pada pengujian ini. didapatkan
sampel 4 memiliki kandugan polifenol paling besar dan sampel 6 mempunyai
kandungan polifenol paling kecil dari ketujuh sampel tersebut dengan nilai rata-
rata berturut- turut yaitu sebesar 0.8630 dan 0.5575. Pada sampel 4 dan 6 dibuat
dengan formulasi secang, jahe, dan lemon berturut – turut yaitu 40 ml; 8 ml; 4ml;
dan 30 ml; 4 ml; 4 ml. Dari data yang telah didapatkan menunjukan bahwa sampel
dengan pemberian secang, jahe, dan lemon lebih banyak memiliki kandungan
polifenol. Menurut Nizhar (2012) kandungan pada buah lemon terdiri dari vitamin
C, asam sitrat, minyak atsiri, bioflavonoid, polifenol, kumarin, flavonoid, dan
minyak-minyak volatil pada kulitnya seperti limonen (±70%), αterpinen, α-pinen,
β-pinen, serta kumarin, dan polifenol.
4.2.2 Analisis aktivitas antioksidan
Dalam praktikum ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan pada tujuh
sampel minuman fungsional menggunakan metode DPPH dengan melihat
bagaimana kemampuan sampel dalam menghambat radikal bebas DPPH.

Dari data yang sudah didapatkan, diperoleh sampel dengan persentase


penghambatan terbesar dan terkecil masing-masing pada formulasi 7 dan formulasi
1 dengan persentase penghambatan masing-masing sebesar 80,7962% dan
57,6115%. Formulasi 7 dibuat dengan menggunakan formulasi 40 ml secang dan
ditambahkan dengan 4 ml jahe dan lemon, sedangkan untuk formulasi 1 hanya
dilakukan penambahan 30 ml secang saja. Pada formulasi 1 hanya antioksidan
dari secang yang ada dalam sampel, yaitu brazillin, sedangkan pada formulasi 7
terdapat penambahan lemon dan jahe. Lemon dan jahe masing-masing
mengandung antioksidan berupa vitamin C dan gingerol. Adanya penambahan
ekstrak lemon dan jehe mengakibatkan aktivitas antioksidan dari formulasi 7 ini
semakin baik. Pada formulasi 4 yang memiliki penambahan jahe lebih banyak
memiliki daya hambat radikal bebas DPPH sedikit dibawah formulasi 7. Hal
tersebut mungkin dapat disebabkan oleh antioksidan pada sampel rusak karena
pemprosesan atau selam masa penyimpanan.

4.2.3 Analisis kandungan asam askorbat

Pada praktikum ini dilakukan pengujian kadungan asam askorbat pada 7


formulasi minuman fungsional menggunakan metode titrasi. Dari hasil data yang
didapatkan, diperoleh sampel yang memiliki kandungan vitamin C terbesar dan
terkecil yaitu sampel 4 dan sampel 1 dengan nilai sebesar 0.3890 mg/ml dan
0.1536 mg/ml. Pada sampel 4, formulasi yang digunakan adalah 40 ml secang, 8
ml jahe, 4 ml lemon, 15 ml gula dan 33 ml air. Sementara pada sampel 1
menggunakan formulasi secang 30 ml saja dengan penambahan gula 15 ml dan air
55 ml saja. Vitamin C merupakan antioksidan yang baik untuk tubuh akan tetapi
vitamin C merupakan komponen yang tidak stabil dan sangat mudah rusak selama
pemprosesan dan penyimpanan (Techinamuti, 2018).
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini sebagai berikut :

1. Pengujian kadar polifenol terbesar dan terkecil pada minuman fungsional


yaitu terdapat pada sampel 4 dan 6 dengan nilai sebesar 0.8630 dan 0.5575
2. Pada analisis aktivitas antioksidan, minuman fungsional yang memiliki
aktivitas antioksidan tertinggi dan terendah terdapat pada sampel 7
(80,7962%) dan sampel 5 (55,4243%.).
3. Kandungan asam askorbat tertinggi terdapat pada sampel 4 (0.3890 mg/ml),
sedangkan nilai terendah terdapat pada sampel 1 (0.1536 mg/ml).

5.2 Saran

Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya berhati – hati dalam perhitunganya


dan melakukanya sesuai dengan prosedur penelitian agar didapatkan hasil yang
baik dan akurat
DAFTAR PUSTAKA

Blainski, A., Cristiny G., dan de Mello J., 2013, Application and Analysis of the
Folin Ciocalteu Method for the Determination of The Total Phenolic
Content from Limonium Brasiliense L., J. Mdpi Molecules., 18 (6855).

Erwanto Danang , Yudho Bismo Utomo , Farrady Alif Fiolana , Mochtar Yahya.
2018. Pengolahan Citra Digital untuk Menentukan Kadar Asam Askorbat
pada Buah dengan Metode Titrasi Iodimetri. Jurnal Ilmiah Multitek
Indonesia, Vol. 12, No.2

Fu, L., Xu, B.T., Gan, R.Y., Zhang, Y., Xu, X.R., Xia, E. Q., dan Li, H, B., 2011,
Total Phenolic Contents and Antioxidant Capacities of Herbal and Tea
Infusions, Int, J. Mol, Sci., 12, 2112-2124.

Kate Desi Irwanta. 2014. PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL


DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-
DIPHENYL-2-PIKRILHYDRAZIL) EKSTRAK METANOLIK UMBI
BIDARA UPAS (Merremia mammosa (Lour) Hallier f.). Skripsi
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA.

Nizhar, U.M. 2012. Level Optimum Sari Buah Lemon (Citrus limon) sebagai
Bahan Penggumpal pada Pembentukan Curd Keju Cottage. Skripsi.
Makasar: Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin.

Prayoga G. Fraksinasi, Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH dan


Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Ekstrak Teraktif Daun Sambang
Darah (Excoecaria cochinchinensis Lour). Fakultas Farmasi Program Studi
Sarjana Ekstensi Universitas Indonesia.2013.

Purwanto Didit, Syaiful Bahri , Ahmad Ridhay. 2017. UJI AKTIVITAS


ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH PURNAJIWA (Kopsia arborea
Blume.) DENGAN BERBAGAI PELARUT. Jurnal Riset Kimia Kovalen
volume 3 no 1

Techinamuti Novalisha, Rimadani Pratiwi. 2018. REVIEW: METODE


ANALISIS KADAR VITAMIN C. Jurnal Farmaka Suplemen Volume 16
Nomor 2.
LAMPIRAN ACC

ACARA: Ekastraksi dan Formulasi Minuman Fungsional


Kelas: THP C 2019

A. Data Pengamatan
1. Kurva Standar Polifenol
Konsentrasi Absorbansi 1 Absorbansi 2
0 0,012 0,007
0,014 0,13 0,15
0,027 0,342 0,373
0,041 0,504 0,47
0,054 0,643 0,63
0,068 0,816 0,829
0,081 1,063 1,063
0,095 1,192 1,152
0,108 1,293 1,327
0,122 1,475 1,42

2. Analisis Polifenol
Sampel Ulangan Absorbansi Abs blanko
1 1 0,757 0,06
2 0,735 0,06
2 1 0,965 0,06
2 1,004 0,06
3 1 0,997 0,06
2 0,957 0,06
4 1 1,122 0,06
2 1,09 0,06
5 1 0,622 0,06
2 0,598 0,06
6 1 0,74 0,06
2 0,721 0,06
7 1 0,905 0,06
2 0,906 0,06

3. Analisis Antioksidan
Sampel Ulangan Absorbansi Absorbansi blanko
1 1 0,492 1,143
2 0,477 1,143
2 1 0,24 1,143
2 0,226 1,143
3 1 0,315 1,143
2 0,338 1,143
4 1 0,239 1,143
2 0,244 1,143
5 1 0,589 1,143
2 0,43 1,143
6 1 0,342 1,143
2 0,334 1,143
7 1 0,232 1,143
2 0,207 1,143

