OBESITAS
OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang
normal dianggap mengalami obesitas.
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi
penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita
cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.
Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti
buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak
seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Hubungan Obesitas dengan Hormon
Pada dasarnya obesitas atau kegemukan merupakan gejala ketidak seimbangan antara hormon insulin dan
hormon glukagon.Seperti insulin, glukagon juga diproduksi didalam pankreas.Namun hormon glukagon
memiliki sifat hormon lipotilik kebalikan dari hormon lipogenik.Lipolitik melibatkan mobilitas lemak
untuk digunakan sebagai bahan bakar penghasil energi.
1. Insulin
2. Glukagon
Glukagon adalah antagonis dari insulin: Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Dia
diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya yang disebut
sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari prohormon yang lebih tepatnya
disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel
enteroendokrin L di sistem pencernaan (Ileum dan Kolon).
Struktur primer dari Glukagon adalah yang terdiri dari 29 asam amino dan mempunyai massa molekul
3483 Da. His-Ser-Gln-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr-Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-Ser-Arg-Arg-Ala-Gln-Asp-
Phe-Val-Gln-Trp-Leu-Met-Asn-Thr
Kelebihan hormon glukagon bisa disebabkan walaupun sangat jarang oleh tumor dari sel @
pankreas. Glucagonom. Gambaran gangguan adalah tingginya rate glukosa dalam darah dan dapat
menimbulkan diabetes militus akibat kekurangan insulin relativ.
Struktur Makroskopis
Pankreas
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas.
Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam
ligamentum lienorenalis.
a. Bagian pancreas
1. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.
Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica superior serta
dinamakan Processus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan
corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
3. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang
sedikit berbentuk segitiga.
b. Hubungan
1. Ke anterior: Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum,
bursa omentalis, dan gaster.
2. Ke posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis dan vena lienalis,
vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas major
sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.
c. Vaskularisasi
1. Arteriae
2. Venae
d. Aliran Limfatik
Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya
mengalirkan cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica superiores.
e. Inervasi
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
f. Ductus Pancreaticus
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak
cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar
pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor
Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus
choledochus.
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke
duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.1
Struktur Mikrokospis
Pankreas
Pancreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh sel-sel
yang berbeda.
a. Bagian Eksokrin
Asinus berbentuk tubular, dikelilingi lamina basal dan terdiri atas 5-8 sel berbentuk piramid
yang tersusun mengelilingi lumen sempit. Tidak terdapat sel mioepitel. Di antara asini,
terdapat jaringan ikat halus mengandung pembuluh darah, pembuluh limf, saraf dan saluran
keluar.
Sebuah asinus pancreas terdiri dari sel-sel zimogen (penghasil protein). Ductus ekskretorius
meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas pucat di
dalam lumennya. Produksi sekresi asini dikeluarkan melalui ductus interkalaris (intralobular)
yang kemudian berlanjut sebagai ductus interlobular. 1
b. Bagian Endokrin
Bagian endokrin pancreas, yaitu PULAU LANGERHANS, tersebar di seluruh pancreas dan
tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel pucat dengan banyak pembuluh
darah. Pulau ini dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin di sekitarnya
dengan sedikit serat-serat retikulin di dalam pulau.Dengan cara pulasan khusus dapat
dibedakan menjadi:
Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A.
4. Sel C
METABOLISME KARBOHIDRAT
Karbohidrat siap dikatabolisir menjadi energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang dihasilkan
berupa Adenosin trifosfat (ATP). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah
massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat
dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk.
Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak)
dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat
spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa
susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu
glikoprotein serta proteoglikan. 2
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi
berupa ATP.
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan
energi berupa ATP.
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah,
melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati
dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh,
maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi
glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan
siklus asam sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non
karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis
(pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru
2
yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.
Glikolisis
Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses pemecahan
glukosa menjadi:
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan selanjutnya
asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Selain itu glikolisis juga menjadi
lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.
Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut (pada setiap tahap, lihat dan
hubungkan dengan Gambar Lintasan detail metabolisme karbohidrat):
1. Glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan dikatalisir
oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhans
pancreas. Proses ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks Mg-
ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP. (-1P).
Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar berupa kalor, sehingga dalam
kondisi fisiologis dianggap irrevesibel. Heksokinase dihambat secara alosterik oleh produk reaksi
glukosa 6-fosfat
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa isomerase
dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer -glukosa 6-
fosfat.
3. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim fosfofruktokinase.
Fosfofruktokinase merupakan enzim yang bersifat alosterik sekaligus bisa diinduksi, sehingga
berperan penting dalam laju glikolisis. Dalam kondisi fisiologis tahap ini bisa dianggap
irreversible. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat, sehingga hasilnya adalah ADP.(-
1P)
4. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid 3-fosfat dan
dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase).
5. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya (reaksi
interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator enzim fosfotriosa isomerase.
Catatan:
Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi Gliseraldehid 3-fosfat dan
dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing memiliki 3 atom C, dengan demikian terbentuk 2
molekul gula yang masing-masing beratom C tiga (triosa). Jika molekul dihidroksiaseton fosfat
juga berubah menjadi 1,3-bifosfogliserat, maka dari 1 molekul glukosa pada bagian awal, sampai
dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x 3P = 6P. (+6P)
7. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan ikatan sulfur
berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat berenergi tinggi dalam posisi 1 senyawa
1,3 bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut
dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan
adalah 3-fosfogliserat.
Catatan:
Karena ada dua molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x 1P = 2P.
(+2P)
8. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim fosfogliserat mutase.
Senyawa 2,3-bifosfogliserat (difosfogliserat, DPG) merupakan intermediate dalam reaksi ini.
9. 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim enolase. Reaksi ini
melibatkan dehidrasi serta pendistribusian kembali energi di dalam molekul, menaikkan valensi
fosfat dari posisi 2 ke status berenergi tinggi.
Enolase dihambat oleh fluoride, suatu unsure yang dapat digunakan jika glikolisis di dalam darah
perlu dicegah sebelum kadar glukosa darah diperiksa. Enzim ini bergantung pada keberadaan
Mg2+ atau Mn2+.
10. Fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat kinase sehingga
menghasilkan ATP. Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini mengalami konversi spontan
menjadi keto piruvat. Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar sebagai
panas dan secara fisiologis adalah irreversible.
Catatan:
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga total hasil energi pada
tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
11. Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH melalui pemindahan
sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi
laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat dehidrogenase.
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi menjadi asetil-KoA,
akan dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Ekuivalen pereduksi dari
reaksi NADH + H+ yang terbentuk dalam glikolisis akan diambil oleh mitokondria untuk oksidasi
melalui salah satu dari reaksi ulang alik (shuttle).2
Kesimpulan:
jumlah : +10P
jumlah :+ 4P
Oksidasi piruvat
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di
dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara
berurutan di dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran interna mitokondria.
Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan analog dengan
kompleks alfa-keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat.
Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan
konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat
menjadi karbohidrat.
Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah sebagai berikut:
Dengan adanya TDP (thiamine diphosphate), piruvat didekarboksilasi menjadi derivate hidroksietil
tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Produk sisa yang
dihasilkan adalah CO2. Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid teroksidasi, suatu
kelompok prostetik dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk asetil lipoamid, selanjutnya TDP
lepas. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah menjadi asetil KoA, dengan
hasil sampingan berupa lipoamid tereduksi.
Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh flavoprotein, yang mengandung FAD, pada
kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh NAD+,
yang akhirnya memindahkan ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi.2
Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di
dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.
Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan
membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP.
Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA, suatu ester koenzim A. Ko-A mengandung vitamin
asam pantotenat.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid
dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi
asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.
Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam bentuk
hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen
pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses
fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi
hambatan total pada siklus tersebut.
Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik dalam bentuk bebas
ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi
pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di
dalam membran interna mitokondria. 2
Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:
Kondensasi awal asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, dikatalisir oleh enzim sitrat sintase
menyebabkan sintesis ikatan karbon ke karbon di antara atom karbon metil pada asetil KoA dengan
atom karbon karbonil pada oksaloasetat. Reaksi kondensasi, yang membentuk sitril KoA, diikuti oleh
hidrolisis ikatan tioester KoA yang disertai dengan hilangnya energi bebas dalam bentuk panas dalam
jumlah besar, memastikan reaksi tersebut selesai dengan sempurna. (dipetik dari: Murray dkk.
Biokimia Harper)
METABOLISME PROTEIN
Meliputi:
Karbohidrat dan lipid dapat disimpan dan digunakan jika dibutuhkan ketika membutuhkan energi
atau untuk biosintesis
Setiap asam amino mengandung plg tidak 1 gugus amino. Sehingga membutuhkan mekanisme
khusus untuk memecah gugus amino dengan kerangka C –nya
Selama sintesis normal dan degradasi protein seluler (protein turnover) as. Amino yg dilepas
dr pemecahan protein tidak digunakan untuk sintesa protein baru.
Asupan makanan kaya akan protein as. Amino yg masuk melebihi kebutuhan tubuh utk
sintesis protein.
Kelaparan atau diabetes militus. Karbohidrat tidak cukup atau tidak dapat digunakan.
protein tubuh digunakan sbg sumber energi
Pada Vertebrata :
Enzim diproduksi oleh pankreas dlm kondisi non aktif untuk melindungi pankreas dr aktifitas proteolisis.
Untuk melindungi diri pankreas juga mensekresi inhibitor pankreatik tripsin (Pancreatic trypsin
inhibitor). 2
- Trypsin memecah ikatan peptida yg karbonil nya berasal dr Lys dan Arg
- Chymotrypsin memecah iktn peptida pada karboksi terminal dr Phe, Tyr, dan Trp
Asam amino bebas ditransport melewati sel epithelial usus halus Masuk kapiler darah yang terdapat
di pili dan ditranspor ke hati
Pada umumnya, degradasi asam amino dimulai dengan pelepasan gugus amino menghasilkan
kerangka C diubah menjadi senyawa antara metabolisme utama tubuh
Metabolisme asam amino pada umumnya terjadi di hati
Kelebihan di luar liver dibawa ke hati diekskresikan
Ammonia digunakan kembali utk proses biosintesis diekskresi secara langsung atau diubah
terlebih dahulu mjd asam urat / urea
Proses transaminasi : proses yang mana suatu gugus amino dipindahkan, biasanya dari Glu
suatu α – keto acid dan reaksi ini menghasilkan asam amino yg terkait plus α-ketoglutarat
o Reaksi transaminasi dikatalis oleh enzim transaminase (aminotransferase)
o Reaksi transaminasi membutuhkan koenzim piridoxal phosphat (PLP) yang berasal dari
vitamin B6
o Aminotranferase mengkatalisis
Glutamate α – KG
Aspartate OAA Melibatkan α – KG
Glu
Alanine pyruvate
Di Otot
Alanin penting dlm transport gugus amino ke liver glucose-alanin cycle
Di otot & jaringan lain yg mampu menggunakan protein sbg sumber tenaga
Ditemukan oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleit (5thn sblm TCA)
Urea
Nitrogen dr
asam amino
aspartate dan dr
NH4+
Atom C CO2
Cp synthetase
Strategi degradasi asam amino mengubah kerangka C nya menjadi senyawa intermediete dr
metabolisme primer yang kemudian dpt diubah menjadi glukosa atau dioksidasi oleh TCA. 2
METABOLISME LEMAK
Sumber lemak :
Makanan
Biosintesis de novo
Lemak à diemulsi oleh garam empedu – disintesis oleh liver & disimpan dlm empedu à mudah
dicerna & diserap
Asam lemak yg diserap à disintesis kembali mjd lemak dalam à badan golgi dan retikulum
endoplasma sel mukosa usus halus
1. Glycerol Kinase
2. Glycerol Phosphate Dehydrogenase.
Masuk ke dalam daur Glikolisis
Chylomicron kmdn membawa TAG dari sel mukosa usus halus ke organ lain seperti jantung,
otot, dan jaringan lemak.
untuk TAG yg disintesis dr hati, akan dibawa oleh VLDL ke organ lain
setelah mencapai organ target à di kapiler à TAG akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam
lemak
Asam lemak bebas diserap, sisanya dibawa oleh serum albumin à ke sel lain
Oksidasi LCFA à jalur metabolisme penghasil energi utama pada hewan, bbrp protista, dan
beberapa bakteri
(asetil ko A hasil oksidasi FA à dioksidasi sempurna menjadi CO2 mll TCA à ATP sintesis)
Pada beberapa vertebrata à Asetil ko A hsl β oksidasi à diubah menjadi badan keton di hati (larut
dlm air) dan di transpor ke otak dan jaringan lain pd saat gula tidak tersedia
β oksidasi
Ensim ini spesifik utk tiap jenis asam lemak (MCFA, SCFA beda dgn LCFA)
Untuk masuk ke dalam matrik mitokondria, asam lemak yg sudah diaktivasi à memerlukan karier à
karnitin
- LCFA membutuhkan garam empedu untuk penyerapan à MCFA dan SCFA memasuki pembuluh
darah dan diikat oleh serum albumin untuk di transport ke hati.
Asam lemak merupakan bentuk simpanan energi metabolik yang paling efisien.
TAG didegradasi oleh enzim lipase di dalam usus halus menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak melewati dinding usus halus, dan TAG kembali disintesis dan ditransport di dalam
darah oleh chylomicrons.
Chylomicrons terikat pada sel lemak (adipocytes) dan TAG didegradasi lagi menjadi asam lemak
dan gliserol
Asam lemak masuk sel adiposa kmdn disintesis kembali mjd TAG dan disimpan.
TAG di dalam adiposa didegradasi menjadi asam lemak sebagai respon terhadap sinyal hormon.
Karnitine membawa asam lemak rantai panjang ke dalam mitokondria untuk didegradasi
4 urutan reaksi degradasi asam lemak adalah : oxidation, hydration, oxidation, thiolysis. 2
Asam amino esensial Asam amino non esensial
Val, Leu, Phe, Trp, His, Met, Thr, Ile, Lys dan Arg Ala, Cys, Gly, Tyr, Asp, Glu, Gln, Pro, Ser, Asn
(utk Arg manusia hanya mampu mensintesis 2/3
dr kebutuhan
- α – ketoglutarat - piruvat
- Glutamat
- Glutamin
- Aspartat
- Asparagin
- Alanin
Dilakukan bila:
- Indeks Masa Tubuh > 30
- Indeks Masa Tubuh > 27 disertai faktor risiko: Hipertensi, DM tipe 2, Penyakit Jantung Koroner
- Terdapat penyakit lain seperti: SLeep apnea, osteoarthritis.