Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum Hidrolika

BAB 3

HYDRAULIC BENCH

3.1 PENDAHULUAN

Hydraulic bench adalah alat yang digunakan sebagai tempat sumber air

dan pengaturan aliran air agar mengetahui debit aliran yang mengalir. Mekanisme

yang digunakan pada alat hydraulic bench ini adalah tuas keseimbangan. Prinsip

kerja hydraulic bench ini adalah penggunaan beban untuk mengukur debit yang

dihasilkan (debit actual) dan juga memperhitungkan waktu yang diperlukan oleh

debit air dari awal aliran hingga tuas yang diberi beban terangkat karena beban air

dalam measuring tank. Massa debit air dua kali massa beban yang digunakan pada

percobaan. Massa jenis air didefinisikan sebagai perbandingan massa zat cair

dengan satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu.

Hydraulic bench dilengkapi dengan tuas yang berbentuk seperti jungkat-

jungkit. Hydraulic bench juga dilengkapi dengan calm lever yang berguna untuk

menaik−turunkan tuas pada saat akan mengisikan air yang ada dalam bak hingga

tuas dalam keadaan setimbang kembali. Pada dasarnya nilai debit aktual selalu lebih

kecil dari debit teoritis dikarenakan debit aktual adalah debit yang nilainya sudah

dihitung dengan faktor head loss, sedangkan debit teoritis digunakan sebagai acuan

untuk menghitung debit pada aliran fluida ideal yang nilainya didapat dari luas

penampang dikali kecepatan aliran air.

1
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.2 TUJUAN PERCOBAAN

Percobaan hydraulic bench memiliki beberapa tujuan. Tujuan tersebut

berfungsi untuk mengetahui apa saja yang dapat kita peroleh dari percobaan ini.

Tujuan dari percobaan hydraulic bench yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Memahami cara kerja hydraulic bench.

2. Mengukur debit aktual aliran fluida dengan menggunakan prinsip kerja

hydraulic bench

3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi debit air dengan

menggunakan hydraulic bench.

3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan pada percobaan hydraulic bench ini adalah

sebagai berikut.

Gambar 3.1 Bagian-bagian Hydraulic Bench

2
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Keterangan Gambar 3.1:

1. Pelat beban, berfungsi untuk membebani tuas agar seimbang dengan

measuring tank.

2. Measuring tank, berfungsi untuk menampung air agar mendapat debit aktual

saat seimbang dengan beban.

3. Power cut off switch, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan pomp air.

4. Weight beam stop, berfungsi untuk tempat menaruh pelat beban.

5. Pipa air, berfungsi untuk menyalurkan air dari pompa air menuju measuring

tank.

6. Drain valve, berfungsi untuk menutup dan membuka katup di dalam measuring

tank.

3.4 DASAR TEORI DAN RUMUS

Hydraulic bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit yang

dihasilkan pada percobaan (debit aktual) dan juga menghitung waktu yang

diperlukan oleh debit dari awal aliran hingga tuas pada keadaan akan terangkat.

Faktor yang mempengaruhi besarnya debit aktual yang lebih kecil diantaranya head

loss, gesekan antara fluida dengan pipa dan viskositas suatu fluida. Hydraulic bench

dilengkapi dengan tuas yang menghubungkan beban dengan bak penampungan

debit air.

Rapat massa air menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nilai debit.

Rapat massa air didefinisikan sebagai perbandingan massa zat cair tiap satuan

volume pada temperatur dan tekanan tertentu. Nilai rapat massa yaitu 1000 kg/m3.
3
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 3.1 Hubungan suhu dengan Massa Jenis Air


Suhu Massa Jenis ρ
(°C) (kg/m3)
0,000 999,990
5,000 1000,000
10,000 999,700
20,000 998,200
30,000 995,700
40,000 992,200
50,000 988,100
60,000 983,200
70,000 977,800
80,000 971,800
90,000 965,300
100,000 958,400

Perhitungan debit aktual dalam percobaan hydraulic bench dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

2  M beban
Qaktual = (3.1)
ρair  t rata-rata

Vair = Qaktual  t rata-rata (3.2)

Di mana :

Qaktual : Debit air (m3/detik)

Vair : Volume air (m3)

Mbeban : Massa beban (kg)

Ρair : Massa jenis air (kg/m3)

trata-rata : Waktu yang diperlukan hingga tuas akan terangkat (detik)

4
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Measuring tank dan weight beam dihubungkan dengan lengan sepanjang

1, titik pusat diletakkan sejauh 1/3 dari weight beam dan 2/3 dari measuring tank.

