Anda di halaman 1dari 20

KARYA ILMIAH DALAM BAHASA INDONESIA

TUGAS MAKALAH

diajukan guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah
bahasa indonesiaUniversitas Jember

Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Dewi kusuma wardani 191510501021
2. Lisa Lania Ayuningtias 191510501019
3. Kirana Khalda Fahira 191710301065
4. Rafi Anton Towi 191510101040
5. Heysekel Adi Leo Girsang 191510101036

Dosen Pengampu:
Drs. Parto, M.Pd.

UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan suatu unsur terpenting dalam berkomunikasi. Bahasa
sendiri pada setiap negara berbeda-beda dalam penggunaannya. Setiap negara
yang ada di seluruh dunia memiliki pengantar bahasa yang berbeda anatara satu
dengan negara yang lainnya. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang
digunakan oleh negara Indonesia sebagai bahasa persatuan atau Bahasa dengan
skala nasional. bahasa Indonesia sendiri tidak asing dalam dunia pendidikan di
negara Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di lembaga pendidikan Indonesia dimana dalam kegiatan tersebut
menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak hanya itu dalam merangkai atau
menyusun suatu karya ilmiah juga dibutuhkan bahasa Indonesia yang dijadikan
sebagai pedoman dalam pembuatan karya ilmiah itu sendiri.
Karya ilmiah merupakan  pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, dan atau ciptaan
yang berbentuk laporan kemudian diterbikan, adapun isi dari karya ilmiah itu
sendiri merupakan sebuah hasil dari sutu penelitian yang sudah dikaji oleh
seseorang ataupun golongan dengan memenuhi kriteria atau kaidah-kaidah dari
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karya ilmiah sendiri dalam pengerjaannya
harus melalui beberapa tahapan dan langkah-langkah yang harus dilalui sebelum
suatu karya ilmiah tersebut dapat diterbitkan atau dipublikasikan. Karya ilmiah
membutuhkan keteampilan dalam hal menulis dan juga berbahasa Indonesia yang
baik dan benar sesuai dengan pedoman dan kaidah, oleh karena itu karya ilmiah
tidak bisa sembarangan dilakukan atau dikerjakan.
Menurut Kurniadi F (2018), menulis merupakan salah satu keterampilan yang
harus dimiliki oleh setiap orang khususnya mahasiswa, hal ini tidak dapat
diragukan lagi setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi
sangatlah wajib untuk mempunyai keterampilan dalam hal menulis, hal ini
mengingat tugas dan ada penelitian yang harus dan kerap kali dilewsti mahasiswa
agar dapat menempuh ujian akhir. Selain itu keterampilan membaca juga
diperlukan dalam hal menyusun karya ilmiah itu sendiri hal ini dikarenakan
kegiatan membaca ini sangat berpegaruh dalam hal keterampilan seseorang dalam
menulis, oleh karena itu kedua hal tersebut sangat berkaitan erat. Kemampuan
menulis akan membaik tidak hanya itu dengan sesorang rajin menulis maka
keahlian dalam menulis akan semakin berkembang begitu pula dengan membaca.
Penyusunan karya ilmiah tidak lepas dari kedua unsur tersebut, selanjutnya akan
penulis sampaikan mengenai Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia.

1.2     Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

1.3    Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah.
BAB 2.

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Pengertian karya tulis ilmiah menurut beberapa sumber yaitu sebagai berikut :
• Karya Tulis Ilmiah atau yang sering disingkat menjadi KTI merupakan
hasil dari litbang atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran yang
sistematis kemudian dituangkan oleh perseorangan atau kelompok sesuai dengan
kaidah yang berlaku.
• Karya Tulis Ilmiah (KTI) terdiri dari dua kata yaitu karya dan tulis, yang
artinya karya adalah suatu pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan. Sedangkan
tulis adalah huruf atau angka yang dibuat dengan pena (pensil, cat dan lain
sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui), yang ada tulisannya (KBBI).
• Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah tugas akhir mahasiswa berupa laporan
studi kasus atau hasil penelitian baik secara mandiri dengan bimbingan dosen
sebagai persyaratan memperoleh derajat/gelar ahli.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa kutipan diatas bahwa Karya Tulis Ilmiah
(KTI) adalah sebuah tulisan yang dibuat atas dasar penelitian, tinjauan, ulasan
(review), kajian serta studi kasus yang dibuat oleh individu atau kelompok sesuai
kaidah yang telah ditentukan dengan tujuan pembuatan yang berbeda-beda.
a. Jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis karya ilmiah terbagi menjadi dua yaitu karya tulis ilmiah yang
dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan, berikut
penjelasannya
• Karya Tulis Ilmiah dipublikasikan diantaranya :
1. Jurnal
Jurnal adalah terbitan berkala dalam bentuk pamflet berseri yang didalamnya
berisikan tulisan dan diminati orang lain saat diterbitkan. Jika dikaitkan dengan
kata ilmiah di belakang kata jurnal, maka mempunyai arti berkala yang berbentuk
pamflet dan berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
2. Buku
Buku adalah kumpulan kertas yang disatukan atau dijilid. Di dalam buku
berisikan kertas yang temanya sama dan diasusun secara sistematiik.
3. Prosiding
Prosiding adalah sebuah karya tulis yang dipublikasikan dalam seminar.
4. Merek Dagang, dan lain sebagainya.
Merek Dagang merupakan sebuah tanda yang ditampilkan, baik berupa logo,
gambar, susunan angka dan lain-lain bisa berupa dua dimensi atau tiga dimensi
bahkan gabungan antara dua dimensi dan tiga dimensi dengan tujuan agar suatu
produk barang atau jasa dapat dibedakan oleh badan hukum maupun pihak lain.
• Karya Tulis Ilmiah belum dipublikasikan terdiri dari :
1. Skripsi
Skripsi adalah sebutan dari karya tulis ilmiah yang merupakan hasil penelitian
dijenjang sarjana (S1) sesuai dengan struktur dan kaidah kaidah yang berlaku.
2. Tesis
Tesis adalah sebutan dari karya tulis ilmiah untuk menyelesaikan program studi
pascasarjana (S2) berupa pengetahuan baru yang didapat dari penelitian namun
lebih mendalam dibandingkan skripsi.
3. Disertasi
Disertasi atau Ph.D thesis adalah sebutan karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
menyelesaikan program studi Doktor/Dr (S3) yang didalamnya mengemukakan
analisi penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang valid serta terperinci.
Disertai dengan temuan penulis sendiri berupa temuan orisinil.
4. Laporan Penelitian
Laporan Penelitian adalah sebuah laporan yang disajikan melalui tulisan yang
berisi data penelitian, hasil dari penelitian dan kesimpulan penelitian.
5. Manuskrip
Manuskrip adalah sebuah jurnal yang belum dipublikasikan.
6. Working Paper
Working Paper adalah ringkasan penelitian yang dibuat oleh seseorang, atau
dalam kata lain Working Paper sama saja seperti tugas akhir namun tidak terlalu
rinci.
b. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
1. Dibuat dan ditulis berdasarka fakta serta objektif
2. Penyusunan secara sistematis, konseptual dan procedural
3. Tidah bersifan argumentatif
4. Menyajikan sebuah persoalan yang penting dan menggunakan landasan
bahasa yang jelas.

