KAJIAN PUSTAKA
sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh
karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah
informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa
(2005:164).
Menurut Hamzah Uno, apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu
menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah
informasi dari luar dirinya. Jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap
orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika suatu ketika, misalnya, kita harus memandu
seseorang untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi
dirinya (2004:212).
Menurut Nasution gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa bereaksi dan
menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori-
kategori tertentu.:
1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut gaya belajar. Juga guru
Masalah ini sangat kompleks, sulit, memakan waktu banyak, biaya yang tidak sedikit, frustasi
(2008:93).
Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan suatu kombinasi
dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya
belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri-otak
kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar ,diserap secara abstrak
Dari pengertian-pengertian di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.
Menurut Adi Gunawan seorang pakar mind technology dan transformasi diri,
mengungkapkan telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan mengkategorikan cara
manusia belajar, cara memasukkan informasi ke dalam otak. Secara garis besar, ada 7
pendekatan umum dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dan dikembangkan juga oleh
1) Pendekatan berdasarkan pada pemprosesan informasi; menentukan cara yang berbeda dalam
memandang dan memproses informasi yang baru. Pendekatan ini dikembangkan oleh
Pendekatan ini dikembangkan oleh Myer-Briggs, Lawrence, Keirsey & Bartes, Simon &
terhadap indera tertentu. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bandler & Grinder, dan
Messick.
kondisi fisik, psikologis, sosial, dan instruksional. Pendekatan ini dikembangkan oleh
5) Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial; menentukan cara yang berbeda dalam
6) Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan; menentukan bakat yang berbeda. Pendekatan ini
7) Pendekatan berdasarkan wilayah otak; menentukan dominasi relatif dari berbagai bagian
otak, misalnya otak kiri dan otak kanan. Pendekatan ini dikembangkan oleh Sperry, Bogen,
disebabkan karena setiap pendekatan yang digunakan mengakses aspek yang berbeda secara
kognitif. Dari berbagai pendekatan tersebut yang paling terkenal dan sering digunakan saat ini
ada 3, yaitu pendekatan berdasarkan preferensi kognitif, profil kecerdasan, dan preferensi
sensori. Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif dikembangkan oleh Anthony
interpersonal, intrapersonal, musikal, spasial, naturalistik, dan kinestetik. Teori kecerdasan ganda
ini mewakili definisi sifat manusia, dari perspektif kognitif, yaitu bagaimana kita melihat,
bagaimana kita menyadari hal. Ini benar-benar memberikan indikasi yang sangat penting dan
tidak dapat dihindari untuk orang-orang preferensi gaya belajar, serta perilaku mereka dan
bekerja gaya, dan kekuatan alami mereka. Jenis-jenis kecerdasan yang dimiliki seseorang
(Gardner menunjukkan sebagian besar dari kita kuat dalam tiga jenis) tidak hanya menunjukkan
kemampuan orang, tetapi juga cara atau metode di mana mereka lebih suka belajar dan
mereka.
Penjelasan dan pemahaman delapan kecerdasan Gardner dapat lebih diterangi dan
diilustrasikan dengan melihat klasik kecerdasan lain dan model gaya belajar, dikenal sebagai
model gaya belajar Visual-Auditory-Kinestetik, biasanya disingkat VAK. Konsep, teori dan
metode pertama kali dikembangkan oleh psikolog dan spesialis mengajar seperti Fernald, Keller,
Orton, Gillingham, Stillman dan Montessori, dimulai pada tahun 1920-an. Para VAK pendekatan
multi-indera (preferensi sensori) untuk belajar dan mengajar ini awalnya berkaitan dengan
pengajaran anak-anak menderita disleksia dan pelajar lain untuk metode pengajaran
konvensional yang tidak efektif. Spesialis VAK awal diakui bahwa orang belajar dalam berbagai
cara: sebagai contoh yang sangat sederhana, seorang anak yang tidak bisa dengan mudah
mempelajari kata-kata dan huruf dengan membaca (visual) mungkin misalnya belajar lebih
mudah dengan menelusuri bentuk huruf dengan jari mereka (kinestetik). Model gaya belajar
VAK memberikan perspektif yang berbeda untuk memahami dan menjelaskan pilihan seseorang
atau dominan berpikir dan gaya belajar, dan kekuatan. Teori Gardner adalah salah satu cara
Menurut Adi W. Gunawan , ada tiga pendekatan berdasarkan preferensi sensori yang
dikenal luas di Indonesia. gaya belajar berdasarkan preferensi sensori ini terdiri dari modalitas
(gaya belajar), yaitu: visual, auditorial, da kinestetik. Oleh karena ketenaran dan penggunaannya
yang luas maka penelitian ini hanya menitikberatkan pada pengklasifikasian gaya belajar
menurut preferensi sensori yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar
kinestetik. (2004:142)
Berdasarkan prefensi sensori atau kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap,
mengelola dan menyampaikan informasi, maka gaya belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga)
kategori. Ketiga kategori tersebut adalah gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik yang
ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya
yang memiliki salah satu karakteristik gaya belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik
Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu
karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam
belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain jika sang
individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik gaya belajar dirinya maka
akan cepat ia menjadi "pintar" sehingga kursuskursus atau pun les prifat secara intensif mungkin
Menurut Rose, Colin & Malcolm J. Nicholl mengidentifikasi ada tiga gaya belajar dan
1. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram. Kita
2. Auditori. Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset audio,
3. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka
Menurut Honey dan Mumford mendefinisikan gaya belajar sebagai sikap dan tingkah
laku yang menunjukkan cara belajar seseorang yang paling disukai. Gaya belajar mengacu pada
cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang
berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio
cultural, dan pengalaman pendidikan. Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada
awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani.
Hal ini akan memudahkan bagi pebelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk
mengajar dalam proses pembelajaran. Pebelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil
belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat
menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir
dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi,
baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Setiap orang memiliki kekuatan belajar atau gaya
belajar. Semakin kita mengenal baik gaya belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih
percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Di dunia
pendidikan, istilah gaya balajar mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik
(1992 : 24).
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan pendengaran dan
pembicaraan sebagai cara utama belajarnya. Pelajar auditorial harus mendengar jelas untuk dapat
memahami informasi, dan sebaliknya akan sangat sulit baginya untuk memahami instruksi
tertulis. Mereka selalu menggunakan kemampuan hearing skills (mendengar) dan repeating
skills (pengulangan) untuk memilah-pilah informasi yang diberikan. Artinya, kita harus
mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama
orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui
pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara
keberhasilan belajar. Gaya belajar audiotorial yang bersifat eksternal adalah mengeluarkan suara
atau ada suara. Mereka dapat membaca keras, mendengarkan rekamanan, kuliah, diskusi dengan
teman, mendengarkan musik, kerja kelompok, dan lain-lain. Gaya belajar audiotori yang bersifat
internal adalah memerlukan suasana yang tenang-hening sebelum mempelajari sesuatu. Setelah
itu di perlukan perenungan beberapa saat terhadap materi apa saja yang telah dikuasai dan yang
belum.
ucapkan apa yang sudah dibaca tadi sambil menutup mata dengan suara lantang. Alasannya
setelah dibaca, divisualisasikan (ketika mengingat dengan mata tertutup) dan dideskripsikan
dengan lantang, maka secara otomatis telah belajar dan menyimpannya dalam multi-sensori
(2002:143)
Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya belajar auditorial misalnya lirikan
mata ke arah kiri/kanan, mendatar bila berbicara dan sedang-sedang saja. Untuk itu, guru
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori mencerna makna yang disampaikan
melalui tone, suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori. Anak-anak
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset.
gaya belajar audiotrorial dapat meningkatkan musik di kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Kuok
M Joko Susilo, mengungkapkan bahwa siswa dengan gaya belajar audiotorial, yang
memegang peranan penting adalah telinga/pendengaran (audio) sebagai alat untuk menyerap
informasi. Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak atau
dititikberatkan pada variasi vokal, ajak mereka untuk mengulang pelajaran tersebut, atau dengan
cara meminta siswa memberitahukan kepada teman di sebelahnya atau hal yang dia pelajari atau
gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin. Anak yang mempunyai gaya belajar yang
audiotorial harus melihat mendengarkan suara gurunya untuk mengerti pelajaran. Mereka
cenderung mudah terpecah perhatianya. Mereka mengakses segala bunyi dan kata untuk
Markova dalam Deporter, faktor metode belajar merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Dan salah satu metode belajar itu yaitu penggunaan modalitas
indra (visual, auditori kinestetik). Meskipun kebanyakan orang memiliki akses ketiga modalitas,
orang tidak hanya cenderung pada satu modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi
modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu (2000:182).
Bandler dan Grinder , setiap orang menggunakan tiga preferensi (visual, aditori dan
kinestetik) dalam menciptakan dan memberi arti pada informasi. Berdasarkan ketiga preferensi
tersebut gaya belajar individu dibagi menjadi tiga kategori. Ketiga kategori tersebut adalah
visual, audiotorial, dan kinestetik. (2004 : 142) Menurut Deporter, mengemukakkan gaya belajar
ini menggunakan modalitas auditorial dan mengakses segala jenis bunyi dan kata yang
diciptakan maupun diingat. Musik, nada, irama rima, dialog internal, dan suara menonjol pada
yang memegang peranan penting adalah telinga/pendengaran untuk menyerap informasi. Oleh
karena itu model pembelajaran sebaiknya adalah yang menggunakan variasi (perubahan nada,
kecepatan, dan volume) yang dapat didengar oleh siswa atau dengan menggunakan diskusi
Menurut DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike ciri – ciri gaya belajar audiotorial sebagai
berikut:
a. Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik,
f. Mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita,
j. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang
dilihat,
l. Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan
visualisasi,
m. Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya,
n. Lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik (2000:110-112)
Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat
utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita
bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya
belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki
kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki
Menurut Sudarsono, Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu
konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang
mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh
diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan
dinikmatinya. Musik juga didefinisikan sebagai suatu fenomena dari kemampuan dalam
dalam bentuk seni yang berirama. musik merupakan suatu fenomena unik hasil yang di dapat
Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau
suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang
mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam
bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang
baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah
pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan
karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan
menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi
peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat
Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam
musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat
musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat,
nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong,
seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi
Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi
semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa
merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan
seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk manusia
seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik dapat dijadikan sebagai alat media
memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan
dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik
sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Pada bahasan ini dikaitkan dengan
secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan
cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan
wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta
siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk
disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan.
Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan
penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada
mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak
Menurut Jamalus, musik adalah suatu karya seni berupa bunyi dalam bentuk sebuah lagu
atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur – unsur
pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai
suatu bentuk kesatuan. Musik berdasarkan jenis, aliranya terbagi menjadi 2 macam yaitu musik
A. Musik tradisional
Menurut Sedyawati, Musik tradisional adalah musik yang digunakan sebagai perwujudan
dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Yang sejak lama turun temurun telah hidup dan
berkembang pada daerah tertentu. Oleh karena itu, musik tradisional musik ,masyarakat yang
diwariskan secara turun-temurun dan berkelanjutan pada masyarakat suatu daerah. (1992:23)
Alat musik merupakan suatu alat yang diciptakan untuk menghasilkan bunyi. Pada umum
nya alat musik juga berarti sebuah alat yang khusus ditujukan untuk musik. sebuah bidang ilmu
untuk mempelajari sebuah alat musik dikenal dengan sebutan organologi. Alat musik dapat
1) Membranofon
Golongan alat musik yang sumber bunyinya berupa membran atau selaput kulit yang
dipasang pada sebuah kotak atau tabung. Bunyi alat ini ditimbulkan oleh getaran kulit
yang dipukul .
Contoh instrument musiknya : genderang, tambur, kendang, rebana, kompang, dan tifa.
2) Aeorofon
Alat musik ini sumber bunyinya berupa udara. Udara yang menyebabkan getaran yang
diatur oleh lubang – lubang atau lidah yang ada pada alat musik tersebut. Ada dua cara
3) Idiofon
4) Kordofon
Kordofon mempunyai sumber bunyi berupa corda/tali/senar/dawai yang bergetar alat
1) Instrumen Tiup
Alat musik ini dapat menghasilkan suara saat kolom udara yang ada didalamnya
digetarkan saat meniupkan udara kedalamnya. Tinggi rendahnya suatu nada pada jenis
alat musik ini dapat ditentukan oleh frekuensi atau gelombang yang dihasilkan terkait
dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre di pengaruhi oleh
2) Instrumen Pukul
Alat musik ini dapat menghasilkan suara ketika di pukul atau ditabuh. Jenis alat musik ini
dibedahkan menjadi dua bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian
instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan
instrumen.
3) Instrumen Petik
Alat musik ini menghasilkan suara atau bunyi dengan cara menggetarkan senar atau di
4) Instrumen Gesek
Alat musik ini menghasilkan suara ketika dawai digesek. Sama seperti alat musik petik,
B. Musik Moderen
Jamalus , Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau
komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan
suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik (1991:1). Menurut Sylado , mengatakan bahwa
musik adalah waktu yang memang untuk didengar. Musik moderen merupakan wujud waktu
yang hidup, yang merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara. Alunan musik modern yang berisi
rangkaian nada yang berjiwa akan mampu menggerakkan hati para pendengarnya (1983:12)
Berbeda dengan musik tradisional, musik modern tidak lahir dari tradisi suatu masyarakat
tertentu, tetapi musik ini di bangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem
notasi, tangganada, tekxtur, dan istrumen yang telah dikenal luas dan mudah dipelajari. Selain itu
musik modern bersifat terbuka, artinya komposisi dan gaya musik ini sangat dipengaruhi oleh
berbagai pengalaman musikal para musisi dari suatu masa. Kritik terhadap suatu komposisi
tertentu menjadi suatu hal yang biasa dilakukan, sehingga tidak heran apabila suatu komposisi
atau gaya musik tertentu menjadi hilang atau ditinggalkan oleh masyarakat dan diganti dengan
Jenis-Jenis Musik Modern dapat dikelompokkan berdasarkan aliran, sumber bunyi, dan
1. Jazz
New Orleans, Amerika Serikat. Ciri utama dari musik jazz adalah improvisasi dengan
aturan-aturan dan gaya yang telah mereka pilih. Improvisasi tersebut disertai dengan
progresi chord yang berulang dari sebuah lagu populer atau komposisi asli. Instrumen
utama dalam musik jazz adalah piano, bass, drumm, gitar, saxophone, trombon dan
trompet.
Musik R&B terdiri dari berbagai jenis musik populer yang saling terkait. Musik R&B
terdiri dari genre-genre seperti soul, funk, disco, dan rap. Saat ini musik R&B cenderung
3. Pop
Musik poppuler memiliki 2 makna, pertama, musik-musik yang sedang disenangi oleh
masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kedua, sebuah aliran atau gaya musik tertentu
seperti halnya aliran musik lainnya. Dalam hal ini musik pop memiliki karakteristik yang
Ciri musik pop adalah melodi sangat mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik,
sangat fleksibel untuk dipadukan dengan gaya musik lain, harmoni tidak terlalu rumit,
tempo bervariasi, penggunaan ritme bebas dengan mengutamakan permainan drum dan
4. Rock
Musik rock era zaman sekarang jauh lebih simpel dibandingin era sebelumnya, belum
terbaca ciri yang signifikan karena masih merupakan pengulangan era-era sebelumnya,
Mungkin baru akan terebaca setelah era ini lewat. Berbeda dengan era 60 yang terasa
lebih cenderung Rock’n Roll, 70an lebih bersifat Progresif dengan banyak pengaruh dari
musik soul, blues dan sedikit unsur musik klasik serta sangat menonjolkan virtuoso gitar,
80an beatnya terasa karena pengaruh synthesizer seperti drum elektrik dan kibor dan alat
gitar masih merupakan instrumenn yang menonjol. Era 90 lebih ke arah jenis baru yang
disebut grunge atau musik alternative (penyebutan alternative rasanya tidak cocok, karena
muncul ciri baru di masa depan maka istilah alternative tetap terpakai) diawali sejak
munculnya band Nirvana, pilihan chord lagu-lagu era 90an cenderung menjadi komposisi
yang tidak biasa. Kalau era sekarang mungkin lebih ke arah yang minimalis, mungkin
lebih ke ciri punk, akan tetatapi punk sudah ada sejak puluhan tahun. Tidak bisa
dikatakan sebagai ciri yang mewakili era sekarang, gitarnya jarang main melodi yang
sulit dan penuh dengan skill. Tapi harus diakui tidak semua pemain gitar era ini ingin
tampak lebih baik. Dengan sebagian besar terpengaruh oleh tehnik yang dipopulerkan
5. Country
Musik ini sering disebut juga Country and Western, yang merupakan salah satu genre
besar pada musik populer terutama di negeri Amerika serikat. Jenis musik modern ini
bersumber dari musik rakyat (folk song) atau musik tradisional yang berasal dari
Cikal bakal musik ini adalah dari lagu-lagu rakyat yang dibawa nenek moyang mereka
para imigran dari kepulauan Inggris. Jauh sebelum ada industri musik maupun media
elektronika, para imigran tersebut telah terbiasa menghigbur diri dengan menyanyikan
