Disusun Oleh :
Kelompok 11
2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, berkah serta karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Konsolidasi Jual Beli Barang Dagangan” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nafi Inayati Zahro., S.E., M.Si, selaku
dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 karena telah membimbing dan
bersedia membagikan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata penulis berharap
saran dan kritik yang bersifat mendukung demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penyusun
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2
2.1 Pengertian Transaksi Rugi Laba .................................................................................2
2.2 Akibat Jual Beli Barang Dagangan .............................................................................2
2.3 Laba Kotor Belum Direalisir Pada Persediaan Akhir .................................................2
2.4 Akibat Penjualan Barang Dagangan Dari Perusahaan Akan Ke Perusahaan Induk ...3
2.5 Jurnal Eliminasi ...........................................................................................................3
2.6 Contoh ........................................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Transaksi Rugi atau Laba adalah transksi yang terjadi dalam hub antara perusahaan induk
dan perusahaan anak yang menimbulkan laba/rugi salah satu pihak atau keduanya.
Pencatatan dalam laporan ini sama seperti perusahaan non afiliasi, yaitu : Fisik dan
Prepetual, karena jual beli dalam perusahaan afiliasi ini merupakan pemindahan barang
dari bagian satu ke bagian lain maka harus ada jurnal eliminasi. Contoh: rek penjualan
dg pembelian, rek piutang dengan utang dll.
Apabila di antara perusahaan afiliasi terdapat jual-beli barang dagangan maka semua
saldo rekening akibat transaksi tersebut harus dieliminasi. Tambahan jurnal eliminasi
yang diperlukan tergantung pada 3 hal, yaitu:
1) Apakah terdapat saldo hutang dagang dan piutang dagang. Hal ini tergantung pada
jual-beli tersebut dilakukan secara tunai atau kredit
2) Apakah terdapat laba kotor yang belum direalisir atau laba kotor tangguhan
3) Jual-beli barang dagangan tersebut berupa induk menjual kepada anak (down-stream
sales) atau anak enjual kepada induk (upstreams sales)
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Transaksi Rugi Laba
2) Apa Akibat Jual Beli Barang Dagangan
3) Laba Kotor Belum Direalisir Pada Persediaan Akhir
4) Akibat Penjualan Barang Dagangan Dari Perusahaan Akan Ke Perusahaan Induk
1.3 Tujuan
1) Dapat mengetahui pengertian transaksi rugi laba
2) Dapat mengetahui bentuk transaksi rugi laba
3) Memahami akuntansi untuk jual beli barang dagangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila pada akhir periode perusahaan afiliasi pembeli masih memiliki sebagian dari
barang dagangan yang semula dibeli dari perusahaan afiliasi berarti :
2
1. Bagi penjual berarti ada laba kotor yang sudah diakui tetapi belum direalisir, yaitu
yang melekat pada persediaan akhir
2. Bagi pembeli berarti persediaan akhir tersebut terlalu besar, karena di dalam harga
perolehan tersebut sudah termasuk laba kotor yang diakui penjual.
3
HPP perusahaan anak terlalu besar dan labanya kecil. Jadi yang menjadi hak
perusahaan induk juga kecil. Oleh karea itu laba kotor yang melekat pada
persediaan awal akan diperlakukan sebagai penambahan laba perush anak.
Pencatatannya
Investasi Modal Perusahaan Anak xxx
Laba dari perusahaan anak xxx
Laba kotor yang melekat pada persediaan akhir :
HPP perusahaan anak terlalu kecil dan labanya terlalu besar. Jadi yang menjadi hak
perusahaan induk juga terlalu besar. Oleh karea itu laba kotor yang melekat pada
persediaan akhir akan diperlakukan sebagai penambahan laba perusahaan anak.
Pencatatannya
Laba dari perusahaan anak xxx
Investasi modal perusahan anak xxx
Jurnal eliminasi transaksi jual beli
1. metode pemilikan
Penjualan xxx
Pembelian xxx
( mengeliminasi rekening penjualan dan pembelian )
Utang dagang xxx
Piutang dagang xxx
( mengeliminasi rekening piutang dagang dan utang dagang )
Laba ditahan xxx
Persediaan barang dagangan xxx
( mengeliminasi laba kotor yag melekat pada persediaan awal perush anak )
Persediaan ( rugi-Laba) xxx
Persediaan ( neraca) xxx
( mengeliminasi laba kotor yang melekat pada persediaan akhir perush anak )
2. Metode Harga Pokok
Dalam metode ini perusahaan induk tidak akan mengikuti perubahan hak
pada perusahaan induk.
Dalam metode ini perushaan induk akan menunda pengakuan terhadap
bagian laba perusahaan anak yg menjadi haknya sampai sampai laba dibagi
menjadi deviden.
4
Dalam metode harga pokok apabila perush induk menjual barang ke perush
anak maka ada kemungkinan pada awal dan akhir semula berawal dari perush
induk. Jika hal ini terjadi maka perush induk tidak perlu mencatat laba kotor
yang melekat dalam persediaan baik awal dan akhir.
Jurnal eliminasi transaksi penjualan
1. metode harga pokok
Penjualan xxx
Pembelian xxx
( mengeliminasi rekening penjualan dan pembelian )
Utang dagang xxx
Piutang dagang xxx
( mengeliminasi rekening piutang dagang dan utang dagang )
Laba ditahan xxx
Persediaan barang dagangan xxx
( mengeliminasi laba kotor yag melekat pada persediaan awal perush anak )
Persediaan ( rugi-Laba) xxx
Persediaan ( neraca) xxx
( mengeliminasi laba kotor yang melekat pada persediaan akhir perush anak )
Perusahaan anak menjual barang dagangan kepada perusahaan induk
Metode pemilikan
Laba kotor yang melekat di persediaan awal yg mrnjadi hak perush induk akan
diperlakukan sebagai penambah laba dari perush anak
Investasi Modal Perusahaan Anak xxx
Laba dari perusahaan anak xxx
Laba kotor yang melekat pada persediaan akhir yg menjadi hak perush induk
akan diperlakukan sebagai pengurangan laba perush anak
Laba dari perusahaan anak xxx
Investasi modal perusahan anak xxx
Jurnal eliminasi transaksi jual beli
1. metode pemilikan
Penjualan xxx
Pembelian xxx
( mengeliminasi rekening penjualan dan pembelian )
5
Utang dagang xxx
Piutang dagang xxx
( mengeliminasi rekening piutang dagang dan utang dagang )
Laba ditahan hak perusahaan induk xxx
Laba Ditahan hak Pemegang Saham Minoritas xxx
Persediaan barang dagangan xxx
( mengeliminasi laba kotor yag melekat pada persediaan awal perush induk )
Persediaan ( rugi-Laba) xxx
Persediaan ( neraca) xxx
( mengeliminasi laba kotor yang melekat pada persediaan akhir perush anak )
2. Metode Harga Pokok
Apabila perusahaan induk mencatat investasi dengan metode harga pokok berarti
laba perusahaan induk belum terpengaruh oleh laba kotor yang melekat pada
persediaan perusahaan induk yang semula berasal dari perusahaan anak. Dalam
metode ini perusahaan induk tidak perlu buat catatan atau jurnal.
2.6 Contoh
Contoh 1
Pada tahun 2014 PT A, yang memiliki 80% saham PT B, membeli 150 unit barang
dagangan dengan harga a Rp 1.000 secara tunai dan menjual 100 unit kepada PT B secara
kredit; kos = Rp 1.000 harga jual Rp 1.250 per unit. PT B menjual 80 unit barang dagangan
tersebut kepada pihak 3 dengan harga jual Rp 1.500 per unit.
Pencatatan
PT A
HPP 100.000
Penjualan 125.000
Persediaan 100.000
PT B
6
1. Mencatat pembelian
Persediaan 125.000
2. Mencatat penjualan
Piutang dagang 120.000
HPP 100.000
Penjualan 120.000
Persediaan 100.000
Daftar saldo
REKENING Saldo
PT A PT B
Debit
Piutang dagang 125.000 120.000
Persediaan 50.000 25.000
HPP 100.000 100.000
Kredit
Hutang dagang 125.000
Penjualan 125.000 120.000
Dari daftar saldo tersebut disusun laporan keuangan tersendiri sebagai berikut:
REKENING & PT A PT B PT A +
KETERANGAN PT B
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan 125.000 120.000 245.000
HPP 100.000 100.000 200.000
7
Laba kotor 25.000 20.000 45.000
Neraca
Aset
- Piutang dagang 125.000 120.000 245.000
- Sediaan 50.000 25.000 75.000
Liabilitas
- Hutang dagang 125.000 125.000
- Penjualan 120.000
- HPP 80.000
- Laba kotor 40.000
Neraca
Aset
8
HPP xxx
2. Mengeliminasi laba kotor tangguhan (yang melekat pada sediaan akhir)= 5.000
HPP xxx
Persediaan xxx
3. Mengeliminasi laba kotor tangguhan (yang melekat pada sediaan awal), untuk tahun
berikutnya:
a. Apabila intuk menjual barang dagangan kepada anak laba kotor tangguhan hak
induk seluruhnya
Investasi saham anak xxx
HPP xxx
b. Apabila anak menjual barang dagangan kepada induk laba kotor tangguhan hak
anak hak induk dan hak pemegang saham non-pengendali
Investasi saham anak xxx
HPP xxx
4. Mengeliminasi hutang dagang dan piutang dagang antara intuk dan anak
Hutang dagang xxx
Piutang dagang xxx
PENGARUH JUAL-BELI BARANG DAGANGAN terhadap laba dari anak, laba anak
hak PSNP, dan laporan keuangan konsolidasian.
1. Pengaruh terhadap laba dari anak (laba anak yang diakui induk)
a. Induk menjual barang dagangan kepada anak
Laba dari anak
=% pemilikan * laba anak + laba kotor tangguhan awal – laba kotor tangguhan akhir
b. Anak menjual barang dagangan kepada induk
Laba dari anak
9
=%Pemilikan * (laba anak + laba kotor tangguhan awal – laba kotor tangguhan akhir)
=%pemilikan *(laba anakl + laba kotor tangguhan awal – laba kotor tangguhan akhir).
Contoh 2
Laba bersih terpisah masing-masing perusahaan untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Keterangan PT A PT B
10
Biaya operasi 500.000 350.000
Permintaan
= 245.000
= 30.000
3) Jurnal eliminasi
a. Mengeliminasi jual-beli barang dagangan
Penjualan 800.000
HPP 800.000
HPP 50.000
11
c. Mengeliminasi laba kotor tangguhan akhir
HPP 75.000
Sediaan 75.000
= 247.500
= 27.500
3. Jurnal eliminas
a. Mengeliminasi jual-beli barang dagangan
Penjualan 800.000
HPP 800.000
HPP 50.000
Sediaan 75.000
Kertas kerja
12
LKT J. EL.
REKENING INDU ANAK Debit Kredit LKK
K
Penjualan 3.000 2.500 800 4.700
HPP 2.000 1.850 75 800 3.075
50
Laba kotor 1.000 650 1.625
Biaya operasi 500 350 850
Laba bersih operasi 500 300 775
Laba dari anak 245 245 0
Laba hak PSNP 30 -30
Laba bersih 745 745
LKT J. EL.
REKENING INDUK ANAK Debit Kredit LKK
13
Mengeliminasi hutang dagang dan piutang dagang
Apabila debitur sudahmentransfer uang akan tetapi kreditur belum menerima / belum
mencatat jurnal eliminasi:
Kas xxx
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transaksi Rugi atau Laba adalah transksi yang terjadi dalam hub antara perusahaan induk
dan perusahaan anak yang menimbulkan laba/rugi salah satu pihak atau keduanya.
Pencatatan dalam laporan ini sama seperti perusahaan non afiliasi, yaitu : Fisik dan
Prepetual, karena jual beli dalam perusahaan afiliasi ini merupakan pemindahan barang
dari bagian satu ke bagian lain maka harus ada jurnal eliminasi.
15