Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya

Volume 25, Nomor 1, 2019

Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi


dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahteraan Sosial

Moh. Zaini
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP Budi Utomo
Jalan Simpang Arjuno 14B Malang
pojur_zen@yahoo.com

Abstract: Democracy can not be used as the major target factor, because the run of the democratic system
depends on its bureaucrat, system implementation and administration process. Although the democratic
system has been used by almost every country in the world, it does not automatically guarantee people’s
prosperity. Abraham Lincoln’s concept of democracy; from the people, by the people, for the people, is actu-
ally a ‘target between’ a combination of countries’ ideology and the interests of the political map oriented
to the interests of public welfare.

Keywords: democracy, politics democracy, and welfare

Demokrasi adalah satu kata yang menarik nilai demokrasi, namun kesejahteraan hidup
banyak perhatian publik. Secara umum publik di India relatif tidak merata. Paham demokrasi
menilai bahwa standard hidup yang lebih baik di India, ternyata belum dapat mewujudkan
tercapai ketika nilai-nilai demokrasi dapat kesejahteraan hidup yang lebih baik. Kemiskinan
diterapkan dengan baik. Publik akhirnya dapat di India masih tergolong sebagai masalah utama.
melihat dan merasakan penerapan nilai-nilai Pemahaman demokrasi sebagai nilai-nilai yang
demokrasi di negara-negara barat pada satu universal dan telah banyak didiskusikan oleh
sisi, dan kemudian pada sisi lain ikut menikmati berbagai kalangan, mulai dari praktisi politik
kesejahteraan hidup yang relatif merata di negara sampai para akademisi, belum memberikan
barat itu. Dengan kata lain, negara-negara barat dampak kesejahteraan yang signifikan.
menerapkan nilai-nilai demokrasi, sebut saja Demokrasi merupakan pilihan berpolitik
negara-negara yang termasuk dalam kelompok suatu negara, dengan prinsip-prinsip kebebas-
Overseas Economic Countries Development an, persamaan dan keberadabannya, yang me-
(OECD), sehingga negara-negara tersebut dapat yakinkan setiap penganutnya akan mencapai
mewujudkan kesejahteraan hidup yang lebih tatanan masyarakat berkeadilan sesuai cita cita
baik (George, 1998). konstitusi. Namun fakta tidaklah demikian,
Namun demikian penilaian tentang demo- selain sebagai fakta ketidak-sinergisan pene-
krasi pada akhirnya menjadi bias, ketika pene- rapan demokrasi di India, di Indonesi pun
rapan demokrasi di sebuah negara tidak terlalu juga demikian. Lebih dari satu dasawarsa
berdampak lebih baik bagi kesejahteraan eko- proses berdemokrasi di Indonesia berjalan me-
nomi rakyat, seperti di India.Meskipun India ninggalkan catatan sejarah kemiskinan yang ma-
dikenal sebagai negara yang menerapkan nilai- sih cukup tinggi, sebagaimana statistik berikut:
132 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

Statistik Kemiskinan dan Ketidaksetaraan di Indonesia

Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip dari www.indonesia-investments.com, tanggal
3 Pebruari 2016

Tabel di atas menunjukkan penurunan nesia meningkat secara lebih baik (Laporan
kemiskinan nasional terjadi secara perlahan. Riset:Indeks Demokrasi Asia, 2011:15).
Namun demikian, standar dan persyaratan Arus paradoksal pemikiran ini sebenarnya
yang digunakan oleh pemerintah dalam menghendaki perbaikan dan peningkatan
mendefinisikan garis kemiskinan tidaklah kualitas berdemokrasi di tingkat lokal. Sejak
ketat, sehingga terlihat gambaran yang lebih tahun 1970an telah terbangun kesepakatan
kondusif dari fakta yang ada. Tahun 2014 internasional untuk menjadikan pemerintahan
pemerintah Indonesia menggunakan definisi yang desentralistik dan demokratis di tingkat
garis kemiskinan (per kapita – per bulan) Rp. lokal sebagai sebuah komitmen global. Komit-
312,328. Jumlah tersebut sama dengan USD men tersebut menjadi diskursus serius para
$25. Dengan demikian berarti standar hidup intelektualis di kancah internasional. Pemicunya
yang dipatok sangat rendah dibanding dengan adalah tumbangnya Uni Soviet bersama
definisi kemiskinan di negara-negara lain. ideologinya (fasisme-komunisme), sehingga
Namun jika menggunakan definisi garis proses berdemokrasi diyakini sebagai arus
kemiskinan World Bank, yang mengategorikan global yang serentak menuju kesejahteraan dan
persentase penduduk Indonesia dengan kemajuan bagi negara-negara di seluruh dunia.
penghasilan di bawah USD $1.25 per hari Demokrasi merupkan sebuah kerja kul-
sebagaimana yang hidup di bawah garis tural, sosial, dan politik –yang tidak hanya
kemiskinan, tentu persentase tabel tersebut berbicara tentang membangun pranata politik
terlihat kurang akurat karena persentasenya seperti dewan perwakilan atau pemilu, tetapi
seperti ditinggikan beberapa persen. demokrasi secara utama juga berbicara tentang
Menurut Bank Dunia, jumlah penduduk perkara membangun sikap mental, spirit,
Indonesia –yang berpenghasilan kurang yang merupakan core values dari demokrasi
dari USD $2 per hari mencapai angka 50.6 itu sendiri seperti toleransi, kesamaan, dan
persen dari populasi penduduk tahun 2009. kebebasan. Karena itulah demokrasi hadir juga
Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas sebagai kebutuhan budaya, sosial, dan politik
penduduk Indonesia hidup hampir di bawah (Denny, 2006:xi).
garis kemiskinan. Laporan terbaru di media di Keberanian bangsa Indonesia untuk me-
Indonesia menyatakan bahwa sekitar ¼ jumlah milih jalan demokrasi sebagai solusi dari
penduduk Indonesia (sekitar 60 juta jiwa) hidup keberagaman yang melekat sejak republik ini
sedikit di atas garis kemiskinan. lahir ternyata merupakan langkah yang tepat.
Gambaran di atas tentu sangat bertentangan Seperti yang dinyatakan Zaenal, (2008:1);
dengan tujuan penyelenggaraan demokrasi walaupun terjal dan penuh liku, demokrasi
yang terus membaik. Hal ini dibuktikan yang memberi ruang yang luas kepada aspirasi
dengan Indeks Demokrasi di tahun 2011 yang semua kelompok, mampu meminimalisir abso-
mencapai angka 67,30. Menurut Larry Diamond, lutisme kekuasaan. Kini dapat dilihat bahwa
yang mengkomparasikan kualitas demokrasi era otoritarianisme tinggal sejarah, digantikan
Indonesia dengan negara-negara Asia Selatan, pemerintahan demokratis pilihan rakyat
menunjukan kematangan demokrasi di Indo- secara langsung. Namun demikian demokrasi
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 133

bukanlah warisan, melainkan sebuah proses permusyawaratan perwakilan. Namun demikian