Berdasarkan prinsip jungkat-jungkit, besarnya massa air adalah dua kali massa

beban. Hal tersebut karena adanya perbandingan panjang lengan total dengan

panjang lengan measuring tank.

3.5 PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur yang dilakukan pada percobaan hydraulic bench adalah sebagai

berikut.

1. Mengisi bak hydraulic bench dengan air hingga batas tertentu.

2. Mencatat suhu awal pada bak.

3. Memastikan measuring tank benar-benar dalam keadaan kosong dan

pompa dalam keadaan tertutup.

4. Memasang selang.

5. Memasang dan memastikan beban dalam keadaan seimbang dengan

measuring tank.

6. Menyalakan pompa dengan debit tertentu sesuai dengan yang diinginkan

7. Menyiapkan stopwatch, kemudian mulai memasukan air dari selang ke

dalam measuring tank dan stopwatch dinyalakan. Mematikan stopwatch

apabila posisi bak yang sudah terisi seimbang terhadap beban atau pada

saat beban mulai turun.

8. Mencatat waktu yang terdapat pada stopwatch serta mengulang percobaan

sebanyak tiga kali.


5
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

9. Melakukan percobaan dengan debit tetap beban berubah dan debit berubah

beban tetap sebanyak tiga kali serta mencatat hasilnya pada form data.

10. Mencatat suhu air akhir pada bak untuk setiap percobaan.

3.6 PROSEDUR PERHITUNGAN

Prosedur perhitungan yang digunakan pada percobaan hydraulic bench

adalah sebagai berikut.

1. Menghitung besarnya massa jenis air dengan cara interpolasi dari Tabel

(3.1).

2. Menghitung besarnya debit aktual dengan menggunakan rumus (3.1).

3. Menghitung besarnya volume air pada measuring tank dengan

menggunakan rumus (3.2).

3.7 GRAFIK DAN KETERANGAN

Pada percobaan hydraulic bench terdapat grafik. Grafik tersebut berfungsi

untuk mengetahui hubungan waktu dengan berat beban, hubungan berat beban

dengan volume, dan hubungan volume dengan waktu. Prosedur pembuatan grafik

dalam percobaan hydraulic bench dijelaskan sebagai berikut.

3.7.1 Debit Tetap Beban Berubah

Grafik yang digunakan pada percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah adalah sebagai berikut.

1. Beban vs Waktu (M vs t)

6
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

a. Grafik M vs t bertujuan untuk melihat hubungan waktu untuk mengisi

measuring tank dengan berat beban.

b. Menggunakan trendline regresi linear.

2. Beban vs Volume (M vs V)

a. Grafik M vs V bertujuan untuk melihat hubungan berat beban dengan

volume air pada measuring tank.

b. Menggunakan trendline regresi linear.

3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik V vs t bertujuan untuk melihat hubungan volume air pada

measuring tank dengan waktu untuk mengisi measuring tank. Hasil

tersebut harus sesuai dengan persamaan V = Q × t .

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

3.7.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik yang digunakan pada percobaan hydraulic bench debit berubah beban

tetap adalah sebagai berikut.

1. Waktu vs Debit (t vs Q)

a. Grafik t vs Q bertujuan untuk melihat hubungan volume waktu dengan

debit air untuk mengisi measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai

dengan persamaan V = Q × t .

b. Menggunakan trendline regresi linear.

2. Debit vs Volume (Q vs V)

7
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

a. Grafik Q vs V bertujuan untuk melihat hubungan debit dengan volume

air pada measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai dengan persamaan

V=Q×t.

b. Menggunakan trendline regresi linear dengan set intercept 0.

3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik V vs t bertujuan untuk melihat hubungan volume air pada

measuring tank dengan waktu mengisi measuring tank. Hasil tersebut

harus sesuai dengan persamaan V = Q × t .

b. Menggunakan trendline regresi linear.

3.8 TABEL DAN DATA PERHITUNGAN


Tabel dan data perhitungan yang digunakan pada percobaan hydraulic

bench adalah sebagai berikut.

3.8.1 Percobaan Debit Tetap Beban Berubah

Data yang dihasilkan dalam percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah adalah sebagai berikut.

