PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan nekrosis. Infeksi ini sering mengenai paru, akan tetapi dapat meluas
mengenai organ tertentu. Cara penularan TB paru melalui kontak langsung dari
percikan dahak yang mengandung kuman TB, terhisap oleh orang sehat melalui
jalan napas, kemudian berkembang biak di paru. Dapat terjadi kontak tidak
langsung bila dahak yang dikeluarkan penderita ke lantai atau tanah kemudian
mengering dan menyatu dengan debu, lalu berterbangan di udara dan bila terisap
orang sehat dapat menjadi sakit. Berdasarkan cara penularan ini, TB paru juga
menyebutkan terdapat 9,6 juta kasus TB paru di dunia dan 58% kasus terjadi di
daerah Asia Tenggara dan Afrika. Tiga negara dengan insidensi kasus terbanyak
tahun 2015 yaitu India (23%), Indonesia (10%), dan China (10%). Indonesia
sekarang berada pada ranking kedua negara dengan beban TB tertinggi di dunia.
Pada tahun 2014 ditemukan jumlah kasus baru BTA positif sebanyak 176.677
kasus, menurun bila dibandingkan kasus baru BTA positif yang ditemukan tahun
1
2
2013 yang sebesar 196.310 kasus. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah
sebesar 272 per 100.000 penduduk dan estimasi insidensi berjumlah 183 per
dengan persentase keberhasilan adalah 93,45%, tahun 2007 adalah 100%, namun
fisik rumah yang tidak sehat memegang peranan penting dalam penularan dan
dalam rumah, ventilasi yang buruk cenderung menciptakan suasana yang lembab
dan gelap, kondisi ini menyebabkan kuman dapat bertahan berhari-hari sampai
penyakit ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung
Mycobacterium tuberkulosis. Pada saat penderita batuk atau bersin butir-butir air
ludah beterbangan di udara dan akan hidup beberapa jam lamanya (Musadad,
tuberkulosis paru akan lebih cepat menyerang orang yang sehat jika berada di
dalam rumah yang lembab, gelap dan kurang cahaya (Kemenkes, 2011).
Obat (PMO) (74,645), jaminan tersedianya OAT secara teratur, menyeluruh dan
tepat waktu dengan mutu terjamin (82,2%), sistem pencatatan dan pelaporan
hutan perlu adanya terobosan untuk menemukan penderita TB dengan BTA (+)
menggunakan dana BOK kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan oleh
penyakit, cara minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara aktif
kepada Tomas, Toga, Kader, Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik
yang aktif dalam pengobatan maupun yang telah selesai menjalani pengobatan
diwilayah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam Evaluasi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi puskesmas
Sebagai salah satu bahan masukan bagi pihak puskesmas untuk dapat
Kabupaten Lamongan.
2. Bagi masyarakat
Kabupaten Lamongan.
6
3. Bagi peneliti
Lamongan.