Anda di halaman 1dari 19

Thallophyta Ganggang 1.

Caulerpa sp (Rumput laut/ ganggang hijau)

Caulerpa adalah genus dari rumput laut dalam keluarga Caulerpaceae (di antara ganggang hijau ). Mereka tidak biasa karena mereka terdiri dari hanya satu sel dengan banyak inti , membuat mereka di antara sel tunggal terbesar di dunia. Caulerpa merupakan ganggang sifon yang besar dan lebih kompleks dari pada protosiphone. Caulerpa tumbuh dilautan tropic dan merupakan kombinasi antara bentuk luar yang sangat berdiferansiasi dan struktur dalam yang sangat sederhana. Tumbuhan terdiri atas bagian batang yang melata dan bercabang dan dari sana muncul percabangan yang tegak mirip daun atau bercabang-cabang seperti tabung dalam bentuk yang beraneka ragam, dan kesemuanya itu dianggap mirip sebuah struktur mirip akar yang menempel atau menembus substrat. Sebuah spesies di Mediterania dapat memiliki Stolon lebih dari 3 meter (9 kaki) panjang, dengan sampai 200 daun. Diperkirakan bahwa Caulerpa spesies memiliki sifat invasif seperti di wilayah ini karena kemampuan mereka untuk berkembang di perairan beriklim sedang, bersama dengan kebebasan mereka dari predator alami. Caulerpa Kebanyakan spesies berevolusi di perairan tropis, di mana herbivora memiliki kekebalan untuk senyawa beracun dalam alga. herbivora air Beriklim tidak memiliki kekebalan alami terhadap racun ini, memungkinkan Caulerpa tumbuh tidak dicentang jika diperkenalkan ke perairan beriklim sedang. C. racemosa baru-baru ini ditemukan di perairan sekitar Kreta , di mana diperkirakan telah menyumbang pengurangan yang signifikan dalam perikanan . 2. Sargassum sp (Ganggang coklat)

Sargassum merupakan salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klofil serta xantofil.
3. Halimeda sp

Halimeda merupakan senosit yang sangat kompleks, yang tumbuh pada batu karang di lautan. Penampilan luar mirip dengan pohon berduri yang masih kecil. Tubuh yang sangat kompleks ini terdiri atas filament bercabang-cabang yang terjalin kusut sekali. Seluruh tubuh tertutup oleh endapan karang yang member tambahan kekuatan. 4. Turbinaria sp

The Karang Turbinaria dapat dianggap batu kecil polip (SPS) atau berbatu polip besar (LPS), tergantung pada varietas. Berbagai spesies dapat disebut sebagai Pagoda, Turban, Piala, Vas, Bowl, atau Gulir Karang. Turbinaria, berasal dari kata Yunani turbinatus (berbentuk kerucut)

karena biasanya tumbuh dalam bentuk kerucut atau cangkir ketika tinggal di terumbu. Hal ini juga dapat ditemukan dalam bentuk pegunungan kusut, piring, vas, atau gulungan, dan tergantung pada kondisi yang terkena, dapat tumbuh horizontal atau vertikal,. Turbinaria Karang mungkin cerah kuning, hijau, coklat, abu-abu atau krim. Turbinaria sp. bervariasi dalam jumlah perawatan yang mereka butuhkan. Mereka yang sangat berbelit-belit atau memiliki pelat tipis yang paling sulit untuk merawat. Lainnya, seperti beberapa varietas berbentuk cangkir, membuat calon yang sangat baik untuk aquarist terumbu pemula. Ini adalah penghuni terumbu damai dan tidak mengganggu karang lain yang ditempatkan di dekat itu. Namun, masih harus disediakan dengan ruang yang cukup jauh dari karang lain karena hal itu tumbuh dengan cepat. Ini akan membutuhkan tingkat cahaya sedang dikombinasikan dengan gerakan air media dalam akuarium. Untuk kesehatan lanjutan baik, juga akan memerlukan penambahan kalsium, strontium, dan elemen lainnya ke air.

Jamur makroskopis 1. Jamur kuping

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik.[1] Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.[2] Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora).[2] Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping.[3] Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).

2. Jamur merang

Jamur tiramJamur merang (Volvariella volvace


Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abuabu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang. Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 C dengan suhu optimum pada 35 C. 3. Jamur tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.

Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.[1] Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-113-4m serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.[1] Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.[3] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.[4]

4. Jamur kancing

Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.

5. Jamur shitake

Shiitake (?) (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake. Jamur shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon Castanopsis cuspidata, Castanea crenata (kastanye), dan sejenis pohon ek Quercus acutissima. Batang dari tubuh buah sering melengkung, karena shiitake tumbuh ke atas dari permukaan batang kayu yang diberdirikan. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih. Jamur beracun spesies Omphalotus guepiniformis[2] terlihat agak mirip dengan jamur shiitake sehingga banyak orang yang tertipu dan keracunan.

Jamur mikroskopis 1. Rhizopus stolonifer

Rhizobium stoloniferNama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual,terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: a. biasa hidup sebagai saprofit; b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh; c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;

2. Aspergillus niger

Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35C-37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat.

3. Penicillium sp

Penicillium (dari penicillus Latin: kuas) adalah genus dari ascomycetous jamur sangat penting dalam lingkungan alam serta produksi makanan dan obat. Ini menghasilkan penisilin , sebuah

molekul yang digunakan sebagai antibiotik, yang membunuh atau menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri di dalam tubuh. The talus ( miselium ) biasanya terdiri dari jaringan yang sangat bercabang dari multinukleat, septate, biasanya berwarna hifa . Banyak-bercabang konidiofor tumbuh pada miselia dan menanggung individual terbatas conidiospores . Para conidiospores adalah utama rute penyebaran jamur, dan sering hijau. Reproduksi seksual melibatkan produksi ascospores , dimulai dengan fusi dari archegonium dan antheridium , dengan berbagi inti. Didistribusikan secara tidak beraturan ASCI berisi delapan ascospores uniseluler masing-masing.

4. Saccharomices cereviceae

5. Auricularia polytricha

amur kuping hitam (Auricularia polytricha, sinonim Hirneola polytricha) adalah salah satu spesies jamur dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia. Dalam bahasa Tionghoa, jamur kuping hitam dikenal sebagai (pinyin: yn r), (pinyin: mo m r) atau (pinyin: m r). Jamur kuping hitam biasa digunakan dalam masakan Asia. Tubuh buah menempel di atas batang kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembab. Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila dikeringkan menjadi mengkerut. Jamur lebih banyak dijual dalam bentuk kering dan harus direndam didalam air sebelum dimasak. Jamur yang sudah dimasak mempunyai tekstur garing seperti sewaktu memakan tulang muda dan tidak mempunyai rasa. Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena diketahui mempunyai sifat antikoagulan.

6. Ganoderma sp

Ganoderma adalah genus dari polypore jamur yang tumbuh pada kayu dan mencakup sekitar 80 spesies, banyak dari tropis daerah. [1] Karena penggunaan yang luas di Asia obat-obatan tradisional, dan potensi mereka dalam bioremediasi , mereka adalah penting genus sangat ekonomis. Ganoderma dapat dibedakan dari polypores lain karena mereka memiliki berdinding ganda Basidiospora yang sedang . Ganoderma dicirikan oleh basidiocarps yang berukuran besar, abadi, bracket kayu, juga disebut "conks". Mereka adalah lignicolous , kasar , dan baik dengan atau tanpa batang. Tubuh buah biasanya tumbuh dalam bentuk fanlike atau hooflike pada batang pohon hidup atau mati. Mereka memiliki berdinding ganda, truncate spora dengan lapisan kuning sampai coklat dihiasi batin.

Lichenes 1. Permelia acetabulum

Parmelia adalah besar genus dari lichenized jamur dengan distribusi global, membentang dari Kutub Utara [1] ke benua Antartika [2] [3] tetapi terkonsentrasi di beriklim daerah. [4] 125 spesies telah direkam pada sub-benua India . [5] Tergantung pada apakah batasan dari genus dianggap dalam arti sempit (sensu strico) atau arti luas (LATO sensu), ada sekitar 50-1322 spesies di seluruh dunia. [4] Ini adalah lichen foliaceous, menyerupai daun dalam bentuk. Dalam beberapa tahun terakhir, genus Parmelia telah dibagi menjadi beberapa genera yang lebih kecil sesuai dengan talus morfologi. Secara umum, Parmelia memiliki sisi gelap yang lebih rendah dengan rhizines ('menampilkan akar-akar') yang melampirkan lichen untuk substrat nya. Sisi atas mungkin beberapa warna abu abu, kuning, coklat - dan mungkin memiliki organ reproduksi di atasnya. Ini mungkin apothecia (spora tubuh memproduksi), isidia atau soralia (keduanya struktur vegetatif). Di antara dua lapisan adalah medula yang berisi alga komponen lumut tersebut.

2. Usnea sp

Usnea dan ilmiah adalah nama generik untuk beberapa spesies lumut dalam keluarga Parmeliaceae , yang umumnya tumbuh menggantung dari cabang-cabang pohon, abu-abu menyerupai atau rambut kehijauan. Hal ini kadang-kadang disebut umum sebagai Old Man Beard, Beard Lichen, atau Treemoss. Usnea terlihat sangat mirip dengan lumut Spanyol , begitu banyak sehingga tanaman Latin nama terakhir ini berasal dari itu ( Tillandsia usneoides , yang 'Usnea-seperti Tillandsia '). Seperti lumut lainnya itu adalah simbiosis dari jamur dan alga . Jamur milik divisi Ascomycota , sementara alga adalah anggota dari divisi Chlorophyta .

Bryophyte 1. Kelas hepaticae (Lumut hati)

Marchantia polymorpha, kadang-kadang dikenal sebagai liverwort umum atau liverwort payung, adalah besar liverwort dengan distribusi yang luas di seluruh dunia. Ini adalah variabel dalam penampilan dan memiliki beberapa subspesies . Hal ini dioecious , memiliki tanaman jantan dan betina terpisah. Ini adalah thallose liverwort yang membentuk roset dari thalli diratakan dengan bercabang cabang. The The thalli tumbuh hingga 10 cm dengan lebar sampai 2 cm. Hal ini biasanya warna hijau pada tumbuhan namun lebih tua bisa menjadi coklat atau keunguan. bawah ini dijamin dengan banyak seperti akar- rhizoids tanaman yang menempel ke tanah. Tanaman menghasilkan

seperti reproduksi struktur-payung yang dikenal sebagai gametophores . The gametophores tanaman betina terdiri dari tangkai dengan sinar bintang-seperti di atas. Ini berisi archegonia , organ-organ yang menghasilkan ova . gametophores jantan atasnya oleh disk rata berisi antheridia yang memproduksi sperma .

2. Music (Lumut daun) 1. Funaria hygrometrica

hygrometrica Funaria adalah jenis umum dari lumut air yang tumbuh pada lembab, teduh, dan tanah lembab. Hal ini juga dapat ditemukan di dinding lembab dan celah-celah batu dan tempattempat di mana kebakaran baru-baru ini telah terjadi. Tubuh tanaman hijau, lembut, dan tegak. Mereka memiliki septa miring. Sumbu utama dari tanaman, yang tegak, beruang satu set spiral diatur, sessile daun memiliki pelepah dibedakan dengan jelas. Pada puncak dari sumbu tanaman utama, antheridia ditanggung. Ini adalah bagian jantan menembak. Sebuah cabang lateral dari sumbu tanaman utama menanggung menembak perempuan archegonia di perusahaan meristem .

2. Andreae petrophila

3. Sphagnum sp

4. Polytricum commune

komune Polytrichum (Common Haircap Moss, Common rambut Moss, atau Great Goldilocks) adalah spesies lumut banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi dan curah hujan. Spesies bisa sangat tinggi untuk lumut dengan batang seringkali melebihi 30 cm (12 inci) meskipun jarang mencapai 70 cm (28 inci), tetapi paling sering ditemukan pada jarak yang lebih pendek dari 5 sampai 10 cm (2 sampai 4 inci). Hal ini secara luas didistribusikan ke seluruh dan lintang utara beriklim di belahan bumi utara dan juga ditemukan di Meksiko , beberapa Kepulauan Pasifik termasuk Selandia Baru , dan juga di Australia . Ini biasanya tumbuh di rawa , basah heathland dan sepanjang sungai hutan. [2]

5. Pogonatum cirrhatum
Memiliki kapsul spora yang telah mencapai differensiasi yang paling mendalam. Dimana kapsul spora ini memiliki dinding kapsul di bagian atas yang tersusun berupa tutup atau disebut operculum. Lumut ini berupa tumbuhan darat, habitatnya pada daerah yang lembab dan biasanya melekat pada bebatuan. Memiliki talus yang bersimetri radial. Memiliki kaliptra yang berasal dari bagian atas dinding arkegonium dimana sel-sel yang menyusun kaliptra ini merupakan sel-sel diploid akan tetapi terdiri atas sel-sel gametofit yang haploid. Mengalami fase sporofit dan gametofit dengan fase gametofit berupa tumbuhan yang tegak, terdiri atas batang, daun yang tebalnya satu lapis sel dan umumnya berurat daun tengah, dimana rhizoidnya bercabang dan bersepta. Anteredium dan arkegoniumnya dibentuk pada pucuk gametofit di antara daun-daun. Sedangkan fase sporofitnya sangat berbeda dengan fase gametofitnya. Sporofit yang biasanya juga disebut sporogonium, hidup sebagai parasit pada gametofitnya dimana perkembangan sporofitnyan berakhir dengan terjadinya pembelahan reduksi yaitu pembentukan spora.

Pteridophyta 1. Adiantum peruviantum

Peruvianum Adiantum (juga disebut dolar perak pakis, maidenhair Peru) adalah pakis dalam genus Adiantum . It has black stems and large flat pinnules . Memiliki hitam batang dan datar besar pinnules . It is frequently grown as an ornamental greenhouse or house plant, and is favored for its unusually large pinnules. Hal ini sering ditanam sebagai tanaman rumah kaca hias atau rumah, dan lebih disukai untuk pinnules yang luar biasa besar.

2. Pteris ensiformis

Ciri Morfologi Pteris Ensiformis Termasuk paku tanah dengan ketinggian 0,15m-0,70m, akar rimpang tegak dan merayap pendek dan daun gunduk tegak menyirip rangkap kuat tidak beruas. Daun steril panjang 5-20 cm diatas tangkai. Daun fertil berbeda dengan daun steril. Anak daun atau taju daun berbentuk

garis, lebar 24mm, tepi daun rata tetapi bagian ujungnya bergerigi (Moertolo, 2004).

3. Drynaria sparsisora 4. Paku doa 5. Ligodium flexuosum

Hata atau paku hata adalah sekelompok paku-pakuan merambat yang dimasukkan dalam marga Lygodium. Marga ini juga merupakan satu-satunya marga dalam suku Lygodiaceae, meskipun beberapa ahli sistematika memasukannya dalam suku Schizaeaceae. Jenis yang umum ditemui di Jawa adalah hata biasa Lygodium circinatum dan hata leutik (Lygodium scandens). Paku merambat ini digunakan oleh penduduk desa sebagai tali pengikat, setelah daunnya dibuang. Di Amerika Serikat, L. microphyllum telah menjadi tumbuhan invasif yang sulit dikendalikan.

6. Selaginella sp

Rumput Kipas (Selaginella tamariscina)

Batang berbentuk bulat, liat, percabangan menggarpu atau membentuk kipas tanpa pertumbuhan sekunder dan berwarna hijau. Daun berupa tunggal, berhadapan, bersusun berbaris sepanjang batang bentuk jarum dengan panjang 1-2 mm dan berwarna hijau. Tumbuhan ini mempunyai sporangium yang tereduksi, terdapat di ketiak daun, berwarna putih kehijauan sedangkan serabutnya muncul dari batang seperti akar lekat dan berwarna coklat. Rumput Kipas mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1994).

7. Nephrolepis sp
8. Nama umum Indonesia: Paku sepat

Paku pedang (Nephrolepis) merupakan sekelompok tumbuhan paku dengan sekitar 40 jenis yang mudah dikenali karena entalnya memanjang berbentuk pedang. Terna epifit atau setengah epifit, mudah dijumpai tumbuh di tepi-tepi sungai, tebing, atau pada batang palem serta pohon lain. Rimpangnya tipis, menyerupai akar. Dari rimpangnya tumbuh

ental yang memanjang, dapat mencapai 1,5m panjang, dengan anak-anak daun tersusun menyirip tunggal, mirip pedang atau mata tombak. Dalam taksonomi saat ini, Nephrolepis dimasukkan dalam suku Lomariopsidaceae, walaupun banyak yang menganggap Nephrolepis lebih baik dikelompokkan sebagai genus tunggal dari suku Nephrolepidaceae. Sistem lain memasukkannya ke dalam Davalliaceae.

9. Adiantum cuneatum
10. Nama umum Indonesia: Paku kelor, suplir sumur

uplir adalah sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Perbanyakan generatif suplir dilakukan dengan spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa. Suplir memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma.

11.Cyathea contaminans
12. Nama umum Indonesia: Paku pohon

sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir

tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Perbanyakan generatif suplir dilakukan dengan spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa. Suplir memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma.

13.Davaira solida 14.Drymoglossum sp


15. Paku Sisik Naga Drymoglossum piloselloides (L.) Presl. Informasi spesies | Diskusi spesies ini (12)

Foto: 1 - 2 dari 2

16. 17.Ligodium circinatum

Anda mungkin juga menyukai