Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER BIOGEOGRAFI

M. RIZKY MUZAKKI / M0416027

1. Sebutkan contoh spesies dan ciri khas dari:


a. Hewan nokturnal merupakan salah satu karakter hewan di mana hewan tersebut aktif
di malam hari dan tidak aktif di siang hari. Salah satu contohnya adalah burung hantu
(ordo Strigiformes), burung nokturnal yang aktif berburu mangsa di malam hari. Ciri
paling mencolok dari burung hantu adalah matanya, di mana ia memiliki mata yang
sangat besar dan tidak proporsional terhadap ukuran tengkoraknya, sehingga matanya
berbentuk tabung. Karena bentuknya yang tabung, burung hantu tidak dapat
menggerakkan matanya dan sebagai gantinya dapat memutar kepalanya hingga 270o,
yang dapat mengurangi pergerakan tubuh sehingga membantu burung hantu untuk tidak
menghasilkan suara di malam hari saat ia sedang berburu. Matanya terletak frontal,
sehingga membentuk penglihatan mirip binokuler. Letak telinga burung hantu
asimetris, sehingga memungkinkannya untuk menentukan lokasi mangsa secara lebih
cepat. Warna tubuh burung yang kusam juga memudahkan burung hantu untuk
berkamuflase di malam hari.
b. Vertebrata akuatik merupakan hewan bertulang belakang yang hidup di perairan.
Contohnya adalah ikan, seperti ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan memiliki
tengkorak, tulang belakang yang menopang medial septum yang membagi ikan menjadi
dua bagian lateral. Tulang belakang ini secara lateral sangat fleksibel dan secara
longitudinal tahan akan tekanan. Sehingga, kontraksi dari otot pada salah satu sisi akan
membengkokkan tubuh, dan gerakan meliuk tubuh dapat diperoleh dari kontraksi
bergantian dari sisi kiri dan kanan tubuh, sehingga memungkinkannya untuk bergerak
dan berenang di dalam perairan.
c. Mamalia sosial merupakan hewan mamalia yang menunjukkan perilaku yang
distimulasi oleh ataupun mempengaruhi hewan lain dari spesies yang sama. Perilaku
sosial mamalia pada umumnya telah berkembang dan lebih maju, karena
kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi yang baik. Salah satu contoh mamalia
sosial adalah lumba-lumba. Lumba-luma merupakan hewan sosial yang biasanta hidup
berkelompok, umumnya terdiri atas sekitar selusin individu. Lumba-lumba dapat
mengembangkan ikatan sosial yang kuat, mereka tidak akan meninggalkan individu
lain yang sakit ataupun terluka, bahkan dapat membantunya bernapas dengan
membawa mereka ke permukaan. Lumba-luma berkomunikasi melalui vokalisasi suara
mirip siualan, dapat pula melalui sentuhan. Hewan ini juga mengembangkan perilaku
yang dipelajari, seperti lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik yang dapat
menggunakan spons sebagai pelindung moncong mereka saat sedang mencari makan.
Mereka juga menunjukkan perilaku agresif terhadap satu sama lain khususnya pada
jantan, yang biasanya disebabkan oleh perebutan betina.
d. Serangga montana adalah serangga yang hidup di daerah pegunungan atau zona
montana, di mana biasanya keberadaannya dibatasi oleh kehadiran tumbuhan yang
terbatas dan iklim ekstrim pegunungan. Salag satu contoh serangga montana adalah
ngengat gunung Zygaena exulans. Ngengat ini hidup di daerah pegunungan di Eropa
selatan dengan ketinggian 1.800-3.000 mdpl. Tubuhnya dipenuhi oleh rambut yang
sangat lebat. Sayap depan berwarna hitam pada jantan dan abu-abu pada betina.
Sementara saya belakang berwarna merah ketuaan dengan ujung-ujung abu-abu.
