Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Portofolio Internasional, Strategi Perusahaan dan Investasi Asing Langsung

Disusun Oleh:

Kelompok 11

Giralda Triyani Arista (1810011211109)

Desri Nadia Fitri (1810011211114)

Aryanata Ramadhan (1810011211115)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Salam
serta shalawat senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bidang studi Manajemen
Keuangan Internasional. Adapun judul makalah ini adalah “Portofolio Internasional, Strategi
Perusahaan dan Investasi Asing Langsung”.

Kami menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk perbaikan penulisan makalah
selanjutnya.

Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi positif bagi kita semua.

Padang, 8 April 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………….………………………..1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..4

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...5

A. Keputusan Investasi……………………………………………………………………….5
1. Macam – Macam Bentuk Investasi…………………………………………………....5
2. Sumber – Sumber Dana Investasi……………………………………………………..5
3. Keputusan Seseorang Melakukan Investasi…………………………………………...6
4. Langkah – Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio…………………………6
B. Teori Portofolio……………………………………………………………………………8
1. Arus Modal Internasional……………………………………………………………..8
2. Modal Investasi Portofolio…………………………………………………………...11
3. Perilaku Investor Portofolio………………………………………………………….12
4. Diverifikasi Portofolio Internasional………………………………………………...13
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..15
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………15
B. Saran …………………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam melakukan investasi internasional, pertimbangan kriteria keekonomian perlu
dikombinasikan dengan berbagai faktor pertimbangan lainnya, tetapi perusahaan induk tetap
harus memandang keekonomian bisnis sebagai faktor dominan. Keberhasilan perusahaan
internasional merupakan proses panjang yang dilalui dalam melakukan bisnis internasional dan
banyak di dukung oleh pemahaman terhadap pasar internasional. Dengan memahami situasi
pasar internasional, akan dapat diciptakan peluang untuk berhasil. Dengan memahami situasi
ini,maka perusahaan akan mampu mengembangkan daya saing yang dapat dipakai untuk
menyukseskan bisnisnya. Ketidaksempurnaan pasar terjadi dengan adanya peraturan perundang-
undangan dan kontrol pemerintah yang menghambat perdagangan bebas dan investasi portofolio.
Hal lain yang dapat memicu munculnya bisnis internasional adalah kegagalan pasar dalam
informasi dan keunggulan spesifik perusahaan. Keunggulan spesifik perusahaan tertentu seperti
antara lain kemampuan manajemen, keahlian sesuai dengan bidang bisnisnya, hak paten, dan
merek dagang dapat menciptakan pasar interfnal sebagai produk jasa yang di jual.
B.   Rumusan Masalah
1. Risiko dan return
2. Risiko dan return dalam portofolio
3. Model investasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keputusan Investasi Internasional


Keputusan melakukan investasi internasional berbeda dengan investasi dalam negeri.
Motivasi internasional dilakukan dengan pertimbangan sangat luas disamping kriteria
keekonomiannya. Dalam pelaksanaannya, investasi internasional mempunyai strategi yang
sangat kompleks. Perlu waktu cukup lama untuk mengkaji peluang pasar dan mendapat
informasi yang lengkap mengenai berbagai parameter keekonomian. Untuk itu dalam memakai
strategi korporat yang tepat untuk bisnis internasional perlu memperhatikan berbagai
ketidaksempurnaan pasar dan motifasinya.
“Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang
dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter)” (Kasmir, 2001).
Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah
mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang
melekat yaitu risiko dan waktu”. Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), “investasi merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang”.
1. Macam-macam Bentuk Investasi
1.1.  Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets)
misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan /
perkebunan, dan lain-lain.
1.2.  Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi
pada asset finansial (financial assets):
a)    Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b)    Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
2. Sumber-Sumber Dana Untuk Investasi
2.1 Asset yang dimiliki saat ini.
2.2 Pinjaman dari pihak lain.
2.3 Tabungan

5
3. Keputusan seseorang melakukan investasi
3.1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a)    Expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat
oleh investor di masa depan.
b)    Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan
oleh investor.
3.2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
yang terdiri dari ;
a)    Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang
tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro
ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan
pemerintah).
b)    Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik)
yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada
dalam satu perusahaan / industri tertentu.

Salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk
investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi)
investasinya pada berbagai kesempatan investasi.
4. Langkah-Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio
4.1 Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya
korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat
mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus
dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
4.2 Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.

6
a)    Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin
terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-
sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis
teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya
memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi
yang terjadi. Sedangkan  analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
b)    Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian,
peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang
bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola
kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh
pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
4.3 Pembentukan Portorfolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan
diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan
sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status
pajak.
4.4 Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan
maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki.
Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai
dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap
sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
4.5 Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya,
baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi

7
mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu
dimasukkan juga.

B. Teori Portofolio
Teori Portofolio berkaitan dengan risiko dan return. Investor hanya berkaitandengan
nilai-nilai yang diharapkan dari surat berharga dan tertarik pada nilaiyang diharapkan dari
portofolio. Untuk memaksimalkan nilai yang diharapkandari portofolio, satu kebutuhan hanya
berinvestasi dalam satu keamanan (keamanan dengan pengembalian yang diharapkan maksimum).
Jadi tindakanberdasarkan retur yang diharapkan harus ditolak sebagai deskriptif perilakuinvestasi
yang sebenarnya atau rasional. Apakah tampak jelas bahwa investorkhawatir dengan risiko dan
kembali, dan ini dapat diukur untuk portofoliosecara keseluruhan. Oleh karena itu, teori portofolio adalah
tentangmemaksimalkan manfaat dari investasi, mempertimbangkan risiko danpengembalian. Dalam bidang
Sistem Informasi, investasi Teknologi Informatika(TI) dapat dikelola sebagai portofolio,
menggabungkan risiko dan return untuk memaksimalkan manfaat dari investasi TI dan memilih
yang terbaik.
Sebaliknya, penting untuk mempertimbangkan bagaimana masing-masing aset dalam
perubahan harga relatif, untuk bagaimana perubahan harga setiap aset lainnya dalam
portofolio.Investasi adalah tradeoff antara resiko dan pengembalian yang diharapkan.Secara
umum, aset dengan pengembalian yang diharapkan yang lebih tinggilebih berisiko. Untuk
jumlah tertentu risiko, MPT menjelaskan bagaimana memilih portofolio dengan pengembalian
tertinggi yang diharapkan. Atau, untuk pengembalian yang diharapkan, MPT menjelaskan
bagaimana memilihportofolio dengan risiko serendah mungkin (target pengembalian
yangdiharapkan tidak bisa lebih dari pengembalian tertinggi dari keamanan yangtersedia, tentu
saja, pengecualian pada kepemilikan negatif dari aset yangmemungkinan).
1. Arus Modal Internasional
Arus modal internasional terjadi karena adanya wilayah yang memiliki banyak
modal (capital-abundant) dan ada pula yang mengalami kelangkaan modal (capital-
scare).  Sebagai suatu faktor produksi yang memiliki marginal product,semakin banyak
modal maka semakin kecil renumerasi (return) yang diperoleh.  Demikian sebaliknya, 
semakin langka modal semakin tinggi hasil yang diperoleh.  Hal inilah yang

8
menyebabkan timbulnya arus modal internasional yang mengalir dari suatu wilayah yang
kelebihan modal ke wilayah yang kekurangan modal.
Secara umum arus modal internasional dapat bersifat investasi asing langsung dan
investasi portofolio.  Investasi asing  langsung (foreign direct investment, FDI) adalah
investasi riil dalam bentuk pendirian cabang perusahaan seperti perluasan atau pembelian
sebuah perusahaan oleh perusahaan asing atau penduduk asing yang berlokasi di negara
lain.  FDI ini biasanya dimulai dengan pendirian subsidiary atau pembelian saham
mayoritas dari suatu perusahaan di suatu negara.  Perusahaan multinasional termasuk
kepada kategori ini,  yaitu penanaman modal langsung.
Sedangkan Investasi portofolio (portfolio investment) adalah arus modal
internasional dalam bentuk pembelian aset-aset finansial seperti saham, obligasi
dan commercial papers lainnya.  Jenis investasi inilah yang paling cepat menyebar
keseluruh penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar modal  di pusat-pusat keuangan
internasional, seperti New York, London, Paris, Frankfurt, Tokyo, Hongkong dan
Singapura.
1.1.     Perbedaan  utama antara investasi asing langsung dan investasi portofolio
a)    investasi asing langsung sebagian besar dilakukan oleh korporasi dan jarang
dilakukan oleh individual.
b)    Kontrol perusahaan multinasional sepenuhnya ada ditangan perusahaan
induk, sedangkan investasi portofolio pengelolaan-nya dapat dilakukan oleh
manajer-manajer setempat.
1.2.     Motif Arus modal internasional dari kedua jenis investasi.
1.2.1.   Investasi fortopolio
a)     Mencari return yang lebih tinggi, yaitu sesuai dengan teori H-O,
suatu negara akan membeli saham  atau obligasi dari perusahaan yang
berada di negara lain yang memberikan pengembalian tertinggi.
b)     Difersifikasi resiko, hal ini sesuai dengan portfolio theory, yang
menyatakan bahwa investasi di berbagai negara akan
menghasilkan return  tertentu dengan resiko yang lebih
kecil,ataureturn yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan risiko tertentu.