4. Analisis Asam Askorbat


Volume Volume Volume Volume
Total Cuplikan Iod Titrasi Iod Titrasi
Sampel Ulangan
Ekstrak Sampel Blanko Sampel
(mL) (mL) (mL) (mL)
1 1 100 5 0,47 1,25
2 100 10 0,47 2,4
2 1 100 5 0,47 1,4
2 100 10 0,47 2,6
3 1 100 5 0,47 2,6
2 100 10 0,47 4,7
4 1 100 5 0,47 2,5
2 100 10 0,47 5,25
5 1 100 5 0,47 2,75
2 100 10 0,47 4,65
6 1 100 5 0,47 2,5
2 100 10 0,47 4,1
7 1 100 5 0,47 2,35
2 100 10 0,47 4,2

B. Data Perhitungan
1. Kurva Standar Polifenol
Nilai Nilai Rata-rata
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Absorbansi Absorbansi Nilai
1 2
1 2 Absorbansi
0 0,012 0,007 0 0 0
0,014 0,13 0,15 0,118 0,143 0,1305
0,027 0,342 0,373 0,33 0,366 0,348
0,041 0,504 0,47 0,492 0,463 0,4775
0,054 0,643 0,63 0,631 0,623 0,627
0,068 0,816 0,829 0,804 0,822 0,813
0,081 1,063 1,063 1,051 1,056 1,0535
0,095 1,192 1,152 1,18 1,145 1,1625
0,108 1,293 1,327 1,281 1,32 1,3005
0,122 1,475 1,42 1,463 1,413 1,438
Ab sorb an si 1
1.6
y = 12.289x - 0.0146
1.4
R² = 0.9958
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
-0.2 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

2. Analisis Polifenol
Kadar
Abs Jumlah
Sampel Ulangan Absorbansi Absorban asam
blanko asam galat
galat
1 1 0,757 0,06 0,697 0,0579 0,5791
2 0,735 0,06 0,675 0,0561 0,5612
rata-rata 0,5701
SD 0,0127
RSD 2,2204
2 1 0,965 0,06 0,905 0,0748 0,7483
2 1,004 0,06 0,944 0,0780 0,7800
rata-rata 0,7642
SD 0,0224
RSD 2,9366

3 1 0,997 0,06 0,937 0,0774 0,7744


2 0,957 0,06 0,897 0,0742 0,7418
rata-rata 0,7581
SD 0,0230
RSD 3,0361
4 1 1,122 0,06 1,062 0,0876 0,8761
2 1,09 0,06 1,03 0,0850 0,8500
rata-rata 0,8630
SD 0,0184
RSD 2,1335
5 1 0,622 0,06 0,562 0,0469 0,4692
2 0,598 0,06 0,538 0,0450 0,4497
rata-rata 0,4594
SD 0,0138
RSD 3,0058
6 1 0,74 0,06 0,68 0,0565 0,5652
2 0,721 0,06 0,661 0,0550 0,5498
rata-rata 0,5575
SD 0,0109
RSD 1,9610
7 1 0,905 0,06 0,845 0,0699 0,6995
2 0,906 0,06 0,846 0,0700 0,7003
rata-rata 0,6999
SD 0,0006
RSD 0,0822

3. Analisis Antioksidan
Abs
Absorbans %
Sampel Ulangan Absorbansi Blanko -
i blanko Penghambatan
Abs
1 1 0,492 1,143 0,651 56,9554
2 0,477 1,143 0,666 58,2677
Rata - Rata 57,6115
Standar Deviasi 0,9280
RSD 1,6107
2 1 0,24 1,143 0,903 79,0026
2 0,226 1,143 0,917 80,2275
Rata - Rata 79,6150
Standar Deviasi 0,8661
RSD 1,0879
3 1 0,315 1,143 0,828 72,4409
2 0,338 1,143 0,805 70,4287
Rata - Rata 71,4348
Standar Deviasi 1,4229
RSD 1,9919
4 1 0,239 1,143 0,904 79,0901
2 0,244 1,143 0,899 78,6527
Rata - Rata 78,8714
Standar Deviasi 0,3093
RSD 0,3922
5 1 0,589 1,143 0,554 48,4689
2 0,43 1,143 0,713 62,3797
Rata - Rata 55,4243
Standar Deviasi 9,8364
RSD 17,7474
6 1 0,342 1,143 0,801 70,0787
2 0,334 1,143 0,809 70,7787
Rata - Rata 70,4287
Standar Deviasi 0,4949
RSD 0,7027
7 1 0,232 1,143 0,911 79,7025
2 0,207 1,143 0,936 81,8898
Rata - Rata 80,7962
Standar Deviasi 1,5466
RSD 1,9142
4. Analisis Asam Askorbat
Volume Volume Volume Vit C
Volume Volume
Iod Iod Iod dalam
Ulang Total Cuplikan
Sampel Titrasi Titrasi Titrasi Iod
an Ekstrak Sampel
Blanko Sampel (Sampel Titrasi
(mL) (mL)
(mL) (mL) - Blanko) (mg/mL)
1 1 100 5 0,47 1,25 0,78 0,1373
2 100 10 0,47 2,4 1,93 0,1698
Rata-rata 0,1536
Standar 0,0230
Deviasi
RSD 14,9931
2 1 100 5 0,47 1,4 0,93 0,1637
2 100 10 0,47 2,6 2,13 0,1874
Rata-rata 0,1756
Standar 0,0168
Deviasi
RSD 9,5699
3 1 100 5 0,47 2,6 2,13 0,3749
2 100 10 0,47 4,7 4,23 0,3722
Rata-rata 0,3736
Standar 0,0019
Deviasi
RSD 0,4997
4 1 100 5 0,47 2,5 2,03 0,3573
2 100 10 0,47 5,25 4,78 0,4206
Rata-rata 0,3890
Standar 0,0448
Deviasi
RSD 11,5185
5 1 100 5 0,47 2,75 2,28 0,4013
2 100 10 0,47 4,65 4,18 0,3678
Rata-rata 0,3846
Standar 0,0236
Deviasi
RSD 6,1488
6 1 100 5 0,47 2,5 2,03 0,3573
2 100 10 0,47 4,1 3,63 0,3194
Rata-rata 0,3384
Standar 0,0268
Deviasi
RSD 7,9078
7 1 100 5 0,47 2,35 1,88 0,3309
2 100 10 0,47 4,2 3,73 0,3282
Rata-rata 0,3296
Standar 0,0019
Deviasi
RSD 0,5664
LAMPIRAN PERHITUNGAN

A. Kurva Standard Polifenol


1. Absorbansi Ulangan 1
Absorban = Absoransi – Absorbansi Blanko
 Konsentrasi 0 = 0,012 – 0,012 = 0
 Konsentrasi 0,014 = 0,13 – 0,012 = 0,118
 Konsentrasi 0,027 = 0,342 – 0,012 = 0,33
 Konsentrasi 0,041 = 0,504 – 0,012 = 0,492
 Konsentrasi 0,054 = 0,643 – 0,012 = 0, 631
 Konsentrasi 0,068 = 0,816 – 0,012 = 0, 804
 Konsentrasi 0,081 = 1,063 – 0,012 = 1,051
 Konsentrasi 0,095 = 1,192 – 0,012 = 1,18
 Konsentrasi 0,108 = 1,293 – 0,012 = 1,281
 Konsentrasi 0,122 = 1,475 – 0,012 = 1,463
2. Absorbansi Ulangan 2
Absorban = Absoransi – Absorbansi Blanko
 Konsentrasi 0 = 0,007 – 0,007 = 0
 Konsentrasi 0,014 = 0,15 – 0,007 = 0,143
 Konsentrasi 0,027 = 0,373 – 0,007 = 0,366
 Konsentrasi 0,041 = 0,47 – 0,007 = 0,463
 Konsentrasi 0,054 = 0,63 – 0,007 = 0, 623
 Konsentrasi 0,068 = 0,829 – 0,007 = 0, 822
 Konsentrasi 0,081 = 1,063 – 0,007 = 1,056
 Konsentrasi 0,095 = 1,152 – 0,007 = 1,145
 Konsentrasi 0,108 = 1,327 – 0,007 = 1,32
 Konsentrasi 0,122 = 1,42 – 0,007 = 1,413
3. Rata-rata Absorban
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1+𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 0+0
 Konsentrasi 0 = = =0
2 2
0,118 + 0,143
 Konsentrasi 0,014 = = 0,1305
2
0,33+0,366
 Konsentrasi 0,027 = = 0,348
2
0,492+0,463
 Konsentrasi 0,041 = = 0,4775
2
0,631+0,623
 Konsentrasi 0,054 = = 0,627
2
0,804+0,822
 Konsentrasi 0,068 = = 0,813
2
1,051+1,056
 Konsentrasi 0,081 = = 1,0535
2
1,18+1,145
 Konsentrasi 0,095 = = 1,1625
2
1,281 +1,32
 Konsentrasi 0,108 = = 1,3005
2
1,463 +1,413
 Konsentrasi 0,122 = = 1,438
2

B. Analisis Polifenol
1. Sampel 1
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,757 − 0,06 = 0,697
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,735 − 0,06 = 0,675
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
0,697+0,0146
= = 0,057905444 mg GAE
12,289
0,675+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,056115225 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,057905444
= = 0,579054 mg GAE/ml
0.1
0,056115225
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,561152 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat =
2
0,579054 + 0,561152
= = 0,570103mg GAE/ml
2

(0,579054)2 +(0,561152) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,012659
2−1
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,012659
= 0,570103 × 100% = 2,220 mg GAE/ml

2. Sampel 2
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,965 − 0,06 = 0,905
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 1,004 − 0,06 = 0,944
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
0,905+0,0146
= = 0,07483115 mg GAE
12,289
0,944+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,07800472 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,07483115
= = 0,748311 mg GAE/ml
0.1
0,07800472
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,780047 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat = 2
0,748311 + 0,780047
= = 0,764179 mg GAE/ml
2

(0,748311)2 +(0,780047) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,022441
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,022441
= 0,764179 × 100% = 2,937 mg GAE/ml

3. Sampel 3
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,997 − 0,06 = 0,937
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,957 − 0,06 = 0,897
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
0,937+0,0146
= = 0,077435105 mg GAE
12,289
0,897+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,074180161 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,077435105
= = 0,774351 mg GAE/ml
0.1
0,074180161
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,741802 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat = 2
0,774351 +0,741802
= = 0,758076mg GAE/ml
2

(0,774351)2 +(0,741802) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,023016
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,023016
= 0,758076 × 100% = 3,036 mg GAE/ml

4. Sampel 4
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 1,122 − 0,06 = 1,062
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 1,09 − 0,06 = 1,03
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
1,062+0,0146
= = 0,087606803mg GAE
12,289
1,03+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,085002848 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,087606803
= = 0,876068 mg GAE/ml
0.1
0,085002848
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,850028 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat =
2
0,876068 + 0,850028
= = 0,863048mg GAE/ml
2

(0,876068)2 +(0,850028) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,018413
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,018413
= 0,863048 × 100% = 2,133 mg GAE/ml

5. Sampel 5
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,622 − 0,06 = 0,562
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,598 − 0,06 = 0,538
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 =
12,289
0,562+0,0146
= = 0,04692001mg GAE
12,289
0,538+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,044967044 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,04692001
= = 0,469200 mg GAE/ml
0.1
0,044967044
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,449670 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat = 2
0,469200 + 0,449670
= = 0,459435mg GAE/ml
2

(0,469200 )2+(0,449670) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,013810
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,013810
= 0,459435 × 100% = 3,006 mg GAE/ml

6. Sampel 6
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,74 − 0,06 = 0,68
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,721 − 0,06 = 0,661
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
0,68+0,0146
= = 0,056522093mg GAE
12,289
0,661+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,054975995 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,056522093
= = 0,565221 mg GAE/ml
0.1
0,054975995
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,549760 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat = 2
0,565221 + 0,549760
= = 0,557490mg GAE/ml
2
(0,565221)2 +(0,549760) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,010933
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,010933
= 0,557490 × 100% = 1,961 mg GAE/ml

7. Sampel 7
 Absorbansi ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,905 − 0,06 = 0,845
 Absorbansi ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,906 − 0,06 = 0,846
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 1 = 12,289
0,845+0,0146
= = 0,069948735 mg GAE
12,289
0,846+0,0146
 Jumlah As. Galat Ulangan 2 = = 0,070030108 mg GAE
12,289
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠. 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 1 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,069948735
= = 0,699487mg GAE/ml
0.1
0,070030108
 Konsentrasi As. Galat Ulangan 2 = = 0,700301 mg GAE/𝑚𝑙
0.1
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑠.𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2
 Rata-rata kadar As. Galat = 2
0,699487 + 0,700301
= = 0,699894mg GAE/ml
2

(0,699487)2 +(0,700301) 2
 Standar Deviasi =√ = 0,000575
2−1

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
 Relatif Standar Deviasi = × 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
0,000575
= 0,699894 × 100% = 0,082 mg GAE/ml

C. Analisis Antioksidan
1. Sampel 1
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,492 = 0,651
0,651
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 56,95

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,477 = 0,666
0,666
 % Penghambatan = 𝑥 100 = 58,27
1,143
56,95+58,27
c. Rata – Rata = = 57,61
2

(56,95)2+ (58,27)2
d. SD = √ = 0,93
2−1

0,93
e. RSD = 57,61 𝑥 100 = 1,61

2. Sampel 2
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,24 = 0,903
0,903
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 79

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,226 = 0,917
0,917
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 80,22
79+80,22
c. Rata – Rata = = 79,62
2

(79)2 + (80,22)2
d. SD = √ = 0,87
2−1

0,87
e. RSD = 79,62 𝑥 100 = 1,09

3. Sampel 3
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,315 = 0,828
0,8228
 % Penghambatan = 𝑥 100 = 72,44
1,143

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,338= 0,805
0,805
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 70,43
72,44+70,43
c. Rata – Rata = = 71,43
2
(72,44)2+ (70,43)2
d. SD = √ = 1,42
2−1

1,42
e. RSD = 71,43 𝑥 100 = 1,99

4. Sampel 4
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,239 = 0,904
0,904
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 79,09

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,244 = 0,805
0,805
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 78,65
79,09+78,65
c. Rata – Rata = = 78,87
2

(79,09)2+ (78,65)2
d. SD = √ = 0,31
2−1

0,31
e. RSD = 78,87 𝑥 100 = 0,39

5. Sampel 5
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,589 = 0,554
0,554
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 48,47

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,43 = 0,713
0,713
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 62,38
48,47+62,38
c. Rata – Rata = = 55,42
2

(48,472 + (62,38)2
d. SD = √ = 9,84
2−1

9,84
e. RSD = 55,42 𝑥 100 = 17,75
6. Sampel 6
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,342 = 0,801
0,801
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 70,08

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,334 = 0,809
0,809
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 70,78
70,08+70,78
c. Rata – Rata = = 70,43
2

