TUGAS MAKALAH
diajukan guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah
bahasa indonesiaUniversitas Jember
Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Dewi kusuma wardani 191510501021
2. Lisa Lania Ayuningtias 191510501019
3. Kirana Khalda Fahira 191710301065
4. Rafi Anton Towi 191510101040
5. Heysekel Adi Leo Girsang 191510101036
Dosen Pengampu:
Drs. Parto, M.Pd.
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah.
BAB 2.
PEMBAHASAN
Pengertian karya tulis ilmiah menurut beberapa sumber yaitu sebagai berikut :
• Karya Tulis Ilmiah atau yang sering disingkat menjadi KTI merupakan
hasil dari litbang atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran yang
sistematis kemudian dituangkan oleh perseorangan atau kelompok sesuai dengan
kaidah yang berlaku.
• Karya Tulis Ilmiah (KTI) terdiri dari dua kata yaitu karya dan tulis, yang
artinya karya adalah suatu pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan. Sedangkan
tulis adalah huruf atau angka yang dibuat dengan pena (pensil, cat dan lain
sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui), yang ada tulisannya (KBBI).
• Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah tugas akhir mahasiswa berupa laporan
studi kasus atau hasil penelitian baik secara mandiri dengan bimbingan dosen
sebagai persyaratan memperoleh derajat/gelar ahli.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa kutipan diatas bahwa Karya Tulis Ilmiah
(KTI) adalah sebuah tulisan yang dibuat atas dasar penelitian, tinjauan, ulasan
(review), kajian serta studi kasus yang dibuat oleh individu atau kelompok sesuai
kaidah yang telah ditentukan dengan tujuan pembuatan yang berbeda-beda.
a. Jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis karya ilmiah terbagi menjadi dua yaitu karya tulis ilmiah yang
dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan, berikut
penjelasannya
• Karya Tulis Ilmiah dipublikasikan diantaranya :
1. Jurnal
Jurnal adalah terbitan berkala dalam bentuk pamflet berseri yang didalamnya
berisikan tulisan dan diminati orang lain saat diterbitkan. Jika dikaitkan dengan
kata ilmiah di belakang kata jurnal, maka mempunyai arti berkala yang berbentuk
pamflet dan berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
2. Buku
Buku adalah kumpulan kertas yang disatukan atau dijilid. Di dalam buku
berisikan kertas yang temanya sama dan diasusun secara sistematiik.
3. Prosiding
Prosiding adalah sebuah karya tulis yang dipublikasikan dalam seminar.
4. Merek Dagang, dan lain sebagainya.
Merek Dagang merupakan sebuah tanda yang ditampilkan, baik berupa logo,
gambar, susunan angka dan lain-lain bisa berupa dua dimensi atau tiga dimensi
bahkan gabungan antara dua dimensi dan tiga dimensi dengan tujuan agar suatu
produk barang atau jasa dapat dibedakan oleh badan hukum maupun pihak lain.
• Karya Tulis Ilmiah belum dipublikasikan terdiri dari :
1. Skripsi
Skripsi adalah sebutan dari karya tulis ilmiah yang merupakan hasil penelitian
dijenjang sarjana (S1) sesuai dengan struktur dan kaidah kaidah yang berlaku.
2. Tesis
Tesis adalah sebutan dari karya tulis ilmiah untuk menyelesaikan program studi
pascasarjana (S2) berupa pengetahuan baru yang didapat dari penelitian namun
lebih mendalam dibandingkan skripsi.
3. Disertasi
Disertasi atau Ph.D thesis adalah sebutan karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
menyelesaikan program studi Doktor/Dr (S3) yang didalamnya mengemukakan
analisi penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang valid serta terperinci.
Disertai dengan temuan penulis sendiri berupa temuan orisinil.
4. Laporan Penelitian
Laporan Penelitian adalah sebuah laporan yang disajikan melalui tulisan yang
berisi data penelitian, hasil dari penelitian dan kesimpulan penelitian.
5. Manuskrip
Manuskrip adalah sebuah jurnal yang belum dipublikasikan.
6. Working Paper
Working Paper adalah ringkasan penelitian yang dibuat oleh seseorang, atau
dalam kata lain Working Paper sama saja seperti tugas akhir namun tidak terlalu
rinci.
b. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
1. Dibuat dan ditulis berdasarka fakta serta objektif
2. Penyusunan secara sistematis, konseptual dan procedural
3. Tidah bersifan argumentatif
4. Menyajikan sebuah persoalan yang penting dan menggunakan landasan
bahasa yang jelas.