9
1.2.2.   Investasi asing langsung
a)     mendapatkan return yang lebih tinggi melalui  (1) tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi; (2) perpajakan yang lebih
menguntungkan; dan (3) infrastruktur yang lebih baik.
b)     Difersifikasi risiko.
c)     Dapat melakukan direct control, melalui (1) ekspansi vertikal yaitu
pendirian cabang diluar negeri  untuk menghasilkan input bagi perusahaan
induk, misalnya perusahaan minyak  mendirikan cabang diluar negeri
dimana terdapat sumber minyak yang kemudian diproses lebih lanjut di
perusahaan induk; dan (2) ekspansi horizontal yaitu mendirikan cabang
diluar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan
perusahaan induk.
d)     Untuk menghindari tariff dan nontariff  yang dibebankan kepada
impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi
yang diberikan pemerintah lokal untuk mendorong foreign direct
investment tersebut.
Biasanya untuk mengurangi dampak negatif (biasanya monopoli
atu oligopoli) dari perusahaan multinasional, banyak negara  membuat
ketentuan agar investasi  asing dipadu dengan dana dari dalam negeri
dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture). Manfaat yang dapat
diperoleh dari joint  venture  diantaranya adalah alih teknologi,
pengalaman berusaha, relasi usaha dan mengurangi resiko ketidakpastian
usaha.
1.3.     Motivasi perusahaan untuk melakukan Investasi Internasional:
a)    Pencari pasar (market seekers) memproduksi produknya diluar negeri untuk
mencari peluang pemasaran di luar negeri dan ekspor.
b)    Pencari faktor produksi (Production factors seekers) memproduksikan
produknya di luar negeri untuk mendapatkan bahan mentah atau faktor produksi
tertentu yang akan digunakan dalam proses produksinya.

10
c)    Pencari efisiensi produksi (production efficiency seekers) memproduksikan
produknya di luar negeri untuk mendapatkan biaya produksi yang murah atau
efisien sehingga produknya bisa bersaing.
d)    Pencari pengetahuan ( knowledge seekers) memproduksikan produknya di
luar negeri untuk mendapatkan dukungan teknologi dalam proses produksinya.
e)    Pencari keselamatan politik (policy safety seekers) memproduksikan
produknya di luar negeri di tempat yang mempunyai stabilitas politik yang mantap
sehingga mengurangi resiko politik.
2. Model Investasi Portofolio
2.1  Risiko dan ketidakpastian (Risk and Uncertainty)
Keuntungan yang diharapkan dinyatakan dalm E(x) dan risikonya dinyatakan
sebagai standar deviasi dalam . Risiko (risk) adalah situasi dimana ada lebih dari satu
kemungkinan hasil. Apabila kemungkinan tiap hasil dapat diperkirakan maka dinyatakan
dalam p(x) atau (probability). Apabila kemungkinan dari tiap hasil tidak dapat
diperkirakan, maka dinyatakan dalam ketidakpastian (uncertainty).
2.2 Keuntungan dan Risiko ( Return and Risk)
a)    Menunjukkan keterkaitan antara E(x) dengan risiko yang terjadi
b)    Angka-angka tidak dapat dipakai sebagai patokan, tapi kecenderugannya sejalan
antara E(x) dengan premi risiko. Dengan menggunakan korelasi statistik:
r m = rƒ + normal premi risiko
r m = suku bunga pasar yang berisiko
rƒ = suku bunga yang tidak berisiko
Diversifikasi portofolio mempunyai arti sangat penting untuk memperoleh
keuntungan dan mengurangi resiko. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa:
a)    Diversifakasi portofolio mampu meredam ketidakpastian dari investasi, hal ini
disebabkan oleh harga dari portofolio yang tidak bergerak seragam.
b)    Diversifikasi internasional (asumsi pada pasar internasional yang lebih efisien).
2.3 Optimasi portofolio
Investasi dalam portofolio menyangkut pilihan investasi berbagai portofolio pada
komposisi tertentu yang dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Untuk itu perlu
diberikan asumsi dasar dari pengembangan model investesi dua portofolio dalam dua
dimensi yaitu keuntungan dan resiko.
2.3.1.    Teori model dua portofolio dengan asumsi sebagai berikut:

11
a)    Perlu memahami dasar statistik yang diuraikan sebelumnya terutama
mengenai harga rata-rata (mean), variance, standar deviasi, covarian.
b)    Perlu memahami dasar-dasar mengenai resiko dan ketidakpastian.
c)    Perlu data-data emperis mengenai pengembalian investasi(return on
investment) dengan resiko yang berbeda.
d)    Perlu memahami tata cara perhitungan resiko dan ketidakpastian.
e)    Perlu memahami keterkaitan antara risiko dan perkiraan dari
keuntungan (expected return on investasi).
f)     Perlu memahami strategi korporat,manajemen resiko, penggaran
modal, dan pengetahuan mengenai investasi portofolio internasional.
1. Diversifikasi 2 portofolio A dan B, Domestik
2. Diversifikasi Domestik dengan Internasional
3. Diversifikasi dengan N portofolio

E (portofolio) =
Investasi sama = 1/N (untuk ) ρ (portofolio) = [ (1/N) x (rata-rata varian) ]
+ [(1 – 1/N) (rata-rata varian) ] Apabila N (besar sekali), maka dari
rumusan tersebut
ρ (porofolio) = rata-rata covarian.
3. Perilaku Investor Portofolio
Seorang investor dapat mengurangi risiko portofolio hanya dengan
memegangkombinasi instrumen yang tidak sempurna positif berkorelasi
(koefisien korelasi)). Dengan kata lain, investor dapat mengurangi eksposur merekaterhadap risiko
aset individual dengan mengadakan diversifikasi portofolio aset.Diversifikasi dapat
memungkinkan untuk pengembalian portofolio yangdiharapkan sama dengan penurunan
risiko.Jika semua pasangan aset memiliki korelasi dari 0 - mereka tidak
berkorelasisempurna - varians return portofolio adalah jumlah seluruh aset persegi
dibagiaset dikali varians pengembalian aset (dan deviasi portofolio standar adalahakar
kuadrat dari jumlah ini).
Efisien terbatas tanpa aset bebas risiko Efisien Frontier. Hiperbola kadang-
kadang disebut sebagai 'Bullet Markowitz', dan

12
adalah perbatasan  efisien jika tidak ada aset bebas risiko tersedia. Dengan aset yang 
bebas  risiko,  garislurus adalah perbatasan efisien.
Seperti ditunjukkan dalam grafik ini, setiap kombinasi yang mungkin dari
aset berisiko, tanpa termasuk kepemilikan aset bebas risiko, dapat diplot dalamrisiko-
ruang yang diharapkan kembali, dan koleksi semua portofolio mungkinseperti
mendefinisikan suatu wilayah dalam ruang ini. Batas kiri daerah ini adalah hiperbola. dan
tepi atas dari daerah ini adalah perbatasan efisien dalamketiadaan aset bebas risiko
(kadang-kadang disebut "peluru Markowitz").Kombinasi di sepanjang tepi atas mewakili
portofolio (termasuk tidak ada).
4. Diversifikasi Portofolio Internasional
Dalam melakukan diversifikasi investasi portofolio internasional, paling sedikit
ada dua faktor yang perlu diperhatikan yaitu risiko terhadap untung rugi dan risiko
fluktuasi kurs. Akan dibahas gambaran singkat mengenai pertama risiko terhadap
keuntungan dan kemungkinan risiko terhadap fluktuasi kurs.
4.1.     Efek Risiko
Efek risiko terhadap keuntungan sudah dijelaskan sangat tergantung dari koefisien
korelasi dari berbagai portofolio. Problema utama dari risiko portofolio ini adalah
koefisien secara teoritis selalu berubah dari waktu ke waktu. Sehingga kesulitan terutama
adalah dalam penentuan koefisien korelasi tersebut dalam kurun waktu tertentu. Data atau
informasi yang tersedia biasanya terbatas dan tidak dalam fungsi yang berurutan (time
series). Portofolio yang efisien biasanya diasumsikan dari tataran pasar yang terintegrasi
dengan sempurna, kemudian pasar internasional dan baru pasar domestik.
Dari data empiris empiris berdasarkan sejarah masa lalu dapat dilakukan
studiekonometri dengan mengembangkan model statistik. Model ini apabila dengan
pengujian statistik menjadi model yang signifikan, maka dapat dopakai untuk analisa
investasi portofolio.
Model empirik yang sering dipakai untuk analisa portofolio adalah model indeks
tunggal yang melihat kenyataan bahwa pada saat pasar membaik,maka harga saham
individu juga meningkat.Ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan saham tergantung
erat atau terkorelasi denga harga pasar.Dengan rumus dapat dinyatakan sebagai : 

13
Dalam hal ini Ri =harga saham portofolio tertentu (i) dan Rm = adalah harga
saham gabungan sejumlah m.Data yang biasa dipakai di Indonesia adalah IHSG (Indeks
Harga Saham Gabungan).

4.2.      Efek Fluktuasi Kurs


Apabila melakukan diversifikasi investasi portofolio di pasar internasional,ada
kemungkinan terjadi efek fluktuasi kurs.Efek keuntungan dari investor tidak hanya dari
pengembalian modal,tetapi dalam investasi portofolio internasional juga tergantung dari
fluktuasi kurs.Apabila Rd adalah tingkat keuntungan dari pemodal domestik (1),Ri adalah
tingkat keuntungan pemodal internasional (2),dan e adalah fluktuasi kurs domestik (1)
terhadap mata uang internasional (2),maka tingkat keuntungan pemodal domestik secara
ringkas dapat dinyatakan sebagai berikut :
Artinya ,Rd adalah keuntungan portofolio domestik dengan kurs lokal/mata uang
lemah terhadap Ri dalam mata uang kuat dan e adalah laju apresiasi/depresiasi dari kurs
lokal.
Varian Rd = Varian (Ri) + Varian (e) + 2 Covarian (Ri e).
Dari formulasi varian ini,dapat dinyatakan bahwa perubahan fluktuasi kurs,varian
keuntungan pasar modal internasional dan covarian Ri dan e, akan mempengaruhi varian
keuntungan domestik.

Kasus

1. Hyundai Perusahaan asal Korea Selatan ini telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar
US$1,55 miliar di Indonesia. Rencana tersebut diungkapkan saat Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company (HMC) pada November lalu di Ulsan,
Korea. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah dan pihak
HMC pun sudah dilakukan saat kunjungan tersebut. Untuk realisasi investasinya akan dilakukan
dalam dua tahapan. Pada tahap pertama yakni hingga 2021, Hyundai akan berfokus pada
investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai. Cikarang terpilih menjadi lokasi pabrik tersebut dan
setidaknya 50% dari total produksi akan diekspor.
Kemudian pada fase kedua mulai 2020 hingga 2030 akan fokus pada pengembangan pabrik
pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, pusat penelitian dan pengembangan (litbang), serta
pusat pelatihan. Untuk tahap ini, total produksi akan diekspor sebanyak 70%. Rencananya pada

14
2021 Hyundai akan mulai berproduksi dengan kapasitas hingga 250.000 unit per tahun

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang
dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter)” (Kasmir, 2001).
Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah
mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang
melekat yaitu risiko dan waktu”. Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), “investasi merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang”.
Macam-macam bentuk investasi Investasi langsung (direct investment), Investasi tidak
langsung (indirect investment) atau investasi portofolio. serta Sumber-Sumber Dana Untuk
Investasi adalah Asset yang dimiliki saat ini, Pinjaman dari pihak lain, dan Tabungan.
Langkah-Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio, Menentukan kebijakan
investasi, Analisis Sekuritas, Pembentukan Potorfolio, Melakukan Revisi Portofolio,Evaluasi
Kinerja Portofolio.

15
Daftar Pustaka

Madura, Jeff. 2000. Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Erlangga


http://fahtana-science.blogspot.com/2012/11/international-portofolio-investment.html
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191230/9/1185486/lima-investor-asing-yang-berinvestasi-di-
indonesia-sepanjang-2019.

16

Anda mungkin juga menyukai