Anda di halaman 1dari 2

Tugas resume akhir

Pengantar arsitektur
Da184102
Kelas b
Nama : Nadia Devi Pancaranti
Nrp : 5013201014

Diskusi mengenai apa itu arsitektur selalu menarik untuk dibicarakan. Dalam sebuah kalimat
bahwa architecture is a form of knowledge, membahas bahwa arsitektur adalah sebuah form
dari ilmu pengetahuan yang luas dan bersinggungan dengan ilmu-ilmu lain. Arsitektur bisa
sangat netral tergantung dari sudut pandang. Kemudian, what is architecture especially in
relation with building? Space atau semua yang manusia bisa masuk ke dalamnya adalah yang
disebut dengan building. Bangunan yang didesain dengan aesthetic feel adalah yang disebut
dengan arsitektur. Ketika building diberi suntikan estetika maka dapat menjadi arsitektur. Hal
ini sesuai dengan trinitas vitruvius. Dimana sebuah karya arsitektur harus memenuhi tiga hal
yakni, firmitas (nilai kekokohan), utilitas (nilai fungsi), dan venustas (nilai keindahan).

Sumber: Screenshot pemaparan Bapak Endy Prasetyo

Pendefinisian arsitektur dapat terbentuk melalui banyak cabang galian. Seorang arsitek yang
sudah memiliki pengalaman dengan arsitektur, mungkin akan memiliki kacamata atau
perspektif masing-masing terhadap objek yang dipandang. Di sini, saya menghighligt dua
pandangan arsitek senior, yakni peter einsenmen dan peter zumthor. Peter einsenmen
mengatakan bahwa architecture and the building are not the same. Apa yang ada di luar
adalah building. Arsitektur adalah yang ada di kepala kemudian dimanifestaiska berupa
gambar. Di lain sisi, Peter Zumthor mengatakan arsitektur tak bisa hanya berupa abstraksi.
Sehingga ia tak lepas dari keterbangunan. Baginya, keterhadiran adalah penting untuk
menonjolkan keaslian dari arsitektur. Apabila dua arsitek saja dapat berbeda pendapat, maka
saya pikir, di luar sana masih banyak pendefinisian lain mengenai apa itu arsitektur dan
perbedaan ini tidak saling menyalahkan. Hal ini karena setiap teori didasari oleh personal
observation dan terbentuk dari pengalaman panjang ketika mempelajari ilmu ini.

Untuk landasan lebih lanjut, unsur-unsur dalam arsitektur perlu dipertimbangan dalam
proses desain dan keterbangunan karya arsitektur. Di antaranya adalah unsur fisik seperti
structure, mass, surface, dan materials. Kemudian ada juga unsur yang perlu
pengidentifikasian seperti light, movement, space, dan scale. Selain unsur-unsur tersebut, ada
juga aspek yang tak kalah penting yakni estetika. Hal ini berkaitan dengan penilaian sensoris
seorang pengamat. Selain itu, nilai estetika juga perlu dihadirkan agar tidak terjadi
kesenjangan antara pembangun lingkungan (dalam hal ini arsitek) dengan pengamat umum.
Dalam penafsiran keindahan itu sendiri, selalu bersifat subyektif. Walaupun tiap manusia
memiliki cita rasa yang berbeda, namun perlu adanya ukuran untuk melihat suatu obyek.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara kasar tentang penilaian estetika secara obyektif.

Ketika berbicara tentang kekokohan atau firmitas bahkan juga tak lepas dari aspek keindahan
dan fungsionalitas. Sebuah struktur bangunan selain mempertimbangan sisi ketahanan juga
harus memperhatikan sisi estetika. Kemudian ketika berbicara tentang fungsi, sebuah
rangkaian struktur juga harus mampu menyalurkan beban yang ia topang.

Anda mungkin juga menyukai