Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STRATEGI PRODUK, PEMBERIAN MEREK DAN PELAYANAN KONSUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dalam Mata Kuliah Manajemen Strategik

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 12:

Fanny Rahmadina Zulmi (3618024)

Wira Yuliza Rahmi (3618027)

Muthia Salsabila (3618034)

DOSEN PENGAMPU:

Yanis Okta Reza, S.EI., M. Si

JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITINGGI

TA. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya kepada Allah SWT karena berkat rahmat, nikmat dan hidayah-Nya lah
kami menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada baginda rasulullah Muhammad SAW, tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada bapak dosen yang telah membantu memberikan arahan dan bimbinganya hingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sangat bersyukur dapat menyelesaikan makalah ini yang menjadi salah satu tugas
kelompok mata kuliah manajemen Strategik dengan judul “strategi produk, pemberian merek dan
pelayanan konsumen”. Di samping itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dan kami mengaharapkan saran dan kritik dari pembaca terhadap makalah ini agar
kedepanya kami bisa memperbaiki dan menyempurnakan, karena kami sadar dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekuranganya

Padang, 25 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Peranan Pemasaran Dalam Strategi Produk..........................................................3


B. Keberhasilan Produk Tergantung Pada Keputusan Lainnya.................................3
C. Penentuan Posisi Merek.........................................................................................5
D. Strategi Pemberian Merek...................................................................................10
E. Equitas Merek......................................................................................................14
F. Memperoleh Keunggulan Strategi Melalui Identitas Merek...............................15
G. Mendefinisikan Layanan Konsumen...................................................................15
H. Tanggung Jawab Untuk Layanan Konsumen......................................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................18
B. Saran ...................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi Produk adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai potensial bagi pasar
sasaran untuk memberikan manfaat atau kepuasan, termasuk bendanya, pelayanan,
organisasi, tempat, orang dan gagasan. Produk secara fisik berbeda dengan jasa (tidak
berwujud, tidak ada persediaan, diproduksi saat akan dikonsumsi). Strategi produk
merupakan tanggung jawab beberapa level dalam perusahaan, yaitu: Manajemen Produk
(Merek); Manajemen Kelompok Produk/Pemasaran; Manajemen bauran produk.

Strategi pemberian merek pada suatu produk spesifik sering dibeli konsumen.
Contoh: Popok merek Pampers, deterjen merek Soklin, dan Aqua. Merek ini dapat dapat
memberikan identifikasi unik di pasar. Merek yang sukses dapat membangun loyalitas
konsumen sepanjang waktu. Keunggulan utama pemberian merek, yaitu: Membedakan
suatu produk dengan produk pesaing; Identitas merek yang kuat menciptakan keunggulan
bersaing; Semakin merek dikenal, akan mendorong pembelian ulang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Peranan Pemasaran Dalam Strategi Produk?
2. Apa Yang Dimaksud Keberhasilan Produk Tergantung Pada Keputusan Lainnya?
3. Apa Yang Dimaksud Penentuan Posisi Merek?
4. Apa Yang Dimaksud Strategi Pemberian Merek?
5. Apa Yang Dimaksud Equitas Merek?
6. Apa Yang Dimaksud Memperoleh Keunggulan Strategi Melalui Identitas Merek?
7. Apa Yang Dimaksud Mendefenisikan Layanan Konsumen?
8. Apa Yang Dimaksud Tanggung Jawab Untuk Layanan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Peranan Pemasaran Dalam Strategi Produk
2. Untuk Mengetahui Keberhasilan Produk Tergantung Pada Keputusan Lainnya
3. Untuk Mengetahui Penentuan Posisi Merek

1
4. Untuk Mengetahui Strategi Pemberian Merek
5. Untuk Mengetahui Equitas Merek
6. Untuk Mengetahui Memperoleh Keunggulan Strategi Melalui Identitas Merek
7. Untuk Mengetahui Mendefenisikan Layanan Konsumen
8. Untuk Mengetahui Tanggung Jawab Untuk Layanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Pemasaran Dalam Strategi Produk

Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan. 