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis
harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak
dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan
data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua
pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak
dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh :
Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku
seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya
berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan
manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan
membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup
membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing –
masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada
dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini
diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah yang baik yaitu sebagai berikut :
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang
lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan
menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun
tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus,
peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara
umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan
kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris,
ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan
dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-lima.Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan
langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan
spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri
berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak
boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber
asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun
terbit,dan halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu
disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan
penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki
adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi
sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai
nomor urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer
perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian
sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan
dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan
kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda
dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber
yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi
sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dalam penyusunan sebuah makalah,
berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah/paper. Daftar
pustaka dapat berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari situs internet dan
lain-lain. Penulisannya secara lengkap dan mengikuti kaidah penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar yang dimana Daftar pustaka harus relevan dengan
judul dan masalah yang akan diteliti.
Tata Urutan penyusunan untuk daftar pustaka: nama pengarang diakhiri titik,
tahun penerrbitan diakhiri titik, judul buku dengan cetak miring, jilid atau bagian,
cetakan, penerbit, kota penerbitan, dan tahun penerbitan. Apabila terdapat
beberapa buku ditulis oleh satu orang diurutkan sesuai dengan terbitan terawal.
Nama pengarang yang mempunyai lebih dari satuan nama, penulisannya tidak
perlu dibalik. Contohnya :“Nasution, perlindungan hukum konsumen, tinjuan
singkat UU No.8 tahun 1999-LN 1999 No.42, Makalah Disampai-kan pada diklat
Mahkamah Agung, Batu Malang, 14 Mei 2001”
Apabila berupa jurnal maka tata cara urutan penulisannya seperti ini: nama
jurnal, edisi, volume, tahun terbit, dan halaman yang dikutip, seperti “Jurnal
Hukum. 5(3):5”
Untuk yang berbentuk makalah urutannya seperti ini: nama penulis, titik,
tahun, titik, judul makalah dengan tanda petik pembuka dan penutup, keterangan
dimana makalah dipresentasikan, dan kapan makalah dipresentasikan.
Contohnya : “Tengku Keizerina Devi Azwar, “Globalisasi Ekonomi Dan
Perubahan Hukum” dalam Ridwan Khairandy, Masalah-Masalah Hukum
Ekonomi Kontemporer, Fakultas Hukum Universitas Indonesia Lembaga Studi
Hukum dan Ekonomi, Jakarta, 2006”
Apabila sumber yang di dapat dari majalah atau surat kabar urutannya seperti
ini: nama majalah atau surat kabar, nomor penerbitan (khusus untuk majalah),
tanggal penerbitan, serta disusun berdasarkan abjad nama majalah terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan dengan urutan abjad nama surat kabar. Contohnya :
“Tempo, Nomor 52 Tahun XVII, 27 Februari 1990”
Jika bersumber dari data elektronik (internet) maka tata urutannya sebagai
berikut: nama pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal
dicetak miring, ditambah kata: terdapat dalam, alamat URL (the Uniform
Resources Locator) atau alamat yang nampak pada Address window
internet. Contohnya : “Budi Agus Riswandi, Analisis Ekonomi Terhadap
Penyelesaian Pelanggaran Hak Cipta Indonesia,
dalam http://d.scribd.com/docs/2bw4yka7g4gkujehssp.pdf, diakses pada 25
Desember 2009”
Jika sumber itu berasal dari peraturan perundang – undangan diurutkan
berdasarkan hierarki yaitu peraturan perundang – undangan yang tingkatannya
tertinggi sampai yang terendah. Apabila ada peraturan perundang – undangan
yang tingkatannya sama, maka harus diurut berdasarkan tahun dikeluarkannya
peraturan perundang – undangan tersebut dan jika peraturan perundang –
undangan yang tingkatannya dan tahun dikeluarkannya sama, maka diurut
berdasarkan nomor peraturan perundang – undangan bersangkutan. Contohnya :
“Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemennya”
1 Karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang dibuat atas dasar penelitian,
tinjauan, ulasan (review), kajian serta studi kasus yang dibuat oleh
individu atau kelompok sesuai kaidah yang telah ditentukan dengan tujuan
pembuatan yang berbeda-beda.
2 Sistematika penulisan karya ilmiah dimulai dari struktur yang terdiri atas
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kajian teori, metologi penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, dan daftar pustaka
3 Penulisan karya ilmiah yang baik adalah dengan mengacu pada teori,
berdas arkan fakta, logis, objektif, sistematis, valid, jelas, saksama, dan
sesuai dengan penulisan EYD
4 Jenis atau bentuk – bentuk karya ilmiah antara lain karya tulis, makalah,
skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian,
DAFTAR PUSTAKA
https://yuokysurinda.wordpress.com/2017/03/18/pedoman-dan-tata-cara-penulisan-karya-
ilmiah-yang-benar/ . Diakses pada 28 April 2020 11:14 WIB.
https://www.researchgate.net/publication/336510158_KARYA_TULIS_ILMIAH/
link/5da3c96292851c6b4bd346e8/download . Diakses pada 29 April 2020 11:54
WIB.
Rossa, Nadifah, dkk. 2019. Karya Tulis Ilmiah. Sumedang.: Universitas
Padjajaran
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bah
asa Asing (STBA LIA)