Anda di halaman 1dari 5

Kraniotomi – Apa – Proses – Efek Samping

Otak adalah sebuah organ yang sangat penting peranannya. Sebagian besar dan bahkan hampir
semua hal yang berhubungan dengan gerak tubuh akan selalu memiliki hubungan dengan otak.
Jika kita ibaratkan maka otak sendiri adalah sebuah prosesor yang berada dalam tubuh. Otak
bertugas untuk memproses semua rangsangan dan semua masukan yang terjadi baik di dalam
tubuh maupun di luar tubuh. setiap respon yang diambil oleh tubuh akan selalu melalui sebuah
proses yang melewati otak terlebih dahulu. Respon rangsangan yang telah di proses dalam otak
kemudian akan diteruskan oleh sistem saraf yang berada dalam tubuh. Sistem saraf inilah yang
kemudian akan memberikan respon yang bermacam-macam bentuknya.

Karena tugasnya yang sangat penting maka kondisi dari otak itu sendiri menjadi sangat penting.
Selain itu otak juga merupakan sebuah organ yang sangat rapuh dan sangat rentan terhadap
serangan-serangan penyakit yang mungkin saja terjadi. Apabila otak telah terserang penyakit
maka dalam proses penyembuhannya dibutuhkan tindakan-tindakan khusus yang tidak
menganggu kinerja dan fungsi otak sendiri. Salah satu jenis tindakan yang sering diambil untuk
mengatasi masalah pada otak adalah operasi otak, meskipun tindakan ini adalah tindakan terakhir
yang akan dilakukan seorang dokter. Salah satu jenis operasi pada otak adalah Craniotomi.
Sebuah tindakan operasi yang hampir mirip dengan tindakan Kraniektomi, namun memiliki
perbedaan pada prosesnya yang mendasar.

Tindakan operasi adalah sebuah tindakan terakhir atau tindakan pamungkas yang akan dipilih 
oleh dokter untuk mengatasi suatu jenis penyakit. Namun, sayangnya beberapa jenis penyakit
hanya bisa disembuhkan secara total dengan pelaksanaan tindakan operasi itu sendiri. seperti
tindakan operasi histerektomi, kemudian tindakan masektomi dan beberapa jenis tindakan
operasi lain. Hal tersebut juga berlaku pada operasi yang bertujuan untuk menyembuhkan
penyakit yang terdapat pada otak, meskipun ada beberapa metode pengobatan non operasi yang
bisa dilakukan. Tapi, tindakan operasi pada akhirnya tidak akan bisa dihindari sepenuhnya. Kali
ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan erat dengan kraniotomi,
sebagai salah satu tindakan operasi pada otak. Kita akan membahas mengenai apa itu kraniotomi,
bagaimana prosesnya, apakah terdapat efek sampingnya. Beberapa hal perlu kalian ketahui
mengenai kraniotomi adalah sebagai berikut

Apa itu Kraniotomi

Pada dasarnya, otak manusia adalah sebuah organ yang sangat rentan sekali. Berbagai macam
hal bisa menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Selain sebuah penyakit yang berasal dari
dalam tubuh, otak juga sangat terancam oleh berbagai hal berasal dari luar tubuh manusia itu
sendiri. Hal tersebut bisa saja berupa benturan, pukulan, dan banyak hal lain yang bisa berasal
dari luar tubuh manusia. Meskipun berasal dari luar tubuh manusia, namun hal-hal tersebut
memiliki kesempatan yang sama untuk dapat menimbulkan gangguan pada tubuh dari pasien itu
sendiri.

Jika sudah terjadi penyakit atau tanda-tanda yang menunjukan adanya kerusakan pada otak maka
, akan diambil berbagai macam tindakan yang bertujuan untuk dapat mengurangi gangguan atau
gejala kerusakan tersebut. Salah satu dari sekian banyak tindakan yang bisa dilakukan adalah
operasi kraniotomi. Operasi ini adalah sebuah operasi pada otak yang dilakukan dengan cara
mengangakat flap tengkorak untuk sementara, dan akan langsung mengembalikannya pada saat
operasi telah selesai dilakukan. Hal, ini sangat berbeda dengan operasi kraniektomi yang pernah
kita bahas sebelumnya. Jika kraniotomi akan mengembalikan flap tulang secara langsung namun,
pada kranektomi justru flap tulang tidak akan dikembalikan dengan secepatnya. Pasien akan
melakukan penantian untuk beberapa saat sebelum flap tersebut dikembalikan. Perbedaan ini
sendiri jiuga disebabkan karena penyebab atau alasan kenapa operasi tersebut dilakukan.

