Anda di halaman 1dari 6

Nama : Giovanny Ferdinandus

NIM : 201899015
Mata Kuliah : Geologi Teknik
Prodi : Teknik Geologi

JAWABAN NOMOR 1

a. Di dalam kegiatan rekayasa infrastruktur, Geologi Teknik merupakan salah satu aspek
penting yang dilibatkan. Oleh sebab itu, ada beberapa premise atau filosofi yang
melandadi pentingnya geologi teknik dalam kegiatan rekayasa infrastruktur, yaitu
sebagai berikut :
- All engineering works are built IN or ON the ground.
Semua pekerjaan rekayasa dibangun di dalam (terowongan) maupun di atas
(jembatan, jalan, dll) tanah.
- The ground will always in some manner, react to the construction of the
engineering work.
Ada reaksi yang diberikan oleh alam terhadap perlakuan (aksi) yang diberikan.
Singkatnya adalah ketika kita membuat rekayasa sebagai aksi terhadap alam, maka
alam akan memberikan reaksi terhadap aksi yang kita lakukan.
- The reaction of the ground (its “engineering behavior”) to the particular
engineering work must be accommodated by that work.
Reaksi yang diberikan akan kita nilai sebagai “Engineering behavior” atau sebagai
perilaku dari kondisi-kondisi geologi yang ada.
Contohnya, bagaimana reaksi tanah yang diberikan ketika kita membangun di
atasnya.

b. Berikut ini adalah contoh kegagalan kasus konstruksi yang terjadi :

1. Runtuhnya DAM di San Fransisco tahun 1927.

Dapat dikatakan sebagai tsunami darat yang hebat akibat runtuhnya suatu Dam di
San Fransisco (1927). Runtuhnya Dam tersebut diakibatkan oleh sandaran kiri
konstruksi ini bertumpuh pada Laminated Mica Schist yang mana searah dengan
arah foliasi. Sementara itu, pada sandaran kanan Dam, terdapat tanda sesar dengan
bidang yang besar serta dijumpai endapan lepas seperti konglomerat yang belum
sepenuhnya terkompaksi. Dapat disimpulkan bahwa konstruksi Dam ini dibangun
tanpa memperhitungkan aspek geologi sama sekali.

2. Proyek Hambalang

Konstruksi P3SON, Hambalang, Jawa Barat, yang biasanya dikenal dengan


proyek Hambalang. Konstruksi ini juga dibangun di atas formasi yang secara
geologi sangat tidak menguntungkan. Konstruksi ini dibangun di atas Formasi
Jatiluhur dengan litologi batulempung yang dapat mengalami degradasi.
Kemudian ada juga potensi kelongsoran karena perbedaan jenis batuan yang
didominasikan oleh batuan vulkanik. Dan juga terdapat proses rock swelling dan
slaking processes.
JAWABAN NOMOR 2
a. Lingkaran MOHR

b. Rentang nilai UCS batuan yang masuk kategori agak kuat atau medium strong adalah
25 – 50 MPa. Kekuatan batuan pada kategori ini dapat di pecahkan dengan pukulan
palu ringan jika kita temui di lapangan. Contoh bantuan pada kategori ini adalah
claystone, batubara, sekis, shale, dan siltstone.

JAWABAN NOMOR 3
a. Perbedaan mendasar dari :

- Berat Jenis (densitas) dan Berat Isi (volume weight)

Di dalam membahas tentang densitas, gravitasi dinyatakan sama. Dalam artian, nilai
gravitasi dianggap sama dalam kondisi apapun. Sementara jika kita membahas
tentang berat isi, maka gravitasi menjadi aspek penting karena dianggap memiliki
nilai yang dapat mempengaruhi berat isi tersebut.

- Porositas (n) dan Angka Pori (e)


Porositas didapatkan dari perbandingan antara volume rongga (Vv) dan volume
total (Vt). Sementara untuk mendapatkan nilai angka pori, maka dapat diperoleh
dari perbandingan antara volume rongga (Vv) dan volume solid (Vm).

Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat pada gambar di bawah ini :

Porositas dan Angka Pori juga dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

- Kadar Air dan Derajat Kejenuhan


Kadar Air didapatkan dari hasil perbandingan antara berat air (Ww) dengan berat
butiran solid (Wm). Sementara Derajat Kejenuhan didapatkan dari hasil
perbandingan antara volume air (Vw) dengan volume total rongga (Vm).

Maka dari itu, dapat kita simpulkan bahwa semakin besar nilai kadar air maka
semakin besar pula derajat kejenuhannya. Hal ini dapat dengan jelas juga dilihat
pada gambar yang terlampir pada perbedaan porositas dan angka pori.

b. Defenisi dari :
- Kekuatan Luluh (yield strength)
Kekuatan luluh adalah kekuatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Nilai Kekuatan luluh merupakan titik awal
sebuah material bahan atau logam mulai terdeformasi secara plastik.

- Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas merupakan angka yang digunakan untuk mengukur objek atau
ketahanan batuan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan
padanya. Modulus elastisitas juga merupakan nilai yang didapatkan dari
perbandingan antara stress dan strain.

- Nisbah Poisson
Nisbah poisson (υ) adalah nilai mutlak dari perbandingan antara regangan lateral
terhadap nilai regangan aksial. Jika suatu material di regangkan pada satu arah,
maka material tersebut cenderung mengkerut pada dua arah lainnya.
JAWABAN NOMOR 4
a. Diskontinuitas Batuan adalah bidang-bidang lemah yang terdapat pada batuan.
Contoh karakterisasi diskontinuitas batuan adalah sebagai berikut :
- Spacing
- Aperture (bukaan)
- Dip dan dip direction
- Roughness
- Discontinuity Set
- Wall Strength
- Filling
- Blok Size
- Persistence
- Seepage

b. RMR adalah suatu sistem klasifikasi massa batuan yang didasarkan pada sifat
keteknisan massa batuan, telah dikenal luas dan diaplikasikan untuk berbagai
kepentingan.
Dalam menggunakan RMR, ada beberapa parameter yang digunakan, yaitu sebagai
berikut :
- Kuat Tekan Uniaksial (UCS)
- Rock Quality Designation (RQD)
- Jarak antar bidang diskontinuitas
- Kondisi bidang diskontinuitas
- Kondisi Air tanah
- Orientation of discontinuity (parameter untuk melakukan koreksi terhadap data
yang sebelumnya yang sudah ada).

JAWABAN NOMOR 5
a. Derajat Pelapukan

Derajat pelapukan adalah suatu klasifikasi yang dipakai untuk menentukan seberapa
lapuk suatu horizon yang ada.
Berikut ini adalah derajat pelapukan yang ada :
1. Batuan Segar
2. Lapuk Ringan
3. Lapuk Sedang (Rock 50% - 90%)
4. Lapuk Kuat
5. Lapuk Sempurna
6. Residual Soil

Anda mungkin juga menyukai