A. DEFINISI
Panjat Tebing adalah Seni olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kelenturan dan
kekuatan otot serta teknik untuk memanjat mencapai puncak tertinggi tebing.
B. ETIKA PEMANJATAN
Secara umum etika pemanjatan sama dengan etika penjelajahan alam yaitu :
1. Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar.
2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
3. Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam etika panjat tebing adalah sebagai berikut :
– Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama
yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
2. Harnest adalah alat pengikat ditubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan tali.
5. Webbing adalah peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur, biasa
digunakan sebagai harnest.
7. Sepatu Panjat sebagai pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt
melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard
(keras).
9. Descender adalah peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan
leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.
11. Grigri adalah alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg
paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.
13. Pulley mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat.
Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.
3. Simpul Pangkal
Untuk mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed rope) pada
anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 45%.
9. Simpul Pita
Untuk Menyambung Tali yang sejenis, yang sifatnya licin atau berbentuk pipih (umumnya
digunakan untuk menyambung Webbing).
F. JENIS ANCOR
– Natural Ancor/ Penambat Alami adalah penambat alamiah yang tersedia oleh alam,Contoh :
Batang pohon, Akar pohon, Batu besar yang dijamin kuat
– Artificial Ancor/ Penambat Buatan adalah Alat yang didesain secara khusus untuk digunakan
sebagai penambat, contoh : Piton, sky hook, Brigbo, ramset, hunger, stoper,
Contoh – contoh Artificial ancor:
1). Paku Piton
Merupakan pengaman sisipan yg berguna sebagai pasak.
2). Stopper
Digunakan untuk celah vertical yg menyempit kebawah dengan prinsip kerja menjepit celah
membentuk sudut atau menyempi
3). Sky Hook
Sebagai pengaman sementara dengan prinsip kerja menyisipkan ujung sky hook pada celah
bebatuan dan harus terbebani, usahakan meminimalkan gerak.
4). Ramset dan Hanger
Satu set peralatan dalam artificial climbing yg berfungsi untuk menanamkan bolt dan kemudian
digabungkan dengan hanger sehingga menjadi pengaman tetap.
5). Friend
Pengaman yg diselipkan pada celah batu dengan bermacam ukuran. Friend ada 2 macam :
– Regular Friend
Terbuat dari allumunium alloy dan mempunyai kelemahan yaitu berbentuk static/tidak
mempunyai kelenturan. Alat ini bekerja dengan baik dicelah overhang.
– Fleksibel Friend
Bentuknya sama dengan regular friend hnya mempunyai kelebihan terbuat dari kawat baja yg
menjadikan friend ini sangat fleksibel, dan dapat dipasang disemua celah dan segala posisi.
6). Hexa
Prinsip kerja sama dengan stopper hanya berbeda pada bentuk round (bulat) dan hexagonal
(segi enam).
7). Chocker
Alat bantu yg berfungsi untuk melepaskan hexa atau stopper yg terkait di celah batu.
8). Etrier / Tangga Gantung & Daisy Chain
- Etrier : alat yg terbuat dari webbing yg menyerupai tangga untuk membantu menambah
ketinggian.
- Daisy Chain : terbuat dari webbing, berfungsi untuk menambah ketinggian serta menjaga
apabila etrier jatuh.
H. JENIS PEGANGAN
1. Open Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan dengan posisi tangan
terbuka,biasanya digunakan pada tebing – tebing datar
2. Cling Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan degan menggunakan seluruh
jari tangan dan dan agak mirip mencubit biasanya digunakan pada tebing
yang permukaannya banyak tonjolan,
3. Pinch Grip : Pegangan pada pemanjatan yang mirip dengan mencubit,dan
mengandalkan kekuatan jempol dan telunjuk yang biasa digunakan untuk
memegang poin – poin kecil pada tebing
4. Poket Grip : Pegangan pada pemanjatan dilakukan dengan cara memasukkan jari – jari
kedalam celahan/ lobang tebing, biasanya digunakan pada tebing
limenstone ( kapur ) yang banyak memiliki poin lobang.
5. Vertikal Grip : Pegangan pada pemanjatan yang bertumpu pada poin tebing dengan
menggunakan kekuatan lengan untuk bertumpu dan menaikkan badan.
I. JENIS PIJAKAN
1. Frinction Steep : Pijakan dalam pemanjatan yang bertumpu pada kaki bagian depan
dan mengandalkan gesekan karet sepatu.
2. Eadging : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan sisi luar kaki.
3. Mearing : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan seluruh alas kaki
(Pijakan Biasa)
4. Hel Hooking : Pijakan dalam pemanjatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
poin2 yang menggantung dengan menggunakan kekuatan kaki
untuk mengangkat badan keatas untuk menggapai poin selanjutnya.
1. Artificial Climbing
Adalah olahraga yang dilakukan pada tebing-tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi dengan
bermodalkan alat yang diselipkan pada celah-celah batu atau memanfaatkan pengaman alam
(natural anchor).
Artificial climbing ini dimana alat benar-benar digunakan sebagai penambah ketinggian disampin
sebagai pengaman pemanjatan.
2. Soloing
Adalah Pemanjatan yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan tubuh untuk langsung
mencapai top tanpa menggunakan pengaman, biasanya dilakukan oleh pemanjat profesional
karna sangat berbahaya.
3. Boldering
Pemanjatan yang dilakukan untuk melatih kekuatan dan kelenturan badan yang biasanya
dilakukan secara enyamping pada tebing – tebing pendek atau tebing buatan.
4. Free Climbing
Pada prinsipnya hampir sama dengan pemanjatan artificial hanya dalam free climbing alat
digunakan hanya sebagai pengaman saja sedangkan untuk menambah ketinggian menggunakan
pegangan tangan dan friksi (gaya gesek) kaki sebagai pijakan.
5. Runer to runer
Pemanjatan yang dilakukan tahap demi tahap,dilakukan pada pemanjatan yang sudah memiliki
jalur yang berupa ancor/penambat, biasa juga diperlombakan pada wall buatan.