Pada manusia tulang tengkoraknya juga mengalami perkembangan yang cukup besar. Pada saat
kita masih muda maka tulang tengkorak masih sangat lunak dan tidak menjadi satu bagian yang
utuh. Barulah semakin kita beranjak dewasa maka tulang tengkorak tersebut semakin menyatu
sama lain dan pada akhirnya mengeras. Pada operasi kraniotomi sendiri dapat digolongkan
menjadi beberapa hal berdasarkan letak dari operasi otak itu sendiri. Beberapa jenis dari operasi
tersebut adalah

 Parietal
 Suboccipital
 Frontotemporal
 Temporan

Namun, dalam beberapa keadaan khusus terkadang seorang pasien akan mendapatkan operasi
kraniotomi pada tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut adalah sebuah
hal yang sangat khusus dan hanya dilakukan pada beberapa pasien saja.

Bagaimana Proses Operasi Kraniotomi

Sebelum seorang pasien menjalani operasi kranitomi itu sendiri baisanya akan dilakukan
beberapa kali konsultasi dengan dokter.

Hal ini dikarenakan operasi kranioktomi bukanlah sebuah operasi yang tergolong kecil.Operasi
kraniotomi adalah sebuah operasi yang tergolong operasi besar, sehingga sangat memungkinkan
akan terjadinya banyak hal yang bisa dijadikan sebuah pertimbangan yang cukup serius. Selain
itu konsultasi ini sendiri juga merupakan sebuah cara yang digunakan oleh dokter untk dapat
membuat pasien semakin paham mengenai apa itu kraniotomi. Beberapa hal yang biasanya
dibicarakan dalam konsultasi adalah

 Alasan pasien membutuhkan kraniotomi


 Teknik bedah yang akan digunakan
 Langkah pembedahan
 Proses pemulihan dan perawatan lanjutan
 Resiko dan komplikasi
 Perawatan dan pemeriksaan pra-bedah
 Biaya
 Prognosis

Setelah pasien paham dan mengerti mengenai hal-hal yang berhubungan dengan operasi
kraniotomi maka dokter akan langsung mempersiapkan operasi tersebut. saat operasi tersebut
akan berlangsung maka pasien akan dicukur rambut di kepalanya. Pencukuran rambut ini
merupakan sebuah prosedur yang sangat normal  dilakukan pada mereka yang mendapatkan
operasi pada otak. Pencukuran ini sendiri bertujuan untuk dapat mengurangi adanya
kemungkinan timbul infeksi pada pasien setelah menjalani operasi. Jika rambut tak di cukur
secara penuh maka dikhawatirkan ada saat operasi berlangsung ada rambut yang ikut masuk
kedalam otak. Meskipun kecil namun hal tersebut akan dapat menjadi sebuah pemicu terjadinya
infeksi pada otak.

Setelah semua rambut dicukur maka pasien akan dipasangi selang infus, selang ini sendiri
berguna untuk memasukkan obat-obatan kedalam tubuh. pemberian obat-obatan dan cairan yang
pentung bagi tubuh ini sendiri bertujuan untuk menjaga kondisi dari tubuh pasien. Sedangkan
pada saat operasi berlangsung maka pasien akan dibius secara umum atau bisa juga dikatakan
pasien akan dibius secara total.

Operasi kraniotomi adalah sebuah operasi yang memakan waktu yang cukup lama. Secara umum
lama operasi ini sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 – 5 jam bahkan bisa juga lebih. Semua itu
tergantung dari kondisi pasien itu sendiri.

Langkah awal yang diambil adalah dokter akan membuat sebuah sayatan pada kulit kepala.
sayatan ini bertujuan untuk menghilangkan jaringan kulit dan beberapa jaringan lain di sekitar
tulang tengkorak. Setelah semua jaringan yang mengganggu disingkirkan maka langkah
selanjutnya adalah membuat sejumlah lubang pada tulang tengkorak. Lubang tersebut dibuat
dengan menggunakan bor yang berdiameter sekitar 1 cm. Lubang bor yang ada beberapa tempat
itu kemudian akan dihubungakan dengan menggergaji tulang tengkorak. Setelah itu semua
dilakukan maka tulang tersebut akan diangkat.
Ketika tulang tengkorak tersebut diangkat maka akan dilakukan sayatan pada selaput otak.
Sayatan pada selaput otak ini sendiri selanjutnya akan dilakukan tindakan biopsi dan tindakan
operasi lain yang memang dibutuhkan. Setelah operasi dilakukan maka tulang tengkorak yang
diangkat tersebut akan dikembalikan lagi pada tempatnya. Potongan pada tengkorak tersebut
direkatkan dengan berbagai cara, ada yang menggunakan kawat, plat logam. Akan tetapi, pada
kasus-kasus tertentu tulang tengkorak yang dilepas tersebut tidak langsung dikembalikan. Hal ini
dilakukan jika ditemukan gejala-gejala lain berupa pembengkakan pada otak.

Pada beberapa kasus terkadang pasien akan diberikan sebuah selang yang berguna untuk
mengurangi jumlah darah yang terdapat pada otak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kenaikan tekanan pada otak yang juga dapat menjadi sangat berbahaya.
Selang ini sendiri akan terus dipasang sampai cairan darah tersebut mengalami penurunan.
Selain, menurunkan jumlah cairan darah dalam otak, juga digunakan untuk mengurangi jumlah
cairan lain dalam otak. Untuk menurunkan cairan selain darah dalam otak bisanya selang
tersebut akan dihubungkan dengan perut. Cairan yang dialirkan lewat selang tersebut akan
menuju perut dan dalam perut cairan tersebut akan diserap oleh tubuh.

Operasi kraniotomi ini sendiri bisa dilakukan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit
seperti

 Abses otak
 Stroke
 Aneurisma
 Parkinson
 Hematoma
 Epilepsi
 Tumor otak

Efek Samping dan Resiko pada Kraniotomi

Sama seperti tindakan medis yang lain maka operasi kraniotomi ini sendiri juga memiliki
beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi. Beberapa kemungkinan efek samping yang
bisa terjadi adalah

1. Infeksi
2. Pendarahan atau pembekuan darah
3. Otak membengkak
4. Pneumonia
5. Kejang
6. Tekanan darah tidak stabil
7. Otot lemah
8. Risiko lain yang mungkin muncul karena anastesi umum
9. Kerusakan pada otak
10. Serangan jantung
11. Penggumpalan darah
12. Masalah penglihatan
13. Masalah pendengaran
14. Masalah usus dan kandung kemih
15. Kelumpuhan
16. Penurunan fungsi memori
17. Perubahan perilaku
18. Depresi
19. Stres

Selain beberapa efek samping yang bisa timbul disebutkan diatas maka ada beberapa resiko lain
yang bisa saja timbul dan mengharuskan kita untuk menghubungi dokter secara langsung.
Seperti

 Setiap perubahan sensasi fisik (keseimbangan, kekuatan, atau gerakan)


 Setiap perubahan status mental (tingkat kesadaran, ingatan, berpikir, atau reaksi)
 Kemerahan, busung, nyeri meningkat, pendarahan
 Sakit kepala terus-menerus
 Kryvosheya
 Perubahan visi (misalnya, pencabangan dua pada penglihatan)
 Pingsan dan kejang
 Mati rasa, kesemutan atau kelemahan pada wajah, tangan atau kaki
 Tanda-tanda infeksi, termasuk demam dan menggigil
 Mual dan / atau muntah, yang tidak hilang setelah mengambil obat yang diresepkan, dan
bertahan selama lebih dari dua hari setelah pulang dari rumah sakit
 Sakit, yang tidak lulus setelah mengambil obat penghilang rasa sakit yang ditunjuk
 Sesak napas
 Batuk, sesak napas atau nyeri dada
 Masalah mengontrol kandung kemih dan / atau usus
 Pembengkakan, rasa sakit, demam, kemerahan di kaki.

Anda mungkin juga menyukai