Pigmentasinya yang gelap bertujuan untuk melindungi ngengat dari radiasi ultraviolet
yang kuat serta meningkatkan kemampuan penyerapan panas.
e. Raptor merupakan spesies burung yang secara utama berburu dan memakan vertebrata
yang berukuran relatif besar terhadap ukuran tubuh burung. Contoh burung raptor
adalah peregrine falcon atau Falco peregrinus. Burung ini memiliki sayap sepanjang
74-120 cm, dengan tipe sayap high speed wings, di mana ia memiliki aspek rasio
panjang/lebar sayap sedang (5-9). Sayapnya sedikit melengkung, runcing ke belakang,
dan tanpa slot. Karena bentuk sayapnya, burung ini dapat melaju hingga kecepatan 320
km/jam dengan gaya akrobatik ketika berburu mangsa. Ia juga memiliki membrana
niktitian yang dapat melindungi mata ketika terbang cepat sekaligus mempertahankan
penglihatan sehingga dapat tetap berburu dengan baik. Paruh atasnya memiliki ujung
tajam bertakik, yang membantunya untuk membunuh mangsa dengan mematahkan
tulang lehernya.
f. Tumbuhan parasit merupakan tumbuhan yang menggantungkan kelangsungan
hidupnya pada sebagian atau seluruh sumber energi dari tumbuhan lain, sehingga
menyebabkan kekurangan energi pada inangnya. Contoh tumbuhan ini adalah tali putri
(genus Cuscuta). Tali putri memiliki batang kurus dengan daun yang telah tereduksi.
Bijinya kecil dan diproduksi dalam jumlah banyak, dan dapat berkecambah pada
permukaan tanah dekat. Setelah berkecambah, ia harus mencapai tumbuhan lain secara
cepat dengan mekanisme kemosensori dan tigmotropisme yang dimilikinya. Setelah tali
putri melekatkan diri pada inang, ia akan membungkus inang tersebut. Jika inang
memiliki banyak nutrien, maka tali putri akan memproduksi haustoria yang akan masuk
ke dalam sistem vaskuler inang dan akar asli tali putri pada tanah akan mati.
g. Pohon mangrove adalah pohon yang tumbuh di daerah payau yang toleran terhadap
kadar garam tinggi air serta kondisi perairan pesisir. Contoh pohon mangrove adalah
bakau putih atau Bruguiera cylindrica yang tumbuh di payau Asia Tenggara.
Batangnya mengandung banyak lentisel untuk pertukaran gas. Bakau ini juga memiliki
akar napas atau pneumatofor dengan lentisel. Akarnya menyebar ke seluruh arah agar
stabil di tanah basah. Ia memiliki sistem filtrasi kompleks (dengan akar impermeabel
yang memiliki kadar suberin besar) dan sistem akar kompleks yang membantunya
dalam beradaptasi terhadap lingkungan berkadar garam tinggi dan terhadap ombak
besar. Bakau putih merupakan tempat tinggal bagi hewan-hewan seperti moluska,
udang, kepiting, burung, dan ikan. Fungi laut juga kerap ditemukan tumbuh pada bakau
putih. Bijinya tidak jatuh dari pohon tetapi tumbuh di tumbuhan induk menjadi
propagul, lalu kemudian jatuh dan mengambang di perairan, terseret arus, dan tumbuh
di lokasi baru.
h. Herba pantai adalah herba yang tumbuh di daerah pantai yang toleran akan kadar
garam, angin, dan suhu tanah tinggi. Contohnya merupakan Ipomoea pes-caprae, herba
merambat yang biasanya tumbuh di lereng yang menghadap laut. Tumbuhan ini
memiliki ketahanan terhadap air laut bergaram tinggi. Benihnya dapat mengapung di
perairan sehingga mampu menyebar luas di laut dan tidak terpengaruh oleh adanya air
laut.
i. Tanaman budidaya lahan kering adalah tanaman yang dibudidaya pada lahan yang
kering, dengan kandungan air yang rendah. Salah satu contoh tanaman ini adalah
jagung (Zea mays). Jagung merupakan tanaman budidaya yang tidak memerlukan
banyak air untuk berkembang dan dapat tumbuh di daerah panas, sehingga dapat
ditanam pada musim kemarau. Tanaman jagung memiliki sel-sel kipas pada daunnya,
sel besar hasil derivat epidermis dengan vakuola besar. Sel ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan air bagi jagung. Di lingkungan panas, sebagian air di sel akan menguap
dan mengakibatkan tergulungnya permukaan daun dan luas permukaan atas daun lebih
kecil dari luas permukaan bawah. Hal itu akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
Jagung juga memiliki mekanisme fiksasi karbon C4 yang lebih banyak membutuhkan
energi daripada C3, namun lebih efisien pada daerah kering. Akar jagung juga lebih
efektif pertumbuhannya pada tanah dengan suhu sekitar 30oC, sehingga tanah yang
basah tidak cocok untuk pertumbuhannya, yang justru akan menyebabkan akar jagung
tumbuh pucat.
j. Tumbuhan tahan asam adalah tumbuhan yang tumbuh dengan baik pada tanah dengan
pH asam sekitar 4,5-5,5. Salah satu contoh tumbuhan yang tahan akan tanah asam
adalah tumbuhan Rhododendron. Rhododendron merupakan tumbuhan semak dengan
perbungaan berwarna putih, lavender, maupun merah serta buah berbentuk kapsul
septisidal. Pada pH di atas 7, kebanyakan besi di tanah terdapat dalam bentuk yang
tidak larut sehingga tidak cukup tersedia bagi Rhododendron. Tanaman ini sendiri
menggunakan besi pada klorofil di daun. Ketika kadar besi tanah rendah, maka daun-
daun muda yang terbentuk akan berwarna kuning. Sementara daun yang dewasa juga
dapat menguning pada daerah pinggir daun.

2. Jelaskan konsep dan nilai pentingnya dalam pengembangan kajian biogeografi dasar
dan atau terapan dari:
a. Merk geografi merupakan suatu tempat atau daerah yang menjadi tanda penentu yang
menunjukkan asal tempat suatu organisme. Merk geografi penting dalam kajian
biogeografi, contohnya dalam aplikasi pembuatan peta persebaran organisme-
organisme yang menempati luasan area tertentu.
b. Transplantasi merupakan suatu teknik pemindahan tanaman dari satu lokasi ke lokasi
lain. Biasanya, transplantasi dilakukan dari awal penanaman biji di kondisi optimal
seperti rumah kaca, kemudian akan dipindahkan ke tempat lain, biasanya di luar
ruangan. Nilai penting dari transplantasi, yaitu dapat diaplikasikan untuk memperluas
musim tumbuhnya suatu tanaman dengan penanaman dalam ruangan (sebelum kondisi
luar ruangan memadai), melidungi tanaman muda dari penyakit dan hama, dan
mencegah masalah perkecambahan yang dapat didapat melalui penanaman langsung.
Selain pada tanaman, transplantasi juga dapat diaplikasikan pada organisme lain,
misalnya pada karang untuk tujuan rehabilitasi karang. Transplantasi karang tersebut
memanfaatkan reproduksi aseksual karang secara fragmentasi, sehingga kawasan
dengan karang yang telah rusak dapat direhabilitasi dan persebarannya dapat
ditingkatkan melalui upaya transplantasi tersebut. Selain itu, pengetahuan akan
biogeografi juga sangat diperlukan dalam transplantasi karena dapat mempermudah
proses aklimatisasi sebagai gambaran tepat mengenai kondisi optimal tanaman dan
dalam menentukan tempat pemindahan yang sesuai untuk tanaman tersebut.
c. Domestikasi merupakan proses reorganisasi herediter dari hewan dan tumbuhan liar
menjadi bentuk hasil kultivasi sesuai kebutuhan manusia. Organisme hasil domestikasi
berbeda dengan organisme liar dalam hal bahwa organisme tersebut dihasilkan melalui
pengaruh manusia untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan diadaptasi pada kondisi
pemeliharaan secara terus-menerus oleh manusia. Domestikasi sangat penting dalam
kajian biogeografi, karena dapat membantu terjaganya ketersediaan dan persebaran
hewan maupun tumbuhan liar di alamnya, karena manusia sudah tidak perlu lagi untuk
berburu hewan dan mengambil tumbuhan liar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Selain itu, biogeografi juga berguna dalam pemanfaatan domestikasi, karena dapat
kondisi di alam aslinya dapat diadopsi oleh manusia dalam pemeliharaan organisme
agar pertumbuhannya berlangsung dengan lebih baik.
d. Spesies generalis merupakan istilah yang digunakan untuk spesies organisme yang
relungnya luas. Spesies-spesies itu terlihat lebih berhasil daripada spesies spesialis,
karena dapat menggunakan berbagai sumber daya di lingkungannya. Sebagai hasilnya,
spesies generalis akan lebih banyak menghasilkan keturunan, yang merupakan salah
satu ciri utama keberhasilan biologis. Contoh-contoh spesies generalis adalah rakun,
gagak, dan jalak. Spesies generalis penting dipelajari karena dapat mengungkapkan
struktur komunitas di suatu ekosistem, dan dalam biogeografi mempelajari relung dari
spesies-spesies tersebut dapat membantu pembelajaran mengenai persebaran spesies di
suatu wilayah.
