Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 7B

ANALISIS NON PARAMETRIK 2


Pengujia Hipotesis Dua Sampel Bebas dan k Sampel Bebas

Siti Shofiyatus Sa’diyah


PTE 2020B/20050514038/2020
Kamis08.40-10.20

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGERI SURABYA
TAHUN 2021
I. DASAR TEORI
A. Pengujian Hipotesis Dua Sampel Bebas
1. Uji U Mann-Witney
Uji ini duganakan untuk menguji perbandingan dua perlakuan atau uji
perbandingan suatu perilaku terhadap kontrol. Nilai pengamatan kedua sampel
minimal berskala ordinal.

Untuk sampel ukuran kecil ≤ 20


a. Nilai pengamatan (skor) kedua sampel yang berukuran 𝑛1 dan 𝑛2
digabungkan kemudian di ranking (nilai pengamatan yang sama, rankingnya
adalah rata-ratanya.
b. Tentukan 𝑅1 dan 𝑅2 yaitu jumlah ranking gabungan 𝑛1 dan 𝑛2 .
c. Tentukan nilai U terkecil dari:
1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛1 ( 𝑛1 + 1) − 𝑅1
1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛2 ( 𝑛2 + 1) − 𝑅2
d. Bandingkan statistic U dengan nilai U pada tabel U Mann-Witney pada taraf
nyata 0,05
𝛼
e. Kaidahnya: tolak 𝐻0 jika 𝑝(𝑈) ≤ 𝛼 untuk uji satu pihak atau 𝑝(𝑈) ≤ 2 uji dua
pihak.

Untuk sampel ukuran besar > 20


Digunakan pendekatan normal Z dimana:
1
𝑈− 𝑛1 𝑛2
2
𝑍=
√1⁄12𝑛1 𝑛2 (𝑛1 +𝑛2 +1)

2. Uji Chi-Square
Dalam hal uji ini digunakan untuk menguji kebebasan antara dua sampel
(variabel) yang disusun dalam table b×k (b = baris dan k = kolom). Banyaknya
kategori dalam tiap sampel (variabel) bisa dua atau lebih. Rumus statistik uji yang
digunakan adalah sebagai berikut.
(𝑂𝑖 −𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑ 𝐸𝑖
derajat bebas dimana 𝜒 2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1), dimana:
𝑂𝑖 = frekuensi observasi
𝐸𝑖 = frekuensi harapan
𝐸𝑖 = (∑ 𝑏𝑖 )(∑ 𝑘𝑖 )/𝑛

Syarat penggunaan uji yaitu banyaknya nilai 𝐸𝑖 < 5 tidak melebihi 20% dan tidak
ada 𝑂𝑖 atau 𝐸𝑖 bernilai 1. Jika ada yang bernilai 1 maka perlu penggabungan
kategori. Untuk tabel 2×2 yaitu perlu ada faktor koreksi sebesar 0,5 atau
digunakan rumus sebagai berikut.

1
Tabel A.1 Rumus dalam Perhitungan Chi-Square
Variabel 1 Jumlah
a b (a+b)
Variabel 2
c d (c+d)
Jumlah (a+c) (b+d) n

1 2
𝑛(|𝐴𝐷−𝐵𝐶|− 𝑛)
𝜒 = (𝐴+𝐵)(𝐶+𝐷)(𝐴+𝐶)(𝐵+𝐷) , db𝜒 2 = 1
2 2

Syarat:
n > 40
jika 20 ≤ n ≤ 40, maka nilai 𝐸𝑖 ≥ 5 jika ada 𝐸𝑖 < 5 digunakan uji Fisher
jika n < 20 digunakan uji Fisher

B. Pengujian Hipotesis k Sampel Bebas


1. Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis merupakan padanan bagi analisis ragam dalam metode
parametrik sehingga uji ini dikenal dengan nama analisis ragam satu arah Kruskal-
Wallis. Dalam uji ini tidak diperlukan asumsi tentang kebebasan galat, ragam yang
sama maupun distribusinya yang normal. Asumsi yang menjadi dasar
pengujiannya adalah bahwa sampel yang dibandingkan berasal dari distribusi
kontinyu. Cara analisisnya adalah sebagai berikut.
a. Semua pengamatan dari k sampel digabung kemudian di ranking.
b. Menghitung jumlah ranking dari setiap sampel.

12 2
𝐻 = 𝑛(𝑛+1) [∑ 𝑅 ⁄𝑛] − 3(𝑛 + 1), db𝜒 2 = k – 1

H mendekati distribusi 𝜒 2 dengan db𝜒 2 = k – 1.


𝑛𝑖 = banyaknya nilai pengamatan (ulangan) pada tiap-tiap sampel (perlakuan).
𝑘 = banyaknya sampel (perlakuan) yang diuji.
𝑅𝑖 = jumlah ranking tiap sampel (perlakuan).
𝑛 = total pengamatan.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.


a. Jika k = 3 dan 𝑛𝑖 ≤ 5 digunakan table harga kritis anava ranking satu arah
Kruskal-Wallis. Kaidahnya tolak 𝐻0 jika 𝐻 ≥ 𝐻 tabel.
b. Jika 𝑛𝑖 = 5 maka H didekati oleh 𝜒 2 dengan db = (k – 1). Kaidahnya tolak 𝐻0
jika 𝐻 ≥ 𝜒 2 dengan table taraf nyata 𝛼 dengan db = (k – 1). Jika terdapat skor
yang sama, maka rankingnya adalah rata-ratanya, berlaku:
1) Jika banyaknya skor yang sama > 25% dilakukan koreksi pembagian
dengan:
1  T  n 3

 n dimana  T   t 3
t 
2) Jika banyaknya skor yang sama ≤ 25%, maka koreksi diabaikan.

2
2. Uji Perluasan Median
Perluasan uji median digunakan untuk menguji apakah bebrapa populasi darimana
sampel diambil mempunyai median yang sama. Hipotesis statistiknya menyatakan
populasi-populasi darimana sampel diambil mempunyai median yang sama.
Adapun teknik analisisnya adalah sebagai berikut.
a. Tentukan median gabungan.
b. Tentukan frekuensi dari skor (nilai pengamatan) dibawah median yang
disajikan dalam table kontigensi b×k atau 2×k, dimana b = banyaknya garis
dan k = banyaknya kolom.

Rumus statistik yang digunakan adalah sebagai berikut.


(𝑂𝑖 −𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑ , db𝜒 2 = k – 1
𝐸𝑖

II. PERMASALAHAN
Berdasarkan datanya sendiri mahasiswa mengaplikasikan:
A. Pengujian Hipotesis Dua Sampel Bebas
1. Uji U Mann-Witney
2. Uji Chi-Square
B. Pengujian Hipotesis k Sampel Bebas
1. Uji Kruskal-Wallis
2. Uji Perluasan Median

III. PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis Dua Sampel Bebas
1. Uji U Mann-Witney
Seorang guru melakukan penelitian untuk menyelidiki keefektifan metode
pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar siswa. Dari 14 sampel hasil
belajar siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 dengan metode
pembelajaran tanya jawab dan kelompok 2 metode pembelajaran diskusi.
Analisislah dengan taraf nyata 5% apakah terdapat perbedaan antara kedua metode
pembelajaran tersebut?

Tabel A1.1 Nilai Sampel


Metode Tanya Jawab (X) 76 84 80 90 78 87 82
Metode Diskusi (Y) 81 93 79 83 85 86 77

a. Hipotesis : 𝐻0 ∶ Metode tanya jawab = metode diskusi


𝐻1 ∶ metode tanya jawab ≠ metode diskusi
b. Uji statistik : Uji U Mann-Witney
c. Taraf nyata : 0,05
d. Wilayah kritik : 𝑝(𝑈) ≤ 𝛼 atau 𝑈 < 𝑈0,05
e. Perhitungan :

3
Analisis berdasarkan statistik U

Tabel A1.2 Perhitungan Ranking


Skor Gabungan 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 90 93
Ranking 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kategori X Y X Y X Y X Y X Y Y X X Y

Tabel A1.3 Ranking Kelompok 1


Metode Tanya Jawab 76 84 80 90 78 87 82
Ranking 1 9 5 13 3 12 7

Tabel A1.4 Ranking Kelompok 2


Metode Diskusi 81 93 79 83 85 86 77
Ranking 6 14 4 8 10 11 2

1 1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛1 ( 𝑛1 + 1) − 𝑅1 = (7)(7) + 2 (7)(8) − 50 = 27
1 1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛2 ( 𝑛2 + 1) − 𝑅2 = (7)(7) + 2 (7)(8) − 55 = 22

Jadi nilai U = 22. Untuk U = 22; 𝑛1 = 7; 𝑛2 = 7; dan 𝛼 = 0,05. Dari tabel nilai
kritis U uji U Mann-Witney diperoleh 𝑝(𝑈) = 0,402. Untuk uji dua pihak
maka 𝑝 = 2(0,402) = 0,804.

Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik uji U di
atas diperoleh nilai 𝑝(𝑈) = 0,804. Karena nilai 𝑝(𝑈) = 0,804 > 0,05 maka
menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan
antara kedua metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode
diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa.

Analisis berdasarkan statistik Z


1 1
𝑈− 𝑛1 𝑛2 22− (7)(7)
2 2
𝑍= = 1
= −0,319
√1⁄12𝑛1 𝑛2 (𝑛1 +𝑛2 +1) √ (7)(7)(15)
12

𝑝(𝑍 ≤ −0,319) = 0,378.


Untuk uji dua pihak (2 – tailed p) maka 𝑝 = 2(0,378) = 0,756.

Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik Z di atas
diperoleh nilai 𝑝 = 0,756. Karena nilai (𝑝 = 0,756) > 0,05 maka menerima
𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan keefektifan antara
kedua metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode
diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa.

4
Tabel A1.5 Output SPSS Uji Mann-Witney
Nilai
Mann-Whitney U 22,000

Wilcoxon W 50,000
Z -,319
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,805b

Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Mann-Witney oleh program SPSS di atas
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,749. Karena nilai Sig. (2-
tailed) = 0,749 > dari nilai probabilitas 0,05 maka 𝐻0 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan yang non
signifikan antara keefektifan kedua metode pembelajaran yakni metode tanya
jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

2. Uji Chi-Square
Suatu sampel acak 30 anak remaja diklasifikasikan menurut jenis kelamin dan
genre film yang diminati. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dari
kedua variabel tersebut maka di uji pada taraf nyata 5% seperti dibawah ini.

Tabel A2.1 Data Permasalahan


Jenis Kelamin
Genre Film Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Horor 9 5 14
Roman 4 12 16
13 17 30

a. Hipotesis :
𝐻0 ∶ peminatan genre film pada remaja tidak bergantung pada jenis kelamin
𝐻1 ∶ peminatan genre film pada remaja bergantung pada jenis kelamin
b. Uji statistik : uji Chi-Square pada taraf nyata 0,05; db = 1
c. Wilayah kritik : 𝜒 2 > 𝜒 2 0,05(𝑘−1)(𝑏−1)
d. Perhitungan :
Tabel A2.2 Data Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan
Jenis Kelamin
Genre Film Laki-Laki Perempuan Jumlah
𝑂𝑖 𝐸𝑖 𝑂𝑖 𝐸𝑖
Horor 9 6,067 5 7,933 14
Roman 4 6,933 12 9,067 16
13 17 30

5
Menghitung nilai frekuensi harapan (𝐸𝑖 ):
Kolom laki-laki baris horor, 𝐸𝑖 = (13)(14) ÷ 30 = 6,067
Kolom laki-laki baris roman, 𝐸𝑖 = (13)(16) ÷ 30 = 6,933
Kolom perempuan baris horor, 𝐸𝑖 = (17)(14) ÷ 30 = 7,933
Kolom perempuan baris roman, 𝐸𝑖 = (17)(16) ÷ 30 = 9,067

Dengan demikian nilai 𝜒 2 adalah sebagai berikut.


(𝑂𝑖 −𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑ 𝐸𝑖
[(9−6,067)−0,5]2 [(4−6,933)−0,5]2 [(5−7,933)−0,5]2 [(12−9,067)−0,5]2
𝜒2 = + + +
6,067 6,933 7,933 9,067
𝜒 2 = 4,815

Untuk 𝛼 = 0,05 dan db = 1 diperoleh nilai 𝜒 2 0,05(1) = 3,841


Atau dengan rumus koreksi kontinyuitas Chi-Square sebagai berikut.
1 2
𝑛(|𝐴𝐷−𝐵𝐶|− 𝑛)
2 2
𝜒 = (𝐴+𝐵)(𝐶+𝐷)(𝐴+𝐶)(𝐵+𝐷)
1 2
30(|9×12−4×5|− 30)
2 2
𝜒 = = 0,001
(13)(17)(14)(16)

Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji Chi-Square di atas diperoleh nilai 𝜒 2 = 4,815
dan 𝜒 2 0,05(1) = 3,841. Karena 𝜒 2 = 4,815 > 𝜒 2 0,05(1) = 3,84 maka 𝐻0
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan
perempuan dalam peminatan genre film, artinya genre film yang diminati para
remaja bergantung pada jenis kelamin.

Tabel A2.3 Output SPSS Uji Chi-Square


Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 4,693a 1 ,030
Continuity Correctionb 3,229 1 ,072
Likelihood Ratio 4,810 1 ,028
Fisher's Exact Test ,063 ,035
Linear-by-Linear Association 4,537 1 ,033
N of Valid Cases 30

Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Chi-Square oleh program SPSS di atas diperoleh
nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah sebesar 0,030. Karena nilai Asymp. Sig. (2-
sided) 0,030 < 0,05 maka 𝐻0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam peminatan
genre film, artinya genre film yang diminati para remaja bergantung pada
jenis kelamin.

6
B. Pengujian Hipotesis k Sampel Bebas
1. Uji Kruskal-Wallis
Seorang guru ingin mengetahui kelas yang terbaik dalam kemampuan tes
akademik. Dari empat kelas masing-masing kelas diambil nilai sampel dari 5
siswa dan diuji pada taraf nyata 5% apakah rata-rata semua kelas sama dalam
kemampuan akademiknya.

Tabel B1.1 Data Kemampuan Akademik Siswa


Kelas
IPA 1 (A) IPA 2 (B) IPA 3 (C) IPA 4 (D)
76 77 78 79
80 81 82 83
84 85 86 87
90 93 82 96
84 81 79 80

a. Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4
𝐻1 ∶ minimal satu kelas menunjukkan perbedaan nilai rata-rata kemampuan
akademik dengan perlakuan lainnya.
b. Uji statistik : uji H Kruskal-Wallis
c. Taraf nyata : 0,05
d. Wilayah kritik : 𝐻 > 𝜒 2 0,05(𝑘−1)
e. Perhitungan :

Tabel B1.2 Ranking Penskoran


Skor Gabungan Ranking Kategori
76 1 A
77 2 B
78 3 C
79 4,5 D
79 4,5 C
80 6,5 A
80 6,5 D
81 8,5 B
81 8,5 B
82 10,5 C
82 10,5 C
83 12 D
84 13,5 A
84 13,5 A
85 15 B
86 16 C
87 17 D
90 18 A
93 18 B
96 20 D

7
Tabel B1.3 Ranking Gabungan
Kelas
IPA 1 (A) IPA 2 (B) IPA 3 (C) IPA 4 (D)
1 2 3 4,5
6,5 8,5 10,5 12
13,5 15 16 17
18 19 10,5 20
13,5 8,5 4,5 6,5
52,5 53 44,5 60

Menghitung nilai H
12 2
𝐻= [∑ 𝑅 ⁄𝑛] − 3(𝑛 + 1)
𝑛(𝑛+1)
12 52,22 532 44,52 602
𝐻 = 20(20+1) [( )+( )+( )+( )] − 3(20 + 1)
5 5 5 5
𝐻 = 0,028(2222,818) − 63 = 0,509
Dari tabel Chi-Square didapatkan nilai 𝜒 2 0,05(3) = 7,815.

Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji H Kruskal-Wallis di atas diperoleh nilai 𝐻 =
0,509 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena (𝐻 = 0,509 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815)
menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ke-
empat kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari
ke-empat kelas tersebut memiliki siswa yang sama baik dalam tes
akademiknya.

Tabel B1.4 Output SPSS Uji Kruskal-Wallis


Test Statisticsa,b
Kemampuan Tes
Akademik
Chi-Square ,691
df 3
Asymp. Sig. ,875
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelas

Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Kruskal-Wallis oleh program SPSS di atas dapat
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. adalah sebesar 0,875. Karena nilai (Asymp.
Sig. = 0,875) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan secara non signifikan kemampuan tes akademik antara ke-
empat kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari
ke-empat kelas tersebut memiliki siswa yang sama baik dalam tes
akademiknya.

8
2. Uji Perluasan Median
Diambil data dalam contoh tentang menguji kelas yang terbaik dalam tes
akademiknya. Dari empat kelas masing-masing kelas diambil nilai sampel dari 5
siswa dan diuji pada taraf nyata 5% apakah populasi-populasi sampel tersebut
mempunyai median yang sama dalam kemampuan akademiknya.

Tabel B2.1 Data Hasil Pengamatan


Kelas
IPA 1 (A) IPA 2 (B) IPA 3 (C) IPA 4 (D)
76 77 78 79
80 81 82 83
84 85 86 87
90 93 82 96
84 81 79 80
a. Hipotesis :
𝐻0 ∶ populasi-populasi mempunyai median yang sama
𝐻1 ∶ tidak semua populasi mempunyai median yang sama
b. Uji statistik : 𝜒2
c. Taraf nyata : 0,05
d. Wilayah kritik : 𝜒 2 > 𝜒 2 𝛼(𝑘−1)
e. Perhitungan :

Median gabungan dari 20 nilai pengamatan = 82.


Frekuensi banyaknya nilai pengamatan di atas dan di bawah median untuk
tiap-tiap sampel berikut frekuensi harapannya.

Tabel B2.1 Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan


IPA-1 IPA-2 IPA-3 IPA-4
Jumlah
𝑂𝑖 𝐸𝑖 𝑂𝑖 𝐸𝑖 𝑂𝑖 𝐸𝑖 𝑂𝑖 𝐸𝑖
>Me 3 2,25 2 2,25 1 2,25 3 2,25 9
<Me 2 2,75 3 2,75 4 2,75 2 2,75 11
5 5 5 5 20

Menghitung frekuensi harapan 𝐸𝑖 :


Kolom IPA-1 baris >Me, 𝐸𝑖 = 5 × 9 ÷ 20 = 2,25
Kolom IPA-1 baris <Me, 𝐸𝑖 = 5 × 11 ÷ 20 = 2,75
Kolom IPA-2 baris >Me, 𝐸𝑖 = 5 × 9 ÷ 20 = 2,25
Kolom IPA-2 baris <Me, 𝐸𝑖 = 5 × 11 ÷ 20 = 2,75
Kolom IPA-3 baris >Me, 𝐸𝑖 = 5 × 9 ÷ 20 = 2,25
Kolom IPA-3 baris <Me, 𝐸𝑖 = 5 × 11 ÷ 20 = 2,75
Kolom IPA-4 baris >Me, 𝐸𝑖 = 5 × 9 ÷ 20 = 2,25
Kolom IPA-4 baris <Me, 𝐸𝑖 = 5 × 11 ÷ 20 = 2,75

Dengan demikian nilai 𝜒 2 adalah sebagai berikut.

9
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑
𝐸𝑖
(3−2,25)2 (2−2,75)2 (2−2,25)2 (3−2,75)2 (1−2,25)2 (4−2,75)2
𝜒2 = + + + + + +
2,25 2,75 2,25 2,75 2,25 2,75
(3−2,25)2 (2−2,75)2
+
2,25 2,75
𝜒 2 = 0,25 + 0,204 + 0,027 + 0,023 + 0,694 + 0,568 + 0,25 + 0,204
𝜒 2 = 2,22

Untuk 𝛼 = 0,05 dan db = 3 diperoleh nilai 𝜒 2 0,05(3) = 7,815.

Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji perluasan median di atas diperoleh nilai
𝜒 2 = 2,22 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena nilai (𝜒 2 = 2,22 ) < (𝜒 2 0,05(3) =
7,815), maka terima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
populasi sampel dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-
2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-populasi dari sampel mempunyai median
yang sama.

Tabel B2.2 Output SPSS Uji Perluasan Median


Kemampuan Tes Akademik
N 20
Median 82,00
Chi-Square 2,222b
df 3
Asymp. Sig. ,528
a. Grouping Variable: Kelas
b. 8 cells (100,0%) have expected frequencies less than
5. The minimum expected cell frequency is 2,3.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil output uji perluasan median oleh program SPSS di atas
diperoleh nilai Asymp. Sig sebesar 0,528. Karena nilai (Asymp. Sig = 0,528) >
0,05 maka terima 𝐻0 . apat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
populasi sampel dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-
2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-populasi dari sampel mempunyai median
yang sama.

IV. KESIMPULAN
Cara Manual
1. Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik uji U di atas
diperoleh nilai 𝑝(𝑈) = 0,804. Karena nilai 𝑝(𝑈) = 0,804 > 0,05 maka menerima
𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara kedua
metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya
tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

10
2. Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik Z di atas diperoleh
nilai 𝑝 = 0,756. Karena nilai (𝑝 = 0,756) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan keefektifan antara kedua metode
pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada
pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
3. Dari perhitungan manual uji Chi-Square di atas diperoleh nilai 𝜒 2 = 4,815 dan
𝜒 2 0,05(1) = 3,841. Karena 𝜒 2 = 4,815 > 𝜒 2 0,05(1) = 3,84 maka 𝐻0 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam
peminatan genre film, artinya genre film yang diminati para remaja bergantung pada
jenis kelamin.
4. Dari perhitungan manual uji H Kruskal-Wallis di atas diperoleh nilai 𝐻 = 0,509 dan
𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena (𝐻 = 0,509 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815) menerima 𝐻0 . Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ke-empat kelas yang diuji yaitu
kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari ke-empat kelas tersebut memiliki siswa
yang sama baik dalam tes akademiknya.
5. Dari perhitungan manual uji perluasan median di atas diperoleh nilai
𝜒 2 = 2,22 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena nilai (𝜒 2 = 2,22 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815),
maka terima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi sampel
dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya
populasi-populasi dari sampel mempunyai median yang sama.

Cara SPSS
1. Berdasarkan table output uji Mann-Witney oleh program SPSS di atas diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,749. Karena nilai Sig. (2-tailed) = 0,749 > dari nilai
probabilitas 0,05 maka 𝐻0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat berbedaan yang non signifikan antara keefektifan kedua metode
pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada
pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
2. Berdasarkan tabel output uji Chi-Square oleh program SPSS di atas diperoleh nilai
Asymp. Sig. (2-sided) adalah sebesar 0,030. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,030
< 0,05 maka 𝐻0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dalam peminatan genre film, artinya genre film yang
diminati para remaja bergantung pada jenis kelamin.
3. Berdasarkan tabel output uji Kruskal-Wallis oleh program SPSS di atas dapat
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. adalah sebesar 0,875. Karena nilai (Asymp. Sig. =
0,875) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
secara non signifikan kemampuan tes akademik antara ke-empat kelas yang diuji yaitu
kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari ke-empat kelas tersebut memiliki siswa
yang sama baik dalam tes akademiknya.
4. Berdasarkan hasil output uji perluasan median oleh program SPSS di atas diperoleh
nilai Asymp. Sig sebesar 0,528. Karena nilai (Asymp. Sig = 0,528) > 0,05 maka terima
𝐻0 . apat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi sampel dari ke-empat
kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-
populasi dari sampel mempunyai median yang sama.

11
V. DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Ismet. (2005). TM-15 Non parametrik 2 (Print out power point).
Yuwono, Dita. (2020). Contoh soal uji kruskal wallis: contoh kasus dan pembahasan
lengkap. Diperoleh 10 Mei 2021, dari https://www.statmat.net/contoh-soal-
uji-kruskal-wallis/.
Belajar Statistik. (2020). Uji chi square k sampel. Diperoleh 10 Mei 2021, dari
https://www.belajarstatistics.com/blog/2020/08/24/contoh-soal-uji-chi-
square-k-sampel/.

VI. LAMPIRAN
1. Data Induk

12
13
2. Output SPSS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Nilai 14 82,93 4,953 76 93


Metode 14 1,50 ,519 1 2

Ranks

Metode N Mean Rank Sum of Ranks

Metode Tanya Jawab (X) 7 7,14 50,00

Nilai Metode Diskusi (y) 7 7,86 55,00

Total 14

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 22,000
Wilcoxon W 50,000
Z -,319
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,805b
a. Grouping Variable: Metode

14
b. Not corrected for ties.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis Kelamin * Genre Film 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

Jenis Kelamin * Genre Film Crosstabulation


Count

Genre Film Total

Horror Roman

Laki-laki 9 4 13
Jenis Kelamin
Perempuan 5 12 17
Total 14 16 30

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 4,693a 1 ,030


Continuity Correctionb 3,229 1 ,072
Likelihood Ratio 4,810 1 ,028
Fisher's Exact Test ,063 ,035
Linear-by-Linear
4,537 1 ,033
Association
N of Valid Cases 30

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,07.
b. Computed only for a 2x2 table

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kemampuan Tes Akademik 20 83,15 5,224 76 96


Kelas 20 2,50 1,147 1 4

15
Ranks

Kelas N Mean Rank

IPA 1 5 10,50

IPA 2 5 10,60

Kemampuan Tes Akademik IPA 3 5 8,90

IPA 4 5 12,00

Total 20

Test Statisticsa,b

Kemampuan
Tes Akademik

Chi-Square ,691
df 3
Asymp. Sig. ,875

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Kelas

Frequencies

Kelas

IPA 1 IPA 2 IPA 3 IPA 4

> Median 3 2 1 3
Kemampuan Tes Akademik
<= Median 2 3 4 2

Test Statisticsa

Kemampuan Tes Akademik

N 20
Median 82,00
Chi-Square 2,222b
df 3
Asymp. Sig. ,528

a. Grouping Variable: Kelas


b. 8 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5.
The minimum expected cell frequency is 2,3.

16
3. Plagiarisme

17

Anda mungkin juga menyukai