Disusun Oleh:
Melisari/197046008
Elnita fetri trismawarna/177046026
i
Lembar Pengesahan
Laporan Kegiatan Pembelajaran Praktikum Mata Kuliah:
Administrasi Lanjut Di Ruang Rawat Lantai III dan IV
Rumah Sakit Umum Deli Medan
Periode 7 Oktober sampai dengan 7 Januari 2021
Disusun oleh :
Melisari/ 197046008
Disetujui oleh:
PerceptorKlinik PerceptorAkademik
Diketahui oleh
Koordinator MataKuliah
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkanatas rahmat dan karunia Allah SWT Tuhan
yang Maha Esa karenaberkat hidayah-Nya kelompok dapat menyusun laporan
kegiatan pembelajaranpraktikum mata kuliah Administrasi Keperawatan Lanjut
yang telah di laksanakan pada dari tanggal 7 0ktober sampai dengan 20 Januari
2021 di Rumah Sakit Umum Deli Medan. Penulisan laporan ini tidak terlepas
dari dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas bimbingan dari dosen pembimbing sekaligus kordinator mata
kuliah perencanaan strategis dalam keperawatan yaitu Bapak Setiawan, S.KP.,
MNS., Ph.D yang tak pernah lelah memberikan ilmu nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktiktikum Administrasi Keperawatan Lanjut di
Rumah Sakit Umum Deli Medan.
Penulisan laporan Administrasi Keperawatan Lanjut ini bersumber dari
hasil kajian praktikum perencanaan strategis dalam keperawatan yang telah
penulis lakukan di Rumah Sakit Umum Deli Medan. Laporan ini bertujuan
untuk memberikan arah yang akan dicapai dengan jelas dan diharapkan dapat
menjadi inspirasi bagi seluruh staff dan manajemen Rumah Sakit Umum Deli
Medan dalam melakukan penetapan sasaran yang spesifik, terukur, agresif dan
berorientasi pada hasil dalam kurun waktu yang jelas.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan Administrasi Keperawatan
Lanjut ini tidak terlepas dari kesalahan. Penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya jika dalam penulisan laporan Administrasi Keperawatan Lanjut ini
terdapat kesalahan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan laporan Administrasi Keperawatan Lanjut di Rumah Sakit
Umum Deli Medan. Atas perhatian Bapak/ Ibu penulis ucapkan terima kasih.
Medan, 2020
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul..................................................................................i
Lembar Pengesahan.........................................................................ii
Kata Pengantar.................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................iv
Daftar Tabel.....................................................................................v
Daftar Skema....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
Latar Belakang.................................................................................1
Tujuan penulisan..............................................................................3
Tujuan umum............................................................................3
Tujuan khusus...........................................................................3
Manfaat penelitian............................................................................4
BAB II Analisis Situasional...........................................................5
Analisi situasional rumah sakit........................................................5
Gambaran singkat rumah sakit..................................................5
Gambaran umum layanan rumah sakit.............................................8
Visi misi dan motto...................................................................8
Analisis lingkungan eksternal .........................................................12
Struktur organisasi...........................................................................14
Analisis lingkungan internal ...........................................................15
Analisis eksternal (opportunitis/treats)............................................19
Analisa situasional rumah sakit........................................................21
Matrix swot rumah sakit deli medan ...............................................27
Startegi yang dipilih rumah sakit umum deli medan.......................31
Analisis situasional ruangan.............................................................32
Pelaksanaan fungsi perencanaan......................................................32
Visi, misi, falsafah, nilai, dan tujuan ruangan........................32
Analisa situasi ruangan dan manajemen ruangan ...........................33
Pelaksanaan fungsi pengorganisasian..............................................36
Pelaksanaan fungsi pelaksanaan .....................................................39
Pelaksanaan fungsi pengawasan .....................................................44
Pengkajian ruangan rawat inap........................................................47
Manajemen SDM.............................................................................49
BAB III ANALSIS KEPERAWATAN.........................................52
kesenjangan dengan hasil pengkajian ruangan layanan
keperawatan......................................................................................52
Perencanaan strategis.......................................................................58
Prioritas masalah..............................................................................58
Plan of action (POA).......................................................................59
Time line...........................................................................................60
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama RSU Deli Medan Tahun 2017- 1
2019 ........ 1
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama RSU Deli Medan Tahun 1
2020 ................. 2
Tabel 2.3 MOU Pelayanan Klinis di RSU Deli Medan ................................. 1
4
Tabel 2.4 Analisa Situasional(SWOT) Rumah Sakit..................................... 2
2
Tabel 2.5 Analisis Matrix SWOT Rumah Sakit ............................................. 2
9
Tabel 2.6 Daftar Tenaga Keperawatan Ruangan di Lantai 3
III ........................ 4
Tabel 2.7 Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok Perawat Lantai 3
III .......... 7
Tabel 2.8 Penyakit 10 Terbesar Rawat Inap Tahun 4
2019 ............................... 6
Tabel 2.9 BOR Lantai III Tahun 2020 5
........................................................... 9
Tabel 2.10 Pelaksanaan Fungsi Perencanaan ................................................. 5
1
Tabel 2.11 Pelaksanaan Fungsi Pengorganisasian.......................................... 5
2
Tabel 2.12 Pelaksanaan Fungsi Pelaksanaan ................................................. 5
3
Tabel 2. 13 Manajemen SDM......................................................................... 5
5
Tabel 2.14 Pelaksanaan Fungsi Pengawasan ................................................. 5
6
Tabel 2.15 Matrix SWOT Rawat Inap Lantai III ........................................... 5
7
Tabel 4.2 Plan of action (POA).............................................................................93
vi
DAFTAR SKEMA
PENDAHULUAN
dengan adanya rumah sakitswasta, menjadikan rumah sakit lebih mengacu sebagai
Pada saat ini, rumah sakit berkembang sebagai sebuah industri padatkarya,
mutu dan keselamatan pasien diwujudkan dengan menjadi rumah sakait swasta
pertama di kota Medan. Rumah Sakit Umum Deli Medan merupakan rumah sakit
Umum Deli sebagai rumah sakit umum kelas C sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/ I/ 1014/ 2011 pada tanggal 18 April 2011
dengan menjadi rumah sakit swasta pertama di kota medan yang ter-Akreditasi
dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 Program Khusus pada tanggal
serta dalam kegiatan sosial kerjasama dengan beberapa yayasan sosial, untuk itu
perencanaan strategis diperlukan dalam upaya mempertahankan kinerja organisasi
dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya di kota Medan.Rumah Sakit
Umum Deli Medan dalam upaya mencapai tujuan organisasi serta meningkatkan
indikator tersebut adalah Bed Occupation Rate (BOR), Average Length of Stay
(AvLOS), dan Turn Over Interval (TOI) (Depkes RI, 2005). Pelaksanaan
serta sebagai lat bantu untuk memperbaiki atau mempertahankan kinerja Rumah
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa magister mampu mengkaji analisis situasi terkait
administrasi keperawatan di Rumah Sakit Umum Deli Medan.
2. Mahasiswa magister keperawatan mampu membuat perencanaan
dalam administrasi keperawatandi Rumah Sakit Umum Deli Medan.
3. Mahasiswa magister keperawatan mampu mengaplikasikan projek
sesuai dengan perencanaan administrasi keperawatan di Rumah Sakit
Umum Deli Medan.
1.3 Manfaat Penulisan
a. Bagi Akademis
Hasil pratikum ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
mahasiswa mengenai administrasi keperawatan.
b. Bagi Instansi Rumah Sakit
Hasil pratikum ini diharapkan dapat memberikan masukkan dalam
peningkatan layanan keperawatan di Rumah sakit.
c. Bagi Mahasiswa
Hasil praktikum ini dapat membuat mahasiswa mampu menganalisa
situasi Rumah Sakit dan Intansi yang dihadapinya.
BAB 2
ANALISIS SITUASIONAL
klinik bersalin yang didirikan oleh Yayasan Deli pada tanggal 7 Agustus
menjadi Rumah Sakit Umum Pada tahun 1973, dan pembenahan diri
PT. Cinta Damai pada tahun 2008. Rumah Sakit Umum Deli Medan
Medan Kota, Kota Medan. Rumah Sakit tersebut berdiri di atas lahan
darurat, praktek dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis. Pelayanan
medik umum yang tersedia adalah dokter jaga Unit Gawat Darurat dan
dokter jaga ruangan yang stand by 24 jam, Unit Kamar Bersalin, selain itu
pelayanan medik spesialis dasar on call dan pelayanan medik spesialis lain
dan subspesialis on call dari berbagai disiplin ilmu.
Akreditasi Rumah Sakit Versi 2007 pada tanggal 11-13 Juni 2012
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit No. KARS-SERT/ 572/ IV/ 2012 dari
bakti sosial dan pengobatan gratis. diharapkan Rumah Sakit Umum Deli
Kota Medan.
kapasitas 70 tempat tidur, unit rawat jalan, unit kamar operasi, unit rawat
fasilitas penunjang non klinik antara lain unit gizi dan dapur, unit sanitasi,
unit linen dan laundry, unit pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
rumah sakit, unit ambulance, unit kamar jenazah, unit security, bidang
Umum Deli Medan. Rumah Sakit Umum Deli Medan memiliki landasan
yaitu:
2. Falsafah
Rumah Sakit Umum Deli adalah rumah sakit swasta yang
bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat dan dilakukan tanpa membedakan suku, bangsa,
agama dan tingkat sosial ekonomi
3. Value
Rumah Sakit Umum Deli Medan mempunyai value yang tertera di
dokumen profil RS Deli yaitu :
a. Kejujuran
b. Komitmen (satu kata dengan perbuatan)
c. Konsisten (tetap pada pendirian)
d. Akuntabilitas (tanggung jawab
4. Logo
Makna logo :
a. Huruf D dan E yang bergabung melambangkan huruf depan DELI.
b. Warna hijau di huruf melambangkan RSU.Deli senantiasa meningkatkan
pelayanan, melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta merencanakan
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan untuk kepuasan internal
dan eksternal.
c. Lingkaran merah diatas huruf melambangkan didalam memberikan
pelayanan RSU Deli selalu mengutamanakan nilai keselamatan/patient
safetybagi customer/pelanggan dengan memberikan pelayanan.Rumah
Sakit Umum Deli tidak hanya berfokus pada pelayanan, pendidikan dan
pelatihan tetapi juga mengedepankanpelayanan patient safety.
5. Peran
Rumah Sakit Umum Deli Medan mempunyai peran yaitu :
a. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan
b. Menyelenggarakan pelayanan medik
c. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik
d. Menyelenggarakan pelayanan sistem informasi rumah sakit (SIRS)
e. Menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medik
f. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan keuangan rumah sakit
g. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial bekerjasama dengan
beberapa yayasan sosial.
6. Sasaran
RSU Deli belum menyusun sasaran khusus dari pendirian RS dan tidak
ditemukan dalam dokumen. RSU Deli menyusun sasaran berdasarkan
jenis pelayanan yang tersedia di RSU Deli yaitu :
a. Bidang Pelayanan Medik
- Kerjasama dengan konsultan endoskopi sebagai operator kedua
selain yang sudah ada.
- Tersedianya sarana dan prasarana hemodialisa.
- Rencana membangun unit stroke/neurology care unit
- Rencana membangun orthopedic centre.
- Melakukan mediasi untuk meningkatkan komitmen dokter spesialis
dalam melayani kasus rawatan pasien terutama nefrologi.
b. Bagian Umum dan Keuangan
- Tersedianya cafetaria dan mini market untuk memenuhi kebutuhan
customer/pelanggan Rumah Sakit
c. Unit Gawat Darurat
- Tersedianya alat DC Shock di UGD
- Tersedianya ruang tunggu yang nyaman untuk keluarga pasien di
- UGD.
d. Unit Rawat Jalan
- Tersedianya klinik umum dalam 1 unit rawat jalan
- Tersedianya klinik gigi dasar dalam 1 unit rawat jalan
e. Unit Kamar Operasi
- Merenovasi pintu ruangan kamar operasi menjadi 2
g. Unit Laboratorium
- Tersedianya alat pemeriksa AGDA
h. Unit Farmasi
- Menyediakan 1 ruang dispensing steril
i. Unit Linen dan Laundry
j. Unit Satpam
k. Unit Ambulance
2.1 Tabel Indikator Kinerja Utama RSU Deli Medan Tahun 2020
TAHUN B
2020/ O
BULAN R
(%
)
Januar 48,1%
i
Febru 43,4%
ari
Maret 35,4%
April 29,1%
Mei 22,7%
Juni 31,3%
Juli 22,7%
Agust 20,9%
us
September 19,5%
Oktober 26,5%
Novemb 16,8%
er
Desemb 19,6%
er
DIREKTUR PENGAWAS
BIDANG PELAYANAN MEDIK BIDANG PENUNJANG MEDIK & NONMEDIK BAGIAN UMUM&KEUANGAN
BIDANG KEPERAWATAN
UGD UNIT
UNIT
LINEN&LAU
RADIOLOGI
NDRY SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PERSONALIA URT/LOGISTIK KEUANGAN/A
SUB BID I SUB BID II SUB BID III UNIT RAWAT UNIT
UNIT PSP2RS &DIKLAT KUNTANSI
JALAN LABORATOR
(SDM (Askep) (Logistik IUM
Keperawatan) Keperawatan) UNIT
UNIT RAWAT SANITASI
INAP UNIT
FARMASI
HUMAS&P PENATA KASIR BENDAHA
UNIT KAMAR E REKENIN RA
INSTTALASI JENAZAH MASARAN
UNIT KAMAR
BERSALIN RM
UNIT
KELOMPOK STAF MEDIS UNIT AMBULANCE
UNIT RAWAT FISIOTERAPI
INTENSIF&A PIUTANG PENAGIHAN DEPOSIT
NASTESI UNIT PERUSAHAA UTANG DOKTER
UNIT GIZI & SATPAM
Sumber: Struktural Organisasi RSU Deli Medan UNIT KAMAR DAPUR
OPERASI
a. Analisis Lingkungan
Internal : Strengths
(Kekuatan)
danWeeknesses
(Kelemahan)
mengikuti framework
SIPOC Model
1. Supplier
Strength (kekuatan)
a) Pemilik RSU Deli mempunyai komitmen dan
memberikan dukungan positif untuk meningkatkan
mutu pelayanan Rumah Sakit.
b) Memiliki sumber pendanaan yaitu profit yang datang
dari pelanggan
c) Memiliki system dan kebijakan penentuan alokasi
anggaran yang rasional dalam pengadaan barang dan
pengembanganstaf
d) Memiliki kerjasama dengan beberapa perusahaan,
perusahaan asuransi dan yayasan social yang
mengirimkanpasien.
e) Memiliki kerjasama dengan supplier (pemasok) barang
medis dan nonmedis.
Weeknesses (kelemahan):.
a) Pihak supplier (pemasok)barang tidak selalu
menyuplai barang dengan kualitas yang bagus sesuai
dengan permintaanRumahSakit.
2. Inputs
Strength (kekuatan)
a) RSU Deli Medan berada di lokasi yang strategis dan
21
dekat dengan pemukiman padatpenduduk.
b) Memiliki struktur organisasi yang jelas dan dilengkapi
dengan uraian tugasmasing-masing.
c) Memiliki staf ahli yang secara rutin memberikan
bimbingan dan arahan bagi SDM terutama pada
perawat.
d) Memiliki tenaga dokter spesialis yang memiliki reputasi
yangbaik
e) Memiliki dokter dan tenaga perawat yang handal,
cekatan dalam memberikan pelayanan terutama dalam
situasi gawatdarurat
f) Adanya dukungan dari staf ahli dalam memberikan
bimbingan akreditasi RumahSakit.
g) Rumah Sakit telah mempunyai visi danmisi.
h) Adanya pelatihan/ seminar internal yang dilakukan
oleh Rumah Sakit seperti: komunikasi yang efektif,
BHD, APAR, costumer service dalam keperawatan,dll.
i) Melakukan rapat rutin dalam hal persiapan akreditas
yang di ikuti seluruh pokja yangbersangkutan.
j) Memiliki tenaga dokter spesialis yang memiliki reputasi
yangbaik.
k) Memiliki dokter dan tenaga perawat yang handal,
cekatan dalam memberikan pelayanan terutama dalam
situasi yangdarurat.
l) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan
mendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang memenuhi persyaratan dari segi fisik maupun
psikologis yang mendukung kesehatanpasien.
m) Memiliki pelaayanan penunjang medis di bagian
laboratorium dan radiologi yang buka 24jam.
21
bahan referensi yang up todate
o) Memiliki sarana untuk menyampaikan segala keluhan
dari pasien baik keluhan langsung maupun
tidaklangsung.
p) Memiliki instrumen kepuasan pelanggan yang
diberikan kepada pasien atau keluarga bagi setiap
pasien yang rawat inap.
Weeknesses (kelemahan):
a) Pernyataan visi belum tergambar jelas, gambaran
spesifik tentang keunggulan yang dimiliki serta belum
adanya indikator waktu pencapaian.
b) Dalam structural Rumah Sakit terdapat komite medik
dan 3 bagian subnya, namun pada praktiknya belum
dapat bekerja sesuai dengan uraian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan dalam
pedoman pengorganisasian Rumah Sakit karena
keterbatasanSDM.
c) Luas lokasi yang terbatas khususnya lahan parkir yang
sempit membuat kondisi yang kurang nyaman
terhadappengujung.
d) Secara kuantitas jumlah dokter spesialis masihkurang.
e) SDM yang sudah mendapat pelatihan yang difasilitasi
oleh Rumah Sakitpindah atau keluar sebelum
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
denganmaksimal.
f) SDM perawat hampir seluruhnya lulusan D3keperawatan
g) Masih ditemukan SDM perawat lulusan SPK akan
tetapi rumah sakit sudah memfsilitasi untuk
melanjutkan pendidikan D3 keperawatan.
h) SDM yang sudah meendapatkan pelatihan yang
difasilitasi oleh Rumah Sakit pindah atau keluar
sebelum mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
21
denganmaksimal.
i) Kebijakan dalam pengembangan staf keluar terutama
pendidikan dan pelatihan belum terprogram
secararutin.
3. Processes
Strength (kekuatan)
a) Mengutamakan pelayanan dan keselamatan pasien
dalam memberikan pelayanan secara langsung dengan
cepat tanpa Down Payment pada pasien baru.
b) Hasil pemeriksaan penunjang bisa didapatkan secara
cepat dengan hasil yangakurat
c) Proses perekutan SDM mulai dari seleksi, penempatan,
pengembangan, retensi dan sistem reward dan
punishment selama dalam proses kerja sudah diatur
dengan jelas di bidangpersonalia
d) Adanya kerja sama dengan pihak perusahaan dan
yayasan dalam menentukan keputusan pelayanan medis
dan pelayanan keperawatan
e) Kepedulian membantu dari satpam, teknisi dan sanitasi
dalam proses pelayanan kepadapasien.
Weeknesses (kelemahan)
a) Penilaian kinerja SDM sudah ditentukan berdasarkan
uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
telah ditentukan, namun kepala ruangan masih kuarang
professional dalam meberikan penilaian, sehingga
bagian SDM tidak menentukan langsung tindakan atau
21
pelatihan yang harusdiberikan
b) Masih ditemukan complain dari pasien yang
mengatakan ada tenaga perawat yang kurang ramah
atau kurang peduli baik dari keluhan langsung maupun
keluhan yang ditemukan dari ktaksaran
c) Kolaborasi antara dokter dan perawat belummaksimal
d) Masih sering ditemukan kesalahan pengetikan hasil
pasien untuk pelayanan penunjang medis seperti
laboratoriumdanradiologi.
4. Outcomes
Strength (kekuatan):
a) Tersedia pelayanan medic, pelayanan penunjang
medik, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan
rehabilitasi medik, pelayanan administrasi dan
keuangan Rumah Sakit dan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan social bekerjasama dengan yayasansosial
b) Memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
tanggap, tepat, akurat danterpercaya.
c) Hasil pemeriksaan penunjang dapat diterima dengan
cepat dan dengan hasil yangakurat.
d) LOS dalam nilai normal, rerata lama rawatan pasien selama
3hari.
Weeknesses (kelemahan):
a) Belum memiliki produk atau jasa pelayanan yang khas
sebagai keunggulan RumahSakit.
b) Keterbatasan peralatan pendukung medis misalnya alat
Hemodialisa membuat pasien harus dirujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas yang lebihlengkap.
21
c) Interaksi dan sikap empati dari beberapa tenaga medis
dan perawat yang masih kurang membuat beberaapa
pasien dan keluarga melirik Rumah Sakit yang lebih
memberikan pelayanan yang lebih memuaskan.
5. Customer
Strength (kekuatan)
a) Ada kesetiaan pasien dan keluarga yang merasakan
kepuasan dalam pelayanan yang diberikan untuk
datang berobatkembali
b) Adanya perusahaan asuransi dan yayasan yang
bekerjasama dengan Rumah Sakit masih tetap
berkesinambungan dalam mengirim pasien.
Weeknesses (kelemahan)
a) Masyarakat membandingkan pelayanan yang diterima
dari Rumah Sakit lain dengan pelayanan di RSUDeli
b) Pasien pindah ke Rumah Sakit lain dikarenakan
fasilitas yang di inginkan tidak terdapat di RSUDeli
c) Ada beberapa pasien tidak jadi berobat di RSU deli
karena tidak adanya pelayananBPJS.
21
Threats (ancaman) :
a) RSDeli berdekatan dengan Rumah Sakit Murni Teguh,
Rumah Sakit Colombia Asia, dan Rumah Sakit Siloam
memilikifasilitas dan pelayanan yang baik.
b) Kebijakan dari segi retribusi yang over lapping dari
Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Medan yang memberatkan pemilik
Rumah Sakit.
2. Buyers /customers
Opportunities (peluang)
a) Trend penyakit pada 10 penyakit terbanyak pada
rekapitulasi per tahun adalah penyakit non infeksi yaitu
penyakit stroke dan hipertensi yang pada umumnya
diderita olehusia lansia, sehingga membuka peluang bagi
Rumah Sakit untuk meningkatkan pelayanan recovery pada
lansia dan home care.
b) Trend penyakit cancer dengan kemoterapi membuka
peluang bagi Rumah Sakit untuk memberikan pelatihan
bagi perawat dalam memenuhi kebutuhanpasien.
Threats (ancaman)
a) Pasienmemilih Rumah Sakityang fasilitasnya lengkap
dan yang biayanya lebih murah dari RSUDeli.
b) Pasien pindah ke Rumah Sakit yang lain karena merasa
kurang puas dengan pelayanan yang diberikan.
3. Rivalry /pesaing
Opportunities (peluang)
a) Kesempatan untuk studi banding di Rumah Sakit yang
lebih bagus sebagaibenchmarking.
b) Pasien yang tidak tertangani di Rumah Sakit lain
misalnya RSU Pirngadi di rujuk ke RSU deli untuk
21
menerima pelayanlanjutan
c) Biaya RSU Deli relatif terjangkau dibandingkan
dengan RSU lain dalam pelayanan dan kualitas
yangsejenis.
Threats (ancaman)
a) Rumah Sakit yang ada disekitar RSU Deli telah
memiliki kelengkapan alat-alat dan juga SDM
yangkompeten.
21
c. Analisa Situasional Rumah Sakit
Tabel 2.4 Analisa Situasional (SWOT) Rumah Sakit
untuk
keselamatan pasien dalam dalam meberikan penilaian, mendapatkan cara
memberikan pelayanan secara sehingga bagian SDM tidak pembayaran yang
langsung dengan cepat tanpa menentukan langsung tindakan ringan berupa cicilan
Down Payment pada atau pelatihan yang harusdiberikan 5 tahun dari
pasienbaru. W16. Masih ditemukan complain dari langganan supplier
pasien yang mengatakan ada tenaga barang medis dan
S17. Hasil pemeriksaan penunjang
perawat yang kurang ramah atau non medis serta
bisa didapatkan secara cepat
kurang peduli baik dari keluhan peralatan penunjang
dengan hasil yang akurat
langsung maupun keluhan yang medis
S18. Proses perekutan SDM mulai ditemukan dari ktak saran O9. Kesempatan
dari seleksi, W17. Kolaborasi antara dokter untuk kerjasama
dengan
danperawat belummaksimal universitas atau
penempatan, pengembangan,
W18. Masih sering ditemukan kesalahan STIKes
retensi dan sistem reward dan
pengetikan hasil pasien untuk
punishment selama dalam yang
pelayanan penunjang medis seperti berkualitas
proses kerja sudah diatur
laboratoriumdan radiologi
dengan jelas di untuk
mengalokasikantena
bidangpersonalia
W19. Bentuk iklan/promosi RS yang ga SDM
S19. Adanya kerja sama dengan dilakukan selama ini masih kurang
yang
pihak perusahaan dan yayasan maksimal, karena tidak adanya berkompeten dan siap
daalam menentukan keputusan tenega marketing khusus RS dalam dunia kerja
O10. Industry
pelayanan medis dan pelayanan
yangbergerak di
keperawatan
bidang
pelayanan
S20. Kepedulian membantu dari
kesehatan
satpam, teknisi dan
cukup banyak
sanitasidalam
sehingga
memberikan
kesempatan
bagiRSU
proses pelayanan kepada pasien. Deli
W20. Belum memiliki produk atau jasa untuk
S21. Tersedia pelayanan medic,
pelayanan yang khas sebagai menunjukkan
pelayanan penunjang medic,
keunggulan Rumah Sakit.
pelayanan asuhan keperawatan,
W21. Keterbatasan peralatan pendukung dan
pelayanan rehabilitasi medic,
medis misalnya alat Hemodialisa mempertahankan
pelayanan administrasi dan
membuat pasien harus dirujuk ke keunngulannya
keuangan RS dan ikut
RS yang memiliki fasilitas yang O11. Sudah banyak
berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
lebih lengkap
social bekerjasama dengan
W22. Interaksi dan sikap empati dari yang menggunakan
yayasan sosial beberapa tenaga medis dan fasilitas
perawat yang masih kurang asuransikesehatan.
S22Memberikan pelayanan yang
membuat beberaapa pasien dan
dijanjikan dengan tanggap, keluarga melirik RS yang lebih
tepat, akurat dan terpercaya. memberikan pelayanan yang
lebih memuaskan.
S23. Hasil pemeriksaan penunjang
W23.Masyarakat
dapat diterima dengan cepat dan
dengan hasil yangakurat. membandingkan pelayanan yang
diterima dari Rumah Sakit lain
S24. LOS dalam nilai normal, rerata
lama rawatan pasien selama dengan pelayanan di RSU Deli
3hari W24. Pasien pindah ke RS lain
INTERN
AL
INTERNAL STRENGTH WEAKNESSE
S1. Pemilik RSU Deli mempunyai komitmen dan S
memberikan dukungan positif untuk
W1. Area parkir untuk tenaga tenaga medis dan pasien
meningkatkan mutu pelayanan RS masih kurang mendukung karena keterbatasanlahan
S2.Memiliki sumber pendanaan yaitu profit yang W2. Dalam structural RS terdapat komite medic dan 3
datang dari pelanggan bagian subnya, namun pada praktiknya belum dapat
S3.Memiliki struktur organisasi yang jelasdan bekerja sesuai dengan uraian tugas, wewenang, dan
dilengkapi dengan uraian tugas masing- tanggung jawab yang sudah ditetapkan dalam
E
masing pedoman pengorganisasian Rs karena keterbatasan
K S4. Memiliki staf ahli yang secara rutin SDM
memberikan bimbingan dan arahan bagi SDM W3. Penilaian kinerja SDM sudah ditentukan berdasarkan
S terutama padaperawat.
uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
T S5. Memiliki tenaga dokter spesialis yang telah ditentukan, namun kepala ruangan masih
memiliki reputasi yang baik
E kuarang professional dalam meberikan penilaian,
sehingga bagian SDM tidak menentukan langsung
R
tindakan atau
N pelatihan yang harus diberikan
L
W4. Kolaborasi antara dokter dan perawat belum maksimal
W5. Masih sering ditemukan kesalahan pengetikan hasil
pasien untuk pelayanan penunjang medis seperti
laboratoriumdan radiologi
OPPORTUNITIES STRATEGI STRATEGI
SO WO
O1. Dengan semakin
banyaknya pendirian RS S5,O1 Mengadakan sosialisasi pada staff tentang W1,O1 Menyewa ruko yang terletak di depan RS untuk
yang baru menjadi keunggulan RS dan memberikan motivasi area parker motor atau kereta untuk mengurangi
motivasi RS untuk lebih untuk selalu memberikan pelayanan prima kemacetan area parker RS
meningkatkan mutu dan S3,O2 Membuat layanan home care bagi pasien W4,O5 Setelah pengetikan hasil pemeriksaan pasien, agar
E yang mebutuhkan perawatan lanjutan tetap dilakukan double cek untuk meminimalisi
kesempatan (recovery) baik pasien PBJ dari Rs kesalahan pengetikan hasil
K memmbuktikan ataupun kerja sama dengan perusahaan
keunggulan RSU Deli dan yayasan sosial
S dengan RS yang lain. S2,O3 Membuat pelatihan kemoterapi bagi
O2. Trendpenyakit pada 10 perawat dengan menggunakan
T penyakit terbanyak pada dana/anggaran dari RS
S5,O5 Mengadakan workshop tentang branded
E rekapitulasi per tahun
service Rumah Sakit dengan
adalah penyakit non keunggulannya untuk meningkatkan
R pelanggan
infeksi yaitu penyakit
N stroke dan hipertensi
yang pada umumnya
A
diderita oleh usia lansia,
L sehingga membuka
peluang bagi RS
untuk
meningkatkan
pelayanan
recovery pada lansia dan
home care.
O3. Trend penyakit cancer
dengan
kemoterapi membuka
peluang bagi RS untuk
memberikan pelatihan
bagi perawat dalam
memenuhi kebutuhan
pasien.
O4. Biaya RSU Deli relatif
terjangkau dibandingkan
dengan RSU lain dalam
pelayanan dan kualitas
yang sejenis
O5. Sudah banyak masyarakat
yang
menggunakan
fasilitas asuransikesehatan.
THRE STRATEGI STRATEGI
AT ST WT
T1. RS baru yang baru buka di
S4,T1 Bekerjasama dengan staff ahli dalam W3,T1 Melaksanakan penilaian kineerja dengan
sekitar RSU Deli berpotensi mengadakan pertemuan dan pembinaan menggunakan instrument yang valid dan dilakukan
mencuri perhatian dan SDM dan iklim kerja yangbaik secara berkala untuk mempertahankan SDM yang
menyerap pasien serta berkualitas
S2, T4 Mengembangkan budaya organisasi W4,T2 Sosialisasi tentang kolaborasi antara antara dokter
karyawan yang sudah
bekerja di RSU Deli berbasis caring untuk meningkatkan yang berpusat pada kebutuhan dan kepuasan pasien
retensi SDM dan iklim kerja yang baik
T2. Beberapa pasienmemilih
Rumah Sakit lain yang
biayanya lebih murah dari
RSU Deli terutama pasien
pengguna BPJS
T3. Rumah Sakit yang ada
disekitar RSU deli telah
memiliki kelengkapan
alat- alat dan juga SDM
yang kompeten
T4. Adanya peluang
penerimaan PNS dan
pegawai di RS lain
dengan kompensasi dan
insentif lebih tinggi dan
menjanjikan
T5. Pola promosi di RS lain
lebih bervariasi dan
menarik perhatianpara
pelanggan
d. Strategi yang di Pilih Rumah Sakit Umum Deli Medan
33
2.2 Analisa Situasional Ruangan Lantai III
Rumah Sakit Umum Deli Medan mempunyai ruang rawat inap yang terletak
di lantai III, lantai IV, dan lantai V. Sejak adanya pandemi covid-19 maka
ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Deli Medan menjadi 2 ruangan rawat
inap yaitu ruang rawat inap di lantaiIII dan ruang rawat inap di lantai IV. Ruangan
rawat inap di lantai III merupakan ruang rawat inap keperawatan dewasa secara
umumdan ruang rawat inap anaksecara umum. Jumlah tempat tidur pasien
diruangan lantai III yaitu 16 tempat tidur. Ruang rawat inap lantai III dipimpin
oleh seorang kepala ruangan yang membawahi 4 orang katim dan 8 orang perawat
pelaksana. Berikut ini adalah nama perawat yang bekerja di unit rawat inap lantai
III RSU DeliMedan.
Terhitun Tingkat
N Na Uraian Jabatan
g Mulai Pendidikan
o ma
Kerja
Linda Sidabutar, 1 Februari DIII Kepala Ruangan
1
AMK 1997 Keperawatan
Menna 24 Juli 2006 DIII Ketua Tim
2
Keperawatan
M.
Rumahorbo, AMK
Lastria Sagala, AMK 5 Desember DIII Ketua Tim
3 2007 Keperawatan
Hennida 16 April SI Keperawatan Ketua Tim
4
2010
Simbolon,
S.Kep
Nurmawati 1 September DIII Perawat
5
Sintidaon, AMK 1997 Keperawatan Pelaksana
Romerta A. 14 DIII Perawat
6
Sitompul, September Keperawatan Pelaksana
AMK 1997
Nevi Sulastri 15 April DIII Perawat
7
Naibaho, AMK 2010 Keperawatan Pelaksana
Cindi Nurul arifin 21 DIII Perawat
8
Hia, Desember Keperawatan Pelaksana
AMK 2012
Elly Indri 9 Juni 2015 Profesi Ners Perawat
9
Siahaan, Pelaksana
S.Kep, Ns
Eva Chyntia 24 Juli 2018 DIII Perawat
1
R. Keperawatan Pelaksana
0 Sipayung, AMK
Magdalena F. Sijabat, 25 Februari DIII Perawat
1 34
AMK 2019 Keperawatan Pelaksana
1
Siti Roliza 25 Maret DIII PerawatPelaksa
1
Sitorus, 2019 Keperawatan na
2 AMK
35
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa tenaga keperawatan di
ruangan lantai III terdiri dari Profesi Ners 1 orang, S1 Keperawatan 1 orang, dan
DIII Keperawatan 10 orang.
a. Pelaksanaan Fungsi Perencanaan
1. Visi, Misi, Falsafah, Nilai, dan Tujuan Ruangan
a. Visi:
Ruang rawat inap lantai III mempunyai visi yaitu
menjadikan ruang rawat inap RSU Deli Medan sebagai sarana
pelayanan yang profesional mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien. Visi sudah baik susuai dengan pelaksanaan
diruangan yaitu mengutamakan mutu pelayanan dan patient
safety.
b. Misi:
a. Memberikan pelayanan kepada pasien sesuai kebutuhannya
secara holistik.
b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme SDM melaluidiklat.
c. Pemanfaatan alat-alat untuk menunjang
pelaksanaan asuhan keperawatan.
c. Falsafah:
Memberikan pelayanan keperawatan secara
profesional, ditujukan kepada pasien, keluarga dan masyarakat
baik bio spikososialspiritual dan kultural tanpa membedakan
suku, agama, bangsa dan tingkat sosial ekonomi.
d.Value:
a. Integritas
b. Kompeten
c. TanggungJawab
d. Peduli danManusiawi
e. Adil
e. Tujuan:
a. Memberikan pelayanan kepada pasien secara optimal, agar
memperoleh hasil yang maksimal sesuai yangdiharapkan.
b. Mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien.
2. Analisa Situasi Ruangan dan Manajemen StrategisRuangan
a. Ruang rawat inap lantai III
Ruang rawat inap lantai III adalah ruang rawat inap untuk pasien
dengan diagnosa umum, dan ruang rawat inap anak dengan diagnosa
umum. Terdapat 13 ruang terdiri dari ruang kelasada 1 ruangan
untuk anak yaitu 311, kelas 2 satu ruangan untuk anak yaitu 312.
Kelas 1 plus ada 3 ruangan yaitu308,315,313.RuanganVIP ada7
ruangan yaitu 6 untuk dewasa 1 untuk anak-anak yaitu 301, 302,
303, 309, 305, 307, 310 untuk anak. Eksekutif satu ruangan yaitu
306. Jumlah bed pasien ada 16bad.
b. Ruang NursesStasion
Nurse Stationberada di bawah tangga dekat lift, berada di ruang
terbuka dan hanya sebagian membelakangi ke rawat inap sebagian
besar ruang rawat inap berada di samping kanan, samping kiri nurse
station, dan di depan adalah ruang kepala ruangan. Seharusnya nurse
station menghadap keseluruh ruang rawat inap. Keadaan nurse
station bersih, rapi dan nyaman. Lemari untuk penyimpanan
dokumentasi pasien, linen dan tempat penyimpanan alat-alat
kesehatan sudah memadai dan tersusun rapi. Tidak terdapat
dokumen tentang perencanaan strategis di ruang rawat inap lantai III.
c. Ruangadministrasi
Berdasarkan observasi dan pengkajian ruangan lantai III didapat
bahwa belum adanya ruangan khusus untuk administrasi.Semua
dilakukan di nurse station.
d. Ruangkonsultasi
Ruang konsultasi diadakan di ruang kepala ruangan. Tidak ada
ruang khusus untuk ruang konsultasi.
3. Perencanaan Kebutuhan Tenaga di Ruangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Lantai III
perencanaan kebutuhan tenaga perawat di ruangan disampaikan
secara lisan kepada kepala bidang keperawatan kemudian
diteruskan oleh kabid keperawatan ke bagian personalia. Situasi
untuk saat inidi
ruangan jumlah tenaga perawat cukup memadai karena BOR
ruangan belum mencapai 75 %. Apabila jumlah pasien
meningkat dan melebihi dari beban kerja perawat diruangan,
kepala ruangan mengkomunikasikan kepada kabid
keperawatan untuk menambahkan perawat. Tetapi biasanya
penambahan perawat dilakukan dengan cara transfer dari
perawat ruang rawat inap lain. Belum ada dokumen untuk
permintaan tenaga perawat ke kabid keperawatan.
𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 (𝟏 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧)
Kebutuhan SDM = X STP
𝐒𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫 𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚(𝐒𝐁𝐊)
Ka. Tim
Pasien at
Pelaks
ana
Skema 2.2 Struktur Organisasi Ruangan Lantai III RSU Deli Medan
Pasien Pasien
Pasien
3. Alur PelayananRuangan
dokter ke RS lain
-Rujukan RS
Unit Rawat Inap
lain
4. SPO
dipermudah.
7. Pembagian Kerja/JobDisk
Pembagian tugas/job disk tercantum dalam RKK,
job disc perawat sudah jelas, semua tim dapat
menangani pasien dan dibagi berdasarkan kamar rawat
inap/per pasien. Semua perawat baik karu, katim dan
perawat pelaksana semua bekerja sesuai dengan job
discnya masing- masing. Terdapat budaya kerja di
ruang rawat inap lantai III untuk memberikan pelayanan
terbaik, jika perawat pelaksana sedang melayani pasien
dan pada saat itu ada pasien sedang butuh pelayanan
maka kepala ruang menggantikan pekerjaan
perawatpelaksana.
c. Pelaksanaan Fungsi
Pelaksanaan
1. Pelaksanaan
SupervisiKlin
ik
Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh kepala
bidang keperawatan di shift pagi, menko di shift sore
dan shift malam dilakukan oleh pengawas perawat.
Visite keperawatn dilakukan secara rutin setiap hari.
Dalam hal ini aspek yang dinilai adalah proses
pelaksanaan tindakan dalam pemberian asuhan
keperawatan dengan format yang sudah tersedia. Kepala
ruangan melakukan supervisi kepada perawat pelaksana
pada saatmelakukantindakan tapi tidak didokumentasi
supervisi klinik tersebut, tetapi bagi perawat baru
kepala ruang membuat pendokumentasiannya.
2. PelaksanaanCoachingKeperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang
lantai III
pelaksanaan coaching keperawatan dilakukan di
ruangan ketika penerimaan perawat baru selama 10
hari, 2 hari orientasi umum dan 8 hari orientasi khusus
diruangan. Choacing dilakukan oleh kepala ruangan di
shift pagi, katimdi shift sore dan shift malam. SPO dan
dokumentasi coaching di ruangan belum adadiruangan.
3. Pelaksanaan RondeKeperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan lantai III, perawat selalu melaksanakan ronde
keperawatan. SPO ronde keperawatan sudah tersedia.
4. Pelaksanaan Timbang TerimaKeperawatan
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan
lantai III, timbang terima dilakukan setiap pergantian
shift.Timbang terimadilakukan antara penanggung
jawab pasien shift malam dengan penanggung jawab
pasien shift pagi dan begitu juga dengan shift
selanjutnya. Dimana perawat melaporkan jumlah
pasien, kondisi, terapi dan hal-hal yang akan dilakukan
kepada pasien. Pelaksanan timbang terima antara
perawat sudah optimal. Katim membagi tugas sesuai
dengan situasi pasien diruangan pada saat timbang
terima. SPO timbang terima keperawatan sudah
tersedia.
5. Pelaksanaan VisiteKeperawatan
Visite keperawatan dilakukan setiap pergantian
shiftt. Visite dilakukan kepala ruangan saat perawat
pelaksana memberikan tindakan keperawatan, dan
ketika pasien memencet bel perawat merespon dengan
segera.
6. Pelaksanaan PengkajianKeperawatan
Pengkajian keperawatan dilakukan dimulai dari
pasien masuk dan selanjutnya setiap shift melakukan
pengkajian keperawatan pda pasien.Terdapat format
pengkajian keperawatan di ruang rawat inap. Format
pengkajian pasien menggunakan model cek list.
Berdasarkan hasil observasi bahwa pendokumentsian
pengkajian keperawatan di ruang rawat inap belum
terisi penuh oleh perawat. Diharapkan perawat dapat
menulis pengkajian keperawatan dengan lengkap sesuai
pada format pengkajian keperawatan dan kondisi pasien
diruangan.
d. ManajemenSDM
1. Penentuan Jumlah Ketenagaan MinimumRuangan
Penentuan jumlah ketenagaan minimum ruangan
sudah baik dilakukan oleh kepala bidang keperawatan
dan bagian personalia dengan melihat situasi dan
kebutuhan ruangan. Sejauh ini rasio antara perawat dan
pasien sudah terpenuhi dengan jumlah perawat di
ruangan lantai III sebanyak 12 perawat termasuk
kepala ruangan.
2. Orientasi PegawaiBaru
Orientasi pegawai baru sudah berjalan dengan
baik. Orientasi dilakukan bagi perawatbaru, orientasi
terdiri dari orientasi umum selama 2 hari, dan orientsi
khusus selama 8 hari, dan training selama 3 bulan serta
dilakukan penilaian oleh kepala ruangan.
3. PenempatanKerja
Penempatan kerja perawat baru dilakukan setelah
selesai orientasi oleh pihak personalia dengan
pertimbangan dari kepala bidang keperawatan
berdasarkan kebutuhan ruangan.
4. Penilaian PrestasiKerja
Penilaian prestasi kerja perawat pelaksana
dilakukan oleh kepala ruangan dengan melakukan
penilaian kinerja perawat berdasarkan format yang
telah tersedia dari unit personalia dan hasil dari
penilaian kinerja akan dirapatkan oleh kepala bidang
keperawatan dan kepala ruangan untuk menilai prestasi
kerja. Bagi perawat yang berprestasi akan mendapatkan
rewardberupa uang saku yang diberikan kepada
perawat serta pihak rumah sakit memajang foto
perawat terbaik di madding rumah sakit. Namun bagi
perawat yang kinerjanya kurang mendapatkan
bimbingan dari kepala ruangan terlebihdahulu.
5. JenjangKarir
Berdasarkan hasil wawancara dengan kabid
keperawatan dan kepala ruangan ruang lantai III belum
dilakukanjenjang karir perawat di RSU Deli Medan.
6. Rapat
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang
sesuai dengan peraturan internal (Hospital ByLaws)
RSU Deli Medan bahwa rapat yang dilaksanakan di
Rumah Sakit adalah rapat rutin, rapat khusus, dan rapat
tahunan. Untuk ruangan sendiri dilakukan rapat
bulanan setiap 1x/bulan dan briefing dilakukan rutin
setiap pagi oleh kepala ruangan, kepala bidang
keperawatan, komite keperawatan dan staf ahli. Akan
tetapi pada saat pandemi covid-19 metode rapat diubah
menjadi metode daring/online.
7. Komunikasi
Komunikasi antara kepala ruang dengan ketua
tim, dan perawat pelaksana sudah terjalin secara
efektif. Komunikasi perawat dengan pasien dan
keluarga klien terjalin secara efektif. Komunikasi
antara
perawat dan dokter sudah diatur sesuai dengan SBAR dan
adanya
47
tata cara komunikasi via phone untuk semua staf
di RSU Deli Medan.
8. Pendelegasian
Pendelegaisan sudah dijalankan dengan baik.
Pendelegasian dilakukan oleh kepala bidang
keperawatan kepada kepala ruangan, kepala ruangan
kepada ketua tim, ketua tim kepada ketua tim terkait
tugas yang akan diberikan. Terdapat dokumentasi
pendelegasian antara kepala ruang dengan ketua tim.
9. ManajemenKonflik
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan lantai III, bila terjadi konflik antara perawat di
ruangan, maka kepala ruangan terlebih dahulu
memanggil satu per satu, kemudian mempertemukan
kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik. Jika
kepala ruangan tidak bisa menyelesaikannya maka
akan diserahkan kepada kabid keperawatan. Apabila
kabid keperawatan tidak dapat menyelesaikan konflik
maka kabid keperawatan menyerahkan kepada direktur
Rumah Sakit.
10. Rotasikerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruang rotasi kerja dilakukan 2 (dua) tahun sekali atau
dilihat dari pada situasi.
e. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan
1. Pengukuran
a) Pengukuran Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah
sakit pada tahun 2020 terlihat penurunan setiap
bulan. BOR pada bulan Januari 2020 yaitu 51,1%,
BOR pada bulan Februari 2020 yaitu 53,3%, BOR
pada bulan Maret 2020 yaitu 43,9%, BOR pada
bulan April 2020 yaitu 27,9% dan BOR pada bulan
Mei 2020 yaitu 21,5% ini merupakan indikator
pemanfaatan tempat tidur ruangan rawat inap di
lantai III RSU Deli Medan masihrendah.
Januar 51,1% 15
i
Februa 53,3% 15
ri
Maret 43,9% 16
April 27,9% 16
Mei 21,5% 16
Juni 35% 16
Juli 33,3% 16
Agust 30,8% 16
us
2. Pengkajian Ruangan Rawat Inap Lantai III RSU Deli Medan
a. Pelaksanaan FungsiPerencanaan
Tabel 2. 10 Pelaksanaan Fungsi Perencanaan
53
dengan optimal. SPO dan tidak ada
4. Kepala ruangan dokumentasinya.
aktifmelakukan bimbingan 3. Pelaksanaan supervisi
kepada perawat pelaksana pada perawat baru
dalam melengkapi tidakmemiliki SPO.
dokumenpasien. 4. Perumusan diagnosa
5. Kepala ruangan keperawatan belum sesuai
melakukan supervisi dengan kondisi terkini
secara rutin kepada pasien.
perawatbaru.
6. Penempatan perawat
barusudah baik, dengan
berdasarkan kebutuhan
ruangan. Orientasi perawat
baru sudahberjalan
dengan optimal.
d. Manajemen SDM
Tabel 2. 13Manajemen SDM
56
Tabel 2. 15 Analisis Matrix SWOT Ruang Rawat Inap Lantai III Rumah Sakit Umum Deli Medan
I I N T E R N A
L 5
6
N Strengths Weaknesses(Kelemahan)
(Kekuatan)
S1 Rumah sakit rutin melakukan pengembangan tenaga keperawatan melalui W1 Belum terlaksananya
T
pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada perawat. jenjang karir bagi perawat
S2 Memiliki kepala ruangan yang aktif dalam melakukan bimbingan kepada W2 Perumusan diagnosa
E
katim dan perawat pelaksana dalam melengkapi dokumen rawatan pasien. keperawatan belum optimal
S3 Memiliki respon time yang cepat dalam pemberian asuhan keperawatan W3.Belum menggunakan
R
kepada pasien. Sistem Informasi Berbasis
Komputer RumahSakit
N S4 Evaluasi kerja perawat telah terprogram dan berjalan dengan baik,
(SIMRS).
mengunakan angket kepada pasien. Perawat terbaik mendapat
A W4 Pelaksanaan supervisi
reward.
pada perawat baru belum
S5 Memiliki budaya organisasi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, danRajin).
L memiliki SPO.
Semua perawat menerapkan senyum 3 cm dalam pemberian
W5 Pelaksanaan coaching
layanan keperawatan kepada pasien.
E keperawatan belum
memiliki SPO
X
57
T
57
A
E
R
O4 Semua perawat aktif
N dalam rapat ataubriefing
yang
dilakuka rutin setiap pagi
oleh kepala ruangan.
A O5 Adanya promosi tentang
fasilitas dan
keunggulan layanan
keperawatan.
L Threats (Ancaman) Strategi Strategi WT
ST
T1Perawat yang sudah S2-T4Melaksanakan penilaian kinerja W2-T2 Meningkatkan sosialisai
mengikuti pelatihan memilih dengan meggunakan instrumen yang mengenai Sistem
untuk pindah dengan Rumah valid dan dilakukan secara berkala Informasi Berbasis
Sakit lain. untuk mempertahankan SDM yang Komputer Rumah Sakit
T2 Rumah Sakit yang berkualitas. (SIMRS).
baru buka di sekitar RSU S4-T1Bekerja sama dengan staf W5, T3 Memfasilitasi pelatihan
Deli Medan berpotensi ahli dalam mengadakan tentang perumusan diagnose
mencuri perhatian perawat pertemuan dan pembinaan keperawatan.
yang sudah bekerja di SDM secara rutin demi
RSU Deli Medan. meningkatkan kualitas.
T3Rumah Sakit lain di sekitar
RSU Deli Medan berlomba-
lomba melakukan
pengembangan staf untuk
meningkatkan mutu
SDM
keperawatan.
T4Adanya beberapa pasien
yang memilih Rumah
Sakit lain di sekitar RSU
Deli Medan yang
biayanya lebih
murah terutama pasien
pengguna BPJS.
T5Adanya Rumah Sakit
Umum di Kota Medan yang
memiliki daya tarik dan
fasilitas yang lebih
lengkap sehingga pasien
lebih memilih berobat ke
rumah sakit disekitar RSU
Deli
60
Medan.
61
BAB 3
Analisis Keperawatan
Pelaksana
an Sarana
N Kajian Kesenjangan yang diperoleh dilapangan
O Fungsi Manajem Teori
Manajem en
en
1. Perencanaan Man Perencanaan adalah pemilihan fakta dan penghubung Perencanaan tenaga keperawatan di ruang
fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan rawat inap lantai III RSU Deli Medan sudah
atau asumsi-asumsi untuk masayang akan datang sesuai dengan theory yaitu metode WISN
dengan jaan menggambarkan dan merumuskan (Workload Indikator of Staffing Need),
kegiatan-kegiatan yang di perlukan untuk mencapai dimana untuk menghitung seluruh
hasil yang diinginkan (Terry, G. R.2011). kebutuhan tenaga perawat data yang harus
Perencanaan adalah koordinasi dan integrasi sumber diperoleh antara lain Waktu Kerja Tersedia
daya keperawatan dengan menerapkan proses (WKT), Standar Beban Kerja (SBK), dan
manajemen untuk mencapai asuhan keperawatan dan Standar Tugas Penunjang(STP).
tujuan layanan
keperawatan (Huber, 2000).
Methode Visi yang dimiliki oleh suatu lembaga merupakan suatu Visi misi di ruang rawat inap lantai III RSU
cita-cita tentang keadaan dimasa datang yang Deli Medansudah sesuai dengan bidang
diinginkan agar dapat terwujud oleh seluruh personel keperawatan dan sudah mengacu pada visi
perusahaan. dan misi rumah sakit dengan baik.
Tujuan pembangunan visi untuk mencerminkan apa
yang ingin dicapai oleh sebuh organisasi, memberikan
arah, sebagai inspirasi, menjadi perekat, menumbuhkan
komitmen serta menjamin kesinambungan
kepemimpinan
organisasi.
Market Rencana rumah sakit dalam memasarkan jasa. Agar Rumah sakit sudah memiliki promosi
dapat diterima oleh masyarakat untuk dapat menguasai khusus di bagian marketing. Terkait dengan
pasar, rumah sakit harus memiliki kualitas dan harga pandemi Covid-19 promosi rumah sakit
sesuai dengan konsumen dan daya beli konsumen. dilakukan secara online melalui website
RSU. Deli yaitu https://www.rsudeli.com.
Money Anggran merupakan mekanisme untuk perencanaan Kepala ruangan tidak mendapatkan
dan pengendalian, selain untuk meningkatkan kesempatan untuk mengelola keuangan
kebutuhan dan kontrisbusi setiap unit. Semangkin terkait dalam bidang keperawatan.
akurat rencana anggaran semangkin baik institusi dapat
merencanakan
sumberdayanya yang paling efesien.
Machine Pengadaan sebuah mesin dalam sebuah perusahaan Ruang rawat inap belum menyusun rencana
sangat diperlukan untuk memudahkan atau dalam pengadaan machine.
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakanefesien
kerja.
Material Menurut Undang-undang Rumah Sakit Tahun Tata ruangnurse station sudah nyaman dan
2009Pasal
cukup luas, lemari untuk penyimpanan
7 menerangkan bahwa rumah sakit harus memenuhi
dokumentasi pasien dan tempat
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
penyimpanan alat-alat kesehatan sudah
manusia, kefarmasian, dan peralatan. Lokasi bangunan
memadai. Kenyamanan perawat alangkah
juga harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan,
lebih baik lagi jika terdapat AC pada nurse
keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai
station lantai III untuk mendukung
dengan hasil kajian kebutuhan dan
kenyamanan kerja
kelayakan
perawatnya.
penyelenggaraan rumah sakit.
Informasi Penggunaan teknologi informasi seperti televisi, Ruang rawat inap RSU Deli Medan belum
komputer dan lain sebaginya dapat mempermudah memiliki Sistem Informasi Manajemen
manajemen informasi dalam halperencanaan. Rumah Sakit (SIMRS). Berdasarkan hasil
observasi, ruang rawat inap dilantai III
masih menggunakan cara manual dalam
pemberian layanan keperawatan kepada
pasienseperti
pengamprahan dan pengambilanobat-obatan
pasien di instalasi farmasi yang berada di
lantai I. Alangkah lebih baiknya jika rumah
sakit memiliki SIMRS yang dapat
mendukung perawat dalam melakukan
pelayanan keperawatan kepada pasien
secara efektifdan
efisien dengan adanya SIMRS.
2. Pengorganisasi Man Budaya organisasi ruangan di rumah sakit merupakan Budaya organisasi diruang lantai III sudah
an adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk cukup baik. Ruangan lantai IIImemiliki
bertindak dan memecahkan masalah, membentuk budaya organisasi yang dipegang teguh oleh
karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan setiap perawat yaitu 5R (Ringkas: Bedakan
dan mempersatukan anggota-anggota organisasi mana yang perlu dan yang tidak perlu, dan
(Schein, 1992). buang yang tidak perlu. Rapi: Barang harus
Pembagian kerja adalah pembagian kerja kepada setiap disimpan dengan teratur sehingga siap pakai
anggota organisasi sehingga setiap orang memiliki bila diperlukan. Resik: bersihkan sampah
tugas tertentu. dan kotoran agar kegiatan pemeriksaan
terhadap abnormalitas dapat lebih
dipermudah. Rawat: Mempertahankan dan
melakukan pengawasan terhadap 5R. Rajin:
taatilah peraturan yang nada untuk
mendorong kegiatan secara mandiri.)
Sebelum melakukan tindakan kepala
ruangan dan perawat mengucapkan yel-yel
“ZeroInciden”.
Masih ada pekerjaan yang dilakukan diluar
job discperawat di ruangan lantai III.
Methode Tiga aspek penting dalam pengorganisasian Sistem pendelegasian tugas rumah sakit
yaitu dalam
meliputi : 1) pola struktur yang berarti proses bentuk surat dan harus ditanda tangani oleh
hubungan interaksi yang dikembangkan secara efektif, kedua pihak.
2) penataan setiap kegiatan yang merupakan kerangka Masih ada pekerjaan yang dilakukan diluar
kerja dalam organisasi, dan 3) struktur kerja organisasi job disctetapi perawat melakukannya pada
termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola. saat tertentu misalnya kepala ruang
Pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat membantu perawat pelaksana pada saat
juga merupakan aspek yang penting (Simamora, 2012). pasien banyak Jenjang karir perawat di
rumah sakitbelum
dilaksanakan.
Market Memasarkan produk jasa sangat penting karena bila RSU Deli Medan belum melakukan
jasa yang disediakan tidak di komsumsi, proses kerjasama dengan BPJS tetapi sudah bekerja
penyediaan jasa akan terhenti. dengan asuransi kesehatan di kota Medan.
Promosi rumah sakit sudah dilakukan
dengan baik secara offline dan online.
Money Dalam anggaran, pengeluaran (expenses) RSU Deli Medan tidak melibatkan bagian
diklasifikasikan menjadi tetap dan variabel dan bidang keperawatan dalam
terkendali atau tidak penyusuann
terkendali. budgeting.
Machine Pengadaan sebuah mesin dalam sebuah perusahaan Machine yang ada diruang rawat
inapdapat
sangat diperlukan untuk memudahkan ataumenghasilkan
digunakan oleh seluruh staf di ruang rawat
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesien inap dan berfungsi dengan baik.
kerja
Informasi Manajemen informasi bertugas menyediakan seluruh Penyampaian informasi dilakukan secara
informasi yang terkait kegiatan perusahaan, lisan maupun tulisan, dan poster yang
baik ditempelkan
informasi internal maupun eksternal. di madding ruang rawat inap lantai III.
3 Pelaksanaan Man Menggerakkan orang-orang agar maubekerja dengan Perawat diruang rawat inap lantai IIIsudah
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama mendokumentasikan proses keperawatan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif berdasarkan Nanda dan NIC dan NOC,
tetapi belum mengikuti acuan terbaru dari
PPNI yaitu SDKI. Penulisan SOAPsudah
Terdokumentsi, perumusan diagnosa belum
optimal.
Methode Tata cara kerja yang baik yang dapat memperlancar Ruang rawat inap Lantai III sudah
jalannya pekerjaan.. melaksanakan ronde keperawatan secara
optimal.
Sudah melaksanakan timbang terima secara
optimal.
Market Untuk dapat menguasai pasar, rumah sakit harus Sudah ada formulir edukasi yang diberikan
memiliki kualitas dan harga sesuai dengan selera kepada pasien.
konsumen dan daya belikonsumen.
Money Pengeluaran anggaran paling besar dialokasikan untuk Jumlah kunjungan pasien di RSU Deli
ketenagaan atau anggaran staff karena pelayanan Medan tampak rendah sejak tahun 2020
kesehatan bersifat padat karya (Intensive Labor) BOR ruang rawat inap dari bulan januari
sampai juni 2020 yaitu pengalami
penurunan. BOR pada bulan Januari 2020
yaitu 51,1%, BOR pada bulan Februari
2020 yaitu 53,3%, BOR pada bulan Maret
2020 yaitu 43,9%, BOR pada bulan April
2020 yaitu 27,9%, BOR pada bulan Mei
2020 yaitu 21,5%, BOR pada bulan Juni
2020 yaitu 35%, BOR pada bulan Juli 2020
yaitu 33,3% dan BOR pada bulan Agustus
2020 yaitu 30,8% ini merupakan indikator
pemanfaatan tempat tidurruangan rawat
inap RSU Deli Medan masih rendah.
Machine Penggunaan mesin dalam sebuah perusahaan sangat Tersedianya SOP terkait penggunaan
diperlukan untuk memudahkan atau menghasilkan machine yang ada di ruang rawat inap.
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesien
kerja.
Material Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan asuhan Penyimpanan bahan tenun di ruangan
keperawatan baik itu bahan habis pakai atau peralatan. tersusun rapi.
Informasi informasi bertujuan untuk menyediakan Ruang rawat inap RSU Deli Medanbelum
seluruh
menggunakan sistem informasi
informasi yang terkait kegaitan perusahaan,
berbasis komputer
baik informasi internal maupuneksternal.
atauSIMRS.
4. Pengawasan Man Pengawasan adalah hal yang dilakukan oleh manajer Hasil evaluasi penilaian kinerja perawat tidak
dengan mengembangakan tiga langkah penting yaitu diinformasikan kepada perawat.
1. Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapai oleh
staf/organisasi.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan
standar yang berlakudan
3. Memperbaiki penyimpangan yang terjadi
sesuai
dengan faktor penyebabnya
Methode Gugus kendali mutu digunakan sebagai salah satu Penjaminan mutu di rumah sakit melibatkan
pendekatan dalam upaya menuju Total Quality semua tenaga keperawatan dalam
Management (TQM) yang merupakan suatu peningkatan mutu pelayanan.
pendekatan pengendalian mutu melalui penumbuhan
partisipasi
Karyawan
Market Indikator market yang dipakai untuk menilai suatu Jumlah BOR rumah sakit dari tahun ke
rumah sakit adalah: tahun belum ada peningkatan masih
1.Bed Occupancy Rate (BOR), yaitu dibawah 60%.
persentasi pemakaian tempat tidur pada satu BOR pada bulan Januari 2020 yaitu 51,1%,
satan waktu tertentu yang memberikan gambaran BOR pada bulan Februari 2020 yaitu 53,3%,
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur BOR pada bulan Maret 2020 yaitu 43,9%,
dirumah sakit. Rumus dari BOR adalah BOR pada bulan April 2020 yaitu 27,9%,
sebgaiberikut: BOR pada bulan Mei 2020 yaitu 21,5%,
Jumlah hari perawatanrumahsakit X100% BOR pada bulan Juni 2020 yaitu 35%, BOR
Jumlah tempat tidur X jumalh hari dalam satu pada bulan Juli 2020 yaitu 33,3% dan BOR
satuan waktu pada bulan Agustus 2020 yaitu 30,8%.
Nilai ideal dari BOR adalah 60-85%.
Money Pemantauan berkelanjutan dan analisis dilakukan untuk Peneglolaan keuangan hanya dikelola oleh
mencegah pembiayaan yang tidak adekuat bagian keuangan rumah sakit.
atau
berlebihan pada akhir tahun pembukuan.
Machine Penggunaan mesin dalam sebuah perusahaan sangat Tidak dilakukan operan terhadap peralatan
diperlukan untuk memudahkan atau menghasilkan sebagai pengawasan terhadap peralatan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesien yang telah tersedia.
Kerja
Material Indikator material yang dipakai untuk menilai suatu Nilai BTO rumah sakit adalah 47 kali. Hal ini
rumah sakit adalah: merupakan indikator rendahnya tingkat
1. Bed Trun Over(BTO), yaitu frekuensi pemakaian efesiensi pemakaian tempattidur.
tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu TOI rumah sakit adalah 4 kali dan LOS 3
tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit hari, hal ini merupakan indikator rendahnya
dipakai. Indikator ini menggambarkan tingkat tingkat efesiensi pemakaian tempattidur.
efesiensi daripada pemakaian tempat tidur. Rumus
ayang digunakanadalah:
Jumlah pasien keluar (hidup +
mati) Jumlah tempat tidur
Idealnya adalah 1 tempat tidur 40-50 kali pemakaian
dalam 1 tahun.
2. Turn Over Interval (TOI), yaitu rata-rata hari,
dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi
ke saat terisi berikutnya. Indikator ini menunjukkan
gambaran tingkat efesiensi dari pada penggunaan
tempat tidur. Rumus yang digunakanadalah:
(jumlah tempat tidur x hari)- hari perawatan rumah
sakit Jumlah pasien keluar (hidup + mati).
Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu1-3
hari.
Informasi informasi bertujuan untuk menyediakan Ruang rawat inap Lantai III RSU Deli Medan
seluruh informasi yangterkait belum menggunakan SIMRS.
kegaitan perusahaan, baik
informasi internal maupun eksternal.
3.2 PERENCANAN STRATEGIS
3.2.1 Perumusan Masalah
1. Praktek keperawatan ruang rawat inap belum sesuai dengan standar operasional
prosedur
2. Jenjang karir perawat belum optimal
3. Ruang rawat inap belum menggunakan Sistem Informasi Management
Rumah Sakit (SIMRS).