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang


menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah
membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas
tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.

B. Keberhasilan Produk Tergantung Pada Keputusan Lainnya

Helmet (2012:32) keberhasilan merupakan suatu pencapaian terhadap keinginan


yang telah kita niatkan untuk kita capai atau kemampuan untuk melewati dan mengatasi
diri dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
Keberhasilan erat kaitannya dengan kecermatan kita dalam menentukan tujuan sedangkan
tujuan merupakan suatu sasaran yang sudah kita tentukan.

Pengertian produk secara umum adalah segala sesuatu yang mampu dihasilkan
dari proses produksi berupa barang ataupun jasa yang nantinya bisa diperjualbelikan di
pasar. Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian produk adalah suatu
3
substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan ke pasar agar bisa
memenuhi keperluan ataupun kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini bisa ditujukan
untuk konsumen akhir ataupun konsumen antara.

Keberhasilan produk adalah produk mempunyai kualitas yang superior dan sangat
unik, pengetahuan dan pengenalan pasar yang lengkap, dalam upaya memahami
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta kemampuan teknik dan produksi dalam
mengartikan konsep produk ke dalam pengembangan produk dan melakukan produksi
secara komersi (Subroto,2011:156-157).

5 Kunci Keberhasilan sebuah produk yaitu:

1. Memiliki Pasar yang cukup besar

Sebuah produk dikatakan memiliki pasar yang cukup besar apabila sudah ada
produk lain yang menjadi kompetitornya dan mencoba memberikan solusi yang
sama bagi pangsa pasar yang sudak di bidik. Indikasi tersebut menunjukkan bahwa
respon pasar cukup bagus sehingga banyak kompetitor yang mulai bermunculan
untuk menawarkan produk serupa.

2. Memamfaatkan teknologi yang sudah ada

Banyak pelaku bisnis yang kurang peduli akan kebutuhan teknologi, sampai
akhirnya mereka menyadari bahwa produknya kalah bersaing dengan produk lain
milik para kompetitor. Meskipun pemamfaatan teknologi membutuhkan biaya yang
cukup besar, namun tidak ada salahnya bila ingin menjalin kerja sama dengan para
investor untuk memenuhi kebutuhan teknologi yang bisa meningkatkan nilai jual
produk.

3. Memiliki harga jual yang bersaing

Dari biaya produksi yang dibutuhkan tiap bulannya, para pengusaha bisa
memperkirakan harga jual produk-produknya di pasaran. Apabila harga jual produk
secara signifikan lebih mahal daripada produk lain yang serupa, maka produk akan
sulit bersaing di pasar bebas. Karena itu perhitungkan dengan matang biaya

4
produksi yang dibutuhkan dan tentukan harga jual yang bersaing, agar produk tidak
ditinggalkan para konsumennya.

4. Keunggulan produk bisa digambarkan dengan jelas

Bisa dikatakan menjual produk sama saja dengan menjual keuntungan, bukan
hanya menjual sebuah ide. Keuntungan yang di maksud di sini adalah apa yang
memotivasi konsumen untuk dapat membeli produk yang dijual. Oleh karena itu
gambarkan keunggulan produk secara jelas agar konsumen tidak ragu membeli
produk tersebut. Contohnya seperti slogan “rambut hitam berkilau berkat sampo
pantene” yang menggambarkan keuntungan cukup jelas bagi konsumennya.

5. Petunjuk pemakaian produk yang mudah dipahami

Tak hanya dituntut untuk bisa menggambarkan keunggulan produk seorang


pengusaha juga harus memastikan bahwa produknya mudah digunakan konsumen.
Penggunaan simbol pada kemasan produk dapat membantu konsumen untuk
memahami petunjuk penggunaan produk. Apabila cara penggunaan produknya
terlalu sulit, tentu hanya akan menambah masalah baru bagi konsumen. Untuk itu
pastikan petunjuk pemakaian produk mudah dipahami konsumen, agar produk
semakin digemari oleh pelanggan.

C. Penentuan Posisi Merek

Munurut kotler dalam bukunya yang berjudul The American Marketing


Association: merek adalah nama, istilah, tanda simbol atau rancangan atau kombinasi
dari hal-hal tersebut yang di maksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari
seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Sedangkan Menurut Rangkuni dalam bukunya yang berjudul the power of brands
(2002:2) merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature,
manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek baik akan memberikan jaminan
kualitas, namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya
merupakan suatu simbol saja. Merk dapat juga di bagi dalam pengertian lainnya, seperti:

5
1. Brand name (nama merk) yang merupakan bagian dari, yang dapat di ucapkan.
Misalnya, honda, pepsodent dan sebagainya
2. Brand mark (tanda merk) yang merupakan sebagian dari merk yang dapat di kenali
namun tidak dapat di ucapkan, seperti lambang, desain, huruf maupun warna
3. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek
yang di lindungi hukum karna kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang
istimewa. Tanda merek ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk
menggunakan nama merek.
4. Copyright (hak cipta) merupakan hak istimewa yang di lindungi undang-undang
untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, musik maupun seni.

Agar perusahaan dapat menetukan nama merek yang spesifik untuk suatu barang
produk, ada beberapa kriteria yang perlu di penuhi, antara lain:

1. Merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk


2. Merek harus memiliki ciri khas tersediri agar mudah di bedakan
3. Merek harus mudah di ucapkan, kenali dan di ingat
4. Merek sebaiknya tidak bermakna negatif apabila di terjemahkan dalam bahasa asing
5. Harus di daftarkan ke badan hukum agar mendapatkan hak paten

Merek adalah sebuah tanda yang dapat membedakan barang dan jasa yang
diproduksi dan dimiliki oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya. Kata, huruf,
angka, gambar, foto, bentuk, warna, jenis logo, label atau gabungannya yang dapat
digunakan untuk membedakan barang dan jasa dapat dianggap sebagai sebuah merek.

Merek adalah janji penjual dalam menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan
jasa yang spesifikasi secara konsisten kepada pembeli. Menurut seorang eksekutif
pemasaran, merek dapat menyampaikan empat tingkat arti yaitu:

1. Atribut, dimana merk yang memiliki citra yang mampu mengkomunikasikan


keyakinan atau kepercayaan terhadap atribut fungsional produk.
2. Manfaat, dimana pelanggan tidak membeli atribut, tetapi membeli menfaat. Atribut
harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.

6
3. Nilai, dimana merek mencerminkan sesuatu mengenai nilai-nilai pembeli.
Pemasaran merek harus mengenali kelompok spesifikasi pembeli yang nilai-nilaiya
sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh merek tersebut.
4. Kepribadian, dimana merek akan menarik bagi orang yang memiliki kesesuaian /
kecocokan antara gambaran citra dirinya dengan citra merek.1

Merek merupakan suatu tanda bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa
yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol,
desain, atau kombinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal masyarakat,
penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Mudah diingat
2. Terkesan hebat dan modern
3. Memilih arti (arti positif)
4. Menarik perhatian2

Sebuah merek dagang yang efektif bagi sebuah usaha sangatlah penting, terutama
dalam pemasaran dan penjualan. Pemasaran dan penjualan produk dan jasa Anda akan
berjalan relatif lebih lancar jika merek dagang Anda menarik bagi para pelanggan.

Inilah beberapa langkah yang dapat di laksanakan untuk membuat merek dagang
yang efektif bagi sebuah usaha:

1. Pilih nama yang berdaya pembeda

Mungkin ini bukan hal baru lagi, tetapi ini adalah syarat pertama dan
fundamental untuk memilih sebuah nama bagi merek dagang. Nama yang terdengar
mirip dengan kompetitor Anda yang sudah eksis dalam bidang usaha yang Anda
tekuni tidak akan efektif dalam mendongkrak popularitas usaha dan merek dagang
Anda, karena itu hanya akan membuat Anda terjebak dalam persengketaan hukum
yang pelik, menguras tenaga, uang serta waktu bila pesaing Anda mengajukan
keberatan dengan merek dagang Anda itu. Ingatlah bahwa semakin berbeda merek

1
Thamrin Abdullah & Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2012), hlm. 161
2
Fredy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 81

7
dagang Anda dari para pesaing, semakin besar peluang usaha Anda untuk maju dan
berkembang.

2. Pilih yang tidak membingungkan

Pernahkah Anda merasa kesulitan melafalkan nama sebuah benda kemudian


Anda memutuskan untuk tidak menyebutkannya dan cenderung melupakannya?
Begitulah yang dapat terjadi pada merek dagang yang terlalu 'unik'. Meskipun harus
terdengar unik dan berbeda, bukan berarti Anda harus membuat sesuatu yang terlalu
aneh dan di luar jangkauan pengetahuan orang.

3. Hindari merek dagang yang tidak dapat didaftarkan

Tidak ada gunanya mencoba untuk mendaftarkan nama-nama yang tidak


memenuhi syarat. Dengan mendaftarkannya ke pihak yang berwenang, merek Anda
akan terlindung dari niat jahat para pesaing dan Anda mendapatkan hak kepemilikan
yang pantas Anda dapatkan. Di bawah Anda akan ketahui bahwa ada nama-nama
yang harus Anda hindari untuk digunakan sebagai merek dagang.

4. Hindari kata-kata yang bersifat deskriptif

Kata-kata deskriptif misalnya adalah "Deterjen Bubuk", "Telepon Selular",


atau "Gula Merah". Semua kata-kata tersebut menggambarkan karakteristik yang
melekat pada benda tertentu. Jika kata-kata seperti ini didaftarkan, kemungkinan
besar Anda akan ditolak karena persetujuan terhadap merek dagang seperti itu hanya
akan membuat banyak orang harus menghindari pemakaian istilah "Deterjen Bubuk"
dalam kemasan deterjen mereka. Padahal itu semestinya adalah istilah yang umum
dan bisa digunakan siapa saja tanpa harus mendapatkan izin.

5. Singkirkan nama depan

Nama-nama yang sering digunakan sebagai nama depan seseorang biasanya


tidak dapat didaftarkan sebagai merek dagang. Mengapa? Bayangkan betapa
banyaknya orang memiliki nama seperti merek dagang Anda. Apakah pelanggan
akan dengan mudah mengingat merek Anda? Merek "Kopi Arabica Pak Joko",
misalnya, adalah contoh dari merek dagang yang harus dihindari. Selain karena

8
mengandung istilah yang bersifat deskriptif ("Kopi Arabica"), juga terdapat nama
yang sangat sering digunakan sebagai nama depan orang ("Pak Joko").

6. Buatlah merek dagang yang jelas dan tidak membingungkan pelanggan

Sebuah merek dagang yang baik sebaiknya membuat pelanggan tahu bahwa
barang yang akan ia beli berbeda dari barang lain yang sejenis yang telah ada lebih
dahulu di pasaran. Misalnya nama "Babie" untuk sebuah produk boneka mainan
adalah merek dagang yang membuat pelanggan bingung (dan jika tidak teliti,
tertipu) karena sebelumnya telah ada merek dagang yang lebih dahulu terkenal dan
familiar di telinga konsumen, yaitu "Barbie". Hal ini selain tidak membuat produk
dan layanan Anda berbeda dari pesaing, juga akan membuat Anda harus
menghadapi tuntutan hukum yang sebenarnya tidak perlu dan bisa dihindari.
Sebagai tindakan pencegahan, lakukan penelitian seksama terhadap direktori merek
dagang yang dimiliki oleh badan berwenang (dalam hal ini Ditjen HKI).

7. Gunakan kata-kata yang unik dan berbeda

Hal ini dilakukan agar Anda mendapatkan sebuah merek dagang yang sebisa
mungkin unik serta berbeda dari yang lain. Maka dari itu, jangan gunakan kata-kata
yang bersifat general atau mencakup makna yang luas, misalnya "bagus",
"ekonomis", "efisien", "mewah", dan sebagainya. Meskipun membawa konotasi dan
asosiasi positif, kata-kata tersebut terlalu umum dan sering digunakan orang. Merek
dagang Anda akan tenggela dan sulit dibedakan dari kompetitor.

8. Hindari akronim tiga huruf serta angka

Mengapa harus Anda hindari? Karena akronim biasanya sulit diingat (meski
ada beberapa pengecualian seperti IBM dan ATT yang tetap mudah diingat meski
adalah akronim), berlawanan dengan kata-kata terutama yang dicetak warna-warni
yang akan lebih mudah diingat. Angka juga cenderung dilupakan lebih mudah.

9. Gunakan kata-kata temuan

Kata-kata temuan adalah kata-kata yang tidak dapat kita jumpai di kamus
bahasa mana pun dan diciptakan secara kreatif oleh manusia. Di masa sekarang,

9
kata-kata seperti inilah yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar
untuk menarik pelanggan, contohnya Verizon, Spandex, Exxon, Kodak, dan
sebagainya. kelompok kata ini ideal untuk dijadikan merek dagang karena unik dan
bukan kata yang umum digunakan orang untuk menggambarkan sesuatu. Untuk
menciptakan kata yang unik, Anda cukup gabungkan beberapa kata yang
mencerminkan usaha/produk/jasa Anda.

10. Pertimbangkan nama tumbuhan atau hewan

Nama hewan atau tumbuhan yang menncerminkan sifat atau karakteristik


tertentu yang sesuai dengan produk Anda mungkin akan lebih mudah diingat dan
menarik.

D. Strategi Pemberian Merek

1. Ekuitas Merek
Merek (branding) merupakan elemen kunci dalam hubungan perusahaan
dengan konsumen. Nilai nyata dari sebuah merek yang kuat adalah kekuatannya
untuk menangkap preferensi dan loyalitas konsumen. Ekuitas merek merupakan
pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek, pelanggan
akan merespons produk atau jasa.
2. Merencanakan Strategi Penetapan Merek
a. Strategi penetapan merek (branding strategy)

Perusahaan mencerminkan jumlah dan jenis baik elemen merek umum


maupun unik yang diterapkan perusahaan pada produk yang dijualnya.
Memutuskan cara menetapkan merek produk baru merupakan hal yang sangat
penting. Agar strategi penetapan merek berhasil dan nilai merek dapat tercipta,
konsumen harus diyakinkan bahwa ada perbedaan berarti dalam kategori produk
atau jasa. Perbedaan merek sering berhubungan dengan atribut atau manfaa
produk itu sendiri. Ketika perusahaan meperkenalkan produk baru, perusahaan
mempunyai tiga pilihan utama:

1) Perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru.


2) Perusahaan dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah ada.

10
3) Perusahaan dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru dan yang ada.
b. Keputusan Penetapan merek

Keputusan strategi penetapan merek yang pertama adalah apakah kita


akan menggembangkan nama merek untuk sebuah produk, penetapan merek yang
merupakan kekuatan yang begitu besar sehingga hamper tidak ada barang Ada
empat strategi umum dalam menetapkan merek:

1) Nama individual Kelebihan utama strategi nama individu adalah bahwa


perusahaan tidak mengaitkan reputasinya dengan produk. Jika gagal atau
tampak mempunyai kualitas rendah, nama atau citra perusahaan tidak terluka.
2) Nama keluarga selimut Perusahaan menggunakan merek korporat perusahaan
mereka untuk seluruh produknya. Biaya pengembangan dengan nama selimut
lebih rendah karena kita tidak perlu melakukan riset “nama” atau
mengahbiskan banyak uang untuk iklan guna menciptakan mengakuan merek
3) Nama keluarga terpisah untuk semua produk Contohnya: Sears menggunakan
nama keluarga terpisah semacam Kenmore untuk peralatan rumah tangga,
Craftsman untuk berkakas dan Homart untuk islatasi rumah tangga.
4) Nama korporat digabungkan dengan nama produk Contohnya: Kallogg
mengabungkan nama korporat dengan nama individual dalam Kallogg’s Rice
Krispies, Kallogg Raisin Bran dll, begitu pula dengan Honda, Sony untuk
produk mereka.
3. Strategi Membangun Merek Kuat

Strategi membangun merek yang kuat melalui beberapa cara:

a. Positioning

Merek Pasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam


pikiran pelanggan sasaran. Merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan
mengasosiasikan nama itu kepada manfaat yang diinginkan.

b. Pemilihan Nama Merek

11
Kualitas yang diinginkan untuk nama merek meliputi : Nama merek harus
menunjukan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk, nama merek harus
mudah diucapkan, dikenali dan diingat. Nama merek harus berbeda, nama merek
harus dapat diperluas, nama merek harus dapat diterjemaahkan dengan mudah ke
dalam bahasa asinng

c. Pengembangan Merek

Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika mengembangkan merek.


perusahaan bisa memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek,

4. Pengembangan Produk Baru dan strategi Siklus Hidup Produk


a. Strategi Pengembangan Produk Baru

Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui
akuisisi dengan membeli seluruh perusahaan, sebuah hak paten, atau mengambil
lisensi dari produk lain. Cara lain adalah melalui pengembangan produk baru
dalam departemen riset dan pengembangan perusahaan sendiri. Produk baru yang
dimaksud sebagai produk orisinil adalah pengembangan produk, modifikasi
produk, dan merek sendiri.

b. Proses Pengembangan Produk Baru


1) Penciptaan ide
2) Sumber Ide Internal
3) Sumber Ide Eksternal
4) Penyaringan Ide
5) Pengembangan dan pengujian konsep
6) Pengujian konsep
7) Pengembangan produk

Pengembangan Strategi Pemasaran

Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian, bagian pertama


menggambarkan pasar sasaran: positioning produk yang direncanakan dan tujuan
penjualan, pangsa pasar, serta laba untuk beberapa tahun pertama.

12
Analisis Bisnis

Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan strategi pemasaran,


manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal tersebut. analisis
bisnis melibatkan peninjauan terhadap penjualan, baiay, dan proyeksi laba bagi
produk baru untuk mengetahui apakah factor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.

5. Perluasan Merek (Brand Extension)

Ketika perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan untuk


memperkenalkan sebuah produk baru, produk itu disebut perluasan merek (brand
extension). Ketika pemasar menggabungkan merek baru dengan merek yang ada,
perluasan merek dapat disebut submerek(subbrand). Merek yang sudah ada yang
melahirkan perluasan merek atau submerek adalah merek induk (parent brand). Jika
merek induk sudah diasosiasikan dengan berbagai produk melalui perluasan merek,
merek induk dapat disebut juga merek keluarga (family brand). Perluasan merek
dibagi menjadi dua kategori umum:

a. Dalam perluasan lini (line extension), merek induk mencakup produk baru di
dalam kategori produk yang dilayaninya saat ini, seperti rasa, bentuk, warna,
bahan, dan ukuran kemasan yang baru.
b. Dalam perluasan kategori (category extension), merek induk digunakan untuk
memasuki kategori produk berbeda dari kategori yang dilayaninya saat ini.

Contoh: Honda menggunakan nama perusahaannya, untuk mencakup beberapa


produk seperti mobil, sepeda motor, peniup salju, pemotong rambut, mesin kapal laut
dan mobil salju. Hal ini memungkinkan Honda mengiklankan bahwa Honda
memasukkan “enam Honda dalam garasi untuk dua mobil”.

Keunggulan perluasan merek

a. Meningkatkan peluang keberhasilan produk baru. Dengan menetapkan ekspektasi


positif, perluasan mengurangi resiko. Perusahaan juga lebih mudah meyakinkan
pengecer untuk menyimpan dan mempromosikan perluasan merek karena

13
permintaan pelanggan yang semakin besar. Perluasan juga dapat menggurangi
biaya kampanye peluncuran produk baru.
b. Efek umpan balik positif Perluasan merek juga dapat membantu mengklarifikasi
arti merek dan nilai merek intinya atau meningkatkan loyalitas dan persepsi
konsumen tentang kredibilitas perusahaan. Dapat memperbarui minat dan
kesukaan terhadap merek dan menguntungkan merek induk dengan memperluas
cakupan pasar. Perluasan lini juga berlaku sebagai dasar untuk perluasan
selanjutnya.

Kekurangan perluasan merek

a. Perluasan merek dapat menyebabkan nama merek tidak terlalu kuat teridentifikasi
dengan produk manapun.
b. Jika perusahaan meluncurkan perluasan yang dianggap konsumen itu hal yang
tidak tepat, maka konsumen akan semakin binggung.
c. Pengecer menolak banyak produk dan merek baru karena mereka tidak
mempunyai rak atau ruang luas untuk menampung atau menperjual belikan.
d. Perluasan dapat gagal dan juga sampai melukai citra merek induk dalam
prosesnya.3

E. Equitas Merek

Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan
jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak
dalam hubungannya dengan merek dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
diberikan merek bagi perusahaan. Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer-based
brand equity) adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respons
konsumen terhadap pemasaran merek tersebut. Sebuah merek mempunyai ekuitas merek
berbasis pelanggan yang positif ketika konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk
dan cara produk itu dipasarkan ketika merek tersebut teridentifikasi. Ada tiga bahan kunci
ekuitas merek berbasis pelanggan akan muncul, yaitu:

3
Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merek (planning and strategy), Surabaya: Qiara Media, 2019),
hlm. 147-156

14
1. Perbedaan Respon Konsumen. Biasanya apabila tidak terdapat perbedaan, maka
pada intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generik dari
produk. Persaingan kemungkinan muncul akibat dari harga.
2. Pengetahuan konsumen tentang merek. Pengetahuan merek (brand knowledge)
terdiri dari semua pikiran, perasaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan lain-lain
yang berhubungan dengan merek. Secara khusus merek harus menciptakan asosiasi
merek yang kuat, menyenangkan, dan unik dengan pelanggan.
3. Respons diferensial dari konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin dalam
persepsi, preferensi, dan perilaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran
merek. Merek yang lebih kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Karena itu tantangan bagi pemasar dalam membangun merek yang kuat adalah
memastikan bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk,
jasa, dan program pemasaran mereka untuk menciptakan pengetahuan merek yang
diinginkan. Di dalam ekuitas merek juga terdapat janji merek (brand promise) adalah
visi pemasar tentang seperti apa merek seharusnya dan apa yang harus dilaksanakan
merek tersebut untuk konsumen.

F. Memperoleh Keunggulan Strategi Melalui Identitas Merek

Identitas merek adalah sesuatu yang bersifat nyata (tangible) dan menarik bagi
indera.  Kita dapat melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, bahkan
melihatnya bergerak. Identitas merek memicu pengakuan, memperkuat diferensiasi, dan
membuat pelanggan seakan menjadi bagian dari gagasan besar yang diungkapkan oleh
produk tertentu melalui merek nya.

Agar sebuah perusahaan dapat memiliki brand yang kuat, maka dilakukanlah
aktifitas membangun merk atau dikenal dengan istilah branding. Branding adalah sebuah
proses yang digunakan untuk membangun kesadaran, menarik pelanggan baru, dan
memperluas loyalitas pelanggan. Sebuah perusahaan tentu saja harus memiliki keinginan
untuk menjadi nomor 1 atau menjadi yang terbaik diantara pesaingnya. Agar hal itu dapat
dicapai, pembangun merek harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan karakter khas
dari perusahaan, teguh dan kuat berdiri walaupun diterpa berbagai perubahan pasar yang
tanpa henti, dan memanfaatkan setiap peluang untuk menjadi merek pilihan.

15
G. Mendefenisikan Layanan Konsumen

Layanan konsumen adalah keseluruhan dukungan dan servis yang disediakan oleh
sebuah bisnis kepada pelanggan-pelanggannya, mulai dari sebelum, sewaktu, dan sesudah
proses pembelian berlangsung. Layanan konsumen adalah menyediakan informasi atau
layanan terkait barang dan jasa yang diperdagangkan sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Hal ini juga ditujukan untuk menarik minat calon pembeli. 

Layanan pelanggan yang baik meliputi:

1. Layanan konsumen adalah tentang menciptakan hubungan kepercayaan dan


loyalitas di luar interaksi langsung.

2. Apa yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi dan melampaui harapan


pelanggan.

3. Layanan konsumen adalah filosofi seluruh perusahaan tentang memahami


pelanggan dan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.

4. Layanan konsumen adalah proses membantu orang menemukan apa yang mereka
inginkan selama seluruh siklus transaksi

5. Layanan konsumen adalah tingkat di mana suatu produk gagal untuk memenuhi,
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Ini mendefinisikan persepsi pelanggan
tentang interaksi dengan perusahaan.

H. Tanggung Jawab Untuk Layanan Konsumen

Sebagai spesialis layanan konsumen penting untuk mengetahui bahwa


pekerjaannya adalah “melayani” pelanggan dalam pengertian tradisional. Kamus
mendefinisikan layanan sebagai “tindakan kegiatan yang membantu”. Ini mendefinisikan
untuk berfungsi sebagai pihak “berguna” khususnya bagi pelanggan.

Ini adalah titik awal yang sangat baik untuk definisi layanan pelanggan.
Pelanggan saat ini ingin dibantu oleh seseorang yang berguna bagi mereka. Pelanggan
membutuhkan dukungan sebelum, selama, dan setelah melakukan pembelian. Layanan

16
konsumen menyediakan dukungan ini melalui informasi, bantuan, dan menciptakan
lingkungan yang dapat dipercaya.

PETA KONSEP

Peranan Pemasaran Tanggung Jawab untuk


dalam Strategi Produk Layanan Konsumen

Keberhasilan Produk Mendefinisikan layanan


Tergantung pada Konsumen
Keputusan lainnya
Strategi Produk,
Pemberian Merek dan
Pelayanan Konsumen
Memperoleh
Penentuan Posisi Merek Keumntungan Strategi
melalui Identitas Merek

Strategi Pemberian Merek Equitas Merek


17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan
konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan. 

Layanan konsumen adalah keseluruhan dukungan dan servis yang disediakan oleh
sebuah bisnis kepada pelanggan-pelanggannya, mulai dari sebelum, sewaktu, dan sesudah
proses pembelian berlangsung. Layanan konsumen adalah menyediakan informasi atau

18
layanan terkait barang dan jasa yang diperdagangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal
ini juga ditujukan untuk menarik minat calon pembeli. 

B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap kepada pembaca agar memberikan kritik
atau saran terhadap pembahasan materi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Philip Ketler, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemesaran Edisi Ke Tiga Belas Jilid 1, Penerbit
Erlangga. Jakarta, 2008

Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merek (planning and strategy), Qiara Media.
Surabaya, 2019

Thamrin Abdullah & Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pres, Jakarta, 2012

Fredy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009

https://binus.ac.id/bandung/2020/06/apa-itu-identitas-merk-brand-identity/

https://campus.quipper.com/careers/bagian-penjualan-dan-pelayanan-customer-service

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-brand-identity/

19

Anda mungkin juga menyukai