e. Hibernasi adalah keadaan statisnya aktivitas hewan (khususnya endoterm) pada saat
musim dingin yang ditandai dengan temperatur tubuh rendah, laju pernapasan dan detak
jantung lambat, serta laju metabolisme rendah. Fungsi hibernasi adalah untuk
memelihara energi ketika sumber makanan yang cukup tidak tersedia. Sebelum
hibernasi, hewan butuh untuk menyimpan energi yang cukup dengan cara memakan
banyak makanan dan menyimpannya sebagai cadangan lemak. Hibernasi penting
peranannya dalam pengembangan biogeografi, karena pada dasarnya hibernasi
merupakan salah satu bentuk adaptasi hewan terhadap kondisi biogeografisnya, di
mana hewan melakukan hibernasi untuk beradaptasi terhadap perubahan suhu ekstrim
dan keterbatasan sumber makanan di habitat mereka.
f. Etologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perilaku hewan, biasanya
berfokus pada perilaku hewan di bawah kondisi alami. Etologi biasanya mempelajari
komunikasi, emosi, budaya, pembelajaran, serta seksualitas dari berbagai hewan.
Dalam etolosi, terdapat empat poin yang harus dapat dijelaskan untuk tiap perilaku,
yaitu fungsi, sebab, perkembangan, dan sejarah evolusinya. Etologi sangat penting
dalam pengembangan biogeografi karena cara hewan berkomunikasi, berkelompok,
berinteraksi hingga bereproduksi, dapat mempengaruhi persebaran organisme secara
signifikan.
g. Suksesi merupakan suatu proses perubahan pada struktur spesies dari komunitas
ekologis sepanjang satuan waktu. Komunitas dimulai dari tumbuhan dan hewan pioner
dan akan terus berkembang dan meningkat kompleksitasnya hingga mencapai
komunitas klimaks. Suksesi memiliki nilai penting dalam kajian biogeografi, karena
suksesi merupakan salah satu faktor terbesar yang menentukan distribusi variasi dari
spesies, di mana populasi dapat berproliferasi dan saling berinteraksi, yang pada
akhirnya dapat mengubah distribusi dan komposisi spesies di lingkungan tersebut
seiring dengan berjalannya waktu.
h. Evolusi adalah perubahan karakteristik turunan dari populasi biologis dari generasi ke
generasi. Karakteristik yang diturunkan tersebut adalah ekspresi gen yang diturunkan
dari induk ke keturunan selama reproduksi. Karakteristik yang berbeda-beda dapat
terjasi karena rekombinasi genetik ataupun mutasi. Evolusi terjadi ketika terjadi seleksi
alam atau aliran gen terhadap suatu variasi, sehingga variasi tersebut menjadi lebih
mudah ditemukan atau lebih jarang pada populasi. Evolusi dapat menjadi salah satu
perspektif penting dalam biogeografi, di mana berdasarkan bukti-bukti kehidupan di
masa lalu dan perbandingannya dengan organisme saat ini, dapat diperoleh informasi
mengenai persebaran organisme-organisme terdahulu dan bagaimana perpindahan
mereka hingga berkembang menjadi organisme saat ini.
i. Kolonisasi merupakan sebuah proses biologis dimana suatu spesies menyebar ke
wilayah baru. Salah satu model dalam biogeografi mengatakan bahwa suatu spesies
harus terus melakukan kolonisasi salam siklus hidupnya untuk mencapai masa hidup
yang panjang. Kolonisasi secara langsung sangat mempengaruhi biogeografi, karena
suatu kolonisasi misalnya seperti imigrasi suatu populasi dapat menjadi salah satu
bahasan utama dalam pembelajaran persebaran suatu spesies dalam lingkup geografis.
j. Pemuliaan tanaman adalah suatu teknik dalam mengubah susunan genetik individu atau
populasi suatu tanaman untuk tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman biasanya memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas produk tanaman, seperti kandungan nutrisi dan
toleransi kondisi ekstrim, serta untuk memproduksi hasil produk yang tinggi. Dengan
adanya biogeografi, proses pemuliaan tanaman yang menghasilkan kultivar bermacam-
macam dapat menjadi lebih maju. Karena tidak semua kultivar cocok di seluruh tempat,
maka pengetahuan akan biogeografi tanaman dapat mempermudah dalam menentukan
pengembangan kultivar yang sesuai untuk wilayah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai