Anda di halaman 1dari 26

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI SWAB

TRAKEA AYAM (Gallus gallus) YANG DIDUGA


TERINFEKSI CORYZA
K E G I A T A N M A G A N G M A H A S I S W A

L A B O R A T O R I U M K E S E H A T A N H E W A N S U R A K A R T A

M . R I Z K Y M U Z A K K I / M 0 4 1 6 0 2 7
2

LATAR
BELAKANG
B u d i d a y a a ya m s u d a h s a n g a t p o p u l a r d i
m a s y a r a k a t k i t a , b a i k a y a m r a s p e d a g i n g , p e t e l u r,
maupun ayam buras. Namun jika diamati dengan
seksama, kendala utama pengembangan usaha
ternak ayam adalah adanya berbagai macam
p e n y a k i t . Ti d a k j a r a n g u s a h a p e t e r n a k a n h a n c u r
karena adanya serangan berbagai macam penyakit.
Penyakit ayam merupakan kendala utama pada
peternakan ayam intensif terutama di lingkungan
tropis seperti Indonesia. Kerugian ekonomi akibat
p e n y a k i t , k h u s u s n y a p e n y a k i t m e n u l a r, d a p a t
berupa penurunan produktivitas bahkan hingga
kematian ternak.
LATAR
BELAKANG CORYZA
Melalui penyebarannya yang
Coryza merupakan infeksi membrane mukosa pada
cepat dan dampak pada saluran pernapasan atas ayam, menginfeksi sinus yang
produktivitas, coryza menjadi menyebabkan inflamasi dan pembengkakan saluran,
kongesti, dan kesulitan bernapas. Penyakit ini biasanya
momok menakutkan bagi bersifat akut, namun dapat menjadi kronis yang
industri peternakan unggas di menyebabkan penyebaran dalam jangka waktu yang
panjang. Berbeda dengan salesma manusia yang
banyak negara (terutama disebabkan virus, coryza ayam disebabkan oleh bakteri,
negara tropis), meski yaitu Haemophilus paragallinarum.

pemanfaatan vaksinasi
komersial telah tersebar
secara luas.
LATAR
BELAKANG TUJUAN
1. Memahami cara pengisolasian bakteri dari swab
Melalui penyebarannya yang
trakea ayam.
cepat dan dampak pada 2. Mengetahui bakteri yang diidentifikasi dari swab
produktivitas, coryza menjadi trakea ayam

momok menakutkan bagi


industri peternakan unggas di MANFAAT
banyak negara (terutama Penelitian ini memiliki manfaat yaitu agar dapat
memberikan informasi perihal infeksi coryza yang
negara tropis), meski menyerang ternak ayam, seperti agen infeksi,
pemanfaatan vaksinasi pencegahan, dan penanganan penyakit coryza yang
tepat untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan
komersial telah tersebar produktivitas ayam.
secara luas.
PROFIL INSTITUSI MITRA 5

LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN SURAKARTA

VISI
Terwujudnya hubungan kerja
1 yang harmonis dengan mitra
kerja laboratorium melalui
sistem pelayanan laboratorium
yang profesional dan terbuka.
PROFIL INSTITUSI MITRA 6

LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN SURAKARTA

MISI
Meningkatkan sistem laboratorium
kesehatan hewan yang bermutu, terbuka,
dan menyeluruh,

Mampu memberikan hasil uji laboratorium


yang lebih cepat, akurat, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

Mampu memberikan manfaat yang sebesar-


besarnya untuk masyarakat serta
kemajuan dunia peternakan dan
kesehatan hewan,
Mengedepankan pelayanan yang obyektif
dan kompetitif.

Mendekatkan fungsi laboratorium pada


masyarakat luas.
PROFIL INSTITUSI MITRA 7

LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN SURAKARTA

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Balai : drh. Haryono, M.Si.

Koordinator : drh. Ni Nyoman Desi Andarsari

Administrasi : Setyowati

Medis : drh. Jamilah Utami

Paramedis : Bambang Priyo

Petugas Penerima Contoh : Mulyadi


PROFIL INSTITUSI MITRA 8

LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN SURAKARTA

PRODUK LAYANAN

1 SEROLOGI 4 VIROLOGI

BAKTERIOLOGI DAN PATOLOGI


2 MIKOLOGI 5 MAKRO
ANATOMI

3 PARASITOLOGI
6 BIOTEKNOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA

SALURAN PERNAPASAN AYAM

Saluran pernapasan ayam bagian atas terdiri dari


rongga hidung, laryng, trakea (tenggorokan),
bronkus, bronkiolus, paru-paru, dan 5 jenis
kantung udara. Rongga hidung terhubung
langsung ke bagian sinus, yang merupakan
tempat predileksi sebagian bibit penyakit saluran
pernapasan. Tidak berfungsinya sistem
pertahanan primer yaitu kulit dan silia (bulu getar)
menjadi pemicu utama masuknya bibit penyakit.
TINJAUAN PUSTAKA

