PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi
secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme)
tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan
Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian
tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung
pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan,
Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk
hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya
memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang
memiliki lebih dari satu sel.
1
fosfolipid, lapisan lipid juga terdiri dari glikolipid (mengandung karbohidrat) dan sterol
(mengandung alkohol).
b) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel, tempat dimana organel-organel sel berada.
Komponen utama penyusun sitoplasma adalah :
Cairan seperti gel (sitosol).
Substansi simpanan dalam sitoplasma.
Organel-organel sel.
Kerangka sel (sitoskeleton) yang tersusun dari tiga jenis serabut, yaitu mikrofilamen,
mikrotubulus dan filamen intermedia.
c) Organel-Organel Sel
1. Nukleus (Inti Sel)
Nukleus berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Organel tebesar dalam sel yang memiliki
diameter sekitar 10µm, terletak di tengah sel, dan berbentuk bulat atau oval. Berdasarkan
jumlah nukleus, sel dapat dibedakan menjadi :
1. Sel mononukleat (berinti tunggal), contohnya sel tumbuhan dan sel hewan.
2. Sel binukleat (inti ganda), contohnya
3. Sel miltinuklear (inti banyak), contohnya vaucheria dan beberapa jenis jamur.
Fungsi nukleus, yaitu :
Membran nukleus (selaput Inti), berfungsi memisahkan nukleoplasma dan
sitoplasma.
Nukleoplasma, merupakan cairan inti yang bersifat transparan dan semisolid
(kental).
Nukelolus (anak Inti), tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.
2. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang artinya anyaman benang atau jala. Letaknya
memutar dalam sitoplasma (endoplasma) sehingga retikulum endoplasma merupakan benang
atau jala yang mengelilingi sitoplasma. Berdasarkan keberadaan ribosomnya, retikulum
endoplasma dibedakan menjadi :
1. Retikulum Endoplasma Kasar, permukaan di selubungi oleh ribosom.
2. Retikulum Endoplasma Halus, permukaan tidak di selubungi oleh ribosom.
Fungsi RE (Retikulum Endoplasma) adalah :
1. Pada Retikulum Endoplasma Kasar dan Retikulum Endoplasma Halus berfungsi untuk:
mensintesis lemak dan kolesterol, transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang
satu ke bagian sel yang lain.
2. Pada Retikulum Endoplasma Kasar berfungsi untuk: menampung protein yang disintesis
oleh ribosom untuk disalurkan ke badan Golgi.
2
3. Ribosom
Ribosom merupakan organel terkecil di dalam sitoplasma.
Terapat dua subunit yang menyusun ribosom, yaitu subunit kecil dan subunit besar.
Ribosom disintesis didalam nukleus dan berfungsi untuk sintesis protein.
4. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi merupakan organel sekretori.
Kompleks Golgi memiliki fungsi diantaranya untuk :
1. Tempat sekresi polisakarida.
2. membentuk glikoprotein untuk dibawa keluar sel.
3. Membentuk membran plasma.
4. Membentuk kantong sekresi sebagai pembungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
5. Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur dan lisosom.
Hampir semua sel tumbuhan dan hewan memiliki kompleks Golgi, namun pada sel
tumbuhan orgnael ini disebut diktiosom.
5. Lisosom
Lisosom adalah membran berupa kantong kecil dengan diameter berkirsar 0,05 – 1,5
µm yang berisi enzim hidrolitik (lisozim).
Fungsi lisosom, yaitu untuk melakukan pencernaan intrasel, autofagi, eksositosis,
autolysis, dan menghancurkan senyawa karsinogenik.
6. Badan Mikro
Badan mikro memiliki bentuk yang menyerupai lisosom, agak bulat dengan diameter
0,3 – 1,5 µm yang didalam nya berisi enzim katalase dan oksidase.
Terdapat dua jenis badan mikro yaitu, peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi. Fungsi
peroksisom, yaitu membantu dalam penyerapan cahaya dan respirasi, melindungi sel
dari H202, dan berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom terdapat dalam sel tanaman. Fungsi Glioksisom, yaitu berperan dalam
metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.
7. Mitokondria
Mitokondria memiliki bentuk bulat panjang seperti tongkat dan terdapat pada sel eukariot
aerob. Mitokondria terusun dari krista (tonjolan perluasan dari membran dalam) dan
matriks mitokondria (ruang dalam yang kaya akan enzim sitokrom, DNA, RNA, dan
3
protein). Fungsi mitokondria, yaitu untuk oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif, dan sisitem transfer electron.
8. Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan algae. Di dalam kloroplas terdapat
klorofil (pigmen fotosintesis) dan stroma. Pigmen fotosintesis berfungsi untuk menangkap
cahaya matahari yang akan diubah menjadi energi kimia. Fungsi kloroplas, yaitu sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.
9. Sentriol
Sentriol terdiri dari satu lapis silinder yang didalamnya terdapat sembilan mikrotubulus.
Setiap sel hewan, beberapa mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua
sentriol dalam sitoplasma. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.
3. BAGIAN-BAGIAN SEL
4
Glioksisom: menguraikan lemak menjadi
karbohidrat atau sebaliknya.
4. MACAM-MACAM SEL
Berdasarkan strukturnya, sel dibedakan menjadi 2 macam yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Berikut merupakan perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik.
5
Sel Hewan Sel Tumbuhan