Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metedologi Penelitian

Menurut Iskandar Metodologi merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh peneliti.

Tanpa pengetahuan metodologi peneliti tentu seseorang akan mampu melaksanakan penelitian

secara ilmiah. Oleh karena itu, sangat minim sekali ditemukan para pakar atau ahli dalam

penelitian di luar perguruan tinggi karena penelitian itu berkaitan dengan penemuan masalah,

pembuatan rancangan penelitian, pengumpulan data, menguasai teori, analisis data serta

membutuhkan dana, waktu. Kesempatan untuk keperluan ilmu-ilmu sosial atau pendidik

(2008:1).

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Deskriptif analisis berdasarkan data kualitatif

pada filsafat fenomenologi. Karena data yang diperoleh adalah data yang ditemukan langsung di

lapangan yaitu di SMA Negeri 1 kuok. Penelitian membutuhkan bantuan oleh orang lain. Untuk

peroses pengumpulan data, data yang diperoleh merupakan kata-kata atau gambar berdasarkan

permasalahan, juga mempunyai informasi yang dipandang paling mengetahuai masalah yang

akan diteliti.

Menurut Iskandar penelitian Kualitatif dilaksanakan melalui proses induktif, yaitu

berangkat dari proses khusus ke umum, konseptualisasi, katagorisasi dan deskripsi

dikembangkan atas dasar masalah yang terjadi di lapangan. Metode ini dilakukan mengungat

hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam pengajaran seni budaya, dengan demikian

dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif peneliti

perlu mengamati. Meninjau dan mengumpulkan serta menggambarkannya secara tepat

(2008:187).
Oleh karena itu, penelitian kualitatif berpedoman kepada paradikma atau beragan teknik

pengumpulan data yang dapat digunakan. Untuk dapat memberi rangkaian bukti yang diperlukan

untuk meningkatkan validitas data yang dikumpulkan. Metode deskriptif yaitu untuk dapat

menemukan data penelitian dalam bentuk kata-kata, gambar, wawancara tentang Gaya Belajar

Audiotorial Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok.

3.2 Lokasi Penelitian.

Menurut Iskandar, lokasi penelitian adalah tempat. Situasi dan kondisi lingkungan tempat

yang dijadikan atau yang berkaitan dengan masalah penelitian tentang Gaya Belajar Audiotorial

Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di

Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Karena di SMA Negeri 1 Kuok tersebut

merupakan bakat psikologis siswanya mengenai potensi dalam meningkatkan pembelajaran seni

musik dengan menggunakan gaya belajar audiotorial sangat meningkat dan dapat di kembangkan

ke siswa lainya (2008:219).

Menurut Usman penetapan lokasi penelitian dimaksudkan untuk membatasi daerah dari

variabel-variabel yang diteliti. Penetapan lokasi penelitian dalam rangka mempertanggung

jawabkan data yang diperoleh, dengan demikian maka lokasi penelitian perlu ditetapkan terlebih

dahulu (2009:41).

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok kabupaten Kampar

Provinsi Riau. Sekolah ini terletak di desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi

Riau. Lokasi ini diambil dalam penelitian karena disebabkan beberapa faktor yaitu dekat dengan

kampung halaman, aksesnya lebih mudah dijangkau dan dekat untuk penelitian sehingga tidak

membutuhkan biaya yang banyak. Penulis tetarik melakukan penelitian di sekolah ini karena
SMA Negeri 1 Kuok ini adalah SMA pertama yang ada di Kuok dan SMA Negeri 1 Kuok ini

juga memiliki reputasi yang cukup baik dibandingkan dengan SMA lain yang ada di Kuok.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut Singarimbun adalah

jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan di gunakan.

Sedangkan menurut Nawawi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri

dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian

(2008:68).

Sesuai pendapat diatas, penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan

Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau dengan populasi 1 orang kepala sekolah, 1 orang wakil

kepala sekolah, 33 orang tenaga pengajar, 5 orang tata usaha, 1 orang penjaga keamanan

(security), dan 264 orang siswa yang ada di SMA Negeri 1 Kuok yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu dengan komunitas siswa yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi

populasi dari komunitas masyarakat tersebut yaitu guru seni budaya dan seluruh siswa yang ada

di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili

populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Penelitian terhadap sampel biasanya

disebut studi sampling. Menurut Sugiono dalam Iskandar sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Slameto adapun
keuntungan mengambil sampel bagi peneitian populasi adalah pengambilan sampel yang cukup,

yang representative dari populasi adalah mengheat waktu, tenaga, dan biaya (2008:69).

Dalam hal ini penulis menggunakan sampel purposive karena penulis hanya mengambil

sampel diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang

telah dikenal sebelumnya. Menurut Iskandar Purposiven Sampling Pengambilan sampel

berdasarkan penilaian subjektif penelitian berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap

mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah di ketahui sebelumnya

dengan pertimbangan sangkutan (2008:74).

Adapun sampel yang diambil oleh penulis adalah Nurnanningsih sebagai guru seni

budaya di SMA Negeri 1 Kuok. Siswa kelas XI IPS 1 berjumlah 20 siswa. Jadi peneliti

mengambil sampel sebagaian dari siswa sebanyak 7 siswa dan 1 orang guru. Diantaranya

Nurnaningsih guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Kuok, Andi Saputra siswa kelas

XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Angga Ramadhan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok,

Agus Prasetio siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Beni Setiawan siswa kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Kuok, Eka Andriyas siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Ikhsan Hidayat

siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, M Iqbal siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok.

3.4 Jenis data dan Sumber data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan guru

seni budaya dan siswa SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi dan menggunakan
perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada

proses belajar.

Gaya belajar audiotorial yang memegang peranan penting adalah telinga/pendengaran

untuk menyerap informasi. Oleh karena itu model pembelajaran sebaiknya adalah yang

menggunakan variasi (perubahan nada, kecepatan, dan volume) yang dapat didengar oleh siswa

atau dengan menggunakan diskusi dengan teman sebelahnya.

3.4.2 Data Sekunder

Dalam Iskandar Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan

atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen

pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan, tulisan dan lain-

lain yang memiliki reveransi dengan fokus permasalahan penelitian (2008:77).

Dari sumber-sumber tertulis yaitu buku-buku (Bobbi DePotter & Mike Hernacki yaitu :

Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.), (Iskandar yaitu :

Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial), (Bobbi Radron Mark dan Singer-Norie Sarah

yaitu: Quantum Teaching. Memperaktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas), (Colin

Rose & Nichol yaitu: Model Pembelajaran Audiotorial), (M. Joko Susilo yaitu: Sukses dengan

gaya belajar), (Oktiviana yaitu : Cara Belajar Audiotorial), (Yunita yaitu: Model Pembelajaran

Visual dan Audiotorial), (Fayhuge yaitu: Alat- alat Musik Tradisional Melayu), (M. Soeharto

yaitu : Kamus Musik) secara referensi, skripsi Nurnaningsih yang berjudul :, Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe think pair share (TPS) dan Gaya belajar Terhadap Hasil Belajar

Seni Budaya Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Barat., Skripsi dari Budi Legowo yang

berjudul : Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar
PKN Siswa Kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Tuban. Skripsi dari Febrianita Riany yang

berjudul : Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Ekonomi Kelas XI Bandung., skripsi dari Erviningsih Setyorini yang berjudul: Pengaruh Metode

Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa

Kelas VIII Mtsn Plandi Jombang, Skripsi dari Evi Nurbaiti yang berjudul : Hubungan Antara

Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA Semester II M.A Ali Maksum

Yogyakarta 2007/2008.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data selama penelitian tentang Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada

Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok. Maka peneliti mengunakan

teknik-teknik Pengumpulan data sebagai berikut.

3.5.1 Obsevasi

Menurut S. Margono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejalah yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini

dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa (2006:173).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak

ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan hanya selaku pengamat siswa dan guru seni

budaya. Adapun keunggulan teknik observasi nonpartisipan pada penelitian ini adalah bisa

mengamati langsung dilapangan bisa memahami data secara cermat, bisa membina hubungan

dengan guru dan siswa. Menurut Nurul Zuriah observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak ikut

dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat

(2006:176).
Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan menyaksikan secara langsung ke objek

penelitian, observasi yang dimaksud bukan sekedar mengamati akan tetapi mengamati secara

sistimatik dan objektif. Observasi yang peneliti lakukan adalah dengan melihat langsung proses

mata pelajaran seni musik yang dilakukan secara praktek dari guru seni budaya terhadap siswa

kelas XI IPS 1. Praktek yang dimaksud disini, siswa bermain alat musik kompang. Observasi

yang dilakukan peneliti yaitu terhadap guru seni budaya dan siswa kelas XI IPS 1 di SMA

Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

3.5.2 Wawancara

Menurut Iskandar, wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan

mengunakan data instrumen yaitu pedoman wawancara (2009:217). Sedangkan menurut Sugiono

adalah interview yang sering disebut wawancara adalah tanya jawab lisan yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih yang dilakukan secara langsung. Pewawancara disebut dengan Interviever,

sedangkan orang yang diwawancarai interviever. Jenis wawancara yang digunakan penulis

adalah wawancara terstuktur. Dengan memberikan pertanyaan tekonsep kepada narasumber

tentang Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) yang

telah disiapkan atau dirancang terlebih dahulu. Narasumber yang dimaksud yaitu 7 orang siswa

dan 1 orang guru mata pelajaran seni budaya kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Kuok,

Diantaranya Nurnaningsih guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Kuok, Andi Saputra

siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Angga Ramadhan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri

1 Kuok, Agus Prasetio siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Beni Setiawan siswa kelas XI

IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Eka Andriyas siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Ikhsan

Hidayat siswa kelas XI,I XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, M Iqbal siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Kuok. Wawancara stuktur adalah wawancara seorang pewawancara atau peneliti telah

menentukan promat masalah yang akan diwawancarai (2008:125).

Dalam teknik ini penulis mengobservasi dan berwawancara secara langsung kepada

narasumber yaitu: Nurnaningsih sebagai guru seni budaya di SMA Negeri 1 kuok. Penulis

mewawancarai gaya belajar yang dipilih oleh siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 kuok.

Kemudian penulis mencatat hasil wawancara agar tidak lupa bahkan membuat rangkuman yang

sistematis terhadap hasil wawancara agar tidak lupa bahkan tidak hilang sama sekali, karena

wawancara dilakukan secara langsung dan terbuka.

3.5.3 Dokumentasi.

Menurut Riduwan dokumentasi adalah ditinjau untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-

foto, film documenter, data yang relevan penelitian (2003:58).

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gaya

belajar audiotorial siswa pada mata pelajaran seni budaya (musik), yang diambil dari alat kamera

digital yang diperoleh dari narasumber secara langsung. Teknik dokumentasi yang digunakan

adalah dengan mengambil gambar (profil sekolah, ruang kepala sekolah, ruangan guru, ruang

kelas, dan lain-lain) yang ada di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar

Provinsi Riau gambar ini bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

Teknik dokumentasi dilakukan untuk memperkuat dan mendukung penelitian yang

dilakukan dengan cara mengambil gambar beberapa kegiatan siswa dalam praktek seni musik

melalui camera digital yang digunakan untuk mengambil gambar para siswa dalam proses belajar
mengajar yaitu gambar 1 Siswa Sedang Memperhatikan Guru Di Kelas, gambar 2 Siswa Sedang

Memperhatikan Guru Sedang Menjelaskan Materi/Pelajaran Seni Musik, gambar 3 Siswa Laki-

laki Sedang Memainkan Alat Musik Kompang, gambar 4 Guru Seni Budaya Sedang

Menjelaskan Kepada Siswa Yang Tidak Mengerti , gambar 5 Siswa –Siswi XI IPS 1 sedang

Memainkan Alat Musik Kompang, gambar 6 Siswa –Siswi Kelas XI IPS 1 sedang Memainkan

Alat Musik Kompang, gambar 7 Alat Musik di SMA Negeri 1 Kuok, gambar 8 Siswa –Siswi di

Kelas XI IPS 1, gambar 9 Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, gambar 10 Kepala Sekolah SMA

Negeri 1 Kuok, gambar 11 Majelis Guru SMA Negeri 1 Kuok, gambar 12 Prestasi/Tropy SMA

Negeri 1 Kuok.

3.6 Teknik Analisis Data.

Menurut Iskandar, melakuhkan analisis berarti melakuhkan kajian mengenali stuktur

suatu penomena. Analisis dilakukan telah tehadap fenomena-fenomena secara keseluruhan

maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut serta hubungan keterkaitan

diantara unsur pembentukan fenomena (2008:254).

Selanjudnya Sugiyono dalam Iskandar, ”analisis data kualitatif adalah proses pencarian

atau penyusunan secara sistematis data yang memperoleh dari hasil pengamatan (observasi),

wawancara, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganitasi data ke sintensis, menyusun pola

ke dalam pola, memilih mana yang paling dan mana yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (2008:24).

Dari pendapat diatas untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

tentang Gaya Beajar Audiotorial dan kinestetik di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di Desa

Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Di mana data yang diperoleh di lapangan akan

dianalisis berupa pengelompok dan mengatogorikan data dalam aspek-aspek yang telah
ditentukan, hasil dari data tersebut dihubungkan dengan data yang lain untuk mendapat suatu

kebenaran.

Menurut Iskandar, ada beberapa cara untuk menganalisis data, secara garis besar dengan

langkah-langkah sebagi berikut:

1) Reduksi Data

Menurut Miles & Huberman, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai

kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara.

Yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkanya

dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga menguba data kedalam

angka- angka atau peringkat-peringkat tetapi tindakan ini telah selalu bijaksana (1992:16).

2) Display data atau penyajian data

Miles dan Huberman, Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin muda dipahami. Penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow

chart) dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk tersebut akan memudahkan memahami

apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Display data yanbg

baikmerupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan

handal. (1984:22).

3) Pengambilan kesimpulan data varifikasi (2008: 222).


Dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan

melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data

berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.

Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat

dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka

kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sejak awal pengumpulan data, peneliti sebaiknya mulai memutuskan antara data yang

mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna dengan data yang

tidak diperlukan atau tidak bermakna. Pada langkah verifikasi ini peneliti sebaiknya masih tetap

terbuka untuk menerima masukan data. Bahkan pada langkah verifikasi ini sebagian peneliti juga

masih kadang ragu0ragu meyakinkan dirinya apakah dapat mencapai kesimpulan pada tingkat

final, dimana langkah pengumpulan data dinyatakan telah berakhir.

Dari keterangan diatas makna penilis mengunakan analisis data pengambilan keputusan

dan varifikasi. Pengambilan data dan varifikasi merupakan penelitian dimana penelitian berusaha

mencari gaya belajar yang dipilih oleh siswa. Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada Mata

Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di Desa Kuok

Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Kemudian dengan data yang telah didapatkan di lapangan

kemudian penulis menganalisis, mengambil kesimpulan dan mendiskripsikannya kedalam

bentuk tulisan sebagai hasil peneliti. Hal ini dilakukan untul bisa menentukan jawaban-jawaban

dari pemasalahan yang diajarkan penulis.

Anda mungkin juga menyukai