KELAS : THP-4C
Alat penunjang pada proses submerged culture berupa kondensor. Dimana kondensor ini
memiliki mekanisme kerja agar system tidak kehilangan air. Ketika proses agitasi, maka cairan
pada fermentor akan terus menguap karena adanya panas. Sehingga uap air perlu diembunkan
dan dikembalikan kedalam fermentor, dengan adanya kondensor ini sebagai alat penunjang
memungkinkan system tidak kehilangan air. Jika volume didalam fermentor berkurang, maka
akan menyebabkan peningkatan konsentrasi dalam fermentor yang akan membuat terjadinya
pertubuhan mikroba dalam fermentor.
2. Untuk mencegah terjadinya pemusatan bahan tidak larut dalam media selama proses
fermeontasi menggunakan fermenter berpengaduk yang menyebabkan ketidakhomogenan
media diperlukan alat penunjang, jelaskan mekanisme kerjanya!
Alat penunjang Untuk mencegah terjadinya pemusatan bahan tidak larut dalam media
selama proses fermeontasi menggunakan fermenter berpengaduk yang menyebabkan
ketidakhomogenan media adalah buffle. Dimana buffle ini memiliki mekanisme kerja yaitu
dengan menghalangi arus perputaran cairan yang berasal dari gerakan impeller atau akibat dari
gaya sentrigfugasi, sehingga menyebabkan arus yang berputar menjadi pecah dan substrat dapat
menyebar secara merata.
3. Untuk mengatur kandungan oksigen terlarut dalam media fermentasi aerob
diperlukan beberapa alat penunjang. Jelaskan mekanisme kerjanya!
Alat penunjang Untuk mengatur kandungan oksigen terlarut dalam media fermentasi
aerob berupa aerator dan agitator atau impeller. Aerator adalah alat yang digunakan untuk
memasukkan udara kedalam cairan fermenter, dimana mekanisme kerjanya yaitu pengadukan,
yangmana dengan adanya pengadukan pada media fermentasi menimbukan adanya aliran udara
tanpa gelembung.dimana aliran tersebut dapat menghomogenkan atau mencampurkan aliran
udara dalam proses fermentasi, sehingga aerasi pada media fermentasi akan stabil dan juga dapat
terkontrol. Sedangkan agitator adalah merupakan alat yang berfungsi untuk memecah gelembung
yang dihasilkan oleh aerator. Dengan mekanisme kerjanya yaitu memecah gelembung yang
dihasilkan oleh aerator sehingga membuat gelembung tersebut berukuran kecil dan banyak.
4. Mengapa fermenter harus bisa dioperasikan secara aseptis? Alat apa saja
yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi tersebut? Jelaskan!
Karena fermenter digunakan dalam berbagai macam proses fermentasi, sehingga sangat
diperlukan pemeliharaan fermenter dalam keadaan selalu aseptis agar proses fermentasi berjalan
tetap steril dan tidak mengganggu proses pertumbuhan mikroba yang dikehendaki karena adanya
kontaminan didalam fermenter. Apabila fermenter yang digunakan tidak steril, maka produk yg
dihasilkan juga tidak akan baik karena telah terjadi kontaminan.
Untuk proses fermentasi dengan menggunakan mikroba yang bersifat shear sensitive
digunakan fermenter yaitu air lift fermentor yang berfungsi sebagai pengaduk non-mekanis,
karen fermentasi yang menggunakan mikroba ini tidak tahan dengan pengadukan mekanis.
Dimana air lift fermentor ini memiliki mekanisme kerja berdasarkan pada perbedaan berat jenis
antara cairan kultur yang kaya akan udara dalam bagian riser dan cairan kultur udara dalam
downcomer yang
merupakan tempat untuk meningkatkan efisiensi pindah massa, pindah panas, dan memberi
kondisi pengadukan yang lebihmeratakan media.
6. Untuk meningkatkan efisiensi aerasi pada fermentasi batch diperlukan alat penunjang.
Jelaskan mekanisme kerjanya!
Alat penunjang Untuk meningkatkan efisiensi aerasi pada fermentasi batch diperlukan
alat penunjang berupa baffle yang berfungsi untuk mengoptimalkan aerasi dengan mencegah
adanya pemusatan media fermentasi. Buffle memiliki mekanisme kerja yaity dengan
menghalangi arus media sehingga udara yang dipompakan dapat merata kesegala arah fermentor
dan aerasi dapat terjadi secara optimal.
water jacket dalam fermenter memiliki fungsi untuk mengendalikan suhu sekaligus
menghantarkan panas. Dengan adanya water jacket ini, maka suhu yang ada di dalam fermenter
dapat disesuaikan dengan suhu optimal pertumbuhan mikroba. Water jacket dalam fermenter
juga berfungsi untuk memonitor perubahan suhu, jadi misalkan saat suhu fermentor naik, maka
suhu dapat diturunkan dengan mengatur suhu water jacket yang nantinya akan dihantarkan pada
fermentor, begitupun sebaliknya saat suhu fermentor turun.
a. Batang Ose
Batang ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi. Pada
batang ose ujung kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair
sedangkan ose yang berbentuk lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan cara
metode gores pada media agar.
b. Cawan Petri Dish
Cawan petridish merupakan suatu alat yang biasa digunakan sebagai tempat
perkembangbiakan mikroba. Selain itu, cawan petridish juga dapat digunakan untuk
tempat menimbang bahan dan mengeringkan sampel.
c. Autoklaf
Autoklaf merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mensterilisasi suatu benda
maupun media dengan uap bersuhu serta bertekanan tinggi. Secara umum, waktu
sterilisasi berkisar antara 15 menit dihitung setelah suhu autoklaf mencapai 121oC.
d. Oven
Oven merupakan alat pemanas tertutup yang biasa digunakan sebagai alat sterilisasi
dengan suhu sekitar 180oC.
e. Tabung reaksi
Di dalam proses sampling, tabung reaksi biasanya digunakan sebagai tempat
pengenceran maupun tempat penyimpanan media.
f. Colony Counter
Colony counter merupakan suatu alat bantu yang digunakan untuk menghitung
koloni bakteri yang ditumbuhkan di media yang disimpan dalam cawan petridish.
SOAL DI PPT
1. Jelaslan maksud metabolit primer (growth related metabolite) pada fase apa metabolit
primer ini terbentuk?
Metabolit primer adalah metabolit yang dihasilkan oleh mikroba. Ketika pertumbuhan
mikroba dan pembentukan produk yang berjalan seiring diperlukan system fermentasi yang
sesuai yaitu fermentasi continuous culture karena pada fermentasi ini dilakukan penambahan
substrat secara kontinyu kedalam fermenter dan pemanenan produk juga dilakukan secara
kontinyu dengan kecepatan aliran yang konstan. Fase terbaik untuk metabolit primer terbentuk
yaitu ketika mikroba berada pada fase logaritmik atau pertumbuhan, karena pada fase ini,
metabolit primer diproduksi oleh mikroba. Salah satu contoh dari metabolit primer yaitu alkohol
dan juga asam sitrat.
2. Jelaskan maksud metabolit sekunder (nongrowth related metabolite) pada fase apa
metabolit sekunder ini terbentuk?
Metabolit sekunder adalah hasil metabolisme yang tidak terlibat dalam pertumbuhan
organisme tersebut. Fase terbaik untuk metabolit sekunder terbentuk yaitu ketika mikroba berada
pada fase stationer diamana fase stationer merupakan fase yang terjadi pada saat laju
pertumbuhan mikroba sama dengan laju kematiannya, sehingga jumlah mikroba keseluruhan
akan tetap.
Batch prosses merupakan fermentasi dengan cara memasukkan media dan inoculum
secara bersamaan ke dalam fermenter dan pengambilan produk yang dilakukan pada akhir proses
fermentasi dan pada saat proses berlangsung akan terjadi perubahan kondisi didalam fermentor.
Salah satu contoh proses fermentasi secara batch yaitu pada proses fermentasi etanol. Pada
prinsipnya, proses fermentasi secara batch merupakan system tertutup dimana tidak ada
penambahan media baru tetapi ada penambahan oksigen, asam/basa dan aerasi.
Fed-batch proses merupakan fermentasi dengan menambahkan media baru secara teratur
pada kultur tertutup tanpa mengeluarkan kultur cairan yang ada didalam fermentor sehingga
memiliki volume yang bertambah. Adapun tahapan proses fermentasi secara Fed-batch dilakukan
dengan memasukan sebagian sumber nutrisi kedalam fermenter dengan volume tertentu hingga
didapatkan produk yang mendekati maksimal, tetapi memiliki konsentrasi yang konstan. Salah
satu contoh proses fermentasi secara fedbatch yaitu dekstranase. Pada prinsipnya, proses
fermentasi secara fedbatch merupakan proses fermentasi yang mempertahankan konsentrat sisa
substrat pada tingkat yang sangat rendah sehingga dapat mencegah terjadinya inhibisi substrat.
6. Jelaskan mengapa batch coulture tidak cocok untuk produksi metabolit primer?
Karena pada fermentasi batch culture mikroba mengalami fase adaptasi, logaritmik,
eksponensial hingga fase kematian. Dan ketika fase logaritmik memiliki waktu yang singkat
dikarenakan pada fermentasi jenis ini, sebelum mikroba memasuki fase stasioner tidak dilakukan
feeding agar tetap dalam fase logaritmik. Sedangkan pada produksi metabolit primer harus
dilakukan proses feeding sebelum mikroba memasuki fase stationer.
7. Jelaskan maksud dan proses fermentasi yang cocok untuk produksi metabolit mikroba
yang bersifat growth-associated
8. Jelaskan waktu yang tepat untuk melakukan feeding pada proses fedbatch kultur!
Waktu yang tepat untuk melakukan feeding pada proses fedbatch kultur yaitu ketika
mikroba berada pada fase logaritmik, karena pada fase ini metabolit dihasilkan oleh mikroba.
9. Jelaskan mengapa substrat ketika feeding di batch kulture dapat termetabolisme
dengan cepat?
Karena pada fermentasi batch culture mikroba mengalami fase adaptasi, logaritmik,
eksponensial hingga fase kematian. Dan ketika fase logaritmik memiliki waktu yang singkat
dikarenakan pada fermentasi jenis ini, sebelum mikroba memasuki fase stasioner tidak dilakukan
feeding agar tetap dalam fase logaritmik. Sehingga menyebabkan produksi metabolit sekunder
lebih banyak daripada metabolit primer.
10. Jelaskan bagaimana cara untuk menciptakan kondisi stedy state pada proses
fermentasi continouse culture
Cara untuk menciptakan kondisi stedy state yaitu dengan menambahkan larutan nutrient
steril dalam volume tertentu kedalam fermentor secara terus menerus, dan dengan waktu
bersamaan cairan fermentasi yang mengandung sel dan produk-produk fermentasi dikeluarkan
dari fermentor dengan volume yang sama. Dengan adanya penambahan medium baru dengan
kecepatan tertentu dapat membuat kondisi menjadi steady state.