Anda di halaman 1dari 5

PRUSIKING

A. Sejarah prusik
Pada tahun 193, Dr. Kal prusik memplopori tali kecil dengan simpul khusus untuk
menggantungkan dan meniti tali yang lebih besar. Dr. Kal prusik merupakan pendaki dan
pemanjat yang mainnya di pegunungan alpen yang terletak di perbatasan Autria dan Italia.
Sampai sekarang simpul ini dikenal dengan istilah prusik. Meniti tali dengan menggunakan tali
kecil dan disebutlah tali prusik.
B. Pengertian
Prusik adalah suatu tali yang berdiameter 5-6 mm, dan kedua tali tersebut disimpul pada
tali karmantel statis. Intinya prusiking merupakan suatu aktifitas untuk menaiki dan menuruni
seutas tali karmantel statis.
C. Tehnik
Tehnik menggunakan tali prusik untuk meniti tali keatas, dan yang dibutuhkan hanya
dua utas tali yang berdiameter 5-6 mm, dengan menggunakan simpul nelayan. Setelah dipasang
pada tali pemanjat, prusik yang diatas untuk menahan beban, sedangkan dibawah berfungsi
sebagai pijakan. Kemudian secara perlahan-lahan tali prusik sebagai penyangga tubuh
dinaikkan dan selanjutnya yang dibawah yang berfungsi sebagai pijakan juga ikut dinaikkan.
Dan sebaliknya jika menuruninya.
D. Peralatan
Peralatan yang digunakan prusik:
1. Tali carmantel adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa di sebut dynamis
rope. Ada 2 macam tali carmantel:
a. Carmantel static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6%-9% digunakan untuk
ascending atau descending. Biasanya digunakan untuk pengaman pemanjatan seperti
panjat tebing, reapling dan prusikan. Kelemahannya yaitu susah di simpul, karena lebih
kaku dari dynamis sehingga susah di simpul. Kelebihannya kalau bebannya terlalu berat
tidak langsung tertarik.

2. Carabiner adalah cincin kait yang terbuat dari aluminium alloy sebagai pengait dan
dikaitkan dengan alat lainnya. Macam-macam karabiner adalah:
a. Carabiner screw/carabiner screw gate, carabiner ini lebih aman tapi sulit untuk dipasang
dan dilepas.
b. Carabine autolock, carabiner ini lebih aman karena mengunci secara otomatis.
c. Carabiner snap/carabiner non screw gate, carabiner ini lebih mudah melepas dan
memasangnya tapi keamanannya tidak seperti screw gate.
Ketiganya sama-sama berfungsi sebagai penghubung dan pengaman. Biasanya
digunakan untuk penghubung anchor, sling dan dipakai di runner.
Bentuk-bentuk carabiner sebagai berikut:
 Carabiner screw gate
Delta Screw gate Oval Screw gate Delta Screw gate

 Carabiner snap

Delta Snap Oval Snap Delta Snap

 Carabiner autolock

Delta Autolock Oval Autolock Delta Autolock

 Carabiner kuping

Screw gate Snap gate

3. Harnest adalah alat yang digunakan/dipakai oleh pemanjat (leader/belayer) untuk


mengamankan tubuhnya. Berfungsi sebagai pengaman/pengikat tubuh yang nantinya akan
dihubungkan dengan tali.
4. Webbing adalah peralatan panjat yang berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur.
Berfungsi untuk pengaman. Biasanya dijadikan harnest buatan, anchor dan sling.

5. Helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda atau benda yang
terjatuh dari atas.

6. Sepatu panjat berfungsi sebagai pelindung kaki yang terbuat dari karet dan mempunyai daya
gesekan yang tinggi sehingga dapat melekat di tebing. Ukuran sepatu panjat dikurangi 1 dari
ukuran sepatu biasa.

7. Sarung tangan berfungsi sebagai pengaman tangan agar tidak panas, karena tangan langsung
bergesekan dengan carmantel. Biasanya digunakan di prusikan.

8. Prusik adalah jenis tali carmantel yang diameternya 5-6 mm, biasanya digunakan sebagai
pengganti sling runner dan anchor, dan juga dapat digunakan untuk meniti tali keatas
dengan menggunakan simpul prusik.

9. Matras berfungsi sebagai alat, biasanya digunakan alas alat panjat agar alat panjat tidak
langsung menyentuh tanah dan alas pemanjatan tebing ketika ada tonjolan yang tajam pada
tebing dan juga buat alas tali carmantel yang bergesekan dengan tebing yang membuat alat
cepat rusak dan friksi.

10. Jumar berfungsi untuk menaiki tali. Biasanya digunakan di prusikan.

E. Simpul yang digunakan di prusik


1. Simpul Delapan Ganda adalah untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman
utama yang dihubungkan dengan harnest.

2. Simpul Pangkal adalah simpul untuk mengikat tali pada penambat yang fungsinya sebagai
pengaman utama pada anchor.

3. Simpul jangkar adalah simpul untuk mengikat pada penambat biasanya digunakan
pengaman/anchor.

4. Simpul Nelayan adalah simpul untuk menyambung 2 tali yang sama besarnya dan bersifat
licin.
5. Simpul pita dan double Pita adalah untuk Menyambung Tali yang sejenis, yang sifatnya
licin atau berbentuk pipih (umumnya digunakan untuk menyambung Webbing).

6. Simpul Italy adalah simpul yang digunakan untuk turun apabila tidak ada figure of eight
atau grigri.

7. Simpul Kupu – kupu / Butterfly knot adalah untuk membuat ditengah atau diantara lintasan
horizon. Bisa juga digunakan untuk menghindari tali yang sudah friksi.

8. Simpul Frusik adalah simpul yang digunakan pada saat prusikan.

Anda mungkin juga menyukai