Mekanisme Metabolisme Bilirubin

Bilirubin terbentuk akibat dari penguraian hemoglobin oleh sistem retikuloendotelial dan dibawa
kedalam plasma menuju hati untuk melakukan proses konjugasi (secara langsung) untuk
membentuk bilirubin diglukuronida dan diekskresikan kedalam empedu. Bilirubin terbagi
menjadi dua jenis didalam tubuh yaitu bilirubin terkonjugasi (yang dapat larut) dan bilirubin
yang tidak terkonjugasi (memiliki ikatan protein) (Lubis dkk, 2013).

Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta ekskresi.
Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial, selanjutnya dilepaskan ke
sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. Bilirubin yang terikat dengan albumin ini
merupakan zat non polar dan tidak larut dalam air dan kemudian akan di transportasikan ke sel
hepar. Pada saat kompleks bilirubin albumin mencapai membran plasma hepatosit, albumin
terikat ke reseptor permukaan sel. Kemudian bilirubin ditransfer melalui sel membran yang
berikatan dengan ligandin (protein Y). Didalam retikulum endoplasma bilirubin yang tidak
terkonjugasi akan di ubah dalam bentuk bilirubin konjugasi yang larut kedalam air dengan
bantuan enzim uridine diphosphate glucoronyl transferase (UDPG-T). Setelah mengalami proses
konjugasi, bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung empedu, kemudian memasuki saluran
cerna dan di ekskresikan melalui feses. Sedangkan molekul bilirubin yang tidak terkonjugasi
akan kembali keretikulum endoplasma untuk terkonjugasi berikutnya. Proses dimana bilirubin
diserap kembali dari saluran gastrointestinal dan dikembalikan kedalam hati untuk dilakukan
konjugasi ulang yang disebut dengan sirkulasi enterohepatik (Rosida, 2016).
Lubis, B. M., Rasyidah, R., Syofiani, B., Sianturi, P., Azlin, E., & Tjipta, G.D. 2016. Rasio
Bilirubin Albumin pada Neonatus dengan Hiperbilirubinemia. Sari Pediatri, 15(5), 292-
297.

Rosida, A. 2016. Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Hati, Berkala Kedokteran, vol 12 (1), 123-
131.