Anda di halaman 1dari 3

VIII.

BONGKAR MUAT/ CARGO HANDLING

1. Jelaskan dasar hukum pelaksanaan kegiatan bongkar muat di pelabuhan !


JAWABAN :
 Dasar hukum pelaksanaan kegiatan bongkar muat di pelabuhan adalah :
1. Peraturan pemerintah No. 61 tahun 1954
2. Peraturan pemerintah No. 5 tahun 1964
3. Peraturan pemerintah No. 2 tahun 1969 tentang penyelenggaraan
dan pengusahaan angkutan laut, pelaksanaannya ;
a. kegiatan bongkar / muat dilaksanakan oleh perusahaan
pelayaran melalui unit usaha bongkar muat
b. perusahaan pelayaran dalam kegiatan usaha melaksanakan :
 Angkutan laut menggunakan kapal armada milik.
 Angkutan laut menggunakan kapal keagenan.
 Bongkar muat kapal armada milik dan keagenan.
4. Inpres No. 4 tahun 1985 tentang kebijaksanaan kelancaran arus
barang untuk menunjang kegiatan ekonomi
5. Meskipun menurut legalitas, kegiatan bongkar muat di pelabuhan
hanya dikerjakan oleh badan hukum Indonesia ( BHI ) yang
didirikan khusus untuk bongkar muat, namun dalam praktek di
lapangan PT Pelabuhan Indonesia sebagai fasilitator juga
mengerjakan kegiatan bongkar muat melalui unitnya dahulu
disebut “ Unit Usaha Terminal ‘ dan sekarang bernama “ Multi
Terminal Indonesia “ ( MTI ).
6. Sesuai PP No. KM 14 tahun 2002, perusahaan bongkar muat
nasional atau badan hukum Indonesia atau warga Indonesia dapat
mengadakan joint venture dengan perusahaan bongkar muat
asing.
2. Jelaskan ruang lingkup di PBM !
JAWABAN :
 Ruang lingkup di PBM yaitu :
1. Stevedoring
Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari
kapal ke dermaga / tongkang / truk atau memuat barang dari
dermaga / tongkang / truk ke dalam kapal sampai dengan
tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan Derek kapal
atau Derek darat.
Kegiatan stevedoring belum termasuk kegiatan lainnya yaitu :
a. Shifting adalah memindahkan muatan didalam palka yang
sama atau palka yang berbeda atau lewat darat.
b. Lashing / unlashing adalah mengikat / memperkuat muatan
atau sebaliknya, melepas ikatan / penguat muatan.
c. Dunnaging adalah memasang alat / pemisah muatan
( dunnage separation )
d. Sweeping adalah mengumpulkan muatan – muatan yang
tercecer
e. Bagging / unbagging adalah memasukkan muatan curah
kekarung atau sebaliknya, yaitu mencurah muatan dari
karung
f. Restowage adalah menyusun kembali muatan didalam
palka.
g. Sorting adalah pekerjaan memilih / memisahkan muatan
yang tercampur atau muatan yang rusak.
h. Trimming adalah meratakan muatan dalam palka kapal.
i. Cleaning adalah pekerjaan membersihkan palka kapal.
j. Opening / closing hatches adalah kegiatan membuka /
menutup palka kapal.
k. Rain – rent cover up adalah pekerjaan menutup palka
dengan menggunakan plastic / tenda hujan pada waktu
hujan.

2. Cargodoring
Adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali / jala – jala
( extackle ) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang /
lapangan penumpukan selanjutnya menyusun di gudang /
lapangan penumpukan atau sebaliknya.

3. Receiving / delivery
Adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan /
tempat penumpukan di gudang / lapangan penumpukan dan
menyerahkan sampai tersusun diatas kendaraan dipintu gudang /
lapangan penumpukan atau sebaliknya.

3. Jelaskan kegunaan HT LIST lengkap dengan contoh !


JAWABAN :
 Kegunaan Hatch list yaitu, setiap palka kapal mempunyai muatan
sendiri.
Hatch list merinci muatan yang ada pada tiap palka. Hatch list dibuat
oleh pihak kapal.

4. Jelaskan maksud HATCH PLAN !


JAWABAN :
 Hatch plan adalah rincian muatan yang dimuat setiap palka

5. Jelaskan maksud BATCH LIST !


JAWABAN :
 Batch List adalah daftar muatan yang di muat disetiap palka.

Anda mungkin juga menyukai