Anda di halaman 1dari 16

LITERATURE REVIEW: INTERVENSI KEPERAWATAN TERKINI UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MASYARAKAT


DALAM PENCEGAHAN/PENGENDALIAN MALARIA

Ni Putu Wulan Purnama Sari, Juliana Fransina Dominika Fernatubun,


Yohanita Bea Mare, Sisilia Novilia Fi

Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya


Jl. Raya Kalisari Selatan 1, Pakuwon City, Surabaya, Indonesia
moonygalz@yahoo.com,

ABSTRAK
Tujuan: Malaria adalah penyakit infeksius yang sering terjadi di negara tropis – subtropis.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literatur, artikel dan dokumen hasil penelitian yang
mengidentifikasi efektivitas intervensi keperawatan dalam bentuk kegiatan pendidikan/
promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam
pencegahan/pengendalian malaria. Metode: Penelusuran artikel penelitian di beberapa
database mengguna-kan kata kunci tertentu dalam periode tahun 2010-2015. Hasil
penelusuran didapatkan 50 artikel menggunakan intervensi keperawatan, hanya 15 artikel
yang memenuhi kriteria inklusi. Peneliti menilai 15 artikel tersebut dengan Duffy’s Research
Appraisal Checklist Approach dan didapatkan 7 artikel termasuk kategori superior paper
sehingga baik untuk dianalisis lebih jauh. Analisis kritis terhadap 7 artikel dilakukan
berdasarkan desain, populasi dan sampel, sampling, perlakuan, parameter, temuan dan
kesimpulan. Hasil dan pembahasan : Literature review menunjukkan bahwa intervensi
keperawatan terkini dalam bentuk kegiatan pendidikan/promosi kesehatan sangat bervariasi
dari segi metode, komponen, durasi, individu yang terlibat, spesifisitas dan efektivitasnya.
Intervensi keperawatan dimaksud terdiri dari kegiatan pelatihan, kampanye, kursus,
workshop, diskusi kelompok fokus, dan praktik mengajar di kelas. Analisis statistik
menunjukkan semua metode ini dapat meningkatkan pengetahuan dan tindakan masyarakat
dalam pencegahan/ pengendalian malaria secara signifikan. Kesimpulan: Intervensi
keperawatan terkini dalam bentuk kegiatan pendidikan/ promosi kesehatan dapat
meningkatkan pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pencegahan/pengendalian
malaria secara signifikan.

Kata Kunci: pencegahan malaria, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan, pengetahuan,


tindakan pencegahan

ABSTRACT

Introduction : Malaria is an infectious disease frequently present in tropical – subtropical


country. This study aimed to critically review the literatures, articles, and research related
documents measuring the effectiveness of nursing intervention in term of health education/
promotion program for improving public knowledge and preventive actions in malaria
prevention. Methodology: Research article searches across multiple major databases using
certain keywords were done by period of 2010-2015. Searching results found 50 articles
using nursing intervention, there were 15 articles matched to inclusion criteria. Based on

78
79 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach, 7 articles belong to superior paper category
which worth for further analysis. Critical appraisal was done based on design, population &
sample, sampling, intervention, parameter, result, and conclusion. Result and Discussion:
Literature review showed that recent nursing intervention in term of health
education/promotion program were varied based on method, components, duration, parties
involved, specificity, and efficacy. Nursing intervention consists of training, campaign,
course, workshop, focus group discussion, and classical teaching practices. Result showed
that all of those methods could improve public knowledge and preventive actions
significantly based on statistical analysis. Conclusion: Recent nursing intervention in term of
health education/promotion program could improve public knowledge and preventive actions
significantly in malaria prevention.

Keywords: Malaria prevention, health education, health promotion, knowledge, preventive


action

PENDAHULUAN yang paling efektif untuk meningkatkan


Malaria merupakan penyakit pengetahuan dan tindakan masyarakat
infeksi yang disebabkan oleh parasit genus dalam pencegahan/pengendalian malaria.
Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Intervensi keperawatan terkini perlu
anopheles. Infeksi malaria memberikan dikembangkan secara berkelanjutan untuk
gejala berupa demam, menggigil, anemia menemukan metode yang paling efektif.
dan ikterus (Harijanto, dkk, 2009). Berdasarkan laporan Riset
Penyakit malaria banyak terdapat di daerah Kesehatan Dasar (Riskesdas), hingga
tropis dan subtropis, pola penyebarannya tahun 2011 terdapat 374 kabupaten di
disebabkan oleh beberapa faktor antara Indonesia yang endemis malaria. Pada
lain: perubahan lingkungan, vektor, sosial tahun 2011, jumlah penderita malaria di
budaya masyarakat, resistensi obat, dan Indonesia terdata sebanyak 256.592 orang
keterbatasan jangkauan pelayanan (19,4 %) dari 1. 322.451 kasus suspek
kesehatan di beberapa daerah (Setiawan, malaria yang dilaporkan. Angka Annual
2013). Di Indonesia, malaria menempati Parasite Insidence (API) menunjukkan
peringkat ke-2 setelah TB paru. Peraturan bahwa setiap 1000 penduduk di daerah
Menteri Kesehatan (Depkes RI, 2013) endemis malaria terdapat dua orang yang
menyatakan ada tiga provinsi yang positif terjangkit malaria (1,75‰)
menjadi daerah endemis malaria di (Setiawan, 2013). Upaya menurunkan
Indonesia, yaitu: Nusa tenggara Timur angka kejadian malaria sudah
(NTT), Papua dan Papua Barat. Akar menunjukkan perbaikan, yaitu dari 6,48‰
permasalahan dari sulitnya menurunkan penduduk pada 1990 menjadi 1,75‰
angka kesakitan akibat malaria atau penduduk pada tahun 2001. Varian angka
mengubah status dari provinsi endemis kejadian malaria sangat besar namun
menjadi tidak endemis adalah rendahnya terpusat pada 3 provinsi endemik, yaitu
pengetahuan masyarakat dan kurang NTT, Papua dan Papua Barat dengan
optimalnya tindakan pencegahan/ angka kejadian masing-masing 69.645,
pengendalian malaria. Hingga saat ini 66.577 dan 25.287 kasus (Depkes RI,
belum ditemukan intervensi keperawatan 2013).
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 80

Keikutsertaan Indonesia dalam Upaya penanggulangan penyakit


kesepakatan MDGs menunjukkan malaria secara epidemologis adalah
keinginan Indonesia untuk memberantas dengan cara memutus mata rantai
malaria secara serius. Program pemerintah penularan antara host, agent dan
Indonesia berupa Gerakan Berantas environment. Dinas kesehatan telah
Kembali Malaria atau Gebrak Malaria di melakukan hal ini namun tidak
beberapa daerah berhasil menurunkan menunjukkan hasil yang memuaskan
angka kejadian malaria secara signifikan. karena selama ini masyarakat hanya
Kota Sabang (Nangro Aceh Darusalam) merasa mereka sebagai objek dari program
merupakan salah satu wilayah endemis pemerintah bukan sebagai subjek.
yang berhasil menurunkan secara drastis Masyarakat tidak menyadari bahwa
angka kejadian malaria dari 269 Annual merekalah yang seharusnya menjadi
Malaria Incidence (AMI) pada tahun 2001 pemeran utama dalam pelaksanaan
menjadi 32,65 AMI pada tahun 2009. Hal program pemerintah tersebut. Bila
ini sangat kontras dengan NTT yang masyarakat menyadari bahwa untuk
terkesan sangat lambat dalam menurunkan memutus mata rantai penularan malaria
angka kejadian malaria Faktor harus mereka lakukan sendiri dengan atau
penyebabnya antara lain: 1) rendahnya tanpa pendampingan petugas kesehatan
respon pemerintah lokal terhadap maka program pemberantasan malaria
kebijakan pemerintah nasional (tidak ada akan berhasil (Depkes RI, 2013). Perawat
peraturan daerah yang menaungi berperan penting dalam meningkatkan
pelaksanaan program di daerah); 2) kesadaran diri masyarakat melalui
infrastruktur pendukung sangat minim pembelajaran yang adekuat tentang
(puskesmas tidak memiliki laboratorium penyakit malaria, pencegahan penularan
dan akses ke pusat pelayanan kesehatan dan penatalaksanaan malaria. Dalam hal
sulit); 3) sumber daya manusia rendah ini, perawat berperan sebagai edukator.
(jumlah tenaga kesehatan kurang dan skill Perawat perlu menyusun program
tenaga kesehatan relatif rendah); dan 4) pendidikan kesehatan yang sesuai untuk
budaya masyarakat yang resisten terhadap kliennya (Jaji, 2012). Pengetahuan dan
perubahan (kebiasaan keluar di malam tindakan masyarakat dalam pencegahan/
hari, rendahnya perilaku hidup sehat, pengendalian penyakit malaria dapat
ketidakpatuhan minum obat, percaya pada ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan
dukun kampung, dan lain-lain) (Duka, dan workshop khusus tentang malaria
2011). Keempat faktor penyebab ini (Depkes RI, 2013). Dengan pengetahuan
berkontribusi terhadap rendahnya yang adekuat diharapkan tindakan
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pencegahan/ pengendalian malaria dapat
program pemerintah daerah yaitu dilaksanakan secara optimal. Penelitian ini
pemberantasan malaria. Menurut Badan bertujuan mengidentifikasi intervensi
Perencanaan Pembangunan Nasional keperawatan terkini yang paling efektif
(BAPPENAS, 2012), salah satu penyebab dan menganalisis efektivitasnya dalam
Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria adalah meningkatkan pengetahuan dan tindakan
menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat dalam pencegahan/
masyarakat terhadap upaya pengendalian malaria.
penanggulangan malaria secara terpadu.
81 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

BAHAN DAN METODE hasil penelitian dengan topik pencegahan/


Penelitian ini merupakan penelitian pengendalian penyakit malaria. Sampel
sekunder berjenis literature review yang adalah jurnal hasil penelitian dengan topik
berarti analisis berupa kritik pencegahan/pengendalian penyakit malaria
(membangun/menjatuhkan) dari penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria
yang telah dilakukan terhadap suatu topik inklusi sampel dalam penelitian ini
khusus atau pertanyaan terhadap suatu meliputi: 1) merupakan penelitian
bagian dari keilmuan tertentu (Agusta, eksperimen; 2) perlakuan yang diberikan
2008). Dalam penelitian ini, peneliti adalah intervensi keperawatan dalam
menganalisis intervensi keperawatan bentuk kegiatan pendidikan/promosi
terkini dalam penerapannya untuk kesehatan; 3) variabel dependen adalah
meningkatkan pengetahuan dan tindakan pengetahuan dan/atau tindakan masyarakat
masyarakat dalam pencegahan/ dalam pencegahan/pengendalian penyakit
pengendalian penyakit malaria. malaria; 4) responden dalam jurnal hasil
Variabel independen adalah penelitian adalah masyarakat awam; 5)
intervensi keperawatan terkini untuk lokasi penelitian di negara tropis dan
mencegah/mengendalikan malaria. endemis malaria; dan 6) hasil penelitian
Variabel dependen adalah pengetahuan dipublikasikan dalam rentang tahun 2010-
dan tindakan masyarakat dalam 2015.
pencegahan/pengendalian penyakit Alur telaah jurnal dalam literature
malaria. Populasi adalah semua jurnal review ini dilakukan sesuai Gambar 1.

2500 Jurnal Penelitian ditemukan

1000 penelitian non-eksperimen 1500 penelitian eksperimen

1450 jurnal penelitian 50 jurnal penelitian intervensi


intervensi non-keperawatan keperawatan

35 jurnal hasil penelitian tidak memenuhi 15 jurnal hasil penelitian memenuhi


kriteria inklusi sampel kriteria inklusi sampel

Penilaian dengan Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach

0 jurnal termasuk kategori 8 jurnal termasuk kategori 7 jurnal termasuk kategori


Below Average Paper Average Paper Superior Paper
(skor 0 – 102) (skor 103 – 204) (skor 205 – 306)

Gambar 1. Review Structure


Pertanyaan penelitian dirumuskan masyarakat awam di negara tropis dan
dengan PICO framework, yaitu: P adalah daerah endemis malaria; I adalah
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 82

pendidikan kesehatan yang diberikan oleh 2010 hingga April 2015. Artikel full–text
perawat; C adalah intervensi keperawatan ditelaah untuk memilih jurnal hasil
standard; dan O adalah pengetahuan dan penelitian yang sesuai dengan kriteria
tindakan masyarakat dalam inklusi sampel. Pada awalnya di database
pencegahan/pengendalian malaria. Strategi diperoleh 2500 artikel yang relevan
pencarian artikel penelitian berbahasa dengan topik, namun hanya 15 artikel yang
Inggris yang relevan dengan topik memenuhi kriteria inklusi sampel. Setelah
penelitian ini dilakukan dengan itu, peneliti menilai 15 artikel tersebut
menggunakan kata kunci: “malaria”, dengan Duffy’s Research Appraisal
“health promotion”, “health education”, Checklist Approach. Duffy’s Research
“malaria prevention”, “malaria kontrol”, Appraisal Checklist Approach adalah
“nursing intervention”, “nurse”, pengkategorian artikel penelitian
“community”, “knowledge”, “preventive menggunakan 51 kriteria. Skor yang
action”; ke beberapa database mayor diberikan pada masing – masing kriteria
seperti PROQUEST, EBSCO dan adalah 1 – 6. Kategori akhir (kesimpulan)
GOOGLE SCHOLAR, dengan pada Duffy’s Research Appraisal Checklist
pembatasan waktu yaitu sejak Januari Approach dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kategori Artikel Berdasarkan Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach


Total Nilai Kategori
205 – 306 Superior Paper
103 – 204 Average Paper
0 – 102 Below Average Paper

Berdasarkan hasil penilaian dengan Aspek yang dikritisi meliputi:


Duffy’s Research Appraisal Checklist tahun publikasi, negara (lokasi penelitian),
Approach maka diperoleh 7 jurnal hasil desain, perlakuan, komponen dan durasi
penelitian yang masuk kategori superior pemberian intervensi, fasilitator, kelompok
paper dan layak digunakan sebagai sampel intervensi dan kontrol, intervensi pada
dalam penelitian ini untuk dianalisis lebih kelompok kontrol (pembanding bila ada),
jauh. variabel dependen / parameter yang
Analisis jurnal hasil penelitian ini diukur, instrument yang digunakan, hasil
menggunakan metode critical appraisal. penelitian / temuan, dan kesimpulan.
Critical appraisal adalah proses sistematis
untuk menguji validitas, hasil, dan HASIL
relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil Analisis kritis terhadap 7 artikel
penelitian) sebelum digunakan untuk hasil penelitian yang menjadi sampel
mengambil keputusan (Mendrofa, 2010). dalam literature review ini dituangkan
dalam Tabel 2.

Tabel 2. Critical Appraisal


Artikel No. 1 2 3 4 5 6 7
Judul Community- Impact of Effect of Assessing the Implementatio School-based Community
directed health participatory impact of n of Home participatory participation
educational education educational educational Based health for malaria
intervention for intervention on program on for improving Management education for elimination in
malaria malaria primary management of malaria in malaria Tafea
83 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

elimination in prevention school of malaria and children kontrol in Province,


Bhutan: quasi- practice among teachers other reduces the Ghana: Vanuatu: Part
experimental nursing knowledge of childhood workload for engaging I. Maintaining
study in mothers in malaria in illness in peripheral children as motivation for
malaria rural Barcelos, Kibaha health health prevention
endemic areas communites in Northem District facilities in messengers practices in
of Sarpang Nigeria Brazil Tanzania riral district of the context of
district Burkina Faso disappearing
disease
eneliti Tashi et al Amoran Cecilia et al Nsimba Tiono et al Irene et al Atkinson et al
Tahun
2013 2013 2011 2010 2010 2010 2010
Publikasi
gara Bhutan Nigeria Brazil Tanzania Burkina Faso Ghana Vanuatu
Desain: Quasi Quasi Pra Quasi Quasi Quasi Quasi
Eksperimen: Eksperimen: Eksperimen: Eksperimen: Eksperimen: Eksperimen: Eksperimen:
Pendekatan rancangan rancangan rancangan the rancangan rancangan rancangan rancangan
pretest post test pretest post test one group pretest post pretest post pre-post test pretest post
kontrol kontrol pretest post test kontrol test kontrol kontrol group test kontrol
group design group design test design group design group design design group design

Nama Community- Health Educational Educational Home Based Health Community


Program directed education Program Intervention Management Education Participation
(Perlakuan) educational intervention (HBM) Participative
Workshop dan
Komponen Pelatihan,
Workshop dan Diskusi
Intervensi Pelatihan dan Workshop dan pengajaran di
Kursus Praktik di Pelatihan Kelompok
kampanye Pelatihan kelas,
kelas Fokus (FGD)
kampanye
Durasi 8 bulan Berlangsung 40 jam 8 bulan (2 kali 3 bulan 2 hari 40 menit
Pemberian selama 2 berlangsung pertemuan pelatihan pelatihan guru workshop di
Intervensi minggu (5 hari selama 5 dalam diawali SD, 5 bulan awal sesi,
seminggu) minggu, 1 seminggu dengan pengajaran di dilanjutkan
selama 5 jam minggu 4 kali selama 1jam) workshop kelas, 1 hari diskusi
sehari pertemuan pada kampanye di kelompok
selama 2 pertemuan masyarakat fokus selama
jam pertama 3 bulan (3 kali
selama 25 pertemuan
menit dan dalam
dilanjutkan seminggu,
pelatihan 2 selama 25
kali dalam menit)
seminggu,
selama 30
menit
Fasilitator Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat
komunitas komunitas
Sampling Systematic Simple random Simple Cluster Cluster Simple Cluster
random sampling random random random random random
sampling sampling sampling sampling sampling sampling

Kelompok 280 orang 200 orang ibu 46 orang guru 20 orang 15 orang 105 siswa dan Kelompok 1:
Intervensi kepala rumah menyusui SD penjual obat masyarakat 250 orang 4 tokoh
tangga (dibagi dalam awam masyarakat masyarakat
10 kelompok) dewasa dan 50
masyarakat
awam dengan
pendapingan
perawat.
Kelompok 2:
4 tokoh
masyarakat
dan 50
masyarakat
awam tanpa
pendampingan
perawat
Artikel No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelompok 280 orang 200 orang ibu Tidak ada 20 orang 15 orang 81 siswa dan Kelompok 3:
Kontrol kepala rumah menyusui kelompok penjual obat masyarakat 133 4 tokoh
tangga kontrol awam masyarakat masyarakat
dewasa dan 50
masyarakat
awam
Intervensi Intervensi Tidak diberi Tidak diberi Tidak diberi Tidak diberi Tidak diberi Tidak diberi
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 84

Kontrol keperawatan intervensi intervensi intervensi intervensi intervensi intervensi


standard

Variabel Pengetahuan Pengetahuan, Pengetahuan Pengetahuan Tingkat Pengetahuan, Pengetahuan


Dependen sikap dan sikap, dan tentang dan pengetahuan praktik tentang
tindakan praktik malaria pengobatan tentang penggunaan malaria,
pencegahan pencegahan (mekanisme malaria, malaria dan ITN motivasi
penyakit malaria penularan dan praktik praktik (Insecticide penggunaan
malaria. cara pemberian pertolongan treated nets) Insecticide
pencegahan) pendidikan pertama dan prevalensi treated nets
kesehatan malaria di parasit (ITN)
kepada para rumah
pembeli obat

Instrumen Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner dan Wawancara Kuesioner


observasi dan kuesioner
Temuan Ada Pengetahuan Terjadi 1. Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Terjadi
peningkatan tentang peningkatan tentang tentang tentang peningkatan
yang signifikan penyem-protan pengetahuan malaria pada malaria pada penyebab pengetahuan
dalam dalam ruangan tentang kelompok kelompok malaria malaria dan
pengetahuan meningkat dari malaria pada kontrol relatif intervensi meningkat motivasi
dan sikap pada 14,7% menjadi guru SD: tetap (Mean = meningkat secara penggunaan
kelompok 58,2% mekanisme 60%) dan dari 21,0% signifikan, ITN pada
intervensi bila (p <0,001) dan penularan dari pada menjadi baik di kelompok 1
dibandingkan penggunaan 29,8 % men- kelompok 70,7% dengan kalangan dan terjadi
dengan ventilasi jadi 76,5 % intervensi nilai p = siswa dan peningkatan
kontrol selama berjaring (p = 0,01) dan mengalami 0.0001. Hasil orang dewasa. pengetahuan
survei pasca- nyamuk cara pence- peningkatan observasi Selain itu, malaria saja
intervensi meningkat dari gahan dari 59% menunjukkan praktik pada
(p <0,001). 48,3% menjadi meningkat menjadi 90% praktik penggunaan kelompok 2.
Rata-rata nilai 74,8% dari 61,4 % dengan nilai pertolongan ITN pada Sementara
tindakan lebih (p <0,001). jadi 94,6 % p=0,01. pertama orang dewasa pada
tinggi pada Proporsi orang (p=0,000005) 2. Pengetahuan malaria di pada enam kelompok 3
kelompok yang tentang rumah pada bulan terakhir tidak terjadi
kontrol mengguna-kan pengobatan kelompok juga peningkatan
selama pra dan ITN meningkat malaria pada intervensi meningkat pengetahuan
pasca- dari 60,8% kelompok meningkat dari 21,5% maupun
intervensi, menjadi 97,4% kontrol relatif dari 34,1% menjadi motivasi
namun rata-rata (p<0,001) tetap (Mean = menjadi 50,0% penggunaan
(± SD) nilai sementara 30%) dan 84,4%. Pada (p <0,001). ITN.
tindakan praktik menjaga pada kelompok Prevalensi
pencegahan di lingkungan kelompok kontrol tidak parasit secara
kelompok yang bersih intervensi terjadi signifikan
intervensi juga meningkat meningkat peningkatan berkurang dari
meningkat dari dari 50,4% dari 55% yang 30,9%
6.84 ± 1.26 menjadi 64,5% menjadi 84% signifikan. menjadi
pada pra- (p<0,001). dengan nilai 10,3%
intervensi dan p=0,0002 (p=0,003)
8.35 ± 1.14 3. Praktik pasca
pada pasca- pemberian intervensi
intervensi pendidikan pada
(p<0,001). kesehatan kelompok
pada para intervensi,
pembeli obat sementara itu
pada meningkat
kelompok dari 9,5%
kontrol relatif menjadi
tetap (Mean = 15,9% pada
20%) dan kelompok
pada kontrol.
kelompok
intervensi
meningkat
dari 45%
menjadi 70%
dengan nilai
p=0,002.
Artikel No. 1 2 3 4 5 6 7
Kesimpulan Intervensi Health Educational Educational Home Based Health Intervensi
Community- education Program Intervention Management Education Community
directed intervention dapat mening- mampu (HBM) dapat Participative Participation
educational efektif dalam katkan meningkatkan meningkatkan efektif dapat
berkontribusi meningkatkan pengetahuan pengetahuan pengetahuan meningkatkan meningkatkan
menurunkan pengetahuan, tentang tentang tentang pengetahuan, pengetahuan
prevalensi sikap, dan malaria, malaria dan malaria dan praktik tentang
85 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

malaria pada praktik misalnya pengobatan praktik pencegahan malaria dan


anak-anak pencegahan mekanisme malaria pada pertolongan (penggunaan motivasi
melalui malaria di penularan dan penjual obat pertama ITN) dan penggunaan
peningkatan antara ibu-ibu cara serta malaria di menurunkan ITN.
pengetahuan balita di daerah pencegahan meningkatkan rumah. prevalensi
dan praktik pedesaan. penularan praktik parasit.
pencegahan. malaria. pemberian
pendidikan
kesehatan
kepada para
pembeli obat.

hari efektif). Program ini dijalankan


Community-directed Educational (Tashi, melewati 3 tahap, yaitu: 1) tahap pre-
et al, 2013) intervensi berupa pembagian kuesioner
Intervensi dalam program ini tentang pengetahuan, sikap dan praktik
diberikan dalam bentuk pelatihan dan pencegahan malaria, juga manajemen
kampanye yang difasilitasi oleh perawat. malaria, pada kelompok intervensi dan
Intervensi penelitian dimulai dengan kontrol; 2) tahap intervensi berupa kursus
perawat memberikan pelatihan kepada yang isinya diadaptasi dari program
para tokoh masyarakat (perwakilan dari pengendalian malaria nasional dan hal-hal
masyarakat yang dipilih) tentang yang belum masyarakat ketahui yang
penularan malaria, perawatan dan diperoleh dari kuesioner yang diberikan
penggunaan Long-Lasting Insecticidal pada tahap pre-intervensi, media
Nets (LLINs), penggunaan yang tepat dari pembelajaran yang digunakan adalah
Indoor Residual Spraying (IRS), kontrol poster, buku cerita, modul pembelajaran
sarang nyamuk, serta pentingnya diagnosis tentang pengetahuan, sikap, praktik
dini dan pengobatan. Media pelatihan yang pencegahan dan manajemen malaria; dan
digunakan berupa pre-developed training 3) tahap evaluasi (3 bulan pasca kursus).
module. Setelah para tokoh masyarakat Program health education intervention
mendapatkan pelatihan, kemudian mereka dapat meningkatkan pengetahuan
berkampanye dengan cara membersihan masyarakat tentang penyemprotan di
lingkungan setiap bulan dan menyiapkan dalam ruangan, jendela dan pintu
kegiatan pendidikan kesehatan untuk berjaring serta meningkatkan praktik
masyarakat awam di wilayahnya. Media pencegahan malaria seperti penggunaan
yang digunakan oleh tokoh masyarakat ITN dan menjaga kebersihan lingkungan.
adalah flipchart. Program community-
directed educational efektif untuk Educational Program (Cecilia, et al,
meningkatkan pengetahuan, sikap dan 2011)
tindakan masyarakat dalam Pelaksanaan program ini diawali
pengendalian/pencegahan malaria. dengan perawat memberikan pelatihan
selama 5 minggu kepada pada guru SD.
Health Education Intervention (Amoran, Hari pertama pelatihan selama 2 jam,
2013) materi yang diberikan adalah pengetahuan
Pada awalnya peneliti membagi tentang cara pencegahan malaria. Materi
sampel menjadi 10 kelompok. Setiap yang dibawakan disajikan dalam bentuk
kelompok diberi intervensi penelitian gambar sehingga menarik perhatian para
selama 1 hari (@ 5 jam). Jangka waktu guru. Pada pertemuan kedua berlangsung
pemberian intervensi adalah 2 minggu (10 selama 2 jam, materi yang diberikan
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 86

adalah cara pencegahan malaria seperti dalam memberikan pendidikan kesehatan


memakai kelambu dan menjaga kebersihan kepada para pembeli obat.
lingkungan. Pada pertemuan ketiga sampai
pertemuan ke-10, para guru diajarkan Home Based Management (HBM)
menyanyikan lagu bertema malaria dan (Tiono, et al, 2010)
slogan tentang malaria. Pada pertemuan Pelaksaan program HBM diawali
ke-11 sampai 13, para guru diberi waktu dengan 25 menit workshop oleh perawat.
untuk membuat materi dan media tentang Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian
malaria seperti cara penularan dan cara pelatihan selama 3 bulan (2 kali seminggu
pencegahan malaria, sehingga pada selama @ 30 menit). Media yang
pertemuan ke-14 dan 15 para guru dapat digunakan adalah poster dan slogan
mengajarkan materi tersebut kepada para pencegahan malaria. Masyarakat yang
murid SD. Educational program terbukti diberi pelatihan ini pada akhirnya dapat
dapat meningkatkan pengetahuan tentang memberikan pelayanan praktik
malaria utamanya mekanisme penularan pertolongan pertama pada malaria di
dan cara pencegahan malaria. rumah untuk penderita malaria,
memberikan pendidikan kesehatan pada
Educational Intervention (Nsimba, 2010) keluarga-keluarga yang salah satu anggota
Dalam program ini, pelatihan keluarganya menderita malaria, sehingga
diberikan kepada para penjual obat dan mereka dapat mencegah penularan
berlangsung selama 8 bulan (2 kali malaria. Program HBM dapat
pertemuan dalam seminggu dengan durasi meningkatkan pengetahuan masyarakat
@ 1 jam). Pada pertemuan pertama sampai tentang malaria dan praktik pertolongan
ketiga, perawat memberikan pelatihan pertama pada malaria di rumah secara
selama 1 jam tentang malaria mulai dari signifikan.
pengertian malaria sampai
penatalaksanaannya. Pada pertemuan Health Education Participative (Irene, et
keempat, perawat memberikan pelatihan al, 2010)
tentang cara pencegahan malaria seperti Pelaksanaan program ini diawali
memakai kelambu. Pada pertemuan dengan pengambilan sampel sediaan darah
kelima, perawat memberikan pelatihan dari para murid SD untuk mengetahui nilai
tentang pengetahuan pengobatan malaria prevalensi parasit. Kemudian perawat
serta cara memberikan pendidikan komunitas memberikan pelatihan selama
kesehatan kepada penderita malaria yang 2 hari pada guru-guru SD. Hari pertama
datang sebagai pembeli ke toko obat. pelatihan, materi yang diberikan berupa
Media yang digunakan berupa poster yang pemberian informasi terkait malaria seperti
menarik tentang malaria. Pada akhir anatomi nyamuk, tanda-tanda malaria,
pelatihan, para penjual obat dapat gejala, pengobatan dan pencegahan
memberikan pendidikan kesehatan kepada malaria. Metode pengajaran menggunakan
para pembeli di toko obat. Program Participatory Learning Action (PLA. Pada
educational intervention dapat hari kedua, guru-guru SD diberikan
meningkatkan pengetahuan penjual obat kesempatan untuk merancang strategi
tentang penyakit malaria dan pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang
pengobatannya serta tindakan spesifik malaria di sekolah-sekolah dan desa-desa.
87 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

Setelah guru-guru SD mendapat pelatihan, Community Participation (Atkinson, et


mereka diminta mengimplementasikan al, 2010)
materi pelatihan yang didapat dengan cara Program ini diberikan berupa
memberikan pengajaran di kelas selama 5 workshop dan diskusi kelompok fokus
bulan dan kemudian melakukan kampanye (FGD). Perawat yang menjadi fasilitator
anti-malaria di masyarakat. Murid-murid adalah perawat yang sudah terlatih.
SD diminta untuk membagi ilmu yang Pemberian intervensi dimulai dengan
sudah mereka peroleh di sekolah kepada workshop singkat selama 40 menit (hanya
teman sebaya dan orang dewasa di di awal), materinya meliputi pengetahuan
lingkungan mereka. Media yang umum tentang malaria dan pencegahannya
digunakan dalam pengajaran di sekolah kepada para tokoh masyarakat. Kemudian
adalah gambar grafik dan poster tentang dilanjutkan dengan FGD selama 3 bulan
transmisi dan pencegahan malaria. Selain dengan frekuensi 3 kali pertemuan dalam
itu guru-guru SD juga mengajar muridnya seminggu @ 25 menit. Setelah tokoh
lewat lagu dan membuat slogan tentang masyarakat mengikuti workshop dan FGD,
malaria. Murid-murid juga diajak untuk kemudian mereka diminta mengajarkannya
memperhatikan dan membersihkan kepada masyarakat awam di wilayahnya
lingkungan sekolah seperti membersihkan dengan/tanpa pendampingan perawat.
kaleng-kaleng terbuka yang dapat menjadi Program community participation dapat
sarang nyamuk. Selanjutnya guru SD meningkatkan pengetahuan masyarakat
bersama beberapa orang muridnya tentang malaria dan meningkatkan
membawa masyarakat yang dipilih ke motivasi penggunaan ITN.
suatu tempat rekreasi kemudian mereka
melakukan kampanye anti-malaria pada PEMBAHASAN
masyarakat setempat dengan cara Semua artikel yang menjadi sampel
mendidik masyarakat melalui kegiatan- penelitian ini merupakan hasil penelitian
kegiatan yang menyenangkan, misalnya eksperimen. Ada 6 penelitian yang
menyanyi, bermain drama dan membaca menggunakan desain quasy-experiment
puisi tentang malaria. Selain itu, seorang dengan pendekatan pretest-posttest control
perawat komunitas menjelaskan manfaat group design dan hanya 1 penelitian yang
dari tidur di dalam kelambu, penggunaan menggunakan desain pre-experiment
obat konvensional dan prosedur dengan pendekatan the one group pretest
penggunaan ITN. Pada akhir penelitian, posttest design.
sediaan darah murid SD yang dijadikan Metode pemilihan sampel sudah
sampel diambil lagi untuk mengetahui sesuai dengan standar penelitian
jumlah prevalensi parasit. Program Health eksperimen, yaitu random sampling:
Education Participative dapat systematic random sampling (Tashi, et al,
meningkatkan pengetahuan, praktik 2013), simple random sampling (Amoran,
pencegahan (khususnya penggunaan ITN) 2013; Cecilia, et al, 2011; dan Irene, et al,
dan menurunkan prevalensi parasit 2010), dan cluster random sampling
malaria. (Nsimba, 2010; Tiono, et al, 2010; dan
Atkinson, et al, 2010) dipilih oleh para
peneliti. Teknik pengambilan sampel
secara random sangat penting agar hasil
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 88

penelitian dapat digeneralisasikan ke bervariasi, diantaranya: community-


populasi dan menekan kejadian bias dalam directed educational, health education
penelitian. Populasi yang digunakan di intervention, educational program,
dalam 7 jurnal penelitian ini sangat educational intervention, home based
bervariasi, meliputi: kepala rumah tangga, management, health education
ibu menyususi, guru SD, murid SD, participative, dan community
penjual obat, tokoh masyarakat, dan participation, yang komponen
masyarakat awam. Total jumlah responden intervensinya berupa kegiatan pelatihan,
yang digunakan dalam masing-masing kampanye, kursus, praktik pengajaran di
penelitian berada pada rentang 30-569 kelas, workshop, dan FGD. Media yang
orang. Kriteria inklusi dan eksklusi sampel digunakan dalam pelaksanaan intervensi
sangat bervariasi, didasarkan pada tujuan diantaranya: flipchart, poster, slogan, buku
spesifik setiap penelitian, tentunya peneliti cerita, gambar grafik, modul, lagu, puisi
sudah mempertimbangkan dengan matang dan bermain drama. Dari 7 jurnal
agar kriteria sampel tidak mempengaruhi penelitian yang dianalisis, mayoritas
hasil penelitian. intervensi penelitian diberikan oleh
Jumlah sampel pada kelompok perawat (keahlian atau kompetensi tidak
intervensi berkisar 15-355 orang, spesifik) (Tashi, et al, 2013; Amoran,
sedangkan untuk kelompok kontrol 15-280 2013; Nsimba, 2010; Tiono, et al, 2010;
orang. Proporsi sampel pada kelompok dan Atkinson, et al. 2010 ) dan ada 2
intervensi sedikit lebih banyak daripada penelitian yang intervensi penelitiannya
kelompok kontrol. Mayoritas penelitian diberikan oleh perawat komunitas (Cecilia,
tidak memberikan intervensi untuk et al, 2011; dan Irene, et al, 2010) dimana
kelompok kontrol (Tashi, et al, 2013; salah satunya sudah terlatih (Irene, et al,
Amoran, 2013; Nsimba, 2010; Tiono, et 2010). Jangka waktu pemberian intervensi
al, 2010; Irene, et al, 2010; dan Atkinson, penelitian sangat bervariasi, mulai dari 2
et al. 2010), hanya 1 penelitian yang minggu sampai 8 bulan. Rata-rata
memberikan intervensi keperawatan frekuensi pemberian intervensi adalah 2-5
standard pada kelompok kontrol (Cecilia, kali seminggu. Durasi pada setiap
et al, 2011). Dari 7 hasil penelitian yang pertemuan berkisar antara 25 menit hingga
ditelaah membuktikan bahwa mayoritas 5 jam per-hari.
hasil pengamatan pada kelompok Parameter yang diukur atau
intervensi (6 penelitian) selalu lebih baik variabel dependen dalam 7 jurnal hasil
daripada kelompok kontrol (Cecilia, et al, penelitian ini meliputi pengetahuan, sikap,
2011; Nsimba, 2010; Tiono, et al, 2010; motivasi dan tindakan masyarakat dalam
Irene, et al, 2010; Amoran, 2013; dan pencegahan/pengendalian penyakit
Atkinson, et al. 2010), namun ada 1 malaria, misalnya penggunaan ITN
penelitian yang rata-rata nilai tindakan (Insecticide Treated Nets), IRS (Indoor
pencegahannya lebih tinggi pada Residual Spraying), LLINs (Long Lasting
kelompok kontrol selama periode pra- Insecticidal Nets) dan praktik
pasca intervensi (Tashi, et al, 2013). membersihkan lingkungan. Ada 5
Metode pemberian intervensi penelitian yang intervensinya diberikan
penelitian dilakukan dengan program dengan metode estafet, misalnya: 1) pada
pendidikan kesehatan yang sangat awalnya perawat memberi pendidikan
89 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

kesehatan kepada tokoh masyarakat 1) Gopu, et al (2012) tentang penerapan


kemudian mereka diminta mengajarkannya pendidikan kesehatan kepada masyarakat
kepada masyarakat awam (Tashi, et al, awam tentang konsep penyakit TBC yang
2013); 2) pada awalnya perawat memberi dapat meningkatkan pengetahuan
pendidikan kesehatan kepada para guru SD responden secara signifikan; 2) Yusyaf, et
lalu mereka menyediakan media untuk al (2013) tentang penerapan pendidikan
pembelajaran kepada muridnya, setelah itu kesehatan kepada masyarakat tentang
para murid SD dan gurunya turun ke konsep penyakit Demam Berdarah Dengue
lapangan untuk melakukan kampanye anti- (DBD) yang dapat meningkatkan
malaria kepada masyarakat awam (Irene, pengetahuan responden secara signifikan;
et al, 2010); 3) pada awalnya perawat 3) Sidiq (2013) tentang penerapan
memberi pendidikan kesehatan kepada pendidikan kesehatan kepada masyarakat
guru SD kemudian mereka mendidik tentang pencegahan dan pemberantasan
muridnya di sekolah (Cecilia, et al, 2011); DBD yang dapat meningkatkan
4) pada awalnya perawat memberi pengetahuan responden secara signifikan;
pendidikan kesehatan kepada para penjual 4) Kusumawardani (2012) tentang
obat kemudian mereka memberikan penerapan penyuluhan kesehatan tentang
pendidikan kesehatan kepada para pembeli pencegahan DBD pada anak yang dapat
obat di tokonya (Nsimba, 2010); dan 5) meningkatkan pengetahuan ibu secara
pada awalnya perawat memberi signifikan, dan 5) Sungkar, et al (2010)
pendidikan kesehatan kepada tokoh tentang penerapan penyuluhan kesehatan
masyarakat kemudian mereka diminta kepada masyarakat tentang pemberantasan
mengajarkannya kepada masyarakat awam sarang nyamuk yang dapat meningkatkan
dengan/tanpa pendampingan perawat pengetahuan masyarakat secara signifikan.
(Atkinson, et al, 2010). Sedangkan 2
penelitian lainnya tidak memberikan Tindakan Pencegahan
intervensi penelitiannya secara estafet Dari 7 jurnal penelitian yang
(Amoran, 2013; dan Tiono, et al, 2010). menjadi sampel penelitian ini, hanya 5
jurnal penelitian yang mengamati nilai
Pengetahuan variabel tindakan pencegahan malaria
Semua jurnal hasil penelitian yang (Nsimba, 2010; Tiono, et al, 2010; Irene,
menjadi sampel penelitian ini mengamati et al, 2010; Tashi, et al, 2013; dan
nilai variabel pengetahuan tentang malaria. Amoran, 2013). Dari 5 jurnal penelitian
Dari 7 jurnal penelitian yang dikritisi, itu, 4 jurnal (Amoran, 2013; Nsimba,
semua jurnal penelitian menunjukkan 2010; Tiono, et al, 2010; Irene, et al,
bahwa intervensi keperawatan berupa 2010) menunjukkan bahwa intervensi
kegiatan pelatihan, kampanye, praktik keperawatan berupa kegiatan pelatihan,
pengajaran di kelas, workshop, dan FGD kampanye, praktik pengajaran di kelas,
berhasil meningkatkan nilai variabel workshop, dan FGD dapat meningkatkan
pengetahuan secara signifikan (Cecilia, et nilai tindakan/praktik pencegahan/
al, 2011; Nsimba, 2010; Tiono, et al, pengendalian malaria secara signifikan,
2010; Irene, et al, 2010; Atkinson, et al. misalnya penggunaan kelambu
2010; Amoran, 2013; dan Tashi, et al, berinsektisida (ITN), IRS, LLINs, dan
2013). Hasil ini senada dengan penelitian: praktik membersihkan lingkungan.
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 90

Namun, pada penelitian Tashi, et al (2013) pengendalian penyakit malaria adalah


menunjukkan rata-rata nilai tindakan pendidikan kesehatan berupa kegiatan
pencegahan lebih tinggi pada kelompok pelatihan, kampanye, kursus, praktik
kontrol selama periode pra-pasca pengajaran di kelas, workshop, dan FGD
intervensi, sedangkan kelompok intervensi dengan menggunakan berbagai media,
nilainya juga meningkat hanya saja seperti flipchart, poster, slogan, buku
peningkatannya kurang signifikan secara cerita, gambar grafik, modul, lagu, puisi
statistik bila dibandingkan dengan nilai dan bermain drama. Walaupun tidak
pada kelompok kontrol. Hal ini senada semua penelitian menghasilkan nilai yang
dengan penelitian: 1) Sidiq (2013) tentang signifikan pada semua parameter yang
penerapan pendidikan kesehatan kepada diukur, namun kesimpulan ini dapat
masyarakat tentang pencegahan dan diambil secara mayoritas. Perawat
pemberantasan DBD yang dapat komunitas dapat mengoptimalkan program
meningkatkan tindakan pencegahan dan pendidikan kesehatan dengan cara
pemberantasan DBD dengan metode 3M memodifikasi metode pemberian
(menutup, menguras, mengubur) secara intervensi dan media yang digunakan,
signifikan; 2) Kusumawardani (2012) serta pihak-pihak lain yang dilibatkan di
tentang penerapan penyuluhan kesehatan dalam prosesnya.
tentang pencegahan DBD pada anak yang Berdasarkan hasil analisis 7 jurnal
dapat meningkatkan praktik pencegahan hasil penelitian maka intervensi Health
DBD oleh ibu secara signifikan; 3) Mukti Education Participative kami
(2013) tentang penerapan pendidikan rekomendasikan untuk diterapkan oleh
kesehatan tentang pencegahan penularan para perawat komunitas di wilayah
TBC dari penderita ke lingkungan sekitar endemis malaria, khususnya NTT.
yang berhasil meningkatkan tindakan Intervensi ini memiliki beberapa
pencegahan penularan; 4) Infanti (2010) keunggulan, diantaranya: 1) metode
tentang penerapan pendidikan kesehatan pemberian intervensinya bersifat estafet
tentang konsep penyakit TBC yang dapat dan melibatkan berbagai unsur masyarakat
meningkatkan tindakan pencegahan (guru SD, murid SD dan masyarakat
penularan TBC secara signifikan; dan 5) awam); 2) beberapa oknum masyarakat
Widari (2010) tentang komparasi metode (guru dan murid SD) dituntut untuk
penyuluhan kesehatan dan konseling berpartisipasi aktif dalam program
tentang pencegahan penularan TBC yang pencegahan/pengendalian malaria
keduanya berhasil meningkatkan tindakan (mengajar di kelas dan kampanye); 3)
pencegahan penularan TBC secara media yang digunakan sangat bervariasi
signifikan. dan bersifat menyenangkan bagi
masyarakat (slogan, lagu, drama, puisi,
IMPLIKASI DALAM PRAKTIK poster dan gambar grafik tentang malaria);
KEPERAWATAN 4) jangka waktu pelaksanaan intervensi
Hasil-hasil penelitian yang ditelaah cukup lama (± 5 bulan) sehingga
secara kritis di dalam literature review ini menjamin resistensi perilaku kesehatan di
menunjukkan bahwa strategi untuk masyarakat; dan 5) pengetahuan dapat
meningkatkan pengetahuan dan tindakan meningkat secara signifikan, praktik
masyarakat dalam pencegahan/ penggunaan ITN juga meningkat
91 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

signifikan hingga 28,5% dan prevalensi masyarakat dalam


parasit menurun hingga 20,6%. pencegahan/pengendalian penyakit malaria
berupa kegiatan pendidikan kesehatan
SIMPULAN DAN SARAN yang dikemas dalam berbagai program
Hasil literature review pada 7 jurnal terbukti dapat meningkatkan nilai variabel
hasil penelitian terkait penerapan pengetahuan dan tindakan pencegahan/
intervensi keperawatan terkini untuk pengendalian malaria secara signifikan.
meningkatkan pengetahuan dan tindakan
khusus. Perlu dilakukan penelitian dengan
Pelaksanaan intervensi keperawatan tema yang sejenis di Indonesia (khususnya
sebaiknya difasilitasi oleh perawat yang di wilayah endemis malaria) tema yang
telah paham betul tentang penyakit malaria sejenis di Indonesia (khususnya di wilayah
dan penatalaksanaannya, akan lebih baik endemis malaria) misalnya dengan metode
bila sudah mendapat pelatihan khusus pelatihan dan kampanye seperti yang telah
sebelumnya dan memiliki kompetensi direkomendasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Y. (2008). Konsep literature Cecilia, et al. (2011). Effect of
review untuk mahasiswa. participatory educational program
https://yudiagusta.files.wordpress.co on primary school teachers
m/2008/03/lecture-03-literature- knowledge of malaria in Barcelos,
review.pdf diunduh tanggal 2 Mei Northem Brazil.
2015. http://media.proquest.com/media/pq/
Atkinson, et al. (2010). Community classic/doc/3176776941 diunduh
participation for malaria elimination tanggal 27 April 2015.
in Tafea Province, Vanuatu: Part I. Depkes RI. (2013). Peraturan Menteri
Maintaining motivation for Kesehatan Republik Indonesia
prevention practices in the context of Nomor 5 Tahun 2013 Tentang
disappearing disease. Pedoman Tata Laksana Malaria.
http://www.biomedcentral.com/conte http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/
nt/pdf/1475-2875-9-93.pdf diunduh _download/Pedoman_Penatalaksana
tanggal 27 April 2015. _Kasus_Malaria_di_Indonesia.pdf
Amoran. (2013). Impact of health diunduh tanggal 27 April 2015.
education intervention on malaria Duka, MA. (2011). Tesis: Hambatan
prevention practices among nursing millenium development goals di
mothers in rural communities in Indonesia dalam pemberantasan
nigeria. Nigeria Medical Journal. malaria di provinsi Nusa Tenggara
Vol. 54, No. 2. Timur tahun 2000-2010. Yogyakarta:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art UPN Veteran.
icles/PMC3687863/. Gopu, et al. (2012). Impact of health
Badan Perencanaan Pembangunan education on the knowledge of
Nasional (BAPPENAS). (2012). tuberculosis among sputum-positif
Laporan pencapaian pembangunan pulmonary TB patients and their
milenium di Indonesia 2011. care-givers. The Nursing Journal of
Diunduh dari www.bapenas.go.id India.
tanggal 24 April 2015.
Wulansari, Literatur Reivew: Intervensi Keperawatan Terkini 92

http://europepmc.org/abstract/med/2 http://eprints.uns.ac.id/14018/1/3294
3534172. 12711201301522 unprotected.pdf.
Harijanto, PN., Nugroho, A., Gunawan, Nsimba, D, E,S. (2010). Assessing the
CA. (2009). Malaria: dari Molekuler impact of educational for improving
ke Klinis, Edisi 2. Jakarta: EGC. management of malaria and other
Infanti. (2010). Penelitian Keperawatan childhood illness in Kibaha District
omunitas: Pengaruh pendidikan Tanzania. East African Journal of
kesehatan terhadap pengetahuan, Public Health Volume 4 Number 1
sikap dan tindakan pencegahan April 2010.
penularan tuberkulosis parupada http://www.biomedcentral.com/conte
nt/pdf/1475-2875-11-48.pdf diunduh
keluarga di Kecamatan Sitiung
tanggal 27 April 2015.
Kabupaten Dharmasraya. Diunduh Setiawan, Y. (2013). Artikel Indonesia
dari: bebas malaria 2030. Diunduh dari
http://repository.unand.ac.id/18200/1 www.lkc.or.id/2013/04/24/indonesia-
Irene, et al. (2010). School-based bebas-malaria-2013/ tanggal 27 April
participatory health education for
2015.
malaria kontrol in Ghana: engaging
children as health messengers. Sidiq. (2013). Keefektifan penyuluhan
Journal Malaria, Vol. 9, No. 59. keluarga terhadap pemberantasan
http://www.malariajournal.com/conte demam berdarah dengue di
nt/9/1/98. Kabupaten Bondowoso.
Jaji. (2012). Peran keperawatan komunitas http://leprints.uns.ac.id/4656/1/13864
dalam peningkatan derajat 1008201007541.pdf.
kesehatan masyarakat menuju
MDGs 2015. Sungkar, et al. (2010). Pengaruh
http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pd penyuluhan terhadap tingkat
fprosiding2/fisip201232.pdf diunduh pengetahuan masyarakat dan
tanggal 24 April 2015. kepadatan aedes aegypti di
Kusumawardani. (2012). Pengaruh kecamatan bayah, provinsi banten.
penyuluhan kesehatan terhadap Jurnal Makara, Kesehatatan, Vol. 14
tingkat pengetahuan, sikap dan No. 2.
praktik ibu dalam pencegahan http://journal.ui.ac.id/index.php/healt
demam berdarah dengue pada anak. h/article/viewFile/688/655.
Karya Tulis Ilmiah. Tashi, et al. (2013). Community-directed
http://eprints.undip.ac.id/37522/1/eri educational intervention for malaria
ka_k_g2a008072__laporan_hasil_kti elimination in Bhutan: quasi-
.pdf. experimental study in malaria
Mandrofa, F. (2010). Kritik jurnal. endemic areas of Sarpang district.
https://kuliahfery.files.wordpress.co Journal Malaria, Vol. 12, No. 132.
m/2010/04/kritik-jurnal.ppt diunduh http://www.malariajournal.com/conte
tanggal 11 Mei 2015. nt/12/1/132
Mukti. (2013). Pengaruh pendidikan Tiono et al. (2010). Implementation of
Home Based Management of malaria
kesehatan terhadap perubahan
in children reduces the workload for
pengetahuan, sikap, dan perilaku peripheral health facilities in riral
penderita tuberculosis yang berobat district of Burkina Faso.
di wilayah kerja puskesmas http://www.malariajournal.com/conte
surakarta.
93 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 76-93

nt/7/1/201 diunduh tanggal 27 April handle/123456789/1849/PDF%20JU


2015. RNAL.pdf?sequence=15.
Yusyaf, et al. (2013). Efektifitas Widari. (2010). Tesis: Perbandingan
pendidikan kesehatan menggunakan pengaruh metode penyuluhan
metode pendidikan individual kesehatan dan konseling terhadap
terhadap peningkatan pengetahuan perubahan perilaku pencegahan
keluarga tentang demam berdarah penularan pada penderita TBC.
Dengue. http://core.ac.uk/download/pdf/1650
http://103.10.169.96/xmlui/bitstream/ 8103.pdf.

Anda mungkin juga menyukai