2.2 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


A. Struktur Karya Ilmiah
1 Judul
Judul yang baik dalam karya ilmiah harus sesingkat-singkatnya namun dapat
mencakup isi karya ilmiah tersebut dan tidak menimbulkan penafsiran yang lain
dengan maksimal 19 kata.
2 Abstrak
Abstrak biasanya terdiri dari dua Bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris namun kembali kagi ke peraturan lembaga masing-masing. Abstrak juga
biasanya terdiri dari 250 kata yang mencakup tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan penelitian.
3 Lembar Pengesahan
Lembar ini memuat identitas penulisan yang ditandatangani oleh pembimbing,
penguji dan dekan fakultas apabila pada skripsi. Dengan adanya lembar
pengesahan ini karya tersebut dapat dipublikasikan dan dikutip oleh jurnal
lainnya.
4 Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan salah satu bagian yang tidak mengandung unsur
illmiah nya karena berisi tentang maksud, penjelasan penjelasannya dan ucapan
terimakasih namun tetap memperhatikan kode etik penulisan.
5 Daftar Isi
Pada daftar isi dapat memberikan informasi secara menyeluruh karena terdiri dari
uraian judul. Sub judul dan sub bab lainnya dan juga disertai nomor halamannya
dengan begitu mudah untuk kita mencarinya.
6 Pendahuluan
Mulai dari sini menjadi bagian utama suatu karya ilmiah pada bagian pendahuluan
pun terbagi lagi menjadi beberapa bagian :
a. Latar Belakang
Pada bagian ini menjelaskan tentang maksud kita yang melatar belakangi
penelitian kita, dan juga harus berisa data data otentik dan empiris tentang
masalah yang akan dicapai.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah menjadi acuan kita dalam dalam penelitian yang berupa
pertanyaan.
c. Tujuan Penelitian
Menyebutkan secara spesifik tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
d. Manfaat penelitian
Manfaat yang akan didapatkan setelah penelitian ini baik untuk ilmu pengetahuan
dan pembangunan.
7 Kajian Teori
Landasan teori yang dibahas lebih baik mengacu pada variabel-variabel yang ada
lalu menggabungkan hubungan antara variable yang satu dengan yang lain dengan
melakukan telaah pustaka namun tetap mencantukan sumber dengan car
amenuliskan nama penulis dan tahun terbit, dangan melakukan telaah sumber kita
mendapatkan teori yang dapat mendukung hipotesis.
8 Metodologi Penelitian
Pada metodologi penelitian mencakup :
a. Tujuan
Tujuan yang dimaksud berbeda dengan tujuan pada pendahuluan karena tujuan ini
berisi tentang gambaran tentang pemecahan masalah yang akan dilakukan dan
dijelaskan secara operasional dan rinci.
b. Waktu danTempat
Menjelaskan waktu dan tempat penelitian
c. Prosedur
Sebelumnya kita harus menjelaskan terlebih dahulu masalah apa yang akan
diidentifikasi lalu menjelaskan tindakan apa yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Pelaksanaan dalam menyelesaikan masalah
terbagi menjadi objek dan kolaborator, lalu setelah masalah terselesaikan
memberikan evaluasi agar penyelesaian masalah selanjutnya dapat dilaksanakan
lebih baik.
9 Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian lebih baik menggunakan data beruta tabel, grafik, maupun
gambar dan diratuh denkat dengan pembahasan atau terlampir dengan begitu paa
pembaca dapat lebih mengerti alur dari pembahasan tersebut.
10 Kesimpulan dan Saran
Pada kesimpulan menjelaskan tentang hasil dan pembahasan namun secara
singkat dan mejawab dari rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dijelaskan sebelumnya pada pendahuluan.
11 Daftar Pustaka
Daftar pustaka sendiri berisi tentang sumber-sumber yang kita dapatkan dalam
penyusunan karya ilmiah tersebut supaya terhindar dari plagiat.

B. Sumber Karya Ilmiah


Dalam karya ilmiah sumber yang digunakan tidak bisa dari situs web biasa seperti
dari blog, Wikipedia dan lainnya namun harus dari sumber yang terpercaya seperti
dari jurnal, skripsi atau artikel lainnya yang telah melalui penelaahan di bidangnya
masing-masing . Berikut adalah beberapa contohnya :
1. Koran, majalah
2. Perpustakaan konvensional
3. Sumber online
C. Kaidah Penulisan Karya Ilmiah
Kaidah penulisan ilmiah terbagi menjadi 2 yaitu umum dan khusus
1. Umum
Kaidah umum yaitu oenulisan yang terkait dengan penggunaan EYD yang baik
dan benar dan penulisan secara umum yang berlaku. Dalam pengaplikasiannya
telah diatur dalam :
a. Penggunaan ejaan, Permendiknas No.46 Tahun 2009 tentang penggunaan
ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
b. Penggunaan tata istilah, Permendiknas No. 146/U/2004 tentang pedoman
pembentukan istilah
c. Penggunaan penataan kalimat baku, buku tata Bahasa baku Bahasa
Indonesia
d. Pemilihan kata baku dalam penulisan, kamus besar Bahasa Indonesia edisi
IV
2. Khusus
Kaidah khusus yaitu peraturan penulisan yang telah disepakati di lingkungan
tersebut. Kaidah khusus dalam penulisan diantaranya :
a. Penomoran
Biasanya yang ditekankan dalam dalam penomoran yaitu jenis huruf, ukuran dan
letak yang berbeda, dan menggunakan angka romawi dan angka biasanya.
b. Sitasi atau pengutipan kata/kalimat
Dalam pengutipan suatu kalimat harus mencantukan nama dan tahun penulis
tersebut baik kutipan secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh cara merujuk kutipan langsung :
Ibrahim (2003:124) Menyimpulkan “Terdapat lebih dari 80,5% potensi di
Indonesia dalam penerapan energi terbarukan”.
Sedangkan cara merujuk kutipan tidak langsung :
Jamal (2010:13) tidak menyangka bahwa penerapan energi terbarukan hanya
berjalan sekitar 5% dari target tahun lalu.
c. Daftar Pustaka
Syarat dalam penulisan daftar pustaka meliputi :
Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik. Tahun terbit. Judul, termasuk subjudul dengan huruf
dicetak miring. Tempat penerbitan. Nama penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Khasanah (2012). Pembuatan Aplikasi Kontrak TI di Satuan Kerja Teknologi
Informasi pada PT Bukit Asam (Persero). Palembang. Bina Darma Pustaka

2.3 Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik.


Karya ilmiah memiliki beberapa karateristik tersendiri yang menjadi ciri
khusus dari suatu karya ilmiah. Karya ilmiah ini berbeda dengan karangan bebas
yang lebih umum. Dibawah ini merupakan beberapa karakteristik dari karya
ilmiah.
1. Mengacu kepada Teori
Karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan
berpikir/kerangka berpikir/ acuan dalam pembahasan masalah.
2. Berdasarkan fakta
Setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan
konkret.
3. Logis
Setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki
dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Dalam karya ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah
subjektif, senantiasa factual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh
kepentingan, baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karya ilmiah
disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku dan tertib.
6. Valid
Baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan
ilmiah yang berlaku.
7. Jelas
Setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,
glambang dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan
keraguan dalam benak pembaca
8. Saksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara
cermat, teliti dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan
betapapun kecilnya.
Setelah mengetahui karakteristik dari suatu karya ilmiah maka penulisan
yang baik dari suatu karya ilmiah harus memenuhi syarat tertentu. Hasil penulisan
karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena sudah
dijelaskan diatas bahwa karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat
di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis. Suatu karya ilmiah harus
apa adanya sesuai dengan kenyataan. Adapun syarat – syarat penulisan karya
ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis
harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak
dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan
data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua
pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak
dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh :
Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku
seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya
berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan
manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan
membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup
membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing –
masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada
dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini
diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah yang baik yaitu sebagai berikut :
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang
lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan
menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun
tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus,
peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara
umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan
kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris,
ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan
dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-lima.Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan
langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan
spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri
berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak
boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber
asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun
terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu
disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan
penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki
adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi
sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai
nomor urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer
perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian
sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan
dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan
kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda
dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber
yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi
sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.

3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dalam penyusunan sebuah makalah,
berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah/paper. Daftar
pustaka dapat berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari situs internet dan
lain-lain. Penulisannya secara lengkap dan mengikuti kaidah penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar yang dimana Daftar pustaka harus relevan dengan
judul dan masalah yang akan diteliti.
 Tata Urutan penyusunan untuk daftar pustaka: nama pengarang diakhiri titik,
tahun penerrbitan diakhiri titik, judul buku dengan cetak miring, jilid atau bagian,
cetakan, penerbit, kota penerbitan, dan tahun penerbitan. Apabila terdapat
beberapa buku ditulis oleh satu orang diurutkan sesuai dengan terbitan terawal.
Nama pengarang yang mempunyai lebih dari satuan nama, penulisannya tidak
perlu dibalik. Contohnya :“Nasution, perlindungan hukum konsumen, tinjuan
singkat UU No.8 tahun 1999-LN 1999 No.42, Makalah Disampai-kan pada diklat
Mahkamah Agung, Batu Malang, 14 Mei 2001”
 Apabila berupa jurnal maka tata cara urutan penulisannya seperti ini: nama
jurnal, edisi, volume, tahun terbit, dan halaman yang dikutip, seperti “Jurnal
Hukum. 5(3):5”
 Untuk yang berbentuk makalah urutannya seperti ini: nama penulis, titik,
tahun, titik, judul makalah dengan tanda petik pembuka dan penutup, keterangan
dimana makalah dipresentasikan, dan kapan makalah dipresentasikan.
Contohnya : “Tengku Keizerina Devi Azwar, “Globalisasi Ekonomi Dan
Perubahan Hukum” dalam Ridwan Khairandy, Masalah-Masalah Hukum
Ekonomi Kontemporer, Fakultas Hukum Universitas Indonesia Lembaga Studi
Hukum dan Ekonomi, Jakarta, 2006”
 Apabila sumber yang di dapat dari majalah atau surat kabar urutannya seperti
ini: nama majalah atau surat kabar, nomor penerbitan (khusus untuk majalah),
tanggal penerbitan, serta disusun berdasarkan abjad nama majalah terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan dengan urutan abjad nama surat kabar. Contohnya :
“Tempo, Nomor 52 Tahun XVII, 27 Februari 1990”
 Jika bersumber dari data elektronik (internet) maka tata urutannya sebagai
berikut: nama pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal
dicetak miring, ditambah kata: terdapat dalam, alamat URL (the Uniform
Resources Locator) atau alamat yang nampak pada Address window
internet. Contohnya : “Budi Agus Riswandi, Analisis Ekonomi Terhadap
Penyelesaian Pelanggaran Hak Cipta Indonesia,
dalam http://d.scribd.com/docs/2bw4yka7g4gkujehssp.pdf, diakses pada 25
Desember 2009”
 Jika sumber itu berasal dari peraturan perundang – undangan diurutkan
berdasarkan hierarki yaitu peraturan perundang – undangan yang tingkatannya
tertinggi sampai yang terendah. Apabila ada peraturan perundang – undangan
yang tingkatannya sama, maka harus diurut berdasarkan tahun dikeluarkannya
peraturan perundang – undangan tersebut dan jika peraturan perundang –
undangan yang tingkatannya dan tahun dikeluarkannya sama, maka diurut
berdasarkan nomor peraturan perundang – undangan bersangkutan. Contohnya :
“Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemennya”

2.4 Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya
beberapa karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan
laporan hasil penelitian. Pada prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari
suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi,
susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.
1.      Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa
sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya
terdapat komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan.
Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran
A4”.
2.      Makalah
Makalah merupakan karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam
seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi
pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka. Makalah juga harus
disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan maupun penelitian
pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun,
format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi.
Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan,
masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari
abstrak itu.
3.       Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir
pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah
satu aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi
memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua komponen
penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah
skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-
objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun
penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus
dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah
halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan
makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi
diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4.       Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata
dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi
yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis.Penulisan tesis
bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna
memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master,
khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian
secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah
halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5.       Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan
strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari
bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada
pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat.
Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah
menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat
filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam
pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah
mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil
yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan
analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya
dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan
tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan
tema dari desertasi tersebut,  penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman
untuk Disertasi minimal 250 halaman.
6.      Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian
dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian,
objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk
melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.
BAB. 3 PENUTUP

1 Karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang dibuat atas dasar penelitian,
tinjauan, ulasan (review), kajian serta studi kasus yang dibuat oleh
individu atau kelompok sesuai kaidah yang telah ditentukan dengan tujuan
pembuatan yang berbeda-beda.
2 Sistematika penulisan karya ilmiah dimulai dari struktur yang terdiri atas
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kajian teori, metologi penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, dan daftar pustaka
3 Penulisan karya ilmiah yang baik adalah dengan mengacu pada teori,
berdas arkan fakta, logis, objektif, sistematis, valid, jelas, saksama, dan
sesuai dengan penulisan EYD
4 Jenis atau bentuk – bentuk karya ilmiah antara lain karya tulis, makalah,
skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian,
DAFTAR PUSTAKA

https://yuokysurinda.wordpress.com/2017/03/18/pedoman-dan-tata-cara-penulisan-karya-
ilmiah-yang-benar/ . Diakses pada 28 April 2020 11:14 WIB.

https://www.researchgate.net/publication/336510158_KARYA_TULIS_ILMIAH/
link/5da3c96292851c6b4bd346e8/download . Diakses pada 29 April 2020 11:54
WIB.
Rossa, Nadifah, dkk. 2019. Karya Tulis Ilmiah. Sumedang.: Universitas
Padjajaran

Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bah
asa Asing (STBA LIA)

Kurniadi, F. 2017. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dengan Media


Aplikasi Pengolah Kata. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.1(2):
267-277

Anda mungkin juga menyukai