pendidikan yang bersifat alami, memerlukan dasar ideologi ini dibutuhkan realisasi strategis
komitmen, konsistensi, dan kesungguhan da- –yang dalam hal ini Moh. Hatta menyampaikan
lam ‘pembelajaran’. Kesungguhan untuk mem- pandanganya tentaang praktik-praktik strategis
bangun demokrasi yang sehat, bukan hanya demokrasi di masa lalu.Terdapat lima unsur
sekedar demokrasi prosedural. demokrasi asli Indonesia: Pertama adalah mufa-
Namun penerapan demokrasi di Indonesia, kat, karena tanah merupakan milik bersama,
Ginandjar (2008:1-2), menyatakan bahwa demo- maka segala keputusan tentangnya memerlukan
krasi yang ada pada negara, melalui kebijakan persetujuan bersama, yaitu kesepakatan.Kedua
otonomi daerah, kebebasan pers, kebebasan adalah rapat, keperluan untuk memufakatkan
berserikat, meningkatnya peran parlemen, ber- sesuatu keputusan menumbuhkan institusi
langsungnya pemilihan umum yang bebas, dan rapat sebagai forum musyawarah. Ketiga adalah
pemilihan presiden dan wakil presiden secara gotong-royong, yang merupakan kelanjutan dari
langsung belum ada dampak yang terlihat jelas hak milik bersama atas tanah. Keempat adalah
bagi masyarakat. Tingginya angka penduduk hak protes bersama, yaitu hak untuk menolak
miskin dan pengangguran, rendahnya taraf atau memprotes peraturan raja atau penguasa
pendidikan dan kesehatan merupakan salah yang dirasa tidak adil. Kelima adalah hak untuk
satu cerminan kondisi sosial-ekonomi bangsa menyingkir dari kekuasaan penguasa bilamana
kita. Berbagai masalah ini diperparah dengan rakyat merasa tidak senang lagi, diam di bawah
merajalelanya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan penguasa (Cosmas, 2007:74).
wewenang, merosotnya karakter dan harga Dalam teori demokratisasi dikenal dua ta-
diri bangsa, merebaknya pornografi dan siaran hap, yaitu tahap transisi dan tahap konsolidasi.
televisi yang merusak moral bangsa, yang Transisi seperti dikatakan oleh O’Donnell
menjadikan generasi muda Indonesia manusia- dan Schmitter (1991) adalah masa antara dua
manusia konsumtif, berbudaya instan, dan rezim politik. Transisi demokrasi dimulai sejak
ekshibisionis, tanpa idealisme, melemahnya bergulirnya proses desolusi (tumbangnya) se-
nasionalisme dan patriotisme, sehingga muncul buah rezim otoriter pada ujung yang satu dan
pertanyaan adakah dampak pemberlakuan ditegakkannya rezim demokrasi pada ujung
politik demokrasi terhadap kesejahteraan yang lainnya. Pada tahapan ini penekanan ada
sosial? pada penegakan demokrasi secara prosedural
Demokrasi adalah faham –yang bentuk pe- yakni berfungsinya berbagai institusi-institusi
merintahannya dan cara hidup yang tidak terlalu politik secara demokratis.
ideal, tidak terlalu buruk, tetapi cocok dengan Namun untuk benar-benar menjadi negara
kehidupan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh demokrasi, haruslah dilalui tahap konsolidasi
masyarakat. Demokrasi membutuhkan sebuah yang menurut beberapa literatur merupakan
prospek kedepan, yang didukung oleh faktor konsep yang tidak kalah sulitnya dibanding
ekonomi, sosial, baik secara eksternal, dan juga proses transisi. Bahkan banyak negara yang
kultural. Demokrasi merupakan political choice jatuh kembali ke rezim otoriter karena gagal
dengan prinsip-prinsip kebebasan (freedom), menyelesaikan proses konsolidasi demokrasi.
persamaan (equation) dan peradabannya diyakini Konsolidasi demokrasi berarti bahwa demokrasi
mampu mengantarkan masyarakat menuju bukan hanya telah tegak sebagai sebuah sis-
keadilan sosial sesuai cita-cita konstitusi. tem politik tetapi juga telah membudaya di
kalangan masyarakat. Bahkan betapapun besar-
nya tantangan dan kesulitan yang dihadapi
THE REAL DEMOCRACY masyarakat tidak akan berpaling dari demokrasi
Demokrasi adalah sebuah sistem nilai uni- ke sistem politik lain.
versal –yang tidak hanya mencakup sistem Keterkaitan antara demokrasi dengan kese-
nilai konstruksi penyelenggaran pemerintahan jahteraan masyarakat melalui ekonomi pasar
dalam sebuah negara, tetapi mencakup univer- telah sedemikian berkembang dan teruji selama
salitas nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini, lebih dari dua ratus tahun di negara-negara
demokrasi dalam konteks Indonesia, didasarkan Barat. Sedemikian erat keterkaitan kedua hal
pada ideologi Pancasila sila ke-4: kerakyatan tersebut sehingga dalam perkembangannya
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam peningkatan kesejahteraan rakyat juga telah
134 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

dijadikan barometer berlangsung tidaknya pro- 3.


Constructive function in the formulation of
ses demokrasi. Artinya, proses demokrasi belum values
dikatakan baik jika tidak dapat melahirkan Fungsi pembangun dalam pembentukan
peningkatan kesejahteraan. Amartya Sen, nilai-nilai (constructive function in the formulation
seorang ekonom penerima nobel tahun 2001, of values). Konsep ini dilandasi oleh pandangan
melukiskan demokrasi sebagai koridor utama bahwa melalui demokrasi, setiap bangsa
dalam memahami persoalan kemiskinan. Pan- dapat membentuk nilai-nilai dan membangun
dangan-pandangannya telah menginspirasi ba- kesepahaman tentang kebutuhan, hak, dan
nyak pemikiran tentang bagaimana memahami kewajiban. Kesepahaman ini perlu dibangun
miskin (buruk) nya demokrasi yang melahirkan oleh suatu bangsa, jika suatu bangsa ingin
ketidakadilan –yang berdampak pada terbatas- mewujudkan demokrasi di negara nya.
nya kesempatan dan suara masyarakat miskin Demokrasi sebagai nilai universal menurut
dalam menyampaikan aspirasinya, serta Sen adalah demokrasi yang memberikan kebe-
berakibat terdilusinya sasaran banyak program- basan kepada setiap manusia untuk menentukan
program pembangunan ekonomi (Ginandjar, pilihannya sendiri. Pilihan manusia yang sangat
2008:3-5). beragam, keberagaman ini ialah universalitas
Di dalam pandangannya, Amartya Sen itu sendiri. Karena secara universal manusia
(1999), mengupas tentang konsep nilai-nilai mempunyai kebutuhan yang tidak selalu sama.
demokrasi yang secara ideal bisa diterapkan Agar kebebasan ini tidak melampaui batas,
oleh bangsa manapun di muka bumi ini. Konsep maka kebebasan ini dibatasi oleh adanya hak
ini juga bisa dijumpai di bangsa manapun yang dan kewajiban yang berlaku merata bagi setiap
telah mempunyai tradisi demokrasi. Konsep ini manusia atau warga negara.
mencakup tiga pandangan utama, yaitu:

1. Intrinsic importance in human life DEMOKRASI PRAKTIS DI INDONESIA


Pentingnya hakikat kehidupan manusia Penyebaran demokrasi adalah fenomena
(intrinsic importance in human life). Konsep yang relatif baru. Implikasinya tampaknya
ini dilandasi oleh pandangan bahwa melalui adalah bahwa demokrasi memerlukan kondisi-
demokrasi, warga negara dapat menjalankan kondisi yang dihasilkan oleh masyarakat industri
partisipasi politik dan mempunyai kebebasan modern untuk menciptakan demokrasi.
politik dalam statusnya sebagai kehidupan Prakondisi pertama adalah modernisasi
kemanusiaan seutuhnya. Status sebagai kehi- dan kesejahteraan akan selalu disertai dengan
dupan kemanusiaan (human life) yang bebas sejumlah faktor yang kondusif bagi demokrasi:
sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang meningkatnya tingkat melek huruf dan tingkat
diakui secara universal oleh setiap bangsa dan pendidikan, urbanisasi, dan pembangunan media
ajaran agama apapun di dunia. massa. Sejalan dengan hal tersebut, kesejahteraan
juga akan memfasilitasi resourcesneeded untuk
2. Instrumental role in generating political meredakan ketegangan yang ditimbulkan
incentives oleh konflik politik (Huntington, 1984:199)
Peran pembantu dalam menggerakkan Banyak analisis empiris yang diilhami oleh
dorongan politik (instrumental role in generat- hipotesisi Lipset yang cenderung mendukung
ing political incentives). Konsep ini dilandasi perrnyataan tersebut. Jadi, pada tahun 1971,
oleh pandangan bahwa melalui demokrasi, pe- Robert Dahl menyebutkan sebagai “hampir di
merintah akan selalu bertanggung-jawab dan luar perdebatan” bahwa semakin tinggi tingkat
terbuka dalam menjalankan kewajiban pemer- sosial ekonomi suatu negara, akan semakin
intahannya. Kewajiban pemerintahan adalah mungkin bagi negara tersebut untuk menjadi
peran yang muncul sebagai akibat adanya status demokratis (Robert A. Dahl, 1971:65).
kehidupan kemanusiaan yang bebas. Pemerin- Prakondisi kedua yaitu sistem nilai dan
tah berkewajiban menjamin status ini dan me- keyakinan yang menjelaskan konteks dan
lindunginya dari ancaman penindasan terhadap makna dari tindakan politik. Dan ini seringkali
kehidupan kemanusiaan. Ancaman terhadap
dikemukakan dalam upaya menentukan faktor-
demokrasi adalah ancaman terhadap kelang-
faktor yang mendukung demokrasi mengenai
sungan kehidupan kemanusiaan.
budaya politik.
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 135

Prakondisi ketiga yang menguntungkan bagi jenis hasil (out–come) yang diharapkan dari para
demokrasi adalah struktur sosial masyarakat, aktor. Walaupun negara-negara yang sangat
yaitu kelas dan kelompok tertentu dalam miskin dengan prakondisi ekonomi, sosial
masyarakat. Dalam kajian historisnya mengenai yang berlawanan mungkin bergerak menuju
akar demokrasi dan kediktatoran, Barrington demokrasi sebagaimana terlihat di beberapa
Moore menyimpulkan bahwa “sebuah kelas negara di Afrika saat ini. Oleh karena itu,
penduduk kota yang besar dan independen harapan yang dapat dibangun, bahwa hasil
telah menjadi elemen yang sangat diperlukan yang dimaksud lebih sedikit dibandingkan di
dalam pengembangan demokrasi parlementer. negara-negara dengan prakondisi yang lebih
Tidak ada borjuis tidak ada parlementer. menguntungkan. Dalam arti bahwa demokrasi
Tidak ada borjuis tidak ada demokrasi yang muncul di bawah kondisi yang berlawanan
(Barrington,1966:418). tersebut adalah demokrasi yang sangat tidak
Prakondisi terakhir disini adalah faktor- stabil, lemah,dan rentan.
faktor eksternal, yaitu faktor ekonomi, poli- Terdapat nilai-nilai local democracy yang
tik, ideologi, dan elemen-elemen lain yang cukup sukses membawa suatu bangsa ke
merupakan konteks internasional dari proses taraf kesejahteraan yang lebih baik. Sebagai
yang terjadi di suatu negara. Tidak ada kesim- sebuah perbandingan, misalnya Cina, sejak
pulan langsung mengenai efek faktor eksternal masa Pemerintahan Deng Xiao Ping mulai
terhadap demokrasi. Oleh karena itu Huntington membuka diri terhadap nilai-nilai demokrasi
(1984:206), mengatakan: Negara-negara berkem- dengan muatan lokal, di antaranya bersedia
bang di dunia ketiga adalah negara-negara yang menjalankan kebijakan Cina dengan dua sistem.
paling rentan terhadap pengaruh eksternal, Propinsi Guangzu dan Special Administrative
terutama oleh negara-negara barat. Adalah hal Region Hong Kong adalah contoh beberapa
yang lumrah di kalangan teoretisi modernisasi provinsi di Cina yang menerapkan nilai-nilai
untuk menganggap bahwa pengaruh tersebut demokrasi. Warga negara di kedua wilayah itu
bermanfaat untuk mengembangkan demokrasi. diberikan kebebasan berinvestasi dan melakukan
Teoretisi Dependensi menarik kesimpulan yang akumulasi kapital di wilayah itu. Saat ini Cina
bertolak belakang: Ketimpangan dan distorsi merupakan negara yang makmur dibandingkan
ekonomi dan masyarakat Dunia Ketiga, yang dengan negara-negara komunisme lainnya.
disebabkan oleh ketergantungannya dalam Tetapi banyak pula negara berpaham
sistem ekonomi dunia, membuat demokrasi demokrasi yang tidak sukses. Suatu negara
sangat sulit diwujudkan. menerapkan paham demokrasi, tapi ternyata
Keempat prakondisi yang dibutuhkan malah ‘berantakan’. Ketika gerbang demokrasi
untuk demokrasi telah diketahui. Tentu saja dibuka, maka sebaliknya kekacauan politik
masih dimungkinkan untuk menyebut sejumlah terjadi di berbagai level pemerintahan, kerusuhan
prakondisi lainnya. Pengakuan terhadap horizontal antarwarga negara, perang saudara,
pentingnya pilihan-pilihan yang diambil oleh kerusuhan etnis, dan lain-lain. Kekacauan ini
aktor-aktor politik tidak berarti bahwa pencarian akhirnya menyebabkan terganggunya atau
prakondisi tersebut tidak berguna sama sekali. bahkan terhentinya kegiatan ekonomi. Contoh
Aktor tidak dapat membuat suatu jenis pilihan untuk kasus ini banyak ditemui di beberapa
dalam suatu situasi yang given. Dalam arti ada negara di Amerika Latin seperti Argentina,
batasan-batasan struktur-struktur prakondisi Afrika Timur seperti Mozambik, dan di Asia
yang merupakan hasil dari pembangunan nasio- seperti Indonesia dan Timor Timur.
nal pada waktu sebelumnya. Oleh karena itu, Demokrasi merupakan bagian dari proses
harus ada upaya yang menghubungkan tingkat reformasi politik yang sekarang sedang
saling mempengaruhi diantara prakondisi dijalani oleh bangsa Indonesia. Jatuhnya rezim
ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lainnya, otoritarian Orde Baru yang berjubah demokrasi
yang terbentuk pada periode sebelumnya dan Pancasila membuka pintu bagi episode politik
keputusan yang diambil oleh aktor politik. baru di Indonesia. Dinamika politik transisi
Prakondisi tersebut tidak dapat meramalkan yang penuh kejutan di Indonesia ditandai oleh
apakah aktor politik akan menghasilkan gambaran masa pancaroba dengan pergiliran
perilaku demokrasi atau tidak, namun dapat dialektis antara konflik dan konsensus, serta
menghasilkan beberapa informasi mengenai antara kompetisi dan kongsi. Demokratisasi
136 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

menghajatkan peremajaan struktur politik tersebut adalah krisis ekonomi yang melanda
modern disamping penyiapan basis kebudayaan negara-negara berkembang.
yang matang. Prosedur dan aktor demokrasi Dari sini kemudian berkembang proposisi
seperti partai politik, elite politik, masyarakat bahwa pada tahun 1990an terjadi transisi
sipil, koalisi, oposisi, dan pemilu sebagai dari demokrasi terbatas, yaitu di mana sistem
instrument demokrasi bergerak pada posisinya. politiknya memiliki elemen-elemn demokrasi
Ketika elit memanfaatkan demokrasi sebagai namun memiliki keterbatasan pada kompetisi,
alatuntukmengamankan pemilihan presiden, partisipasi, dan kebebasan, menuju demokrasi
merupakan teori yang banyak berlaku di negara yang lebih liberal. Transisi yang terdekat dapat
berkembang, tidak terkecuali negara-negara Asia dilihat adalah kasus Indonesia. Setelah Soeakrno
Tenggara, seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, memproklamirkan Demokrasi Terpimpin
dan Singapura. Przeworski (1998), menyatakan dan kemudian menjadikan dirinya sebagai
bahwa kelompok elit akan mendukung Presiden Seumur Hidup, maka menurut kriteria
demokrasi jika kepentingan tersebut diyakini demokrasi, Indonesia bergerak menjadi negara
akan dapat terwujud dalam kondisi yang lebih yang non-demokratis (otoritarian). Transisi
demokratis. Dukungan elit pada demokratisasi dari Soekarno ke Soeharto adalah transisi dari
seringkali didasarkan kepada kepentingan otoritarianisme ke demokrasi melalui jalan
pribadi. modernisasi (pembangunan).
Sedangkan teori yang sering dijadikan Pada era Soeharto instrumen-instrumen
dasar, bahwa demokratisasi dilakukan demokrasi dibentuk dan dijalankan dengan
melalui modernisasi, termasuk di antaranya pola yang tetap, misalnya pemilihan umum
pengembangan lembaga-lembaga politik mulai dapat dilakukan secara rutin lima
demokrasi institution’s building. Huntington, tahunan. Lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif
(1991) mengemukakan bahwa tanpa kesiapan dikembangkan. Partai politik berkembang. Media
kelembagaan politik, maka partisipsi di massa tumbuh. Namun, semua dalam koridor
dalam demokrasi hanya akan menghasilkan yang cukup sempit, terutama dalam tiga hal yang
pembusukan politik. Tesis ini yang dibawanya dijadikan kriteria demokrasi kompetisi (karena
ketika memberikan nasihat yang kemudian negara memonopoli), partisipasi (cenderung
diikuti oleh negara-negara berkembang, yaitu mobilisasi), dan kebebasan (informasi berjalan
membangun kelembagaan dulu, kemudian relatif satu arah negara ke rakyat) (Sorensen,
partisipasi. Pemahaman teoritisnya sangat 1998).
sederhana. Pertama, kekang partisipasi, biarkan Demokrasi terbatas menemui jalan buntu
kekuasaan yang otoritarian berjalan dengan ketika pembangunan berhadapan dengan
tujuan menyiapkan lembaga politik demokratis kegagalan. Pembangunan yang ditunjukkan
dan menyiapkan masyarakat. Kedua, lepas oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi
perlahan-lahan, dan Ketiga, demokrasi akan memang menjadi penyeimbang bagi rezim
berjalan dengan sendirinya. demoriter (demokrasi-otoriter) dengan jaminan
Kesiapan kelembagaan dicerminkan dari kesejahteraan yang diberikan, maka rakyat tidak
kesiapan untuk melakukan proses demokrasi, mempermasalahkan apakah negara itu menjadi
mulai dari input-pengolahan-output, kesiapan demokratis atau tidak. Singapura, Malaysia, dan
masyarakat dicerminkan dari kesiapan Cina barangkali dapat dijadikan contohnya.
masyarakat untuk mampu berperan positif Proses demokrasi di Indonesia, bermakna
dalam demokrasi karena sudah tercapai tingkat bahwa bangsa Indonesia membutuhkan secara
pendidikan yang memadai dan kesejahteraan segera gerakan besar dan konsisten untuk
yang juga memadai. Tetapi pada kenyataannya, menjaga jalannya demokratisasi (Anas, 2004).
transisi yang elitis tersebut tidak pernah berjalan Dalam menapaki demokrasi, harus dihindari
sampai ke tujuan. Proses transisi berhenti munculnya antitesis terhadap demokrasi itu
karena demokrasi akan merugikan kekuasaan sendiri, yaitu munculnya oligarkhi yang justru
yang otoriter sampai akhirnya ada sebuah merintangi tumbuhnya kesejahteraan sosial.
peristiwa, khususnya yang merusak prestasi Antisipasi terhadap munculnya peristiwa yang
pembangunan yang akhirnya meruntuhkan mengatasnamakan demokrasi tetapi justru
rezim otoritarian dan diharapkan akan menuju merintangi tumbuhnya kesejahteraan sosial
kepada demokrasi. Salah satu proses perusakan harus segera dihindarkan.
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 137

Roda demokrasi harus dikawal, agar da- bangsa menetapkan asumsi dasar tentang perlunya
lam proses transisi demokrasi ini tidak muncul berdemokrasi. Asumsi dasar tersebut dibangun
pergeseran lokasi pelaku (Teori Bandit) (Didik, dengan menjawab beberapa pertanyaan pokok
2008). Di masa otoriter, para bandit adalah berikut ini. Mengapa diperlukan demokrasi?
kekuasaan pemerintah dan swasta yang me- Apakah demokrasi adalah satu-satunya jalan? Yang
lakukan korupsi dan kolusi, sehingga meng- manakah demokrasi pilihan kita? Bagaimanakah
hasilkan kesenjangan ekonomi antara kelompok cara kita menerapkan demokrasi? Pertanyaan dan
kecil dengan masyarakat bawah yang tingkat jawaban seputar demokrasi harus menjadi wacana
kesejahteraannya masih rendah. Sementara publik. Masyarakat diharapkan mampu belajar
pada masa transisi demokrasi, peran ‘bandit’ tentang konsep demokrasi sebelum menerapkan
telah digantikan oleh anggota parlemen demokrasi. Dalam hal ini, konflik horizontal dan
dan unsur birokrasi yang berkolusi dengan gesekan (friction) antar kelompok masyarakat
anggota parlemen sebagai akibat dari kebijakan akan segera mencuat ke permukaan oleh karena
penganggaran yang belum stabil. Teori ini sesuai ketidaktuntasan memahami konsepsi demokrasi.
dengan gejala yang sekarang terjadi di Indonesia Sedangkan jaringan organisasi non-pemerintah
dan merupakan fenomena yang sumbernya pro-demokrasi dalam hal ini bertindak sebagai
dapat menghancurkan cita-cita demokrasi itu mediator.
sendiri, yaitu memberikan pilihan kepada rakyat Kedua, tahap transisi menuju demokrasi;
untuk menentukan nasib sendiri. bahwa suatu bangsa membuat kristalisasi tentang
Dalam masa transisi, bangsa Indonesia harus model demokrasi. Sebagian besar warga negara
mempersiapkan prakondisi menuju kesejahteraan sudah mengalami perubahan sikap dari tidak
sosial, sebuah prakondisi yang dapat menjadi tahu tentang demokrasi menjadi tahu tentang
landasan penyelenggaraan negara kesejahteraan. demokrasi. Bentuk demokrasi yang digambarkan
Perlu mempersiapkan sistem kenegaraan Republik menjadi bagian dari cara berpikirnya. Seca-
Indonesia yang merupakan satu entitas yang ra informal demokrasi dipahami oleh sebagian
saling terkait, yaitu:1. Sistem administrasi negara, besar warga negara, dan pemerintah diharap-
2. sistem administrasi pemerintahan, 3. sistem kan memulai mempersiapkan segala kom-
pemerintahan daerah, 4. sistem peradilan, 5. sistem ponen dan sistemnya, bekerja sama dengan
pengawasan dan pemeriksaan pembangunan, jaringan organisasi non-pemerintah pro demo-
5. sistem politik, 6. sistem pembangunan, dan 7. krasi, sehingga mendapatkan dukungan, serta
sistem perencanaan dan keuangan negara. Dalam mempersiapkan proses transisi menuju demo-
hal ini akuntabilitas sistem yang bergerak melalui krasi secara damai. Cara-cara damai sangat
stiap unsur-unsur kelembagaan diharapkan ditekankan dalam proses transisi ini. Untuk
dapat saling menunjukkan keterkaitan, sehing- barada dalam keadaan damai ini, semua pihak
ga pencapaian sebuah tujuan besar entitas harus mengedepankan toleransi.
kesejahteraan dapat diwujudkan. Ketiga, tahap pembakuan nilai-nilai de-
Meskipun demikian, Randy (2009:191- mokrasi. Demokrasi secara formal diberlaku-
228), mengatakan bahwa keterkaitan antara kan, ditandai dengan terbentuknya pemerin-
sistem-sistem tersebut berdasarkan cakupannya tahan baru yang dipilih secara langsung
merupakan tata sistem kenegaraan yang sa- oleh rakyat (atau dipilih oleh parlemen yang
ngat kompleks, karena meliputi seluruh aspek dipilih oleh rakyat). Pemerintahan baru segera
kehidupan bernegara sebagaimana yang di- bekerja untuk membangun landasan formal
amanahkan oleh UUD 1945. Berkenaan dengan bagi terpeliharanya demokrasi. Pemerintah
kasus-kasus yang terjadi Indonesia, tentu dibu- menerapkan ukuran-ukuran tentang kebutuhan,
tuhkan penerapan nilai-nilai demokrasi sebagai hak, dan kewajiban warga negara. Parlemen
nilai-nilai universal ideal yang dimasukkan ke memutuskan secara terbuka peraturan-peraturan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dasar tentang hak dan kewajiban warga negara.
dengan memperhatikan beberapa tahapan. Pemerintah mempersiapkan perangkat-perang-
Masing-masing tahapan membutuhkan waktu kat penyelenggaraan demokrasi, antara lain yang
untuk mencapainya, karena demokrasi bukan utama adalah penyiapan institusi hukum dan
suatu tujuan akhir. perangkat penegakan hukum. Lembaga hukum
Adapun tahapan-tahapan tersebut, yaitu: menjadi penting ketika demokrasi berjalan di
Pertama, tahap pra-kondisi. Pada bagian ini, suatu alam demokrasi.
138 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

Keempat, tahap penegakan hukum. Pada CIVIL SOCIETY DAN DEMOKRASI


tahap ini penegakan hukum merupakan Memperbincangkan civil society berarti
prioritas dan sekaligus merupakan pilar utama mengasumsikan hubungan antara negara ber-
demokrasi. Pemerintah bersama jaringan sama rakyat terjalin secara seimbang (Adam
organisasi non-pemerintah bekerja sama, dalam Adi Suryadi, 1999:30). Tetapi dalam
membantu masyarakat (warga negara) untuk kontek ini perlu ditinjau kembali, karena terdapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemerintah posisi yang timpang antara negara dan rakyat.
bersama jaringan organisasi non-pemerintah Sementara yang diinginkan masyarakat adalah
secara pro-aktif bekerja mendampingi hubungan setara diantara keduanya. Selama
masyarakat pemenuhan hak dan menunaikan masih ada ketimpangan hubungan diantara
kewajibannya secara seimbang. keduanya, maka selama itu pula konsep civil
society menarik diperbincangkan untuk mencari
Kelima, tahap kesejahteraan sosial. Setiap tatanan dan pola relasi yang ideal.
anggota masyarakat (warga negara) sadar akan Bangsa Indonesia saat ini berada pada fa-
hak dan kewajibannya. Demokrasi sudah menjadi se reformasi, membangun demokrasi –yang
tradisi masyarakat. Demokrasi dilaksanakan dalam tidak dapat dilepaskan dari reformasi. Teta-
koridor yang tertuang dalam sistem hukum. Di pi demokrasi tidak dapat berlangsung penye-
dalam sistem hukum itulah diatur hak dan kewajiban lenggaraannya bila civil society lemah dalam
setiap warga negara secara seimbang. Kegiatan berhadapan dengan negara. Dari point ini,
ekonomi dan politik berjalan dalam koridor tersebut. terdapat sebuah tesis yang mengatakan bahwa
Setiap warga negara bebas menetukan pilihannya demokrasi akan berlangsung jika civil society
untuk melakukan kegiatan ekonomi dan politik. kuat dalam berhadapan dengan negara. Bila
Namun ketika sudah menentukan pilihahnnya, tesis ini dibalik, selanjutnya dapat dikatakan
maka sebagai konsekuensinya dengan sendirinya bahwa demokrasi adalah penyangga civil society.
akan terikat dengan suatu kewajiban yang harus Jika demokrasi berjalan, maka civil society akan
dijalankannya. Suatu kewajiban yang menjadikan kuat pada saat berhadapan dengan negara.
setiap warga negara secara relatif akan memperoleh Bertolak dari tesis tersebut dapat disimpulkan
peluang yang sama dalam menikmati kesejahteraan. bahwa demokratisasi dipahami sebagai proses
Dengan demikian, tahap ini merupakan tahap yang pemberdayaan civil society, sebagai sebuah
ditandai dengan kesejahteraan sosial yang semakin teks yang terbuka, karena civil society tidak
meluas. Inilah sesungguhnya hakikat demokrasi dapat dianalisis secara tepat maka civil society
–yang mengantarkan suatu bangsa untuk menikmati disamakan dengan masyarakat madani (Madjid,
kesejahteraan sosial. 21-22 Agustus 1996).
Berdasarkan UUD 1945 dalam sistem Dengan menempatkan civil society dalam
kenegaraan Republik Indonesia, sistem frame demokrasi maka pengertian civil society
administrasi memiliki cakupan yang dapat dipahami sebagai penegakan nilai-ni-
sangat luas. Karena merupakan interaksi lai demokrasi. Dengan demikian agenda un-
kelembagaan antara sistem-sistem administrasi tuk membangun civil society sudah barang ten-
pemerintahan, pemerintahan daerah, peradilan, tu termasuk menciptakan ruang gerak bagi
pengawasan dan pemeriksaan pembangunan, komponen masyarakat untuk melakukan per-
politik, pembangunan, dan perencanaan dan ubahan-perubahan hidup guna mencapai kese-
keuangan negara. Perlu disepakatinya indikator jahteraan tanpa ada penindasan, baik fisik
pembangunan yang dapat mengindikasikan maupun sistemik. Tanpa adanya pengingkaran
pencapaian demokrasi Indonesia. Siklus keberadaan suatu masyarakat ataupun kelom-
hidup manusia merupakan dasar utama pok, kehidupan berjalan di atas prinsip peng-
pemilihan indikator pembangunan. Indikator hormatan satu terhadap yang lainnya.
pembangunan yang disepakati merupakan Dengan demikian, Civil society adalah
dampak penerapan demokrasi itu sendiri. rumah di mana berbagai macam perserikatan,
Indikator untuk mengukur dampak penerapan kelompok, jama’ah, pengajian, partai, ormas
demokrasi antara lain adalah indikator bergabung untuk menjadi perisai antara negara
pembangunan manusia yang tertuang dalam dan warga negara. Pengalaman negara-negara
Millenium Development Goals(Wrihatnolo, 2007). di Amerika Latin, Eropa Selatan dan Timur,
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 139

dapat diambil hikmahnya bahwa ternyata civil PERTUMBUHAN DAN DEMOKRASI


society berjasa dalam menghalangi rancangan EKONOMI
kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan Sistem demokrasi yang terbentuk di
yang sewenang-wenang. Walaupun demikian, Indonesia, sejauh ini masih lebih menonjolkan
civilsociety tidak menumbangkan pemerintahan kepentingan personal dan komunal, ketimbang
karenacivil society merupakan perisai dalam kepentingan rakyat yang menjadi pemilik
hubungan negara dengan warga negara, dan kedaulatan, sehingga transisi menuju democratic
lebih merupakan penerima manfaat (beneficiary) governance masih belum dapat menghasilkan
daripada sebuah kekuatan penghancur. sebuah pemerintahan yang profesional, efektif,
Civil society lah yang diuntungkan dari efisien, dan kredibel (Ginandjar, 2008:12).
berkembangnya asosiasi, kelompok, jama’ah, Ditambah lagi dengan adanya fakta, bahwa
ormas dan sebagainya yang semakin mandiri dan pemimpin / pejabat yang tidak memiliki
tidak bergantung pada negara. Semakin mandiri kompetensi di bidangnya atau kurang cukup
asosiasi, kelompok, persatuan, dan sebagainya, berpengalaman untuk mengambil peran dalam
maka akan semakin kuat, demokratisasi penyelenggaraan negara terutama dalam kondisi
dan budaya civil akan semakin berkembang. ekonomi bangsa yang melemah.
Sebaliknya jika asosiasi, keompok, jama’ah, Perkembangan ekonomi yang diharapkan
ormas, persatuan, dan yang sejenisnya tidak bisa oleh para pendiri Republik ini, tidak dapat
berkembang dengan baik, tetapi malah justru terjadi dengan sendirinya. Dalam arti, kemajuan
tenggelam dalam hegemoni negara, maka civil yang diukur melalui membesarnya produksi
society-lah yang akan rugi. Karena civil society nasional tidak otomatis menjamin bahwa
adalah rumah tempat semuanya itu berhimpun. pertumbuhan tersebut dapat meningkatkan
Civil society bukan sekedar tempat berga- kesejahteraan rakyat secara merata. Masalah
bungnya berbagai bentuk asosiasi, tetapi lebih utamanya adalah instabilitas dalam kemampuan
dari itu di dalam diri civil society ada kualitas dan kesempatan untuk memanfaatkan peluang
civility, yang tanpa itu lingkungan hidup sosial yang ada dalam proses pembangunan. Dengan
akan hanya terdiri dari faksi-faksi, klik-klik, dan proses pembangunan yang terus berlanjut,
serikat-serikat rahasia yang saling menyerang. maka akan membuat ketidakseimbangan itu
Civility mengandung makna toleransi, kesediaan makin membesar –yangmengakibatkan semakin
pribadi-pribadi untuk menerima berbagai macam melebarnya jurang kesenjangan.
pandangan politik dan tingkah laku sosial, juga Oleh karena itu sebagai tawaran solusi
kesediaan untuk menerima pandangan yang untuk mengatasi masalah tersebut adalah
sangat penting bahwa tidak selalu ada jawaban melalui pemberdayaan masyarakat. Solusi ini
yang benar atas suatu masalah. merupakan pengerahan sumber daya untuk
Fatalnya, dewasa ini civilitysebagaisebuah mengembangkan potensi ekonomi rakyat,
mutu, banyak hilang di negara-negara ber- dengan meningkatkan produktivitasnya,
kembang. Mungkin saja suatu negara men- sehingga sumber daya manusia maupun sumber
junjung tinggi kehidupan keserikatan (associa- daya alam di sekitarnya dapat ditingkatkan
tionallife) yang aktif, tetapi fakta yang sering produktivitasnya. Dengan demikian, rakyat
ditemuibahwacivilsociety dirongrong oleh ku- dan lingkungannya mampu secara partisipatif
rangnya toleransi politik dan terkekang oleh menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah
peraturan pemerintah yang sewenang-wenang. ekonomis. Rakyat miskin atau yang berada
Pada hal elemen penting dari civil society adalah pada posisi belum termanfaatkan secara penuh
demokrasi. Oleh karena itu, Ernest Gellner potensinya akan meningkat bukan hanya pada
menyampaikan pandangannya yang cukup segi ekonomi, tetapi juga harkat, martabat, rasa
popule, yakni “no civil society, no democracy” percaya diri, dan harga dirinya.
(Fukuyama, 1 Oktober 1999:5).Kualitas civil Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah
society sangat ditentukan oleh demokrasi. konsep pembangunan ekonomi yang merangkum
Semakin demokrasi tumbuh subur dan nilai-nilai demokrasi. Konsep ini lebih luas dari
berkembang,maka civil society semakin menguat hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar
dan berkualitas. (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk
mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety
net), yang pemikirannya belakangan ini banyak
140 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif dikembangkan. Karena tidak ada masyarakat
terhadap konsep-konsep pertumbuhan di masa yang sama sekali tanpa daya.Kedua, memperkuat
yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya- potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
upaya yang dilakukan para ahli dan praktisi (empowering). Dalam rangka ini diperlukan
untuk mencari apa –yangantara lain oleh langkah-langkah lebih positif selain dari hanya
Friedman (1992) disebut alternativedevelopment, menciptakan iklim dan suasana.Dalam rangka
yang menghendaki “inclusive democracy, pemberdayaan ini, upaya yang paling pokok
appropriate economic growth, gender equality and adalah peningkatan taraf pendidikan dan
intergenerational equity”. derajat kesehatan, serta akses kepada sumber-
Strategi pembangunan yang bertumpu sumber kemajuan ekonomi seperti moda, tek-
pada pemihakan dan pemberdayaan dipahami nologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
sebagai suatu proses transformasi dalam Pemberdayaan ini menyangkut pembangunan
hubungan sosial, ekonomi, budaya, dan poli- prasarana dan sarana dasar baik fisik, seperti
tik masyarakat. Perubahan struktural yang irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti
diharapkan adalah proses yang berlangsung sekolah, dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang
secara alamiah, yakni yang menghasilkan dapat diakses oleh masyarakat pada lapisan
harus menikmati. Begitu pula yang menikmati paling bawah serta kesediaan lembaga-lembaga
haruslah yang menghasilkan.Dalam upaya pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di pede-
tersebut, perlu adanya strategi pemberdayaan saan tempat terkonsentrasinya penduduk yang
masyarakat yakni sebagai berikut: keberdayaannya amat kurang.
Pertama adalah memberi peluang agar sek- Ketiga, memberdayakan mengandung pula
tor dan masyarakat modern dapat tetap maju, arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan,
karena kemajuannya dibutuhkan untuk pem- harus dicegah yang lemah menjadi bertambah
bangunan bangsa secara keseluruhan. Di sini lemah, kerana kurang berdaya dalam menghadapi
termasuk peningkatan efisiensi, produktivitas, yang kuat. Oleh karena itu, dalam konsep
dan pengembangan serta penguasaan teknologi, pemberdayaan masyarakat, perlindungan dan
yang amat diperlukan untuk memperkuat daya pemihakan kepada yang lemah amat mendasar
saing. sifatnya. Dalam rangka ini, adanya peraturan
Kedua adalah memberdayakan sektor perundangan yang jelas dan tegas berpihak
ekonomi dan lapisan rakyat yang miskin dan pada (affirmative) dan melindungi golongan
tertinggal dan hidup di luar atau di pinggiran yang lemah sangat diperlukan.
jalur kehidupan modern. Intinya adalah
membantu rakyat agar lebih berdaya sehingga
tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas MENGAKHIRI BUDAYA KORUPSI
dan kemampuannya dengan memanfaatkan Di penghujung tahun 2005 lalu, Presiden
potensi yang dimiliki, tetapi juga sekaligus Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bah-
meningkatkan kemampuan ekonomi nasional. wa kerja pemberantasan korupsi selama seta-
Kedua strategi tersebut tidak dapat hun cukup membanggakan. Tak kurang dari
terlepas satu dengan yang lainnya, keduanya 63 Bupati, Walikota, Gubernur, anggota DPR/
saling berhubungan. Pola hubungan tersebut DPRD maupun mantan pejabat masa lalu yang
dibutuhkan penataan, sehingga menghasilkan diperiksa. Padahal di era sebelumnya, pejabat
suatu struktur ekonomi dan masyarakat yang seakan berdiri di satu dunia, sementara pene-
sinergis menuju ke arah pembangunan ekonomi gakan hukum di dunia lain. SBY juga yakin
yang berkesinambungan, merata, dan tumbuh bahwa langkah tersebut telah mampu mencegah
di atas landasan yang kukuh (Ginandjar, 2008). timbulnya korupsi baru di kalangan kekuasaan
Dalam kerangka pemikiran di atas, dibutuhkan atau birokrasi.
upaya pemberdayaaan masyarakat yang Menariknya, closingstatement SBY di atas
dilakukan melalui tiga hal, yaitu: langsung mendapat respon dari Amien Rais
Pertama, menciptakan suasana atau iklim (AR) –yang menyoroti tentang penanganan
yang memungkinkan potensi masyarakat ber- korupsi pada kasus kelas teri. Bahkan menurut
kembang (enabling). Di sini, titik tolaknya ada- AR, walaupun Komisi Pemberantasan Korupsi
lah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap (KPK) dan Tim Pemberantas Tindak Pidana
masyarakat, memiliki potensi yang dapat Korupsi (Timtas Tipikor) dibentuk tetap tidak
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 141

mampu mengangkat nama Indonesia keluar dari pemerintah Filipina dan Nigeria. Ibarat mata
kelompok negara terkorup di dunia tahun 2005 rantai, serangkaian terobosan kebijakan dalam
lalu. Sebab, yang dihajar hanyalah korupsi kecil- penanganan korupsi di atas merupakan satu
kecilan, korupsi berskala jutaan dan miliaran kesatuan yang tersistem. Sangat disayangkan
rupiah. Korupsi triliun rupiah, tampaknya, tidak bila berbagai kemajuan yang telah dicapai
akan dikejar. Bila korupsi teriliunan itu dikuak, tersebut tiba-tiba dihentikan atau dipatahkan
sangat mungkin petinggi-petinggi negara untuk mengamankan kepentingan sekelompok
terkemuka juga akan terserempet (Jawapos. kecil elite yang jelas-jelas menyengsarakan
co.id, 1 Januari 2006). rakyat. Pengadilan Ad Hoc Tipikor merupakan
Permasalahan pokok dari kasus ini yaitu satu mata rantai yang amat penting dalam kisah
adanya celah dan ruan dalam sistem politik serial melawan korupsi itu (Zaenal, 2008).
serta perundang-undangannya, sehingga para Dengan demikian tindakan korupsi
koruptor bisa mengeruk keuntungan sebanyak- merupakan tindakan –yang tidak hanya
banyaknya secara pribadi. Hal ini dimulai dari bertentangan dengan nilai-nilai universal
korupsi kecil-kecilan, dibiarkan, dan meningkat kemanusiaan, tetapi lebih dari itu, bahwa
dengan nominal yang lebih besar lagi, dibiarkan, tindakan korupsi merupakan penghambat
dan begitulah begitu seterusnya. Terjadinya utama bagi proses terbentuknya sistem
kasus pembobolan bank 14 tahun terakhir juga demokrasi dan gagalnya civil society. Sedangkan
akibat adanya “fasilitas” dari para pejabat. yang paling pokok dan prinsip sebagai dampak
Termasuk juga kaburnya banyak buronan dari kasus ini adalah meningkatnya angka
korupsi kelas kakap, juga disebabkan karna kemiskinan dan kriminalitas. Hal ini berarti
praktek ‘perselingkuhan’ administrasi birokrasi bahwa demokrasi tidak serta merta dapat
antara pejabat dan pengusaha (yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi
koruptor). Secara pasti permasalahan pemulihan sebaliknya, demokrasi dapat menyengsarakan
ini dimulai dari penertiban pejabat terlebih rakyat, oleh kareena adanya sistem perapuhan
dahulu, paling tidak celah atau ruang dalam dari dalam, sehingga dapat merobohkan unsur-
sistem tersebut dapat ditambal dan diperbaiki. unsur utama di dalam proses pencapaian sebuah
Di satu sisi yang lain, juga diperlukan persiapan tujuan demokrasi itu sendiri.
sistem perundang-undangan yang mengikat dan Namun demikian, demokrasi tidak dapat
kuat, serta tegas di dalam proses penegakannya. dijadikan sebagai sasaran faktor utama, karena
Yang tidak kalah pentingnya dalam upaya berjalan tidaknya sebuah sistem demokrasi
penuntasan kasus korupsi tersebut, yaitu adanya bergantung dari penyelenggara, sistem
upaya kerja sama anta negara, terutama dalam penyelenggaraan dan proses penyelenggaraan
hal tidak memberikan toleransi terhadap para demokrasi itu sendiri. Walaupun sistem
buronan koruptor, -yang selama ini disebut- demokrasi telah digunakan oleh hampir semua
sebut, bahwa negara Swiss lah yang paling aman negara di dunia, tidak secara otomatis menjadi
sebagai tempat berlindungnya koruptor. sebuah garansi sejahteranya sebuah masyarakat
Swiss adalah salah satu negara yang dianggap yang berdiam di dalamnya. Dengan demikian,
surga bagi sindikat koruptor Indonesia. Namun, apa yang dikonsepkan Abraham Lincoln tentang
sepertinya cerita itu akan segera berganti. Kun- demokrasi; from the people, by the people, for the
jungan presiden Swiss ke Indonesia, yang me- people, sebenarnya merupakan sebuah ‘sasaran
rupakan pertama kali dalam sejarah kedua antara’ yang memadukan antara ideologi
negara, membuktikan mulai ‘interaktifnya’ ke- sebuah negara dan peta politik kepentingan
pentingan kedua negara. Indonesia, sebagaimana yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
disampaikan pemerintah, berharap Swiss dapat
bekerjasama dalam melacak harta koruptor yang
disimpan di beberapa bank di Swiss. Sambutan KESIMPULAN DAN SARAN
hangat diberikan Micheline Calmy-Rey, yang Demokrasi berfungsi sebagai sarana
menegaskan tekad Swiss untuk membantu mencapai kehidupan yang lebih baik, bahkan
negara-negara di Asia dan Afrika dalam demokrasi dapat dikatakan sebagai the second best
memerangi koruptor, khususnya Indonesia. system, yang tidak ada nomor satunya. Demokrasi
Swiss sebelumnya sukses mengembalikan seakan telah menjadi the only global order karena
harta jarahan dan mendeportasi koruptor ke demokrasi nampaknya telah mencatatkan
142 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

kemenangan historis atas bentuk-bentuk Politik FISIP Universitas Indonesia


pemerintahan yang lain. Hampir mayoritas (Puskapol) dan Center for Democracy and
masyarakat dunia mengaku sebagai seorang Human Rights (Demos).
demokrat dan setiap rezim politik di belahan Denny, J.A. 2006.Demokrasi Indonesia (Visi dan
dunia mengaku sebagai rezim demokrat. Misi), Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Demokrasi secara umum memberikan Huntington, S. 1991. The Third
peluang yang lebih memberikan keadilan Wave:Democratization in the Late 21th
bagi kehidupan bersama, ruang-ruang gerak Century.
yang lebih memadai bagi setiap manusia dan Przeworski, A. 1988. Democracy as Contingent
asosiasi manusia untuk mengembangkan kema- Outcome, dalam Jon Elster and
nusiannya. Akan tetapi, demokrasi bagi negara Rune Slagstad, Constitutionalism and
ketiga tidak dapat serta-merta diterapkan, Democracy. Cambridge.
karena tidak hanya sebagai konsep (soft concept), Rachbini, D. J. 2008. Teori Bandit:RMBooks.
melainkan juga perangkat keras dan lingkungan. Jakarta.
Dengan demikian demokrasi sebagai sebuah
Randy, R. W. 2009. Tinjauan Kritis Atas Konsep
strategi tidak hanya dipahami, tetapi juga sebagai
Demokrasi Sebagai Sebuah Nilai Universal.
proses politik modern (profesionally managed).
Jakarta. hal191-228.
Untuk mewujudkan sistem demokrasi
Robert, A. D.,1971.Polyarchy:Participation and
diperlukan sebuah kapasitas, agar penggerak
Opposition (New Haven:Yale University
demokrasi tidak justru menabrak rakyatnya
Press.
sendiri. Selanjutnya, dibutuhkan agenda tanpa
Sen, A. 1999. Democracy as a Universal Values
henti yang dilakukan oleh sebuah negara untuk
dalam Development as Freedom, Alfred
mengembangkan kapasitas demokrasi tersebut
Knopf Publishing. New Delhi.
melalui proses pembelajaran dan penguatan
kelembagaan. Sorensen, G., 2003. Democracy and Democratization
(Demokrasi dan Demokratisasi,
Demokrasi merupakan pilihan bangsa
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Indonesia dalam mewujudkan cita-cita ke-
merdekaan. Pilihan tersebut memang belum Sorensen, G. 1998. Democracy and
sepenuhnya mampu menghasilkan kese- Democratization:Processes And Prospects
jahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat In A Changing World. Westview.
seperti yang diharapkan. Akan tetapi dengan Suyono, H. 2009, Demokrasi Pancasila. Jakarta.
kenyataan tersebut, diharapkan tidak sampai Nusantara Institute.
melahirkan sikap skeptis terhadap sistem Urbaningrum, A. 2004. Melamar Demokrasi:
demokrasi. Karena hanya dengan kesungguhan Dinamika Politik Indonesia. Jakarta.
dan tekad yang bulat dari smua pihak terkait, Wrihatnolo, R. R. 2009. Tinjauan Kritis Atas
sistem demokrasi akan benar-benar membawa Konsep Demokrasi Sebagai Sebuah Nilai
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Universal. Jakarta.
yang sesungguhnya. Wrihatnolo, R. R. 2007. MembumikanMillenium
Development Goals (MDGs) Kedalam
KebijakanPembangunandiDaerah, dalam
DAFTAR RUJUKAN jurnal Perencanaan Pembangunan.
Barrington, M., Jr.,1966.Social Origins of Yusron. 2009, Elite Lokal dan Civil society. Jakarta.
Dictatorship and Democracy:Lord and Pustaka LP3ES.
Peasant in the Making of the Modern
World. Boston:Beacon Press. Makalah:
Budiyono, Z., A, 2008.Demokrasi Bukan Basa-Basi
Kartasasmita, G. 2008. (Ketua DPD Republik
!, Jakarta. DCSC Publishing.
Indonesia),Strategi Pembangunan
Culla, A. S., 1999.Masyarakat Madani:Pemikiran, Ekonomi:Antara Pertumbuhan dan
Teori, dan Relevansinya dengan Cita-cita Demokrasi 2008.
Reformasi. Jakarta:PT Raja Grafindo
Batubara, C. 2007.(Salah satu narasumber buku)
Persada.
Menelusuri Kembali Demokrasi Pancasila,
Indeks Demokrasi Asia.2011. Potret Indonesia, Bab II “Pancasila & Demokrasi”.
Pusat Kajian Politik, Departemen Ilmu
Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ... | 143

Madjid, N. Potensi Dukungan Budaya Nasional Bagi Media Online:


Reformasi Sosial-Politik Masa Depan”, 21- Amin Rais, Gembar-gembor antikorupsi cenderung
22 Agustus 1996 membosankan”, Jawapos.co.id, 1 Januari
Francis Fukuyama, Social Capital and Civil society, 2006
disampaikan pada The IMF Conference KemiskinandiIndonesia,http://www.indonesia-
on Second Generation Reforms, 1 Oktober investments.com/id/keuangan/
1999. angka-ekonomi-makro/kemiskinan/
item301, tanggal 3 Pebruari 2016
Jurnal:
Huntington. 1984.“Will More Countries
Become Democratic?” Political Science
Quarterly99, No.2.
144 | Moh. Zaini, Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi ...

Anda mungkin juga menyukai