“PUSKESMAS”
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................23
B. Saran .............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja
Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya
pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan
dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan,
Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih
berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas
tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama
ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat”
diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan
rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan
jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2
puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah
melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat
makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka kematian bayi,
ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup
(Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya
pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas,
selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam
pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat
mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian puskesmas ?
2. Apa sejarah puskesmas ?
3. Apa fungsi puskesmas ?
4. Apa visi misi puskesmas ?
5. Apa kegiatan pokok puskesmas ?
6. Dimana wilayah kerja puskesmas ?
7. Bagaimana struktur organisasi puskesmas ?
8. Bagaimana manajemen puskesmas ?
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada
mata kuliah keperawatan komunitas.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui Apa pengertian puskesmas ?
b. Mahasiswa mampu mengetahui apa sejarah puskesmas ?
c. Mahasiswa dapat mengetahui apa fungsi puskesmas ?
d. Mahasiswa dapat menegathui apa visi misi puskesmas ?
e. Mahasiswa dapat mengetahui apasaja kegiatan pokok puskesmas ?
f. Mahasiswa dapat menegtahui dimana wilayah kerja puskesmas ?
g. Bagaimana stuktur organisasi puskesmas ?
h. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimanamanajemen puskesmas ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PUSKESMAS
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan tingkat pertama yang memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem
upaya kesehatan.
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004), puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerja (Effendi, 2009)
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan
pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif
(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan),
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan
kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia
(Effendi, 2009).
3
4
B. SEJARAH PUSKESMAS
Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke 16 yaitu adanya upaya
pemberantasan penyakit cacar dan cholera yang sangat ditakuti oleh
masyarakat. Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun
1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rajerkesnas) I di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi
sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan
tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari
kegiatan – kegiatan seperti Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), Balai
Pengobatan (BP), Pemberantasan Pemberantasan Penyakit Menular (P4M)
dan sebagainya masih berjalan sendiri – sendiri dan tidak saling
berhubungan. Melalui rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk
menyatukan semua pelayanan tingkat pertama dalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas). Dan
puskesmas pada waktu itu dibedakan dalam 4 macam, yaitu :
1. Puskesmas tingkat desa
2. Puskesmas tingkat kecamatan
3. Puskesmas tingkat kewedanan
4. Puskesmas tingkat kabupaten
Pada rakerkesnas ke II tahun 1969, pembagian puskesmas dibagi menjadi
3 katagori, yaitu :
1. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
2. Puskesmas tipe B, dipimpin dokter tidak penuh
3. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik
Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional di
rasakan pembagian puskesmas berdasarkan katagori tenaga ini kurang
sesuai, karena untuk puskesmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin oleh
dokter penuh atau sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga
dirasakan sulit untuk mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970
5
C. FUNGSI PUSKESMAS
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014,
Puskesmas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, dan
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsi, puskesmas berwenang untuk:
Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
Melaksanan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sector lain terkait.
Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
Melaksakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
Melakukan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan
Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir; akses
transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca;
dan kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan
terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan
penambahan kompetensi tenaga kesehatan;
b. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan
kompetensi dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat,
dan bidan;
c. pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan
kearifan lokal; pendekatan pelayanan yang diberikan
menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat di
kawasan terpencil dan sangat terpencil; optimalisasi dan
peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan pelayanan
UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk
meningkatkan aksesibilitas.
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan Puskesmas dikategorikan
menjadi:
a. Puskesmas non rawat inap
Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak
menyelenggarakan pelaayanan rawat inap, kecuali
pertolongan persalinan normal
b. Puskesmas rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi
tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan
13
H. MANAJEMEN PUSKESMAS
Penyelenggaraan berbagai pelayanan kesehatan baik perorangan
maupun kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen yang baik.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien.
Manajemen Puskemas meliputi 1) perencanaan; 2) pelaksanaan -
pengendalian; 3) pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
15
3) Pemantuan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan
pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan
pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan
hasil yang dicapai baik secara internal maupun
eksternal.
2) Telaahan internal yaitu telaahan bulanan terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh
Puskesmas, dibandingkan dengan rencana dan standar
pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari
SIMPUS. Kesimpulan dirumuskan dalam bentuk
kinerja (cakupan, mutu dan biaya) Puskesmas dan
masalah/ hambatan. Telaahan bulanan ini dilakukan
dalam forum Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas.
3) Telaahan eksternal yaitu telaahan tribulanan terhadap
hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan kesehatan
primer serta sektor lainnya yang terkait di wilayah kerja
Puskesmas. Telaahan eksternal ini dilakukan dalam
forum Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas.
4) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan
sesuai dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta
masalah dan hambatan yang ditemukan dari hasil
telaahan bulanan dan triwulan.
3) Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran
dengan cara Penilaian Kinerja Puskesmas yang diukur
menggunakan indikator kinerja Puskesmas. Kegiatan
tersebut mencakup :
1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan
kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan
20
2) Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas
harus membuat laporan pertanggungjawaban tahunan
yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan
dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk
keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP). Laporan
tersebut disampaikan kepada Dinas kesehatan
kabupaten/kota serta pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat melalui forum masyarakat. Apabila terjadi
penggantian Kepala Puskesmas ataupun
penanggungjawab program, maka Kepala Puskesmas
dan penanggungjawab program yang lama diwajibkan
membuat laporan pertanggungjawaban masa
jabatannya.
2. Manajemen Kefarmasian
Manajemen kefarmasian bertujuan untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Ruang lingkupnya mencakup perencanaan,
pengadaan/ penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian
persediaan, penggunaan, pencatatan dan laporan. Penerapan
manajemen pengelolaan logistik obat ini terinetgrasi dalam proses
manajemen Puskesmas.
3. Manajemen sarana, prasarana dan peralatan
Manajemen sarana, prasarana dan peralatan bertujuan untuk menjamin
pelayanan terselenggara secara optimal. Ruang lingkup manajemen
tersebut meliputi pemeliharaan secara periodik termasuk dilakukannya
kalibrasi.
4. Sistem Informasi
Sistem informasi meliputi pencatatan, pelaporan dan analisa data
sebagai pendukung perencanaan Puskesmas. Adapun sistem informasi
yang digunakan adalah Sistem informasi manajemen Puskesmas
22
A. KESIMPULAN
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak
dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan
prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang
demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai
buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar
pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar
pembaca dapat memahami tentang Program Pembinaan Kesehatan
Komunitas (puskesmas).
.
23
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Depkes. 2004. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun
2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Berita Negara Republik
Indonesia
24