Suhu sebelum praktikum = 28,000 °C

Suhu sesudah praktikum = 28,500 °C

8
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 3.2 Data Percobaan Debit Tetap Beban Berubah


Massa t (detik)
No.
(kg)
1 2 3

1 7,303 32,240 32,410 32,040

2 4,880 21,770 21,980 21,950

3 2,437 11,530 11,530 11,480

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Percobaan Debit Tetap Beban Berubah


Suhu ρ Massa T rata-rata Q Volume
Air aktual Fluida
No
(°C) (kg/m3) (kg) (detik) (cm3/s) (cm3)
1 28,250 996,138 14,606 32,230 454,937 14662,634
2 28,250 996,138 9,760 21,900 447,390 9797,844
3 28,250 996,138 4,874 11,513 424,976 4892,899

Contoh perhitungan pada percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah menggunakan data pertama sebagai berikut:

1. Perhitungan suhu rata-rata

Data:

Suhu sebelum = 28,000 °C

Suhu sesudah = 28,500 °C

Maka dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhu rata-rata =
2, 000

28,000+ 28,500
=
2, 000

9
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

= 28,250 °C

2. Perhitungan ρair

Data:

ρmin = 998,200 kg/m3

ρmax = 995,700 kg/m3

Suhu dicari = 28,250 °C

Suhu min = 20,000 °C

Suhu max = 30,000 °C

Maka dapat dihitung:

  suhu dicari − suhu min  


ρair = ρ min +     ( ρ max − ρmin ) 
  suhu max − suhu min  

  28, 250 − 20, 000  


= 998, 200 +     ( 995, 700 − 998, 200 ) 
  30, 000 − 20, 000  

= 996,138 kg/m3

3. Perhitungan trata-rata

Data:

Waktu 1 = 32,240 detik

Waktu 2 = 32,410 detik

Waktu 3 = 32,040 detik

Maka dapat dihitung:

jumlah seluruh waktu


trata-rata =
banyaknya waktu

10
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

32, 240 + 32, 410 + 32, 040


=
3, 000

= 32,230 detik

4. Perhitungan Qaktual

Data:

trata-rata = 32,230 detik

Mbeban = 7,303 kg

ρair = 996,138 kg/m3

Maka dapat dihitung:

2,000  M beban
Qaktual =
ρair  t rata-rata

2,000  7,303
=
996,138  32, 230

= 454,937 cm3/s

5. Perhitungan Vair

Data:

Qaktual = 454,937 cm3/s UDWDNDQDQ

trata-rata = 32,230 detik

Maka dapat dihitung:

Vair = Qaktual × trata-rata

= 454,937 × 32,230

= 14662,634 cm3

11
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.8.2 Percobaan Debit Berubah Beban Tetap

Data yang dihasilkan dalam percobaan hydraulic bench debit berubah

beban tetap adalah sebagai berikut.

Suhu sebelum praktikum = 28,500 °C

Suhu sesudah praktikum = 29,000 °C

Tabel 3.4 Data Percobaan Debit Berubah Beban Tetap


Massa t (detik)
No.
(kg)
1 2 3

1 2,437 11,530 11,530 11,480

2 2,437 14,060 13,860 13,800

3 2,437 24,840 24,970 25,160

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Percobaan Debit Berubah Beban Tetap


Suhu ρ Massa T rata-rata Q aktual Volume
Air Fluida
No
(°C) (kg/m3) (kg) (detik) (cm3/s) (cm3)
1 28,750 996,013 4,874 11,513 425,030 4893,513
2 28,750 996,013 4,874 13,907 351,883 4893,513
3 28,750 996,013 4,874 24,990 195,819 4893,513

Contoh perhitungan pada percobaan hydraulic bench debit berubah beban

tetap menggunakan data pertama sebagai berikut:

1. Perhitungan suhu rata-rata

Data:

Suhu sebelum = 28,500 °C

12
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Suhu sesudah = 29,000 °C

Maka dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhu rata-rata =
2

28,500+ 29, 000


=
2

= 28,750°C

2. Perhitungan ρair

Data:

ρmin = 998,200 kg/m3

ρmax = 995,700 kg/m3

Suhu dicari = 28,750 °C

Suhu min = 20,000 °C

Suhu max = 30,000 °C

Maka dapat dihitung:

  suhu dicari − suhu min  


ρair = ρ min +     ( ρ max − ρmin ) 
  suhu max − suhu min  

  28, 750 − 20, 000  


= 998, 200 +     ( 995, 700 − 998, 200 ) 
  30, 000 − 20, 000  

= 996,013 kg/m3

3. Perhitungan trata-rata

Data:

Waktu 1 = 11,530 detik

Waktu 2 = 11,530 detik


13
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Waktu 3 = 11,480 detik

Maka dapat dihitung:

jumlah seluruh waktu


trata-rata =
banyaknya waktu

11,530 + 11,530 + 11, 480


=
3, 000

= 11,513 detik

4. Perhitungan Qaktual

Data:

trata-rata = 11,513 detik

Mbeban = 2,437 kg

ρair = 996,013 kg/m3

Maka dapat dihitung:

2,000  M beban
Qaktual =
ρair  t rata-rata

2,000  2, 437
=
996,013 11,513

= 425,030 cm3/s

5. Perhitungan Vair

Data:
UDWDNDQDQ
Qaktual = 425,030 cm3/s

trata-rata = 11,513 detik

Maka dapat dihitung:

Vair = Qaktual × trata-rata


14
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

= 425,030 × 11,513

= 4893,513 cm3

15
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.9 GRAFIK DAN ANALISIS

Grafik dan analisis yang dihasilkan pada percobaan hydraulic bench

adalah sebagai berikut

3.9.1 Debit Tetap Beban Berubah

Grafik dalam percobaan hydraulic bench dengan debit tetap beban berubah

adalah sebagai berikut:

1. Grafik Beban vs Waktu (M vs t)

M vs t
35,000

30,000 y = 2,1287x + 1,1333


R² = 1
t (s)

25,000

20,000
M vs t
15,000

10,000
2,000 6,000 10,000 14,000
M (kg)
Gambar 3.2 Grafik Beban vs Waktu (M vs t) Debit Tetap Beban Berubah

Grafik M vs t debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat hubungan

waktu untuk mengisi measuring tank dengan berat beban. Trendline yang

digunakan adalah trendline regresi linear karena grafik di atas

menunjukkan hubungan massa beban dan waktu yang digunakan

berbanding lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik M vs t dikatakan

16
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

ideal jika semakin besar massa (M) maka waktu (t) akan semakin besar.

Data yang didapatkan dari gambar 3.2, yaitu persamaan y =2,1287x +

1,1333 dan nilai R2 = 1, artinya sebesar 100% massa korelasi massa

terhadap waktu.

2. Grafik Beban vs Volume (M vs V)

M vs V
17000,000
15000,000
13000,000 y = 1003,9x
V (cm3)

11000,000 R² = 1
9000,000 M vs V
7000,000 Linear (M vs V)
5000,000
3000,000
3,000 9,000 15,000
M (kg)
Gambar 3.3 Grafik M vs V Debit Tetap Beban Berubah

Grafik M vs V debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat

hubungan massa beban dengan volume air pada pengisian air dalam

measuring tank. Trendline yang digunakan adalah trendline regresi linear

karena grafik di atas menunjukkan hubungan massa beban dan volume

yang digunakan berbanding lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik

M vs V dikatakan ideal jika semakin besar massa (M) maka volume (V)

akan semakin besar. Data yang didapatkan dari gambar 3.3, yaitu

persamaan y = 1003,9x dan nilai R2 = 1, artinya sebesar 100% massa


17
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

korelasi massa terhadap waktu.

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t)

V vs t
17000,000
15000,000
y = 1003,9x
13000,000 R² = 1
V (cm3)

11000,000
9000,000 V vs t
7000,000 Linear (V vs t)
5000,000
3000,000
0,000 10,000 20,000 30,000
t (s)

Gambar 3.4 Grafik V vs t Debit Tetap Beban Berubah

Grafik V vs t debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat hubungan

volume air pada measuring tank dengan waktu untuk mengisi measuring

tank. Hasil tersebut harus seusai dengan persamaan V = Q × t. Trendline

yang digunakan adalah trendline regresi linear karena grafik di atas

menunjukkan hubungan volume dan waktu yang digunakan berbanding

lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik V vs t dikatakan ideal jika

semakin besar volume (V) maka waktu (t) akan semakin besar. Data yang

didapatkan dari gambar 3.4 menghasilkan persamaan yang membentuk

suatu garis linear y = 1003,9x dan memiliki nilai R2 = 1, artinya sebesar

100% massa korelasi massa terhadap waktu.

18
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.9.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik dalam percobaan hydraulic bench dengan debit berubah beban tetap

adalah sebagai berikut:

1. Grafik Debit vs Waktu (Q vs t)

t vs Q

30,000
y = -0,0607x + 36,491
25,000 R² = 0,9775
t (s)

20,000
t Vs Q
15,000

10,000
100,000 250,000 400,000 550,000
Q (cm3/s)

Gambar 3.5 Grafik Q vs t Debit Berubah Beban Tetap

Grafik Q vs t debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat hubungan

waktu dengan debit air untuk mengisi measuring tank. Hasil tersebut harus

sesuai dengan persamaan V = Q × t. Trendline yang digunakan adalah

trendline regresi linear karena grafik di atas menunjukkan hubungan debit

air dan waktu yang digunakan. Berdasarkan gambar 3.5 maka persamaan

yang dihasilkan membentuk suatu garis linear y = -0,0607x + 36,491

dengan niali R2 = 0,9775 yang artinya 97,750 % nilai waktu berkolerasi

dengan debit dan sisanya 2,25% dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu

kesalahan penggunaan stopwatch saat memulai dan mematikan stopwatch


19
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

saat volume dan beban sudah dalam keadaan setimbang.


DWXUOLQHVSDFLQJNH
JDPEDUSW
2. Grafik Debit vs Volume (Q vs V)

Q vs V

500,000

400,000
Q (cm3/s)

Q vs V
300,000
Linear (Q vs V)
200,000

100,000
2000,000 4000,000 6000,000
V (cm3)

Gambar 3.6 Grafik Q vs V Debit Berubah Beban Tetap

Grafik Q vs V debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat

hubungan debit dengan volume air pada measuring tank. Idealnya, Jika

debit diubah maka volume tetap, karena volume tidak dipengaruhi oleh

beban. Hasil tersebut harus sesuai dengan persamaan V = Q × t. Trendline

yang digunakan adalah trendline regresi linear dengan set intercept 0.

Trendline regresi linear digunakan untuk melihat hubungan antara debit

dengan volume. Grafik Q vs V dikatakan ideal jika semakin besar atau

semakin kecil debit air maka volume akan tetap karena yang

mempengaruhi volume adalah beban itu sendiri. Hasil grafik 3.6 sudah

ideal karena volume air pada measuring tank tidak berubah karena

kenaikan debit.

20
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t)

V vs t

6000,000

5000,000
V (cm3)

V vs t
4000,000
Linear (V vs t)
3000,000

2000,000
10,000 20,000 30,000
t (s)

Gambar 3.7 Grafik V vs t Debit Berubah Beban Tetap

Grafik V vs t debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat hubungan

volume air pada measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai dengan

persamaan V = Q × t. Trendline yang digunakan adalah trendline regresi

linear digunakan untuk melihat hubungan antara waktu dengan volume.

Grafik V vs t dikatakan ideal jika semakin besar atau semakin kecil waktu

(t), maka volume (V) akan tetap karena yang mempengaruhi volume

adalah beban itu sendiri. Hasil grafik V vs t sudah ideal karena volume air

pada measuring tank tidak berubah karena perubahan waktu.

21
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
QWDUNLULPMXJD\DDZRUGQ\D

3.10 KESIMPULAN

Setelah percobaan hydraulic bench dilakukan, didapatkanlah beberapa

kesimpulan. Semua tujuan percobaan hydraulic bench telah terpenuhi dan akan

diuraikan kembali pada kesimpulan di bawah. Kesimpulan yang didapatkan dari

percobaan hydraulic bench adalah sebagai berikut.

1. Prinsip yang digunakan pada alat hydraulic bench adalah prinsip tuas

kesetimbangan di mana massa air sama dengan dua kali massa beban jika

tuas berada pada posisi setimbang (MA = 2 MB).

2. Mengetahui nilai debit aktual (Qaktual) aliran fluida dengan menggunakan

prinsip kerja hydraulic bench yang didapatkan setelah dilakukannya

percobaan hydraulic bench debit tetap beban berubah sebesar 454,937

cm3/s, 447,390 cm3/s, dan 424,976 cm3/s. Debit yang dihasilkan setelah

percobaan hydraulic bench debit tetap beban berubah sebesar 425,030

cm3/s, 351,883 cm3/s, dan 195,819 cm3/s.

3. Faktor yang mempengaruhi nilai debit aktual (Qaktual) yang diantaranya

head loss, gesekan antara fluida dengan pipa, viskositas suatu fluida, dan

sebagainya.

22
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai