OLEH
NIM : 146102619
KELAS : B/III
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya penulis telah
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS DAN
BAYI” Dengan Baik.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………..1
B. Tujuan…………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Neonatus……………………………………………………………2
B. Pengumpulan Data……………………………………………2
C. Pengkajian fisik bayi baru lahir……………………….3
D. Pemeriksaan umum………………………………………….7
E. Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus………….……10
F. Rencana Asuhan Bayi 2 – 6 Hari…………..………17
G. Penanganan………………………………………………………25
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan
dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama
diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir
pada semua system.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature
anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung
pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang paling besar
terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang
terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu
sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi
terhadap neonates (BBL).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Neonatus
2. Untuk mengetahui tentang Pengumpulan Data
3. Untuk mengetahui tentang Pengkajian fisik bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan umum
5. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
6. Untuk mengetahui tentang Rencana Asuhan Bayi 2 – 6 Hari
7. Untuk mengetahui tentang Penanganan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. NeonatusS
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan
38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
B. Pengumpulan Data
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap
pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi
neonatal(skor APGAR,refleks); penilaian fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelaian
morfologi/fisiologi); pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan,panjang badan;
serta menentukan penanganan yang diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus), dibedakan
menurut tiga kategori.
2
Ketiga, klasifikasi menurut berat lahir terhadap masa
Gestasi, dideskripsikan dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa
kehamilannnya, yaitu neonatus cukup/kurang/lebih bulan(NCB/NKB/NLB) apakah
sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK)
Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai berikut:
a. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
b. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
c. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
d. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan, dada,
abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).
e. Mengidentikikasi warna dan aktifitas bayi.
f. Mencatat miksi dan mekonium bayi
g. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar lengan atas
(LLA), menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan (BB) dan mengukur
panjang badan (PB) bayi.
4
h. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua.
i. Mendokumentasi hasil pemeriksaan
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara komplit, tenaga kesehatan perlu
melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:
a. Pemeriksaan cairan amnion, untuk menilai kelainan cairan amnio( volume) apakah
selama kehamilan terjadi hidramnion/oligohedramnion
b. Pemeriksaan plasenta, untuk menentukan keadaan plasenta, dan jumlah korion. Hal ini
penting untuk menentukan adanya kembar identik/tidak.
c. Pemeriksaan tali pusat, untuk menilai adanya kelainan pada vena/arteri,ada tali simpul?
5
d. Pengukuran antropometri, minimal meliputi BB (2500-3000 gram),PB (45-50 cm), LK
(33-35), LD (30-33 cm).
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga di kaji, antara lain:
a. Factor genetic, meliputi kelainan/gangguan metabolic pada keluarga dan sindroma
genetik.
b. Factor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus,penyakit
ginjal,penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat abortus,
RH/isoimunisasi
c. Factor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, ada riwayat pendarahan, preeklamsia,
infeksi, perkembangan janin terlalu besar /terganggu,diabetes
gestasional,poli/oligohidramnion
d. Factor prenatal, meliputi premature/ postmatur, partus lama, penggunaan obat selama
persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat,posisi janin tidak normal, air ketuban
bercampur mekonium, amnionitis, ketuban peca dini (KPD), pendarahan dalam
persalinan, prolapsus tapi pusat, ibu hipotensi, asidosis janin, jenis persalinan
Dalam waktu 24 jam, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun, segaralah melakukan
pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik yang lebih
lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemeriksa hendaknya
memperhatikan beberapa hal yang penting berikut ini:
a. Periksa bayi dibawah pemancar panas dengan penerangan yang cukup, kecuali ada tanda-
tanda jelas bahwa bayi sudah kepanasan.
b. Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi hadir selama
pemeriksaan dan sambil berbicara dengan keluarga bayi serta sebelum melepaskan
pakaian bayi, perhatikan warna kulit, frekuensi nafas, postur tubuh, gerakan, reaksi
terhadap rangsangan dan abnormalitas yang nyata.
c. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan
e. Bersikap lembut pada waktu memeriksa
6
f. Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan head to toe secara sistematis.
g. Jika ditemukan factor resiko atau masalah, carilah bantuan lebioh lanjut yang memang
diperlukan.
h. Catat setiap hasil pengamatan
D. Pemeriksaan umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan tanpa
suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan
dan jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam batas
normal.
b. Warna kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih
tebal.
c. Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kalipermenit, tetapi dianggap
masih normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek, bebrapa kali
dalam satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami
disstres. Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung.
d. Suhu Aksiler
36,5 C sampai 37,5 C.
e. Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar,
dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak sungsang selama
masa kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul dan lutut atau sendi
lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai posisi sesuai bayi intrauterin.
Jika kaki dapat diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan, maka tida dibutuhkan
terapi.
7
Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi
normal dapat sedikit gemetar.
f. Tonus otot /tingkat kesadaran
Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar
penuh dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang
tidur.
g. Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.
h. Kulit
Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda
lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat
dianggap normal. Kelainan ini disebut milia, biasaanya terlihat pada hari pertama atau
selanjuutny. Kulit tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga
masih dianggap normal.
i. Tali pusat
j. Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut
/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
k. Berat badan
Normal 2500-4000 gram.
9
l. Tungkai dan kaki
Gerakan, bentuk simetriks/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes equinofarus/per
eguinofalgus.
m. Anus
Berlubang atau tidak, posisi, fungsi springter ani, adanya dresia ani, meconium plug
sicdrom, mega colon
n. Punggung
Bayi tengkurap, raba kurvatura,kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spinabifi
dakoma,mielomeningokel, lesung/bercak berambut dan lain-lain
o. Pemeriksaan kulit
Ferniks caseosa lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir, memar.
p. Reflek
Berkedip, babinski, merangkak, menari/ melangkah, ekstrusi gallants, moros, enck
rhikting,palmar grasp, rethink, starcle, menghisap, toniknek
q. Antropometri
BB, PB, LK, LD, LP, LLA
r. Eliminasi
Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah . bayi baru lahir
normal biasanya kencing kebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya berak
cair 6-8 kali perhari. Di curigai diare bila frekuensi menibgkat, tinja hijau, atau
mengandung lendir dan darah. Pendarahan fagin pda bayi baru lahir dapat terjadi
beberapa hari pada minggu pertama kehidupan ini di anggap normal.
10
c. Pemeriksaan secara lengkap dilakukan bl keadaan bayi sudah stabil (6-24 jam)
d. Tujuan pemeriksaan adl utk menemukan kelainan dan menentukan tindakan lebih lanjut
e. Pemeriksaan dilakukan dihadapan orang tua/keluarga
a) Anamnesa
1) Faktor genetik (riwayat peny keturunan,kelainan bawaan)
11
2) Riwayat kehamilan : paritas,kelainan ,obat2an, psikologis,dll
3) Riwayat persalinan: tgl lahir,proses persalinan,trauma, ku, obat2an dll
b) Pemeriksaan fisik
Penilaian mencakup :tanda vital,pengukuran pertumbuhan,penilaian sistem, penilaian
umur kehamilan
1) Keadaan umum
Nilai bayi secara keseluruhan:besar/kecil
Ukuran tubuh proporsional/tidak
Kondisi bayi aktif/lemah
Tangisan lemah, keras, melengking ?
Kesadaran ? Letargis, waspada atau sedasi ?
Pucat/kuning /merah muda ?
2) Tanda-tanda vital
(a) Pernafasan
Hitung dg melihat gerakan abdomen/menit
Hitung selama satu menit penuh
Untuk BBl stabil, diukur setiap 3-4 jam
Untuk BBl tdk stabil hitung setiap jam
Frekuensi normal : 40 – 60 kali/menit
Perhatikan apakah ada tarikan ddg dada, gerakan cuping hidung, kedalaman nafas
Bagaimana bunyi nafas ?
Penilaian awal pernafasan saat lahi menjadi evaluasi keberhasilan transisi bayi:
1) Pernafasannya nyaman
2) Tak ada tachypnea
3) Tak ngorok
4) Tak ada lekukan dada
5) Tak ada cyanosis/pucat
Penilaian pernafasan termasuk parameter berikut :
12
1) Warna kulit : merah muda, kebiruan, pucat, gelap,berbintik,kuning
2) Pernafasan: ringan,ngorok,cuping hidung kembang kempis, retraksi
3) Suara nafas : jauh,dangkal,stridor,wheezing,melemah, seimbang/ tidak seimbang
4) Dinding dada : gerakannya simetrik atau tidak
5) Apnea/bradycardi: hitungan nafas terendah yg bisa diamati, warna,diukur dg oximeter
dan lama episode
6) Sekresi: jumlah (sedikit,sedang, banyak)Warna (putih,kuning,bening,hijau,berdarah)
Konsistensi : encer, kental atau mukoid
14
3. Lingkar kepala
Diukur saat masuk dan setiap minggu
Diukur: menghubungkan 4 titik : 2 frontal bosses dan 2 occipital protuberances
Normal 33 – 38 cm
Letakan pita ukur pd bagian paling menonjol di tulang oksiput dan dahi
Pengukuran sedikitnya sekali sehari jk bbl gangguan neurologis (perdarahan
intraventricular,hydrocephalus,asfiksia)
3) Kepala
Apakah ada benjolan, caput, haetaom ?
Fontanel; cekung, menonjol, datar ?
Sutura : molase ? Derajat berapa ?
Pertumbuhan rambut ?
4) Mata
Simetris/tidak, gerakan bersamaan / tidak
Adanya darah pd permukaan mata (normal) kecuali pd pupil/iris à hilang
Tanda ikterus, infeksi,
Pupil simetris, reaksi (lambat,cepat, tidak ada ?
Terbuka/ menutup ?
5) Telinga
Sejajar dengan ujung mata
Bentuk simetris/tidak,normal/tidak
Apakah ada pengeluaran ?
Tanda labio-palatoskizis
Refleks rooting dan sucking
7) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid, getah bening
Tonick neck refleks ?
8) Dada
Simetris/ tidak, gerakan nafas ? Kesulitan?
Dengarkan suara nafas,kiri &kanan sama?
Pembesaran kelenjar mammae
Dengarkan denyut jantung dg fetoskop
9) Perut/abdomen
Terlihat normal, tali pusat ?
Apakah ada hernia umbilicalis saat bayi nangis?
Suara perut: ada/tidak,hiperaktif, hipoaktif
Dinding perut: merah,meregang,ada batas perut membuncit
Palpasi: lembek, nyeri atau meregang
11) Genetalia
a) Laki-laki
16
12) Panggul
Pegang paha dan betis bayi , gerakan lurus ke arah samping luar, dengarkan & rasakan
bunyi “klik”à kolaborasi
Gerakan paha ke atas dan kebawah, dengarkan bunyi klik
17
1. Minum
Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu ( Jika payudara penuh ) atau
kebutuhan bayi setiap 2 – 3 jam ( paling sedikit setiap 4 Jam ), bergantian antara
payudara kiri dan kanan.
2. BAB
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter atau
aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan.
Setelah itu feses bayi bisa bergumpal gumpal seperti jelly, padat, berbiji/seeded dan bisa
juga berupa cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif biasanya tidak berbentuk, bisa
seperti pasta/krem, berbiji dan bisa juga seperti mencret atau mencair. Sedangkan feses
bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan
bulat. Makanya bayi yang mengkonsumsi susu formula kadang suka bebelan (susah
BAB) sedangkan yang mendapat ASI tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu
perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu
tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses
akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan
sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula.
Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem
pencernaanya memang belum sempurna. Tettap susui bayi agar ia tidak mengalami
dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan
jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada masalah pada bayi àrujuk.
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu karena frekuensi BAB bayi tidak sama
dengan orang dewasa, padahal frekuensi BAB pada setiap bayi berbeda, bahkan bayi
yang sama pun frekuensi BAB nya akan berbeda dari minggu ini dan minggu depannya,
itu karena bayi belum menemukan pola yang pas.
18
Umumnya di 4 atau 5 minggu pertama dalam sehari bisa lebih dari 5 kali atau 6 kali,
tidak masalah selama pertumbuhannya bagus.
Bayi yang minum ASI ekslusif sebaliknya bisa saja tidak BAB selama 2 sampai 4 hari
bahkan bisa 7 hari sekali, bukan berarti mengalami gangguan sembelit tapi bisa saja
karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat
diserap dengan baik, feses yang keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta.
Tidak cair yang disertai banyak lendir atau berbau busuk dan disertai demam dan
penurunan bert badan bayi. Jadi yang penting lihat pertumbuhannya apakah anak tidak
rewel dan minumnya bagus, kalau 3 hari belul BAB, dan bayinya anteng – anteng saja
mungkin memang belum waktunya BAB.
Bayi yang pencernaannya normala akan b a b pada 24 jam pertama setelah lahir. BAB
pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket seperti
aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi dalam saluran cerna selama
bayi berada dalam kanadungan. BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena
menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak.
Frekuensi bab yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai nila
warnanya putih atau disertai darah.
Menurut Dr Waldi Nurhamzah, SPA umumnya warna-warna feses bayi dapat dibedakan
menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih atau keabuan. Normal atau tidaknya
sistem pencernaan bayi dapat dideteksi dari warna-warna feses tsb.
Warna feses kuning
Warna kuning adalah warna feses yang normal. Warna feses bayi sangan dipengaruhi
oleh susu yang dikonsumsinya. Bila bayi minum ASI secara ekslusif, fesesnya berwarna
lebih cerah dan cenderung cemerlang atau didominasi warna kuning (golden feses).
Berarti bayi mendapatkan ASI penuh., dari foremilk (ASI depan) sampai hindmilk (ASI
belakang). Warna kuning timbul dari Proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan
empedu.
19
Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu dalam kandung e
mpedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila dalam usus terdapat lemak yang berasal dari
makanan, kandung empedu akan berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras
cairan keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap
usus. Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula,
warna feses akan berwarna lebih gelap, seperti kuning tua, agak coklat, coklat tua,
kuning kecoklatan atau coklat kehijauan.
3. BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari. Untuk menjaga bayi tetap
bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus diganti popoknya.
4. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selimut dan
ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin.
Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi
perlahan – lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari
dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang
tuanya yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur
2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1
jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu
tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur
malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidudrpun semakin berkurang, kira2 3 kali
dan terus berlkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan. Menjelang 1 tahun biasanya
bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara
12 – 14 jam.
Latih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan siang hari
adalah waktu untuk bangun. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya bermaiin
hanya disiang hari saja, tidak di malam hari.
22
Latih bayi agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur. Letakkan
bayi di tempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur dalam
gendongan atau di ruangan lain.
Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan nyalakan lampu tidur yang redup
Ketika bayi terbangun, ajari untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu, tenangkan
dengan kata kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk kembali tidur, jika
menangis lagi, biarkan dulu 5 menit baru tenangkan lagi. Berikutnya jika kembali
menangis tunggu 10 menit dan seterusnya hingga 15 menit, malam berikutnya tambah
waktu tunggu 5 menit yaitu 10 menit, 15 dan 20 menit. Biasanya bayi memerlukan waktu
hingga 2-3 malam. Jika gagal henetikan dulu prosedur ini dan coba lagi setelah 1
bulancara ini diperkenalkan oleh Richard Ferber, Boston’s Children Hospital).
5. Kebersihan kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh
setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
23
6. Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Hindari pemberian
apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak. Jangan menggunakan alat
penghangat buatan di tempat tidur bayi.
24
Letargi – bayi terus – menerus tidur tanpa bangun untuk makan.
Warna abnormal-kulit/ bibir biru (sianosis) atau bayi sanagt kuning.
Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia).
Tanda atau prilaku abnormal atau ttidak biasa.
Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak brtinja selama 3 hari pertama setelah lahir,
muntah terus menerus, muntah dan perut bengkah, tinja hijau tua atau brdarah/ lender.
Mata benggkak atau mengeluarkan cairan.
G. Penanganan
Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari
hari pertama.
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengambil popok dan selimut
sesuai denagn keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin ( dapat
menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih dalam
perkembangan). Apa saja yang dimasukkan kedalam mulut bayi harus bersih.
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
25
Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
Jaga keamanan bayi terhadap traumadan penyakit atau infeksi.
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
Penyuluhan sebelum bayi pulang
Perawatan tali pusat
Pemberian ASI
Jaga Kehangatan Bayi
Tanda – tanda bahaya
Imunisasi
Perawatan harian atau rutin
Pencegahan infeksi dan kecelakaanv
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun
kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon maaf.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
27
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud 2.Jakarta. MediaAesculapius
Abdul atif,1993.Penatalaksanaan Anastesi pada Bedah Akut Bayi Baru Lahir.Jakarta
Warih BP,Abubakar M.1992.Fisiologi pada neonates.Surabaya
http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/askep-bayi-baru-lahir-normal.html
28