Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 6.No.

1 Juni 2020
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Efek Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus


amaryllifolius Roxb.) Dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) Pada
Tikus Putih Dengan Metode Induksi Aloksan

Nikeherpianti Lolok, Wa Ode Yuliastri, Fiqri Algafiq Abdillah


Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya, Kendari

Corresponding author email : nikeherpianti.apt@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) ditandai dengan terjadinya menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol positif,
hiperglikemi. Indonesia menempati urutan ke 7 kombinasi ekstrak dan kelompok kontrol negatif.
dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta. Penggunan Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji
obat bahan alam sudah banyak digunakan secara Kruskal- Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-
empiris oleh masyarakat, diantaranya Ekstrak Daun Whitney. Hasil uji terhadap tikus yang diinduksi
Pandan Wangi dan Daun Salam masing-masing diabetes menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak
telah dilaporkan memilikiefek hipoglikemik dan etanol daun pandan wangi dan daun salam secara
berpotensi sebagai antioksidan yang dapat signifikan mampu menurunkan kadar gula darah
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, termasuk pada tikus yang diinduksi diabetes dibandingkan
pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk kontrol negatif (p<0,05), dan hasilnya tidak
mengetahui kombinasi Ekstrak Daun Pandan berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif
Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun (p>0,05).
Salam (Syzygium polyanthum Wight.)
memberikan efek dalam penurunan kadar gula Kata Kunci: Daun Pandan Wangi, Daun Salam,
darah pada tikus (Rattus norvegicus) putih galur Diabetes Mellitus, Aloksan
wistar yang diinduksi diabetes dibandingkan
dengan kelompok negatif dan kelompok positif. Penulis Korespondensi :
Nikeherpianti Lolok
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya,
laboratorium. Sampel diekstraksi dengan metode Kendari
E-mail : nikeherpianti.apt@gmail.com
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi
14

PENDAHULUAN India dan Amerika Serikat, Brazil, Rusia,


Diabetes melitus (DM) ditandai Mexico (IDF, 2015). Salah satu tujuan
dengan terjadinya hiperglikemik. Pada terapi bagi penderita Diabetes melitus
DM terjadi penumpukan gula dalam darah yaitu pengontrolan kadar gula darah
sehingga insulin gagal masuk ke dalam sel. dengan pemberian obat hipoglikemik oral
Peningkatan kadar gula darah dalam maupun insulin. Namun, sering kali
darah atau hiperglikemia adalah kondisi terdapat efek samping yang tidak
terjadinnya abnormalitas metabolisme diinginkan. Oleh karena itu, peneliti
karbohidrat, lemak, dan protein yang tertarik untuk melakukan penelitian yang
disebabkan oleh penurunan sekresi menggunakan sumber bahan alam sebagai
insulin atau penurunan sensitivitas salah satu alternatif dalam menangani
insulin atau keduanya dan menyebabkan penyakit diabetes melitus (Lolok et al,
komplikasi kronis mikrovaskular, 2019).
makrovaskular, dan neuropati (Nurarif Telah banyak masyarakat yang
dan Kusuma, 2015). Kegagalan tersebut menggunakan obat tradisional dari bahan
terjadi akibat kurangnya hormon insulin alam sebagai penyembuhan berbagai
atau cacat fungsi. Hormon insulin macam penyakit, sehingga dengan
merupakan hormon yang membantu memanfaatkan sumberdaya alam di
masuknya gula darah (WHO, 2016).Dalam Indonesia dilakukan eksplorasi bahan
metabolisme tubuh hormon insulin alam yang akan menjadi sumber dalam
bertanggung jawab dalam mengatur kadar pencarian obat baru. Beberapa tumbuhan
glukosa darah. Hormon ini diproduksi yang sering dimanfaatkan oleh
dalam pankreas kemudian dikeluarkan masyarakat secara empiris sebagai obat
untuk digunakan sebagai sumber energi. diabetes melitus yaitu daun pandan wangi
Apabila di dalam tubuh kekurangan dan daun salam sebagai penurunan kadar
hormon insulin maka dapat gula darah. Penggunaan bersama pada
menyebabkanhiperglikemi (IDF, 2015). daun pandan wangi (Pandanus
Diabetes melitus merupakan salah amaryllifolius Roxb.) dan daun salam
satu penyakit yang menjadi masalah (Syzygium polyanthum Wight.)
kesehatan yang paling serius yang memberikan efek yang sinergis yaitu pada
dihadapi masyarakat di dunia seabad penelitian yang dilakukan oleh
terakhir ini. Diabetes melitus (DM) telah Prasmeswari dan Widjanarko (2014),
membunuh 38 juta orang setiap tahunnya. menunjukkan ekstrak air daun pandan
Indonesia merupakan negara menempati wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
urutan ke 7 dengan penderita DM dapat menurunkan kadar glukosa darah
sejumlah 8,5 juta penderita setelah Cina, dan memperbaiki kerusakan jaringan

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


15

pankreas, sedangkan kandungan senyawa amaryllifoliusRoxb.) dan daun salam


yang terdapat pada daun salam (Syzygium polyanthum Wight.)
diantaranya yaitu alkaloid dan saponin memberikan efek yang sinergis yaitu pada
dapat menstimulasi sekresi insulin dari sel penelitian yang dilakukan oleh
beta pankreas (Patel. et al, 2012; Murray. Prasmeswari dan Widjanarko (2014),
et al, 2003), serta terpenoid seperti menunjukkan ekstrak air daun pandan
triterpenoid dapat dapat meningkatkan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
penyerapan glukosa dengan bertindak dapat menurunkan kadar glukosa darah
meniru kerja insulin dan sebagai insulin dan memperbaiki kerusakan jaringan
sensitizer (Lee dan Thuong, 2010). pankreas, sedangkan kandungan senyawa
Pada peneliti sebelumnya yang terdapat pada daun salam
menyatakan bahwa ekstrak daun pandan diantaranya yaitu alkaloid dan saponin
wangi mengandung senyawa kimia dapat menstimulasi sekresi insulin dari sel
flavonoid yang juga mampu menurunkan beta pankreas (Patel. et al., 2012; Murray.
kadar glukosa darah pada tikus diabetik et al., 2003), serta terpenoid seperti
dengan cara menghambat kerja dari triterpenoid dapat dapat meningkatkan
GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), penyerapan glukosa dengan bertindak
suatu protein transporter glukosa meniru kerja insulin dan sebagai insulin
yangterdapat pada membran usus yang sensitizer (Lee dan Thuong, 2010).
menyebabkan kadar glukosa darah akan Berdasarkan hal tersebut, peneliti
turun (Song J, et al, 2002), flavanoid juga ingin mengetahui efek dari kombinasi
dapat berfungsi sebagai antioksidan ekstrak etanol daun pandan
alami, sehingga dapat memperbaiki wangi(Pandanus amaryllifolius Roxb.)
kerusakan jaringan pankreas yang dan daun salam(Syzygium polyanthum
diakibatkan alkilasi DNA akibat induksi Wight.) jika dibandingkan dengan potensi
aloksan akibatnya dapat memperbaiki hipoglikemik dari insulin pada tikus
morfologi pankreas tikus (Prasmeswari (Rattus norvegicus) putih galur wistar
dan Widjanarko, 2014). Penelitian lainnya dengan metode induksi Aloksan. Sehingga
yang dilakukan oleh Widyawati et al., hasil penelitian ini dapat menjadi
(2014) menyimpulkan bahwa kandungan referensi dalam penemuan senyawa obat
flavonoid yang terkandung di dalam daun baru untuk mengatasi penyakit diabetes
salam merupakan salah satu golongan melitus.
senyawa yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah. METODE PENELITIAN
Penggunaan bersama pada daun Penelitian ini dilaksanakan pada
pandan wangi (Pandanus Bulan April hingga Mei 2019. Penelitian

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


16

ini merupakan penelitian eksperimental Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara,


laboratorium yang bertujuan untuk sedangkan daun salam (Syzygium
mengetahui efek antidiabetes kombinasi polyanthum Wight.) diambil dari
ekstrak etanol daun pandan wangi Kelurahan Tobuha, Kecamatan Puuwatu,
(Pandanus amaryllifolius Roxb.)dan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
daun salam (Syzygium polyanthum 2. Determinasi Sampel
Wight.) pada tikus(Rattus norvegicus) Tanaman yang diperoleh dilakukan
putih galur wistar dengan metode induksi determinasi di Laboratorium Biologi
aloksan.. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
A. Alat Penelitian Universitas Halu Oleo.
Alat-alat yang digunakan adalah 3. Pengolahan Sampel
seperangkat alat ekstraksi, rotary Sampel daun Pandan Wangi
evaporator (Buchi), corong (Herma), (Pandanus amaryllifolius Roxb.), dan
timbangan analitik (Ohouse USA), daun Salam (Syzygium polyanthum
penangas air (Intralab Instrument), Wight.) dicuci bersih dengan air mengalir,
kertas saring(Hario V60), spoit injeksi kemudian dikeringkan dengan cara
(Onemed), jarum oral tikus (Onemed), diangin – anginkan tanpa sinar matahari
mortir dan stamper (Powerbond), gunting langsung, lalu dirajang.
(Stainless), dan seperangkat alat untuk uji 4. Ekstraksi Sampel
kadar gula darah : glukometer (Nesco), Sampel daun Pandan Wangi
strip glukometer (Nesco). (Pandanus amaryllifolius Roxb.), dan
B. Bahan Penelitian daun Salam (Syzygium polyanthum
Bahan-bahan yang digunakan Wight.)yang telah dirajang masing-
adalah akuades, etanol 96%, aloksan masing diekstraksi dengan metode
monohidrat, hewan coba, pakan hewan maserasi menggunakan cairan penyari
coba, Daun Pandan Wangi (Pandanus etanol 96% dengan perbandingan sampel
amaryllifolius Roxb.), Daun Salam dan cairan penyari 1 : 3. Proses maserasi
(Syzygium polyanthum Wight.) Natrium ini dilakukan selama 3 x 24 jam dengan
Karboksi Metil Selulosa (Na-CMC), dan sesekali pengadukan, kemudian diambil
insulin eksogen (Novomix). filtratnya dan ampasnya diremaserasi
C. Prosedur Kerja kembali dengan cairan penyari yang baru
1.Pengambilan Sampel sampai pelarutnya menjadi bening dan
Sampel Daun Pandan Wangi disatukan, ekstrak lalu diuapkan dengan
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang rotary evaporator.
digunakan dalam penelitian ini diambil 5. Penentuan Parameter Standarisasi
dari, Kecamatan Anggotoa, Kabupaten 1 . Parameter Spesifik

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


17

a. Penentuan Kadar Senyawa yang cawan dangkal berdasar rata yang


Larut Dalam Air telah ditara. Residu dipanaskan
Sejumlah 1,0 g ekstrak pada suhu 105oC hingga bobot
dimasukkan ke dalam labu tetap. Kadar dalam persen
bersumbat dan ditambahkan 25,0 senyawa yang larut etanol (95%)
mL air-kloroform LP (2,5 mL dihitung terhadap ekstrak awal
kloroform dimasukkan dalam 6. Penyiapan Sampel Bahan Penelitian
labu ukur 1000 mL dan a. Pembuatan larutan koloidal Na CMC
ditambahkan air hingga tanda 0,5 % b/v
batas). Kemudian didiamkan Aquadest sebanyak 100 ml
selama 24 jam sambil dikocok dipanaskan hingga suhu 70oC lalu
berkali-kali selama 6 jam pertama dimasukkan kedalam lumpang.
dan dibiarkan selama 18 jam lalu Natrium CMC sebanyak 0,5 g
disaring. Sebanyak 5,0 mL filtrat dimasukkan sedikit demi sedikit dan
diuapkan hingga kering dalam diaduk hingga terbentuk suspensi
cawan dangkal berdasar rata yang yang homogen, kemudian
telah ditara. Lalu residu volumenya dicukupkan dengan air
dipanaskan pada suhu 105oC panas hingga volume 100 ml.
hingga bobot tetap. Kadar dalam b. Pembuatan Suspensi Ekstrak
persen senyawa yang larut air Etanol Daun Pandan Wangi
dihitung terhadap ekstrak awal (EEDPW) dan Ekstrak Etanol Daun
(Saifudin, Rahayu, & Salam (EEDS)
Teruna,2011). Pembuatan suspensi
b. Penentuan Kadar Senyawa Larut EEDPW dan EEDS dilakukan
Dalam Etanol dengan cara sebagai berikut:
Sejumlah 1,0 g ekstrak sebanyak 12 mg/ml EEDPW dan
dimasukkan ke dalam labu 12,5 mg/ml EEDS dimasukkan
bersumbat dan ditambahkan 25,0 kedalam vial yang berbeda,
mL etanol (96%). Kemudian kemudian diukur suspensi Na CMC
didiamkan selama 24 jam sambil 0,5% dalam gelas ukur 10 ml,
dikocok berkali-kali selama 6 jam setelah itu dimasukkan kedalam
pertama dan dibiarkan selama 18 masing-masing vial yang berisi
jam. Lalu disaring dengan cepat EEDPW dan EEDS. dikocok hingga
untuk menghindarkan penguapan homogen.
etanol. Sebanyak 5,0 mL filtrat 7. Pengujian
diuapkan hingga kering dalam a. Pengkondisian Hewan Coba

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


18

Hewan coba yang digunakan dari 3 tikus. Uji Toleransi Glukosa


pada penelitian ini adalah tikus pada Tikus yang Diinduksi
jantan galur Wistar yang berusia 8 Diabetes
minggu dengan berat badan antara Kelompok I : Kontrol Negatif (Na
150-200 g. Hewan coba CMC)
diadaptasikan dalam kandang Kelompok II : Kontrol
percobaan satu minggu sebelum Positif (Insulin
diberi perlakuan. Hewan coba diberi eksogen)
pakan pelet diet standar dan air Kelompok III : Kombinasi ekstrak
minum ad libitum (Sornalakshmi ekstrak etanol daun
dkk., 2016; Suresha dkk., 2012). pandan wangi (600
b. Induksi Diabetes Pada Hewan mg/kg BB) dan daun
Coba salam (625 mg/kg
Pada hari pertama sebelum BB) per oral.
perlakuan, semua tikus Setelah 3 hari pelakuan,
dipuasakan, kemudian diperiksa masing-masing kelompok tikus
kadar gula darah puasanya. dilakukan pemeriksaan kadar gula
Induksi diabetes pada hewan coba darah, kemudian dilanjutkan
dilakukan dengan pemberian perlakuan hingga hari ke-15 dan
aloksan monohidrat (150 mg/kg dilakukan pemeriksaan kadar gula
BB) secara intraperitoneal. Kadar darah untuk semua kelompok
gula darah tikus diperiksa kembali tikuss pada jam ke-0, 6, 12, 18, dan
pada hari kedua, 24 jam setelah 24. Semua sampel darah diambil
penyuntikan aloksan. Parameter melalui pemotongan ujung ekor
keberhasilan penginduksian yaitu tikus dan kadar gula darah diukur
naiknya kadar glukosa darah dengan glukometer. Masing –
puasa yang melebihi 125 mg/dL masing pengambilan sampel
(Anitha dkk., 2012; Sornalakshmi darah dilakukan dengan replikasi
dkk., 2016, Etuk., 2010; Swastini, tiga kali.
2018; ADA, 2014). D. Pengumpulan dan Pengelolaan
c. Pengujian Efek Antidiabetes Data
Pada pengujian ini hewan Hasil penelitian dinyatakan dalam
uji dibagi menjadi 3 kelompok rata-rata ± SEM. Signifikansi data
pada uji toleransi glukosa oral dianalisis dengan One-way Analysis of
pada tikus yang diinduksi Variance (ANOVA) (program SPSS 16.0).
diabetes. Tiap kelompok terdiri

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


19

Data dianggap signifikan jika nilai p


kurang dari 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Karakterisasi Simplisia
Tabel 3. Hasil Karakterisasi Simplisia
1. Daun Pandan Wangi
No Karakterisasi Hasil
1. Penetapan kadar senyawa larut air 11%
2. Penetapan kadar senyawa larut etanol 9%
1. Daun Salam
No Karakterisasi Hasil
1. Penetapan kadar senyawa larut air 11%
2. Penetapan kadar senyawa larut etanol 11%

2. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Putih


Tabel 4. Hasil Rata-rata Pengukuran Kadar Gula Darah Sebelum dan
SesudahInduksiDiabetes:
Kadar rata-rata gula darah
(mg/dL) ± std
No Kelompok

Sebelum Sesudah
1 KontrolPositif 103,66±11,01 159,66 ±15,17
2 KombinasiEkstrak 95±12,12 159,33±10,01
3 Kontrol Negatif 100,66 ± 2,51 158 ± 12,16
Ket : 1. Kontrol Positif (Insulin Pen)
2. Kombinasi Ekstrak (600 mg/kgBB + 625 mg/kgBB Tikus)
3. Kontrol Negatif (Na CMC)

Hasil pengukuran rata-rata kadar gula darah Tikus (Rattus norvegicus) H+3 dan H+15
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel5.HasilPengukuranRata-rataKadarGulaDarahpadaH+3:
Kadarr rata-rata gula darah tikus (mg/dL) ± std
No Kelompok Jam ke-
0 6 12 18 24
1 Kontrol Positif 99,3± 21,3 91,3± 21,3 88,3±25,1 87± 15,71 94,3± 24,6
2 Kombinasi 110,3± 8,3 100,6± 2,8 92,3 ±10,9 82± 9,8 88,3±14,1
Ekstrak
3 Kontrol Negatif 177,3 ± 6,6 172,6 ± 19,6 162,6 ± 4,6 176,3 ± 8,5 178,3 ±9,0

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


20

Tabel6.HasilPengukuranRata-rataKadarGulaDarahpadaH+15:

Kadarr rata-rata gula darah tikus (mg/dL) ± std


No Kelompok Jam ke-
0 6 12 18 24
1 Kontrol 111±16,3 129,3± 16,2 106,3± 30,1 110±32,5 91,3±6,8
Positif
2 Kombinasi 128 ±4,3 105,6± 23,2 105,3± 15,0 90± 9 81,6±7,0
Ekstrak
3 Kontrol 185 ± 4,5 172 ± 5,2 176,3 ± 5,8 177,6 ± 6,0 180 ± 1,7
Negatif

Grafik hasil pengkuran kadar gula dalam darah tikus putih pada H+3 dapat dilihat
pada gambar berikut :

200
177,3 176,3 178,3
180 169
159,6 162,6 162,6
Kadar Gula Dalam Darah (mg/dL)

160 158

140

120 103,6 110,3


99,3 100,6
100 100,6 95 91,3 92,3
8782,3
94,3 K. Negatif
88,3 88,3
80 K. Positif
K. Perlakuan
60

40

20

0
KGDP KGDA H+3(0) H+3(6) H+3(12) H+3(18) H+3(24)
Hasil Perlakuan

Gambar 1. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Putih pada H+3
Ket : KGDP : Kadar Gula Darah Puasa (mg/dL)
KGDA : Kadar Gula Darah 24 jam Setelah Induksi Aloksan (mg/dL)
H+3(0) : Kadar Gula Darah H+3 Perlakuan jam ke- 0 (mg/dL)
H+3(6) : Kadar Gula Darah H+3 Perlakuan jam ke- 6 (mg/dL)
H+3(12) : Kadar Gula Darah H+3 Perlakuan jam ke- 12 (mg/dL)
H+3(18) : Kadar Gula Darah H+3 Perlakuan jam ke- 18 (mg/dL)
H+3(24) : Kadar Gula Darah H+3 Perlakuan jam ke- 24 (mg/dL)

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


21

Hasil pengkuran kadar gula dalam darah tikus putih pada H+15 dapat dilihat
pada gambar berikut :

200 185
176,3 177,6 180
180 172
Kadar Gula Dalam Darah (mg/dL)

160
140 128 129,3
120 111 105,6 105,3 110
100 106,3 90 91,3 K. Negatif
81,6
80 K. Positif
60 K. Perlakuan
40
20
0
H+15(0) H+15(6) H+15(12) H+15(18) H+15(24)
Hasil Perlakuan

Gambar 2. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Putih pada H+15
Ket : H+15(0) : Kadar Gula Darah H+15 Perlakuan jam ke- 0 (mg/dL)
H+15(6) : Kadar Gula Darah H+15 Perlakuan jam ke- 6 (mg/dL)
H+15(12) : Kadar Gula Darah H+15 Perlakuan jam ke- 12 (mg/dL)
H+15(0,05 18) : Kadar Gula Darah H+15 Perlakuan jam ke- 18 (mg/dL)
H+15(24) : Kadar Gula Darah H+15 Perlakuan jam ke- 24 (mg/dL)

Senyawa dalam daun pandan wangi yang pankreas yang diakibatkan oleh alkilasi
diduga berperan dalam menurunkan DNA akibat induksi aloksan sebagai
kadar glukosa darah adalah flavonoid. akibatnya dapat memperbaiki morfologi
Sampai saat ini mengenai mekanisme pankreas tikus. Flavonoid dilaporkan
flavonoid dalam menurunkan kadar memiliki aktivitas antidiabetes yang
glukosa darah belum diketahui secara mampu meregenerasi sel pada pulau
pasti, namun dari beberapa teori Langerhans (Prameswari, 2014).
menyebutkan bahwa flavonoid diketahui Flavonoid dapat mencegah komplikasi
mampu berperan dalam menangkap atau progresifitas diabetes mellitus
radikal bebas atau dapat berfungsi sebagai dengan cara membersihkan radikal bebas
antioksidan alami. Aktivitas antioksidan yang berlebihan, memutuskan rantai
tersebut memungkinkan flavonoid untuk reaksi radikal bebas, mengikat ion logam
menangkap atau menetralkan radikal (chelating), dan memblokade jalur poliol
bebas, sehingga dapat memperbaiki dengan menghambat enzim aldose
keadaan jaringan yang rusak. Flavonoid reduktase. Flavonoid juga memiliki efek
dapat berperan dalam kerusakan jaringan penghambatan terhadap enzim alfa

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


22

glukosidase melalui ikatan hidroksilasi Standardisasi melibatkan pemastian


dan substitusi pada cincin β. Prinsip kadar senyawa aktif farmakologis melalui
penghambatan ini serupa dengan analisis kuantitatif metabolit sekunder
acarbose yang selama ini digunakan yang akan menjamin keseragaman khasiat
sebagai obat untuk penanganan diabetes (Saefudin, et al., 2011). Standardisasi
mellitus, yaitu dengan menghasilkan ekstrak daun pandan wangi (Pandanus
penundaan hidrolisis karbohidrat dan amaryllifolius Roxb.) dan daun salam
disakarida dan absorpsi glukosa serta (Syzygium polyanthum Wight.) yang
menghambat metabolisme sukrosa dilakukan di dalam penelitian ini adalah
menjadi glukosa dan fruktosa (Soewonto, karakterisasi ekstrak berupa parameter
H. 2001; Mills, S and K. Bone. 2002; Ho, spesifik sesuai acuan dari PPOMN
E and T.M. Bray. 1999). Kandungan (Depkes RI, 2000) meliputi kadar
senyawa yang terdapat pada daun salam senyawa yang larut dalam air dan kadar
diantaranya yaitu alkaloid dan saponin senyawa yang larut dalam etanol.
yang dapat menstimulasi sekresi insulin Penentuan kadar senyawa larut dalam air
dari sel beta pankreas (Patel. et al, 2012; bertujuan untuk menunjukkan jumlah
Murray. et al, 2003), serta terpenoid kandungan senyawa yang bersifat polar
seperti triterpenoid dapat dapat (memiliki sifat kepolaran sama dengan
meningkatkan penyerapan glukosa air). Penetapan kadar senyawa larut etanol
dengan bertindak meniru kerja insulin dilakukan untuk menunjukkan
dan sebagai insulin sensitizer (Lee dan kandungan senyawa-senyawa yang
Thuong, 2010). bersifat semi polar (memiliki sifat
Standardisasi suatu simplisia tidak kepolaran sama dengan etanol). Etanol
lain pemenuhan terhadap persyaratan yang digunakan sebagai pelarut adalah
sebagai bahan dan penetapan nilai etanol 96% yang kemudian diuapkan di
berbagai parameter dari suatu produk. atas titik didih etanol (80oC). Hasil
Standardisasi simplisia juga mempunyai karakterisasi simplisia daun pandan wangi
pengertian bahwa simplisia yang akan dan daun salam yaitu penetapan kadar
digunakan untuk obat sebagai bahan baku senyawa larut dalam air berturut-turut
harus memenuhi persyaratan yang yaitu sebesar 11% dan 9%, sedangkan
tercantum dalam monografi terbitan kadar senyawa larut dalam etanol
resmi Departemen Kesehatan (Materia sebanyak 11% dan 11%. Berdasarkan hasil
Medika Indonesia) (Depkes RI, 2000). yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
Salah satu tujuan dari standardisasi kadar senyawa larut dalam etanol lebih
adalah menjaga konsistensi dan tinggi dibandingkan dengan senyawa larut
keseragaman khasiat dari obat herbal. dalam air, artinya kadar senyawa semi

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


23

polar lebih tinggi dibandingkan dengan diabetogenik aloksan. Induksi aloksan


kadar senyawa polarnya. Hal ini pada dosis 150 mg/kgBB secara
disebabkan karena pelarut dalam proses intraperotoneal mampu meningkatkan
maserasi yang digunakan adalah etanol kadar glukosa darah dan kerusakan pada
yang mana bersifat semi polar. Hasil yang sel β pankreas tikus. Tikus dinyatakan
diperoleh pada penetapan kadar senyawa hiperglikemia bila kadar glukosa darah >
larut air dan kadar senyawa larut etanol 135 mg/dL (Giri, 2008).
sudah sesuai berdasarkan MMI yang Sebelum dilakukan perlakuan,
menyatakan bahwa persyaratan Tikus Putih diadaptasikan terlebih dahulu
parameter spesifik kadar senyawa larut air dengan lingkungan selama 7 hari untuk
yaitu < 24% dan kadar senyawa larut menghindari terjadinya stres pada saat
etanol > 6%. Penetapan kadar senyawa perlakuan. Sebelum perlakuan dimulai,
larut dalam air dan etanol ini merupakan tikus dipuasakan terlebih dahulu selama
dugaan secara umum banyaknya senyawa 16 jam agar terjadi pengosongan lambung
yang bersifat polar (yang larut air) oleh makanan yang dapat mempengaruhi
maupun bersifat semi polar (terlarut hasil penelitian, tetapi tetap diberi
dalam etanol). Penetapan senyawa larut minum.
dalam air maupun etanol ini tidak secara Pada pengujian diabetes mellitus , 9
langsung mempengaruhi efek ekor tikus putih (Rattus norvegicus)
farmakologis senyawa aktif dalam ekstrak dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan.
(Saifudin, 2011). Masing – masing kelompok terdiri dari 3
Diabetes mellitus dapat disebabkan ekor tikus. Kelompok yang diberi Insulin
oleh banyak faktor. Faktor tersebut Pen dengan dosis 0,7 mg/kg BB tikus,
diantaranya faktor genetik, infeksi oleh kelompok diberi Na CMC 1 %, dan
kuman, faktor nutrisi, zat diabetogenik, Kelompok yang diberi suspensi kombinasi
dan radikal bebas (stres oksidatif). ekstrak daun pandan wangi dengan dosis
Senyawa aloksan merupakan salah satu 600 mg/KgBB tikus dan daun salam 625
zat diabetogenik yang bersifat toksik, mg/kgBB tikus. Diberikan selama 15 hari
terutama terhadap sel beta pankreas, dan dan diukur kadar gula darah tikus putih
apabila diberikan kepada hewan coba pada hari ke 3 dan hari ke 15. Sebelumnya
seperti tikus maka dapat menyebabkan terlebih dahulu diukur kadar gula darah
hewan coba tikus menjadi diabetes. puasa dan kadar gula darah setelah
Mekanisme toksisitas aloksan diawali induksi aloksan. Diukur kadar gula darah
dengan masuknya aloksan ke dalam sel- tikus putih menggunakan alat glukometer.
sel beta pankreas dan kecepatan Berdasarkan data penelitian pada
pengambilan akan menentukan sifat tabel 4, rata-rata kadar gula darah hewan

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


24

uji pada kelompok sebelum perlakuan perbedaan yang bermakna (p<0,05)


dan sesudah perlakuan terdapat antara kelompok kontrol positif dan
perbedaan bermakna. Kadar gula darah perlakuan ekstrak dibandingkan
tikus sebelum induksi belum mengalami kelompok kontrol negatif dengan nilai
hiperglikemi ditandai dengan kadar gula signifikan (p<0,05). Tidak ada perbedaan
darah masih terlihat normal dengan nilai yang bermakna antara kelompok kontrol
<125 mg/dL, namun setelah diinduksi positif dan perlakuan ekstrak dengan
diabetes mengalami peningkatan kadar nilai signifikan (p>0,05). Selanjutnya
gula darah sehingga menyebabkan hasil analisis statistik pada H+15
hiperglikemi dengan nilai >125 mg/dL. perlakuan jam ke- 0, 6, 12, 18, dan 24 juga
Pada H+3 dan H+15 jam ke- 0, 6, 12, 18, menunjukkan adanya perbedaan
dan 24 setelah pemberian perlakuan, bermakna pada kelompok perlakuan
diperoleh hasil pengukuran rata-rata ekstrak dan kelompok kontrol positif
kadar gula darah pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok kontrol
positif dan kelompok perlakuan ekstrak negatif dengan nilai signifikan masing-
mengalami penurunan kadar gula masing yaitu (p<0,05). Kadar gula darah
darah, namun tidak terjadi penurunan kelompok perlakuan mengalami
pada kelompok kontrol negatif. penurunan setelah diberikan perlakuan
Berdasarkan hasil analisis ekstrak, sedangkan asil analisis pada
statistik, menunjukkan bahwa kadar gula kelompok kontrol positif dibandingkan
darah sebelum induksi diabetes dan perlakuan ekstrak menunjukkan tidak
sesudah induksi diabetes diperoleh hasil ada perbedaan yang bermakna baik pada
yang berbeda nyata tiap kelompoknya jam ke- 0, 6, 12, 18 dan 24, nilai signifikan
yaitu p<0,05. Hal ini membuktikan (p<0,05).
bahwa induksi aloksan dapat merusak Berdasarkan hal penelitian
sel beta pankreas yang menyebabkan diatas, sejalan dengan beberapa
produksi insulin menurun sehingga penelitian lainnya seperti penelitian yang
terjadi peningkatan kadar glukosa dilakukan Prasmeswari, (2014) bahwa
darah. Selanjutnnya diberi perlakuan ekstrak daun pandan wangi dapat
hingga H+15 kemudian diukur kembali menurunkan kadar gula darah tikus yang
kadar gula darah tikus pada H+3 dan diinduksi diabetes selama 4 minggu,
H+15. dibandingkan penelitian saat ini lebih
Dalam penelitian tersebut, cepat efeknya dalam menurunkan kadar
berdasarkan hasil analisis statistik diatas, glukosa darah tikus disebabkan karena
H+3 perlakuan jam ke-0, 6, 12, 18 dan 24 menggunakan kombinasi ekstrak daun
diperoleh hasil bahwa terdapat pandan wangi dan daun salam yang

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


25

efeknya saling sinergis dalam penurunan rusak. Aktivitas antioksidan mampu


kadar gula darah dapat dilihat pada menangkap radikal bebas yang
pengukuran H+3 telah terjadi penurunan menyebabkan perbaikan pada kerusakan
kadar gula darah hingga H+15. Penelitian sel β pankreas penyebab DM (Suryani,
ini juga sejalan dengan penelitian Lolok et 2013). Dengan adanya perbaikan pada
al. (2019) yang menggunakan kombinasi jaringan pankreas, maka terjadi
ekstrak kulit bawang merah dan kulit peningkatan jumlah insulin didalam
bawang putih dengan metode induksi tubuh sehingga glukosa darah akan
aloksan terhadap tikus yang menyatakan masuk kedalam sel sehingga terjadi
bahwa ekstrak tanaman yang penurunan glukosa darah dalam tubuh
dikombinasi mempercepat penurunan (Prasmeswai, 2014), dan senyawa kimia
kadar gula darah pada hewan coba tikus. yang terdapat dalam daun salam yaitu
Senyawa yang terkandung dalam daun flavanoid dimana kandungan flavonoid
pandan wangi dan daun salam utama pada ekstrak etanol daun salam
mempunyai khasiat sebagai antidiabetes. berupa kuersitrin dan fluoretin yang
Senyawa-senyawa yang terkandung berfungsi sebagai antioksidan (Badan
dalam daun pandan wangi antara lain, POM RI, 2004). Flavonoid bekerja
tanin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol. dengan cara menghambat reabsorbsi
Flavonoid diketahui mampu berperan glukosa dari ginjal (Lukacinova et al,
menangkap radikal bebas atau berfungsi 2008), mengatur kerja enzim yang
sebagai antioksidan alami (Lugasi et al., terlibat pada jalur metabolisme
2003). Flavonoid dapat berperan dalam karbohidrat, meningkatkan sekresi
kerusakan jaringan pankreas yang insulin (Brahmachari, 2011), sehingga
diakibatkan oleh alkilasi DNA akibat mampu menurunkan kadar glukosa
induksi aloksan sebagai akibatnya dapat darah.
memperbaiki morfologi pankreas tikus. Berdasarkan uraian hasil
Flavonoid dilaporkan memiliki aktivitas penelitian diatas, dapat diketahui bahwa
antidiabetes yang mampu meregenerasi kombinasi ekstrak etanol daun pandan
sel pada pulau Langerhans (Sandhar et wangi dosis 600 mg/kgBB dan daun
al., 2011). Alkaloid terbukti mempunyai salam 625 mg/kgBB dapat menurunkan
kemampuan regenerasi sel β pankreas kadar gula darah pada tikus (Rattus
yang rusak (Arjadi, 2010). norvegicus) putih galur wistar yang
Aktivitas antioksidan yang diinduksi diabetes. Menurut Wolfenshon
dimiliki ekstrak air daun pandan wangi dan Lloyd (2013) kadar gula darah
juga tinggi yaitu 66.82% sehingga diduga normal 50–135 mg/dl. Penurunan kadar
mampu memperbaiki sel β pankreas yang gula darah pada tikus yang terjadi

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


26

masih dalam kategori normal, artinya meningkatkan penyerapan glukosa


tidak terjadi hipoglikemik. Pengaruh dengan bertindak meniru kerja insulin
ekstrak etanol daun pandan wangi dan sebagai insulin sensitizer (Lee dan
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) dalam Thuong, 2010).
menurunkan kadar gula darah terjadi KESIMPULAN
karena dalam ekstrak etanol daun pandan Berdasarkan hasil penelitian
wangi terdapat kandungan tannin, setelah dianalisis secara statistik dan
alkaloid dan flavonoid. Tannin yang pembahasan maka dapat disimpulkan
terdapat didalam daun pandan wangi bahwa :
akan memicu metabolisme glukosa dan Kombinasi ekstrak Daun Pandan
lemak, yang nantinya digunakan untuk Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
mencegah adanya timbunan glukosa dan dan Daun Salam (Syzygium polyanthum
lemak di darah (Dalimartha, 2005). Wight.) memberikan efek dalam
Alkaloid akan menghambat sintesis penurunan kadar gula darah serta
glukosa dengan menghambat enzim memberikan hasil optimal yang hampir
glukosa 6-fosfatase dan fruktosa 1,6- sama dengan kelompok positif dalam
biofosfatase yang berfungsi menurunkan penurunan kadar gula darah dibuktikan
pembentukan glukosa dari substrat selain dengan nilai signifikan yang tidak berbeda
karbohidrat sehingga kadar glukosa nyata p > 0,05.
darah turun (Arjadi, 2010). Flavanoid UCAPAN TERIMA KASIH
dengan mekanisme kerja menghambat Dengan selesainya penelitian ini,
GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), penulis mengucapkan terima kasih kepada
suatu protein transporter glukosa pada semua pihak yang telah berkontribusi
membran usus (Song J et al, 2002) yang yaitu Dr. PH. Hj. Tasnim, S.KM., M.PH,
merupakan kendaraan pengangkut selaku ketua STIKES Mandala Waluya
glukosa dari saluran cerna kemudian Kendari, Apt. Waode Yuliastri,
masuk ke dalam darah melewati S.Farm.,M.Si selaku selaku Ketua
membran menuju ke dalam sel (Sudoyo Program Studi Farmasi STIKES Mandala
et al, 2006). Sehingga kadar gula darah Waluya Kendari, Staf Administrasi
tidak meningkat. Sedangkan kandungan STIKES Mandala Waluya Kendari,
senyawa yang terdapat pada daun salam Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
diantaranya yaitu alkaloid dan saponin dan Biofarmasi STIKES Mandala
dapat menstimulasi sekresi insulin dari WaluyaKendari, mahasiswa(i) Program
sel beta pankreas (Patel et al, 2012; Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya
Murray et al, 2003), serta terpenoid Kendari, serta seluruh pihak yang telah
seperti triterpenoid dapat dapat

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


27

membantu selama penulis melakukan Ginting, E. (2013) Carotenoid extraction of


orange-fleshed sweet potato and its
penelitian. application as natural food colorant, J.
DAFTAR PUSTAKA Teknol. dan Industri Pangan, 24.
Giri, L.N. 2008. Potensi Antioksidasi Daun
American Diabetes Association (ADA) (2014) Salam : Kajian In Vivo Pada Tikus
Diagnoses and classification of Hiperkolesterolemia dan
diabetes mellitus, Diabetes Care 37(1): Hiperglikemia. Skripsi. Fakultas
81–90. Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Anitha, M., Sakthidevi, G., Alam. Bogor
Muthukumarasamy, S., dan Mohan, Harbone, J.B., 1987. Metode Fitokimia,
V.R., 2012. Effect of Cynoglossum Penuntun Cara Modern Menganalisa
zeylanicum (Vehl ex Hornem) Thunb. Tumbuhan, Terbitan II. ITB : Bandung
Ex Lehm on OralGlucose Tolerance in Harismah, K. dan Chusniatun, 2016.
rats. Pemanfaatan Daun Salam
Arjadi, F., dan Susatyo, P., 2010, Regenerasi (EugeniaPolyantha) Sebagai Obat
Sel Pulau Langerhans Pada Tikus Putih Herbal Dan Rempah Penyedap
(Rattus norvegicus) Diabetes yang Makanan. WartaLpm , Pp. Vol .19 No.
Diberi Rebusan Daging Mahkota Dewa 2 110-118.
(Phaleria macrocarp (scheff.) Ho, E and T.M. Bray. 1999. Antioxidants,
Boerl.),Efek Anti Diabetes Rebusan NFKB Activation, and Diabetogenesis.
Buah Mahkota Dewa, 2 (2): 117-26. Proc Soc Exp Biol Med. 1999 Dec:
Badan POM RI., 2004, Monografi Ekstrak 222(3): 205-13
Tumbuhan Obat Indonesia International Diabetes Federation. 2015. IDF
Brahmachari, G., 2011, Bio- Flavonoids With Diabetes Atlas 7th Edition. Brussels:
Promosing Antidiabetic Potentials:A InternationalDiabetes Federation.
Critical Survey, Research Signpost. http://www.diabetes atlas.org/.
Chang, C.L.T., Y. Lin, A.P. Bartolome, Y.C. [Sitasi: 9 Februari 2017]. [Sitasi pada
Chen, S.C. Chiu, & W.C. Yang. 2013. 18November 2016].
Dalimartha, S., 2005, Ramuan Tradisional Kairupan,B.Y.,Wowor,M.P.,Mambo,C.2015.
Untuk Pengobatan Diabetes Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi
Mellitus,Penebar Swadaya, Bogor. Bawang Merah (Allium cepa L.)
Departemen Kesehatan RI. (2000). terhadap Kadar Gula Darah Tikus
Parameter Standar Umum Ekstrak Wistar (Rattus novergicus) yang
Tumbuhan Obat. Dirjen Pengawasan diinduksi dengan Aloksan. Jurnal e -
Obat dan Makanan.Volume 1 : Jakarta biomedik (eBM) 3:1, 4-5.
Ditjen POM, 1986. “Sediaan Galenik”, Lee, M. S., & Thuong, P. T. (2010). Stimulation
Departemen Kesehatan Tepublik of Glucose Uptake by Triterpenoids
Indonesia, Jakarta From Weigela Subsessilis.
Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Phytotherapy research, 24, 49-53.
Matzke, B.G. Wells, & L.M. Posey. Lenzen, S. 2007. The Mechanisms of Alloxan
2011. Pharmacotherapy: A and Streptozocin- Induced Diabetes ,
Pathophysiologic Approach pp 1205, Clinical and Experimental Diabetes
1209-1211. New York: Mc Graw Hill and Metabolism.
Medical. Liliwirianis, et al . 2011. Preliminary Studies
Doughari,J.H., 2012. Phytochemicals On Phytochemical Screening Of Ulam
:Extraction methods, Basic Structures And Fruit From Malaysia. EJournalOf
and Mode of Action as Potensial Chemistry, Volume VIII.
Chemotheraupetic Agents, Lolok, et al. 2019. Antidiabetic Effect Of The
Phytochemicals _ A Global Perspective Combination Of Garlic Peel Extract
of thei Role in Nutrition and Health, (Allium sativum) And Onion Peel
Intech. (Allium cepa) In Rats WithOral-
Etuk, 2010. Animals Models for Studying Glucose Tolerance Method. Research
Diabetes mellitus. Agriculture and Joournal of Pharmacy and
Biology Journal of North America 1:2, Technology. Fakultas Farmasi STIKES
130-134. Mandala Waluya, Kendari.
(FHI), F. H. I. (2009) Farmakope Herbal Lucacinova, A., Mojzis, J., Benacka, R., Keller,
Indonesia. 1st edn. Jakarta: J., Maguth, T., Kurila, P.,et, al., 2008,
Departemen Kesehatan RI.

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


28

Preventive Effect Of Flavonoids On biomedical and pharmaceutical


Alloxan- Induced Diabetes Mellitus In sciences, 5: 1.
Rats, Acta Vet, brno, 77: 175-182. Prahastuti, S., Tjahjani, S. dan Hartini, E.,
Lugasi, A., J. Hovari, K.V. Sagi and L. Biro. 2011. The Effect Of Bay Leaf Infusion
The Role of Antioxidant (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)
Phytonutrients In The Prevention of To Decrease Blood Total Cholesterol
Disease. Acta Biologica Szegediensis. Level In Dyslipidemia Model Wistar
2003; 47: 119-125 Rats. Jurnal Medika Planta, P. Vol. 1
Mills, S and K. Bone. 2002. Principles and No.4.
Practice of Phytotherapy : Modern Prasmeswari, O. M., dan Widjanarko, S. B.,
Herbal Medicine. Edinburgh, 2014. Uji Efek Ekstrak Daun Pandan
Scotland, Churral Livingstone Wangi, Jurnal Pangan dan
Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., & Agroindustri, No. 2, Vol. 2, FTP
Rodwel, V. W. (2003). Biokimia Universitas Brawijaya, Malang, hal. 16
Harper (Vol. 25). Jakarta: Penerbit – 27.
Buku Kedokteran EGC. Pourcel, L., Routaboul, J,M et al., 2006,
Nastiandari, D. J. (2016). Pengaruh Air Flavonoid Oxidation In Plants: From
Rebusan Daun Pandan Wangi Biochemical Properties To
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) Physiological, Elsevier.
terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Radenkovic, et al. 2015. Experimental
Jantan Galur Wistar yang Terbebani diabetes induced by alloxan and
Glukosa. Skripsi. Fakultas Farmasi. streptozotocin: The current state of
Universitas Sanata Dharma:hal. 1-3. the art. Journal of Pharmacological
Nublah., 2011, Identifikasi Golongan Senyawa and Toxicological Methods.
Penurun Kadar Glukosa Darah Tikus Saifudin, A., Rahayu, V., & Teruna, H. Y.
Putih (Rattus norvegicus Berkenhout, (2011). Standardisasi Bahan Obat
1769) Hiperglikemia pada Daun Sukun Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(Artocarpus altilis (park.) fosberg ), Sandhar, H.K., B. Kumar, S. Prashes, P.
Tesis, Universitas Gajah Mada. Tiwari, M. Salhan, P. Sharma. 2011. A
Nurarif, H.A & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Review Of Phytochemistry And
Asyhan Keperawatan Berdasarkan Pharmacology Of Flavonoids.
Diagnosa Medis Nanda dan NIC-NOC. Internationale Pharmaceutica
Yogyakarta : Medi Action Scienca Jan-Mar 2011 Vol 1 Issue 1
Nurhasnawati, H., Sukarmi dan Fitri H., 2017, Sharp, P., dan Villano, J., 2013, The
Perbandingan Metode Ekstraksi Laboratory Rat, Edisi 2, 9-11, CRC
Maserasi dan Sokletasi Terhadap Press, California.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Soewonto, H. 2001. Antioksidan Eksogen
Daun Jambu Bol (Syzygium Sebagai Lini Pertahanan Kedua Dalam
malaccense L.), Jurnal Ilmiah Menanggulangi Peran Radikal Bebas.
ManuntungVol.3 No.1 : 3 Didalam: Prosiding Khusus Penyegar
Octavia, D.R., 2009, Uji Aktivitas Penangkap Radikal Bebas dan Antioksidan dalam
Radikal Ekstrak Petroleum Eter, Etil Kesehatan : Dasar Aplikasi dan
Asetat dan Etanol Daun Binahong Pemanfaatan Bahan Alam. Jakarta 16
(Anredera Corfolia (Tenore) Steen) April 2011. Bagian Biokimia Fakultas
dengan metode DPPH (2,2-difenil-1- Kedokteran Universitas Indonesia
pikrihidrasil), Skripsi. Universitas Song J, Kwon O, Cheng S, Daruwala R, Eck P
Muhamadiyah, Surakarta. and Park JB, 2002, Flavonoid
Patel, D., Kumar, R., Laloo, D., & Hemalatha, inhibitionof sodium-dependent
S. (2012). Natural Medicines From vitamin ctransporter 1 (svctl)
Plant Source Used For Therapy of andglucose transporter isoform
Diabetes Mellitus: An Overview of Its 2(glut2), intestinal transportersfor
Pharmacological Aspects. Asian vitamin c and glucose, J Biol Chem.
Pacific Journal of Tropical Disease, Sornalakshmi, V., Tresina Soris, P., Paulpriya,
239-250. K., Packia Lincy, M., dan Mohan, V.R.,
Piero, M.N., Nzaro, G.M., dan Njagi, J.M., n.d. Oral Glucose Tolerance Test
2015. Diabetes mellitus-a devastating (OGTT) in Normal Control and
metabolic disorder. Asian journal of Glucose Induced Hyperglycemic Rats

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29


29

with Hedyotis leschenaultiana DC. Screening And Extraction: A Review,


Group,1: 0–9. International Pharmaceutica Sciencia,
Sumono, A. & A. Wulan.2009. Kemampuan 1 (1), 98-106.
Air Rebusan Daun Salam (Eugenia Udia, P.M., Ogbonna, O.J., Antai, A.B.,
polyantha W) dalam Menurunkan Mbatutung, I.F., dan Eyo, S.E., 2013.
Jumlah Koloni Bakteri Spectroccocus Oral glucose tolerance test and some
sp. Majalah Farmasi Indonesia. 20 (3), haematological effects of aqueous leaf
112-117. extract of Rothmannia hispida (K
Suresha, R.N., Sushma, V.N., Ashwini, V., Schunn) Fargel on normoglycaemic
Kalabharathi, H.L., Jayanthi, M.K., albino rats. J.Pharmacog.
dan Prathima, C., 2012. The effect of Phytochemistry,5: 300–305.
nifedipine on oral glucose induced Van Steenis, C.G.G.J., 2003, Flora, hal 233-
glycaemic changes in normal albino 236, P.T. Pradya Paramita, Jakarta.
rats. pancreas, 10: 13 Van Steenis CGGJ. 2008. Flora, Cetakan ke-7.
Suryani, N., T. Endang dan Aulanni’am. 2013. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Mahoni Van Steenis. 2008. Flora, Cetakan ke-12.
Terhadap Peningkatan Kadar Insulin, Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Penurunan Ekspresi TNF-α dan Widyawati PS, Budianta, and FA Kusuma.
Perbaikan Jaringan Pankreas Tikus Difference of Solvent Polarity to
Diabetes. Jurnal Kedokteran Phytochemical Content and
Brawijaya, Vol. 27, No. 3, Februari Antioxidant Activity of Pluchea indica
2013 Less Leaves Extracts, International
Swastini, Dewa Ayu. 2018. Penurunan Kadar Journal of Pharma cognosy and
Glukosa Darah dan Gambaran Phytochemical Research. 2014; 6(4):
Histopatologi Pankreas dengan 850-5.
Pemberian Gula Aren (Arenga Winarto WP, Tim Karyasari.
pinnata) pada Tikus Jantan Galur Mememanfaatkan bumbu dapur untuk
Wistar yang Diinduksi Aloksan. mengatasi aneka penyakit. Jakarta:
Indonesia Medicus Veterinus. 7(2): 94- Agromedia Pustaka; 2004.p.50
105. Wolfensohn, S. dan Lloyd, M., 2013.
Szkuldelski, T. 2008. The Mechanism of Handbook of Laboratory Animal
Alloxan and Streptozotocin Action in B Management and Welfare., 4th
Cells of The Rat Pancreas. Physiol. Res. Edition. ed. John Wiley & Sons, Ltd.
50: 536-546, 2001 World Health Organization. 2016. Global
Szkudelski, T. 2001. The Mechanism Of Report onDiabetes. France: World
Alloxan And Streptozotocin Action In β Health Organization.
Cells Of The Rat Pancreas, Physiology http://www.who.int/diabetes/global-
Research, 50: 536-54. report/en/. [Sitasi: 29 Mei 2017].
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur G. &
Kaur H., 2011, Phytochemical

Lolok dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6(1);2020 : 13-29

Anda mungkin juga menyukai