Anda di halaman 1dari 3

LAPORANPRAKTIKUM

MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL

MATERI
EKSTRAKSI DAN FORMULASI MINUMAN FUNGSIONAL

DisusunOleh:
Muhammad Dany

191710101112

THP 4C

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan fungsional merupakan pangan yang karena kandungan komponen aktifnya
dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat
gizi yang terkandung di dalamnya. Tumbuhan merupakan salah satu bahan alami tertua
yang diketahui sebagai sumber pangan fungsional. Selain tumbuhan, beberapa bakteri
juga merupakan sumber pangan fungsional. Salah satu hasil olahan dari pangan
fungsional adalah minuman fungsional. (Kusumayanti,2016)
Minuman fungsional merupakan salah satu jenis pangan fungsional. Sebagai pangan
fungsional, minuman fungsional tentunya harus memenuhi dua fungsi utama yaitu
memberikan asupan gizi serta pemuasan sensori seperti rasa yang enak dan tekstur yang
baik. Minuman fungsional harus mempunyai khasiat menyembuhkan atau mencegah
penyakit disamping khasiat zat – zat gizi yang dikandungnya. Bahan yang sering
digunakan sebagai bahan baku dari pembuatan minuman fungsional adalah lemon,
secang dan jahe. Bahan-bahan ini mudah ditemukan dan dapat tumbuh subur diwilayah
tropis seperti di Indonesia. (Widyantari,2020)
Agar dapat dikatan sebagai minuman fungsional harus dilakukan pengujian. Salah
satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu
pengujian sensori. Parameter yang digunakan dalam pengujian sensoris meliputi
warna,aromadanrasa.Olehkarenaitu,praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
penerimaan konsumen terhadap berbagai macam formula siminuman fungsonal yang
berbahan dasar lemon, secangdan jahe.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah mengetahui penerimaan konsumen
pada minuman fungsional jahe, secang, dan lemon melalui uji sensoris.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pangan Fungsional


Istilah pangan fungsional pertama kali diciptakan di Jepang pada tahun 1984, saat
pemerintah Jepang menginvestasikan Yen dalam jumlah yang besar, untuk meneliti
pangan fungsional atau pangan yang spesifik berperan positif terhadap kesehatan
manusia yang dikenal sebagai FOSHU (Food for specified health used). Pangan
fungsional merupakan pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi
yang terkandung di dalamnya. Menurut Badan Pengawasan Obat dan
Makanan(BPOM),pangan fungsional merupakan pangan yang masih segar atau
punyang sudah melalui proses, dimana pangan tersebut mengandung senyawa yang
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis sehingga memberikan manfaat bagi kesehatan.
(Kusumayanti,2016)
Menurut (Martirosyan & Singh, 2015) pangan fungsional sebagai makanan yang
bermanfaat dan mempengaruhi satu atau lebih fungsi dalam tubuh di luar efek nutrisi
yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dan/atau pengurangan risiko
penyakit yang dikonsumsi sebagai bagian dari pola makanan normal yang berbentuk
bukan pil, kapsul atau segala bentuk suplemen makanan. Hal tersebut dikarenakan
pangan fungsional hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit, sedangkan
suplemen dan obat bersifat kuratif terhadap penyakit. Pangan fungsional dapat berupa
makanan atau minuman yang berasal dari hewani atau nabati(Yuniastuti,2014).
2.2 Senyawa dan Sifat Fungsional

Anda mungkin juga menyukai