lagu-lagu tersebut lengkap dengan iringan musik dan tariannya. Dengan instrumen banjo
(sejenis gitar) yang memiliki peran dan sebagai instrumen iringannya disela-sela
strumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian
dengan strumming tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila
dengan tangga nada natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A. Di Indonesia sendiri,
musik Country telah masuk pada sekitar awal tahun 1980-an. Namun popularitas jenis
musik ini berkurang seiring dengan berkembangnya musik pop dan rock. Musisi country
Menurut Soeharto M, musik adalah pengungkapan melalui gagasan melalui bunyi, yang
unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan,
sifat dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannya, sering dengan unsur-unsur lain, seperti
bahasa, gerak, atau pun warna. Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang
ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik turunnya. Dapat merupakan
satu bentuk rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan
tinggi rendah (pitch) atau naik-turunnya. Dapat merupakan satu bentuk ungkapan penuh atau
hanya berupa penggalan ungkapan. Irama adalah gerak yang teratur yang mengalir, karena
munculnya aksen secara tetap. Keindahan akan lebih terasa oleh adanya jalinan perbedaan nilai
dari satuan-satuan bunyinya (duration). Disebut juga ritme, rhythme, atau pun rhytm. Harmoni
adalah perihal keselarasan paduan bunyi. Secara teknis meliputi susunan, peranan, dan hubungan
dari sebuah paduan bunyi dengan sesamanya, atau dengan bentuk keseluruhannya (1992 : 86)
Sudarsono, Mengemukakan Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam
bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya
yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal
oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan
dinikmatinya (1992:1) . Menurut Rien ,Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi
musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu
irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi (1999:1)
Jamalus, Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau
komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan
suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik (1991:1) . Menurut Sylado , mengatakan bahwa
musik adalah waktu yang memang untuk didengar. Musik merupakan wujud waktu yang hidup,
yang merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara. Alunan musik yang berisi rangkaian nada
Banoe, menjelaskan musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam
mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu,
beliau juga berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan
berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia
Merriam, memberikan pengertian bahwa musik merupakan suatu lambang dari hal-hal
yang berkaitan dengan ide-ide, maupun perilaku masyarakat (1964 :32-33). Menurut
secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat (1982 : 23)
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
musik merupakan seni yang timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai pengungkapan
ekspresi diri, yang diolah dalam suatu nada-nada atau suara-suara yang harmonis. segala sesuatu
yang ada hubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang
mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui indra pendengar.
Kompang adalah alat musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat melayu. Kompang
termasuk dalam instrument pukul seperti gendang dan gamelan.alat musik kompang bersal
beasal dari Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu ketika zaman Kesultanan
Melaka oleh pedagang India Muslim, atau melalui Jawa pada abad ke-13 oleh pedagang Arab.
Kompang biasanya dimainkan pada masa perarakan, kenduri dan upacara – upacara
tradisional yang lain. Cara memainkan kompang terdiri dari dua bagian yaitu dengan pukulan
tradisi dan pukulan modern. Pada pukulan tradisi kompang dimainkan dengan cara sambil
menyanyikan lagu – lagu atau syair Arab ataupun Melayu klasik. Namun pada teknik pukulan
modern, kompang dimainkan dengan sambil menari. Tradisi ini sebenarnya sangatlah perlu
untuk dilestarikan mengingat semakin sedikitnya instrument musik ini dimainkan pada masa
sekarang melestarikan tradisi dan alat musik ini agar tetap ada.
Terdapat dua bahagian kompang yaitu bagian muka (kulit) disebut belulang. manakala,
bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil
sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini deletakkan
bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila
dipalu. Kompang biasanya berukuran enam belas inci ukur lilit dan ditutup dengan kepingan
kulit pada sebelah permukaan. Ia mempunyai bukaan cetek dan dimainkan dengan memegang
dengan sebelah tangan sementara dipukul dengan sebelah tangan yang lain.Bunyi yang berlainan
dihasilkan dengan membedahkan cara buka tapak tangan. Bunyi 'bum' di perolehi dengan
tepukan di sisi kompang dan tapak tangan ditutup/rapat. Bunyi 'pak' di perolehi dengan tepukan
di tengah kompang dengan jari tangan yang terbuka. Dapat disimpulkan bahwa kompang
merupakan instrument musik khas melayu yang harus di jaga dan tetap dilestarikan. Di dalam
pendidikan formal , pada mata pelajaran seni budaya (musik) meski perlu di pelajari. Agar
Suyahadi, Menjelaskan cabang mata pelajaran Seni Budaya yang terdiri dari seni rupa,
seni musik, seni tari dan seni teater, dimana keempat cabang tersebut memiliki tujuan antara lain
(1) memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) memahami sikap apresiasi terhadap seni
budaya, (3) menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan (4) menampilkan peran serta
dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional maupun global. Masing-masing cabang seni ini
memiliki ruang lingkup sendiri berdasarkan bidang/media dan karakter seni tersebut. Seni musik
memiliki ruang lingkup yang mencangkup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik, dan apresiasi karya musik. Dari ruang lingkup inilah kemudian dijabarkan melalui
SK dan KD pada setiap tingkatnya. Walaupun mata pelajaran seni budaya mengandung unsur
kata “ Budaya” namun aspek budaya ini tidak di bahas secra tersendiri melainkan terintegrasi
Penelitian yang berkaitan dengan gaya belajar audiotorial siswa pada mata pelajaran seni
budaya (musik) di SMA Negeri 1 Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang telah dilakukan
kooperatif tipe think pair share (TPS) dan gaya belajar terhadap hasil belajar seni budaya siswa
kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Barat. Menyimpulkan hasil belajar seni budaya dengan
metode kooperatif tipe think pair share (TPS) dan gaya belajar dapat meningkat hasil belajar
siswa kelas X. Relevansinya terhadap penelitian yang peneliti lakukan adalah hal yang sama juga
menggunakan gaya belajar audiotorial siswa dalam mata pelajaran seni budaya (Musik) kelas XI
masalah dan gaya belajar terhadap prestasi belajar pkn siswa kelas VI SDN di kecamatan
singgahan tuban. Menyimpulkan bahwa pengaruh gaya belajar siswa terhadap pembelajaran
akan meningkatkan hasil belajar yang baik. Relevansinya terhadap penelitian yang peneliti
lakukan adalah menggunakan gaya belajar yang tepat bagi siswa dalam mata pelajaran seni
Febrianita Riany (2013), melakukan penelitian tentang pengaruh gaya belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI bandung. Menyimpulkan
bahwa siswa yang dapat menentukan gaya belajarnya sendiri dapat mempengaruhi prestasi
belajarnya. Relevansinya terhadap penelitian yang peneliti lakukan adalah hal yang sama juga
akan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran seni budaya (Musik) kelas
XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok dengan menggunakan gaya belajar yang tepat dan baik.
dan gaya belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah geometri siswa kelas VIII mtsn
plandi jombang. Menyimpulkan bahwa siswa dapat memecahkan masalah belajarnya dengan
menggunakan gaya belajar yang tepat dan baik. Relevansinya terhadap penelitian yang peneliti
lakukan adalah menggunakan gaya belajar yang tepat, informasi yang didapat dalam proses
Evi Nurbaiti (2009), melakukan penelitian tentang hubungan antara gaya belajar dengan
prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA semester II M.A ali maksum yogyakarta 2007/2008.
Menyimpulkan bahwa hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar sangat erat kaitannya,
karan dengan menggunakan gaya belajar siswa yang tepat, siswa akan berprestasi. Relevansinya
terhadap penelitian yang peneliti lakukana adalah yang sama juga akan terjadi pada siswa dengan
memilih gaya belajar yang tepat dalam mata pelajaran seni budaya (Musik) kelas XI SMA
Negeri 1 Kuok.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dari kelima skripsi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa dengan gaya belajar yang dipilih oleh siswa. Siswa dapat menyerap informasi pada proses
belajar dengan mudah serta dengan menggunakan gaya belajar yang tepat siswa dapat mengolah
informasi dengan baik. Dengan menggunakan gaya belajar audiotorial pada mata pelajaran seni
budaya (seni musik) siswa dapat mengolah dan menyerap informasi pada proses belajar dengan
baik.