(70,08)2+ (70,78)2
d. SD = √ = 0,49
2−1

0,49
e. RSD = 70,43 𝑥 100 = 0,70

7. Sampel 7
a. Ulangan 1
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,232 = 0,911
0,911
 % Penghambatan = 𝑥 100 = 79,7
1,143

b. Ulangan 2
 Absorbansi blanko = 1,143 – 0,207 = 0,926
0,936
 % Penghambatan = 1,143 𝑥 100 = 81,89
79,7+81,89
c. Rata – Rata = = 80,80
2

(79,7)2 + (81,89)2
d. SD = √ = 1,55
2−1

1,55
e. RSD = 𝑥 100 = 1,91
80,80
D. Analisis Vitamin C
1. Sampel 1
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = volume iod titrasi sampel – volume iod titrasi blanko
= 1,25 – 0,47
= 0,78
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑖𝑜𝑑 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
Vit C dalam iod titrasi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 × 0,88
0,78
= × 0,88
5

= 0,13728
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 2,4 – 0,47
= 1,93
1,93
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,16984
x1 + x2
Rata-rata = 2
0,13728 + 0,16984
= 2

= 0,15356
∑(x1− x̅)
Standar Deviasi = √ 𝑁−1

(0,13728 – 0,164413) 2 + (0,16984 – 0,164413) 2


=√ 2−1

= 0,0230234
𝑆𝐷
RSD = 𝑥 100
𝑥̅̅
0,0230234
= 𝑥 100
0,15356

= 14,9930951
2. Sampel 2
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 1,4 – 0,47
= 0,93
0,93
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,16368
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 2,6 – 0,47
= 2,13
2,13
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,18744

0,16368 + 0,18744
Rata-rata = 2

= 0,17556
(0,16368 – 0,186413)2 + (0,18744 – 0,186413) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,01680086
0,01680086
RSD = 𝑥 100
0,17556

= 9,56986621
3. Sampel 3
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 2,6 – 0,47
= 2,13
2,13
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,37488
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 4,7 – 0,47
= 4,23
4,23
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,37224
0,37488 + 0,37224
Rata-rata = 2
= 0,37356
(0,37488 – 0,34628) 2 + (0,37224 – 0,34628) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,0186676
0,0186676
RSD = 𝑥 100
0,37356

= 0,4997211
4. Sampel 4
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 2,5 – 0,47
= 2,03
2,03
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,35728
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 5,25 – 0,47
= 4,78
4,78
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,42064
0,35728 + 0,42064
Rata-rata = 2

= 0,38896
(0,35728 – 0,347013)2 + (0,42064 – 0,347013) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,04480299
0,04480299
RSD = 𝑥 100
0,38896

= 11,5184815
5. Sampel 5
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 2,75 – 0,47
= 2,28
2,28
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,40128
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 4,65 – 0,47
= 4,18
4,18
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10
= 0,36784

0,40128 + 0,36784 +
Rata-rata = 2

= 0,38456
(0,40128 – 0,35728) 2 + (0,36784 – 0,35728) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,02364565
0,02364565
RSD = 𝑥 100
0,38456

= 14,029
6. Sampel 6
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 2,5 – 0,47
= 2,03
2,03
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,35728
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 4,1 – 0,47
= 3,63
3,63
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,31944
0,35728 + 0,31944
Rata-rata =
2

= 0,33856
(0,35728 – 0,3103347) 2 + (0,31944 – 0,3103347) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,02675692
0,02675692
RSD = 𝑥 100
0,33856

= 7,90782616
7. Sampel 7
Ulangan 1:
Volume iod titrasi = 2,35 – 0,47
= 1,88
1,88
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
5

= 0,33088
Ulangan 2:
Volume iod titrasi = 4,2 – 0,47
= 3,73
3,73
Vit C dalam iod titrasi = × 0,88
10

= 0,32824
0,33088 + 0,32824
Rata-rata = 2

= 0,32956
(0,33088 – 0,35728) 2 + (0,32824 – 0,35728) 2
Standar Deviasi = √ 2−1

= 0,00186676
0,00186676
RSD = 𝑥 100
0,32956

= 0,56644068

Anda mungkin juga menyukai