Disusun Oleh :
Jasvirgon, S. Kep
00320038
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Bp. E
2. Hubungan dengan kepala keluarga : Kepala keluarga
3. Umur : 43 tahun
4. Jenis kelamin : L ( Laki – laki )
5. Suku : Sunda
6. Pendidikan : SLTA
7. Pekerjaan : Tukang Jahit
8. Alamat : Perumahan Graha Nusa Permai, Blok A10 No 32
9. Status Gizi :
BB ( Berat Badan ) : 60 kg
TB ( Tinggi Badan ) : 170 cm
Cara Menghitung BMI Bp. E Adalah Sebagai Berikut :
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 170 Cm = 1.70 m
BMI = 60 kg
1,70 m x 1.70 m
= 60
2,89
= 20,76
IMT ( Indeks Masa Tubuh ) 20,76 Merupakan Berat Badan Normal
: Hubungan pernikahan
: Hubungan saudara
: Serumah : Pasien
: Kembar
12. Komposisi Keluarga : Pada Keluarga Tn. E mempunyai 1 orang istri, 4 orang anak, yang
terdiri dari 4 orang berjenis kelamin laki – laki. 2 diantaranya anak kembar.
Status Imunisasi
Hub.
1. An. R L Anak 12 Th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. An. R L Anak 10 Th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Belum
3. An. F L Anak 6 Th Sekolah √ √ √ √√ √ √ √ √ √ √ √ √
Belum
4. An. F L Anak 6 Th Sekolah √ √ √ √√ √ √ √ √ √ √ √ √
B. PERTANYAAN TERTUTUP
1. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah anak usia sekolah yaitu anak tertua berumur 12
tahun di keluarga.
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi tidak ada, karena keluarga sudah melakukan sesuai
tugas perkembangannya seperti mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah walaupun saat ini masih secara daring dan hubungan dengan teman sebaya yang baik
serta sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, dan memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Maka dengan itu tugas perkembangan dapat
dijalankan dengan baik.
2. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Jenis Pola komunikasi keluarga yang digunakan keluarga adalah menurut Friedman (2003)
yaitu Pola Komunikasi Fungsional.
Proses komunikasi fungsional berisi pesan yang jelas yang dikirim oleh pengirim informasi
dan diterima dengan jelas dan baik. Komunikasi Fungsional dalam keluarga dipandang
sebagai kunci untuk menjadikan sebuah keluarga menjadi berhasil dan sehat.
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Fungsi Afektif keluarga berfungsi dengan normal dan baik serta tidak ada masalah dalam
fungsi afektifnya, karena masing – masing anggota keluarga saling memberikan perhatian
serta kasih sayang antar sesame keluarga.
b. Fungsi Sosial
Fungsi Sosial keluarga berfungsi dengan normal dan baik serta tidak ada masalah dalam
fungsi sosialnya, karena masing – masing anggota keluarga berinteraksi secara baik, sering
makan bersama, bercanda sesama keluarga dan dilingkungannya. Keluarga menanamkan
kedisiplinan, contohnya anak harus mengaji, sholat dan belajar jika sudah waktunya, serta
bermain dilingkungannya dengan teman – temannya secara baik.
c. Fungsi Ekonomi
Fungsi Ekonomi keluarga tidak ada mengalami masalah, keluarga dapat memenuhi
kebutuhan anggota keluarga. Keluarga membuka usaha jahit secara sederhana dan juga
membuka warung yang menjual makanan ringan untuk membatu memenuhi kebutuhan
keluarga.
i. Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan atau tidak, dibuktikan dengan KMS.
Kepala keluarga mengatakan saat balita menimbang balita tiap bulan, saat ini anaknya yang
paling kecil sudah berusia 6 Tahun.
j. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri :
Kepala keluarga dan ibu mengatakan,Ya menggunakan air bersih untuk mandi, menggosok
gigi dan mencuci rambut.
3. Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya?
Kepala keluarga dan ibu mengatakan tidak tahu secara pasti penyebab masalah
kesehatannya,
4. Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya :
Kepala keluarga dan ibu mengatakan Tidak tahu secara pasti, terkadang keluarga tidak
mampu menyampaikan dengan benar tanda dan gejala dari masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarga.
5. Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat?
Kepala keluarga dan ibu mengatakan Tidak tahu secara pasti akibat masalah kesehatan
yang sedang dialaminya.
6. Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga?
Kepala keluarga dan ibu mengatakan ke tenaga kesehatan jika ada masalah kesehatan.
7. Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya?
Kepala keluarga dan ibu mengatakan tidak tahu secara pasti tentang masalah
kesehatannya.
8. Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan?
Kepala keluarga dan ibu mengatakan Ya, keluarga mampu memelihara kebersihan
lingkungan dan menjaga kenyamanan di lingkungan keluarga.
Anggota Keluarga 1 2 3 4 5 6
Colostomy - - - - - -
Diare - - - - - -
Konstipasi - - - - - -
Bising Usus - - - - - -
Terpasang Sonde - - - - - -
Anggota Keluarga 1 2 3 4 5 6
Sistem Persyarafan
Nyeri Kepala Terkadang sakit kepala - - - - -
Mual / Muntah - - - - - -
Pusing Terkadang pusing - - - - -
Tremor - - - - - -
Reflex Pupil Anisokor - - - - - -
Paralisis : Lengan kiri/ - - - - - -
lengan kanan, Kaki kiri/
kaki kanan
Anastesi daerah perifer - - - - - -
Riwayat Pengobatan
Alergi Obat - - - - - -
Jenis Obat yang - - - - - -
dikonsumsi
Pemeriksaan Penunjang
- Tidak Dilakukan
Harapan Keluarga :
- Keluarga Bp. E, istri dan keempat anaknya berharap pada petugas kesehatan agar
meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan dapat membantu menurunkan
masalah penyakit Bp. E
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN MASALAH
PENGELOMPOKAN DATA PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA
Data Subyektif ketidakmampuan keluarga Nyeri Akut
- Bp. E Mengatakan lutut merawat dalam mengenal
kakinya sakit masalah kesehatan yang sedang
- Bp. E Mengatakan kalau dialami Bp. E
kakinya dilipat sering ( Ortheoarthritis )
kesemutan.
- Bp. E dan ibu mengatakan
tidak tahu secara pasti
penyebab masalah
kesehatan yang sedang
dialaminya
- Bp. E dan ibu mengatakan
tidak tahu secara pasti
tentang tanda gejala serta
komplikasi dari penyakit
yang sedang dialaminya
- Bp. E mengatakan nyerinya
secara tiba tiba
- Bp. E mengatakan nyerinya
sering pada saat bangun
tidur.
Data Obyektif
- Bp. E dan ibu tampak
bingung jika ditanya tentang
penyakit yang sedang
dialami Bp. E yaitu
Osteoarthritis
- Keluarga Tampak tidak
paham tentang masalah
penyakit yang sedang
dialami Bp. E
- Tanda – Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
S : 36,7’C
N: 102 x/menit
RR : 20x/menit
- Takikardi
- Skala nyeri 4, nyeri sedang
Data Subyektif Ketidakmampuan keluarga Defisit Pengetahuan
- Bp. E dan Ibu mengatakan dalam pengambilan keputusan
belum pernah diperiksakan
lebih jauh tentang masalah
kesehatan Bp. E yang
lututnya sering sakit.
- Bp. E dan ibu mengatakan
sakit yg dialami Bp. E
hanya sakit lutut biasa
- Bp. E mengatakan jika
sakitnya kambuh, Yang
dilakukan Bp. E hanya
istirahat dirumah dan
mengurangi aktivitasnya
Data Obyektif
- Tampak Bp. E dan ibu
kebingungan saat ditanya
kenapa belum dibawa ke Rs.
- Tanda – Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
S : 36,7’C
N: 102 x/menit
RR : 20x/menit
- Takikardi
- Skala nyeri 4, nyeri sedang
Data Subyektif Ketidakmampuan Keluarga Resiko Hambatan Mobilitas
- Bp. E Mengatakan kalau Memanfaatkan Fasilitas Fisik
kakinya sakit susah Kesehatan
melakukan aktivitas
- Bp. E Mengatakan kalau
kakinya dilipat sering
kesemutan.
- Bp. E mengatakan nyerinya
secara tiba tiba
- Bp. E mengatakan belum
ada memeriksakan masalah
kesehatannya
Data Obyektif
- Tanda – Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
S : 36,7’C
N: 102 x/menit
RR : 20x/menit
Masalah Keperawatan :