CORYZA

Coryza (atau snot/selesma) merupakan penyakit Penyakit ini biasanya menjangkit pada musim
pernapasan akut yang menjangkit ayam dan hujan atau jika kondisi stress. Semua jenis ayam
disebabkan infeksi Haemophilus paragallinarum. baik ayam pedaging maupun petelur pada
Coryza dapat menjadi sangat komplek bila semua umur mudah terserang infeksi bakteri H.
terjadi infeksi sekunder, sehingga masalah paragallinarum, namun umumnya lebih peka
penyakit yang ditimbulkan lebih parah. pada ayam yang berumur lebih dari 15 minggu.
TINJAUAN PUSTAKA

CORYZA

Gejala penyakit ini antara lain : 1) Ayam lesu dan keluar cairan yang jernih dari hidung, makin
lama makin kental, 2) Pernapasan terganggu, kadang-kadang disertai bersin-bersin, 3) Terjadi
pembengkakan atau edema pada muka, 4) Penyebaran penyakit ini sangat cepat, masa
bertelur sampai dengan terlihat sakit bisa dalam 1-3 hari, 5) Untuk ayam fase layer, produksi
telur dapat merosot jauh (dari 80% menjadi 30-40%).
PROGRAM KERJA

WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan magang berlangsung dari


tanggal 14 Januari – 8 Februari 2019,
sementara proses isolasi dan
identifikasi dilaksanakan pada 23 – 25
Januari 2019.

Pengujian dilaksanakan di
Laboratorium Kesehatan Hewan
Surakarta.
PROGRAM KERJA

ALAT

P E M B UA TAN M E D I A

Neraca analitik, gelas ukur, gelas beker,


microwave, batang pengaduk, petri disk,
inkubator, autoclave, termometer, dan
Erlenmeyer.

P E N G AM BIL AN S A M P E L
Swab steril, cawan petri, dan inkubator.

P E W A RN AAN G R A M

Laminar Air Flow (LAF), gelas benda, gelas


penutup, jarum oose, bunsen burner

P E N G AM ATA N B A K T E RI
Mikroskop cahaya dan kamera.
PROGRAM KERJA

BAHAN

SAMPEL YANG DIUJI

Swab trakea dari ayam hidup yang diduga


terinfeksi coryza

MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI

Blood base agar, sodium sitrat 3%, akuades, dan


darah domba.

PEWARNAAN GRAM

Alkohol 70%, minyak imersi, air, Gentian Violet,


Fuchsin, dan Lugol.
CARA KERJA
18

PEMBUATAN MEDIA BLOOD PEWARNAAN GRAM


AGAR PLATE (BAP)

PENGAMBILAN DAN PENGAMATAN BAKTERI


PENGKULTURAN SAMPEL

PEMBUATAN PREPARAT ANALISIS DATA

WWW.SLIDEFOREST.COM
19

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOLONI P KOLONI J KOLONI K


Koloni yang berwarna Koloni yang berwarna Koloni yang berwarna
putih, membentuk titik putih translusen dengan sedikit kekuningan.
lingkaran kecil, dan bentuk koloni yang lebih
tumbuh di sekitar koloni besar dan lebih
J. menyebar daripada koloni
lainnya. Daerah sekitar
koloni memudar.
20

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil
acuan identifikasi,
koloni P diduga
KOLONI P merupakan bakteri
Haemophilus sp.,
Koloni P terlihat yaitu bakteri Gram-
berwarna merah negatif yang memiliki
setelah pewarnaan bentuk coccobacillus,
Gram, yang yaitu bakteri yang
menunjukkan bakteri pendek, berbentuk
Gram-negatif. bulat terlur atau oval,
dan tampak seperti
bakteri kokus dan
basil.
21

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil
identifikasi, koloni J
tersebut diduga
KOLONI J adalah bakteri
Staphylococcus sp.
Setelah pewarnaan yang merupakan
Gram, terlihat bahwa bakteri Gram-positif
koloni J merupakan dengan bentuk sel
bakteri Gram positif stafilokokus, atau
yang menunjukkan bulat bergerombol
warna violet. seperti buah anggur,
yang dapat terlihat
sebagai sel tunggal
ataupun
berpasangan
22

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan
hasil acuan
identifikasi,
KOLONI K koloni K terdiri
atas dua jenis
Koloni K bakteri, yaitu
menunjukkan adanya bakteri Gram-
kehadiran bakteri positif
Gram-negative dan Staphylococcus
Gram-positif. sp. dan bakteri
Gram-negatif
Haemophilus sp.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada blood agar, bakteri Haemophilus biasanya


ditemukan tumbuh pada daerah hemolitik dari
Staphylococcus. Hal ini dikarenakan bakteri
Staphylococcus melepaskan faktor V atau NAD yang
sangat diperlukan dalam pertumbuhan Haemophilus.
Dalam pertumbuhannya, Haemophilus membutuhkan
faktor X (hemin) dan faktor V (NAD). Blood agar
mengandung hemin dari bahan dasar media yang
berupa darah, sementara Staphylococcus
memproduksi NAD (nicotinamide-adenine-
dinucleotide) yang merupakan produk sampingan
metabolik dari hemolisis eritrosit dari Staphylococcus.
Your Great Subtitle Here

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada ayam yang terjangkit coryza, maka pada sinus hidung, larynx dan trakea akan ditemukan peradangan
serta kondisinya berlendir. Gejala klinis penyakit ini mudah dikenali dengan adanya cairan kuning kental dari
lubang hidung (pilek) yang berbau busuk dan pembengkakan muka. Berdasarkan hasil nekropsi ayam yang
juga telah dilakukan, terlihat bahwa ayam tersebut mengalami peradangan pada trakea, edema subcutan
pada daerah fasialis, serta pteki hemoraghi pada seka tonsil, yang termasuk ke dalam gejala-gejala klinis
coryza.
27
H A S I L D A N P E M B A H A S A N

LANGKAH PENCEGAHAN
PERBAIKAN TATA LAKSANA PEMELIHARAAN

Pemeliharaan ayam harus dilaksanakan dengan sistem ‘all in all out’ untuk menghindari
penularan dari ayam tua ke ayam muda dan memutus siklus hidup bakteri di lokasi
peternakan.

PENGETATAN BIOSECURITY

Dapat dilakukan dengan pengosongan kandang selama 30-60 hari setelah desinfeksi
kandang, penyemprotan kandang setiap 1-2 minggu sekali, sanitasi peralan kandang
dan air minum

VAKSINASI

Vaksinasi harus dilakukan pada ayam yang sehat saja. Vaksinasi coryza dilakukan pada
ayam petelur umur 6-8 minggu dan diulangi umur 16-18 minggu, sedangkan pada ayam
pedaging pada umur 1-2 minggu. Terdapat 2 jenis vaksinasi, yaitu bivalent dan trivalent.
28

H A S I L D A N P E M B A H A S A N

TINDAKAN PADA AYAM


PENGIDAP CORYZA
ISOLASI AYAM

1 Ayam dengan tingkat keparahan berbeda ditempatkan pada kandang terpisah.


Sementara, ayam yang mati bangkainya dibakar sesegera mungkin.

2 DESINFEKSI KANDANG

Desinfeksi kandang dengan pemutih sodium hipoklorit dengan rasio 9:1

PEMBERIAN OBAT DAN MULTIVITAMIN

3 Ayam yang sakit diberikan multivitamin untuk mengembalikan stamina, memperbaiki


membran sinus yang rusak, dan meningkatkan nafsu makan. Pemberian obat
disesuaikan berdasarkan keparahan coryza.
29

KESIMPULAN
Isolasi bakteri dari swab trakea ayam yaitu
dengan pengambilan sampel swab trakea ayam,
inokulasi sampel ke media blood agar pada
petri disk dengan metode gores, dan
inkubasi pada inkubator untuk penumbuhan
kultur bakteri.

Pada kultur bakteri swab trakea ayam yang


telah diidentifikasi melalui pengamatan hasil
pewarnaan Gram dan acuan buku identifikasi
mikrobiologi, ditemukan adanya bakteri yang
diduga Staphylococcus sp. dan Haemophilus sp.
30

SARAN
Perlu dilakukan penelitian yang lebih
mendalam mengenai infeksi coryza oleh
Haemophilus paragallinarum pada ayam
sehingga dapat semakin meningkatkan
kesadaran masyarakat dan peternak
akan kesehatan ternak. Selain itu,
diperlukan juga penelitian mengenai
cara yang efektif dalam langkah
penanganan dan pencegahan infeksi
coryza menular.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai