METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Iskandar Metodologi merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh peneliti.
Tanpa pengetahuan metodologi peneliti tentu seseorang akan mampu melaksanakan penelitian
secara ilmiah. Oleh karena itu, sangat minim sekali ditemukan para pakar atau ahli dalam
penelitian di luar perguruan tinggi karena penelitian itu berkaitan dengan penemuan masalah,
pembuatan rancangan penelitian, pengumpulan data, menguasai teori, analisis data serta
membutuhkan dana, waktu. Kesempatan untuk keperluan ilmu-ilmu sosial atau pendidik
(2008:1).
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Deskriptif analisis berdasarkan data kualitatif
pada filsafat fenomenologi. Karena data yang diperoleh adalah data yang ditemukan langsung di
lapangan yaitu di SMA Negeri 1 kuok. Penelitian membutuhkan bantuan oleh orang lain. Untuk
peroses pengumpulan data, data yang diperoleh merupakan kata-kata atau gambar berdasarkan
permasalahan, juga mempunyai informasi yang dipandang paling mengetahuai masalah yang
akan diteliti.
dikembangkan atas dasar masalah yang terjadi di lapangan. Metode ini dilakukan mengungat
hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam pengajaran seni budaya, dengan demikian
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif peneliti
(2008:187).
Oleh karena itu, penelitian kualitatif berpedoman kepada paradikma atau beragan teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan. Untuk dapat memberi rangkaian bukti yang diperlukan
untuk meningkatkan validitas data yang dikumpulkan. Metode deskriptif yaitu untuk dapat
menemukan data penelitian dalam bentuk kata-kata, gambar, wawancara tentang Gaya Belajar
Audiotorial Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok.
Menurut Iskandar, lokasi penelitian adalah tempat. Situasi dan kondisi lingkungan tempat
yang dijadikan atau yang berkaitan dengan masalah penelitian tentang Gaya Belajar Audiotorial
Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di
Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Karena di SMA Negeri 1 Kuok tersebut
merupakan bakat psikologis siswanya mengenai potensi dalam meningkatkan pembelajaran seni
musik dengan menggunakan gaya belajar audiotorial sangat meningkat dan dapat di kembangkan
Menurut Usman penetapan lokasi penelitian dimaksudkan untuk membatasi daerah dari
jawabkan data yang diperoleh, dengan demikian maka lokasi penelitian perlu ditetapkan terlebih
dahulu (2009:41).
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok kabupaten Kampar
Provinsi Riau. Sekolah ini terletak di desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi
Riau. Lokasi ini diambil dalam penelitian karena disebabkan beberapa faktor yaitu dekat dengan
kampung halaman, aksesnya lebih mudah dijangkau dan dekat untuk penelitian sehingga tidak
membutuhkan biaya yang banyak. Penulis tetarik melakukan penelitian di sekolah ini karena
SMA Negeri 1 Kuok ini adalah SMA pertama yang ada di Kuok dan SMA Negeri 1 Kuok ini
juga memiliki reputasi yang cukup baik dibandingkan dengan SMA lain yang ada di Kuok.
3.3.1 Populasi
jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan di gunakan.
Sedangkan menurut Nawawi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri
dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian
(2008:68).
Sesuai pendapat diatas, penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan
Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau dengan populasi 1 orang kepala sekolah, 1 orang wakil
kepala sekolah, 33 orang tenaga pengajar, 5 orang tata usaha, 1 orang penjaga keamanan
(security), dan 264 orang siswa yang ada di SMA Negeri 1 Kuok yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu dengan komunitas siswa yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi
populasi dari komunitas masyarakat tersebut yaitu guru seni budaya dan seluruh siswa yang ada
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili
populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Penelitian terhadap sampel biasanya
disebut studi sampling. Menurut Sugiono dalam Iskandar sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Slameto adapun
keuntungan mengambil sampel bagi peneitian populasi adalah pengambilan sampel yang cukup,
yang representative dari populasi adalah mengheat waktu, tenaga, dan biaya (2008:69).
Dalam hal ini penulis menggunakan sampel purposive karena penulis hanya mengambil
sampel diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang
berdasarkan penilaian subjektif penelitian berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah di ketahui sebelumnya
Adapun sampel yang diambil oleh penulis adalah Nurnanningsih sebagai guru seni
budaya di SMA Negeri 1 Kuok. Siswa kelas XI IPS 1 berjumlah 20 siswa. Jadi peneliti
mengambil sampel sebagaian dari siswa sebanyak 7 siswa dan 1 orang guru. Diantaranya
Nurnaningsih guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Kuok, Andi Saputra siswa kelas
XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Angga Ramadhan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok,
Agus Prasetio siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Beni Setiawan siswa kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Kuok, Eka Andriyas siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Ikhsan Hidayat
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, M Iqbal siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok.
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan guru
seni budaya dan siswa SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi dan menggunakan
perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada
proses belajar.
untuk menyerap informasi. Oleh karena itu model pembelajaran sebaiknya adalah yang
menggunakan variasi (perubahan nada, kecepatan, dan volume) yang dapat didengar oleh siswa
Dalam Iskandar Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan
atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen
pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan, tulisan dan lain-
Dari sumber-sumber tertulis yaitu buku-buku (Bobbi DePotter & Mike Hernacki yaitu :
Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial), (Bobbi Radron Mark dan Singer-Norie Sarah
Rose & Nichol yaitu: Model Pembelajaran Audiotorial), (M. Joko Susilo yaitu: Sukses dengan
gaya belajar), (Oktiviana yaitu : Cara Belajar Audiotorial), (Yunita yaitu: Model Pembelajaran
Visual dan Audiotorial), (Fayhuge yaitu: Alat- alat Musik Tradisional Melayu), (M. Soeharto
yaitu : Kamus Musik) secara referensi, skripsi Nurnaningsih yang berjudul :, Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe think pair share (TPS) dan Gaya belajar Terhadap Hasil Belajar
Seni Budaya Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Barat., Skripsi dari Budi Legowo yang
berjudul : Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar
PKN Siswa Kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Tuban. Skripsi dari Febrianita Riany yang
berjudul : Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI Bandung., skripsi dari Erviningsih Setyorini yang berjudul: Pengaruh Metode
Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa
Kelas VIII Mtsn Plandi Jombang, Skripsi dari Evi Nurbaiti yang berjudul : Hubungan Antara
Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA Semester II M.A Ali Maksum
Yogyakarta 2007/2008.
Untuk mendapatkan data selama penelitian tentang Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada
Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok. Maka peneliti mengunakan
3.5.1 Obsevasi
sistematis terhadap gejalah yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini
Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak
ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan hanya selaku pengamat siswa dan guru seni
budaya. Adapun keunggulan teknik observasi nonpartisipan pada penelitian ini adalah bisa
mengamati langsung dilapangan bisa memahami data secara cermat, bisa membina hubungan
dengan guru dan siswa. Menurut Nurul Zuriah observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak ikut
dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat
(2006:176).
Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan menyaksikan secara langsung ke objek
penelitian, observasi yang dimaksud bukan sekedar mengamati akan tetapi mengamati secara
sistimatik dan objektif. Observasi yang peneliti lakukan adalah dengan melihat langsung proses
mata pelajaran seni musik yang dilakukan secara praktek dari guru seni budaya terhadap siswa
kelas XI IPS 1. Praktek yang dimaksud disini, siswa bermain alat musik kompang. Observasi
yang dilakukan peneliti yaitu terhadap guru seni budaya dan siswa kelas XI IPS 1 di SMA
3.5.2 Wawancara
mengunakan data instrumen yaitu pedoman wawancara (2009:217). Sedangkan menurut Sugiono
adalah interview yang sering disebut wawancara adalah tanya jawab lisan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yang dilakukan secara langsung. Pewawancara disebut dengan Interviever,
sedangkan orang yang diwawancarai interviever. Jenis wawancara yang digunakan penulis
tentang Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) yang
telah disiapkan atau dirancang terlebih dahulu. Narasumber yang dimaksud yaitu 7 orang siswa
dan 1 orang guru mata pelajaran seni budaya kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Kuok,
Diantaranya Nurnaningsih guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Kuok, Andi Saputra
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Angga Ramadhan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri
1 Kuok, Agus Prasetio siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Beni Setiawan siswa kelas XI
IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Eka Andriyas siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, Ikhsan
Hidayat siswa kelas XI,I XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, M Iqbal siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Kuok. Wawancara stuktur adalah wawancara seorang pewawancara atau peneliti telah
Dalam teknik ini penulis mengobservasi dan berwawancara secara langsung kepada
narasumber yaitu: Nurnaningsih sebagai guru seni budaya di SMA Negeri 1 kuok. Penulis
mewawancarai gaya belajar yang dipilih oleh siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 kuok.
Kemudian penulis mencatat hasil wawancara agar tidak lupa bahkan membuat rangkuman yang
sistematis terhadap hasil wawancara agar tidak lupa bahkan tidak hilang sama sekali, karena
3.5.3 Dokumentasi.
Menurut Riduwan dokumentasi adalah ditinjau untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-
Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gaya
belajar audiotorial siswa pada mata pelajaran seni budaya (musik), yang diambil dari alat kamera
digital yang diperoleh dari narasumber secara langsung. Teknik dokumentasi yang digunakan
adalah dengan mengambil gambar (profil sekolah, ruang kepala sekolah, ruangan guru, ruang
kelas, dan lain-lain) yang ada di SMA Negeri 1 Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar
Provinsi Riau gambar ini bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
dilakukan dengan cara mengambil gambar beberapa kegiatan siswa dalam praktek seni musik
melalui camera digital yang digunakan untuk mengambil gambar para siswa dalam proses belajar
mengajar yaitu gambar 1 Siswa Sedang Memperhatikan Guru Di Kelas, gambar 2 Siswa Sedang
Memperhatikan Guru Sedang Menjelaskan Materi/Pelajaran Seni Musik, gambar 3 Siswa Laki-
laki Sedang Memainkan Alat Musik Kompang, gambar 4 Guru Seni Budaya Sedang
Menjelaskan Kepada Siswa Yang Tidak Mengerti , gambar 5 Siswa –Siswi XI IPS 1 sedang
Memainkan Alat Musik Kompang, gambar 6 Siswa –Siswi Kelas XI IPS 1 sedang Memainkan
Alat Musik Kompang, gambar 7 Alat Musik di SMA Negeri 1 Kuok, gambar 8 Siswa –Siswi di
Kelas XI IPS 1, gambar 9 Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kuok, gambar 10 Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Kuok, gambar 11 Majelis Guru SMA Negeri 1 Kuok, gambar 12 Prestasi/Tropy SMA
Negeri 1 Kuok.
maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut serta hubungan keterkaitan
Selanjudnya Sugiyono dalam Iskandar, ”analisis data kualitatif adalah proses pencarian
atau penyusunan secara sistematis data yang memperoleh dari hasil pengamatan (observasi),
wawancara, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganitasi data ke sintensis, menyusun pola
ke dalam pola, memilih mana yang paling dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (2008:24).
Dari pendapat diatas untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
tentang Gaya Beajar Audiotorial dan kinestetik di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di Desa
Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Di mana data yang diperoleh di lapangan akan
dianalisis berupa pengelompok dan mengatogorikan data dalam aspek-aspek yang telah
ditentukan, hasil dari data tersebut dihubungkan dengan data yang lain untuk mendapat suatu
kebenaran.
Menurut Iskandar, ada beberapa cara untuk menganalisis data, secara garis besar dengan
1) Reduksi Data
Menurut Miles & Huberman, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai
kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara.
Yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkanya
dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga menguba data kedalam
angka- angka atau peringkat-peringkat tetapi tindakan ini telah selalu bijaksana (1992:16).
Miles dan Huberman, Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin muda dipahami. Penyajian data
dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow
chart) dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk tersebut akan memudahkan memahami
apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Display data yanbg
baikmerupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan
handal. (1984:22).
melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data
berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat
dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka
Sejak awal pengumpulan data, peneliti sebaiknya mulai memutuskan antara data yang
mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna dengan data yang
tidak diperlukan atau tidak bermakna. Pada langkah verifikasi ini peneliti sebaiknya masih tetap
terbuka untuk menerima masukan data. Bahkan pada langkah verifikasi ini sebagian peneliti juga
masih kadang ragu0ragu meyakinkan dirinya apakah dapat mencapai kesimpulan pada tingkat
Dari keterangan diatas makna penilis mengunakan analisis data pengambilan keputusan
dan varifikasi. Pengambilan data dan varifikasi merupakan penelitian dimana penelitian berusaha
mencari gaya belajar yang dipilih oleh siswa. Gaya Belajar Audiotorial Siswa Pada Mata
Pelajaran Seni Budaya (Seni Musik) di SMA Negeri 1 Kuok dilaksanakan di Desa Kuok
Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Kemudian dengan data yang telah didapatkan di lapangan
bentuk tulisan sebagai hasil peneliti. Hal ini dilakukan untul bisa menentukan jawaban-jawaban