2. Uji Chi-Square
Dalam hal uji ini digunakan untuk menguji kebebasan antara dua sampel
(variabel) yang disusun dalam table b×k (b = baris dan k = kolom). Banyaknya
kategori dalam tiap sampel (variabel) bisa dua atau lebih. Rumus statistik uji yang
digunakan adalah sebagai berikut.
(𝑂𝑖 −𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑ 𝐸𝑖
derajat bebas dimana 𝜒 2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1), dimana:
𝑂𝑖 = frekuensi observasi
𝐸𝑖 = frekuensi harapan
𝐸𝑖 = (∑ 𝑏𝑖 )(∑ 𝑘𝑖 )/𝑛
Syarat penggunaan uji yaitu banyaknya nilai 𝐸𝑖 < 5 tidak melebihi 20% dan tidak
ada 𝑂𝑖 atau 𝐸𝑖 bernilai 1. Jika ada yang bernilai 1 maka perlu penggabungan
kategori. Untuk tabel 2×2 yaitu perlu ada faktor koreksi sebesar 0,5 atau
digunakan rumus sebagai berikut.
1
Tabel A.1 Rumus dalam Perhitungan Chi-Square
Variabel 1 Jumlah
a b (a+b)
Variabel 2
c d (c+d)
Jumlah (a+c) (b+d) n
1 2
𝑛(|𝐴𝐷−𝐵𝐶|− 𝑛)
𝜒 = (𝐴+𝐵)(𝐶+𝐷)(𝐴+𝐶)(𝐵+𝐷) , db𝜒 2 = 1
2 2
Syarat:
n > 40
jika 20 ≤ n ≤ 40, maka nilai 𝐸𝑖 ≥ 5 jika ada 𝐸𝑖 < 5 digunakan uji Fisher
jika n < 20 digunakan uji Fisher
12 2
𝐻 = 𝑛(𝑛+1) [∑ 𝑅 ⁄𝑛] − 3(𝑛 + 1), db𝜒 2 = k – 1
2
2. Uji Perluasan Median
Perluasan uji median digunakan untuk menguji apakah bebrapa populasi darimana
sampel diambil mempunyai median yang sama. Hipotesis statistiknya menyatakan
populasi-populasi darimana sampel diambil mempunyai median yang sama.
Adapun teknik analisisnya adalah sebagai berikut.
a. Tentukan median gabungan.
b. Tentukan frekuensi dari skor (nilai pengamatan) dibawah median yang
disajikan dalam table kontigensi b×k atau 2×k, dimana b = banyaknya garis
dan k = banyaknya kolom.
II. PERMASALAHAN
Berdasarkan datanya sendiri mahasiswa mengaplikasikan:
A. Pengujian Hipotesis Dua Sampel Bebas
1. Uji U Mann-Witney
2. Uji Chi-Square
B. Pengujian Hipotesis k Sampel Bebas
1. Uji Kruskal-Wallis
2. Uji Perluasan Median
III. PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis Dua Sampel Bebas
1. Uji U Mann-Witney
Seorang guru melakukan penelitian untuk menyelidiki keefektifan metode
pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar siswa. Dari 14 sampel hasil
belajar siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 dengan metode
pembelajaran tanya jawab dan kelompok 2 metode pembelajaran diskusi.
Analisislah dengan taraf nyata 5% apakah terdapat perbedaan antara kedua metode
pembelajaran tersebut?
3
Analisis berdasarkan statistik U
1 1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛1 ( 𝑛1 + 1) − 𝑅1 = (7)(7) + 2 (7)(8) − 50 = 27
1 1
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + 2 𝑛2 ( 𝑛2 + 1) − 𝑅2 = (7)(7) + 2 (7)(8) − 55 = 22
Jadi nilai U = 22. Untuk U = 22; 𝑛1 = 7; 𝑛2 = 7; dan 𝛼 = 0,05. Dari tabel nilai
kritis U uji U Mann-Witney diperoleh 𝑝(𝑈) = 0,402. Untuk uji dua pihak
maka 𝑝 = 2(0,402) = 0,804.
Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik uji U di
atas diperoleh nilai 𝑝(𝑈) = 0,804. Karena nilai 𝑝(𝑈) = 0,804 > 0,05 maka
menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan
antara kedua metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode
diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa.
Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik Z di atas
diperoleh nilai 𝑝 = 0,756. Karena nilai (𝑝 = 0,756) > 0,05 maka menerima
𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan keefektifan antara
kedua metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode
diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa.
4
Tabel A1.5 Output SPSS Uji Mann-Witney
Nilai
Mann-Whitney U 22,000
Wilcoxon W 50,000
Z -,319
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,805b
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Mann-Witney oleh program SPSS di atas
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,749. Karena nilai Sig. (2-
tailed) = 0,749 > dari nilai probabilitas 0,05 maka 𝐻0 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan yang non
signifikan antara keefektifan kedua metode pembelajaran yakni metode tanya
jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada pengaruh dari metode
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
2. Uji Chi-Square
Suatu sampel acak 30 anak remaja diklasifikasikan menurut jenis kelamin dan
genre film yang diminati. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dari
kedua variabel tersebut maka di uji pada taraf nyata 5% seperti dibawah ini.
a. Hipotesis :
𝐻0 ∶ peminatan genre film pada remaja tidak bergantung pada jenis kelamin
𝐻1 ∶ peminatan genre film pada remaja bergantung pada jenis kelamin
b. Uji statistik : uji Chi-Square pada taraf nyata 0,05; db = 1
c. Wilayah kritik : 𝜒 2 > 𝜒 2 0,05(𝑘−1)(𝑏−1)
d. Perhitungan :
Tabel A2.2 Data Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan
Jenis Kelamin
Genre Film Laki-Laki Perempuan Jumlah
𝑂𝑖 𝐸𝑖 𝑂𝑖 𝐸𝑖
Horor 9 6,067 5 7,933 14
Roman 4 6,933 12 9,067 16
13 17 30
5
Menghitung nilai frekuensi harapan (𝐸𝑖 ):
Kolom laki-laki baris horor, 𝐸𝑖 = (13)(14) ÷ 30 = 6,067
Kolom laki-laki baris roman, 𝐸𝑖 = (13)(16) ÷ 30 = 6,933
Kolom perempuan baris horor, 𝐸𝑖 = (17)(14) ÷ 30 = 7,933
Kolom perempuan baris roman, 𝐸𝑖 = (17)(16) ÷ 30 = 9,067
Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji Chi-Square di atas diperoleh nilai 𝜒 2 = 4,815
dan 𝜒 2 0,05(1) = 3,841. Karena 𝜒 2 = 4,815 > 𝜒 2 0,05(1) = 3,84 maka 𝐻0
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan
perempuan dalam peminatan genre film, artinya genre film yang diminati para
remaja bergantung pada jenis kelamin.
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Chi-Square oleh program SPSS di atas diperoleh
nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah sebesar 0,030. Karena nilai Asymp. Sig. (2-
sided) 0,030 < 0,05 maka 𝐻0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam peminatan
genre film, artinya genre film yang diminati para remaja bergantung pada
jenis kelamin.
6
B. Pengujian Hipotesis k Sampel Bebas
1. Uji Kruskal-Wallis
Seorang guru ingin mengetahui kelas yang terbaik dalam kemampuan tes
akademik. Dari empat kelas masing-masing kelas diambil nilai sampel dari 5
siswa dan diuji pada taraf nyata 5% apakah rata-rata semua kelas sama dalam
kemampuan akademiknya.
a. Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4
𝐻1 ∶ minimal satu kelas menunjukkan perbedaan nilai rata-rata kemampuan
akademik dengan perlakuan lainnya.
b. Uji statistik : uji H Kruskal-Wallis
c. Taraf nyata : 0,05
d. Wilayah kritik : 𝐻 > 𝜒 2 0,05(𝑘−1)
e. Perhitungan :
7
Tabel B1.3 Ranking Gabungan
Kelas
IPA 1 (A) IPA 2 (B) IPA 3 (C) IPA 4 (D)
1 2 3 4,5
6,5 8,5 10,5 12
13,5 15 16 17
18 19 10,5 20
13,5 8,5 4,5 6,5
52,5 53 44,5 60
Menghitung nilai H
12 2
𝐻= [∑ 𝑅 ⁄𝑛] − 3(𝑛 + 1)
𝑛(𝑛+1)
12 52,22 532 44,52 602
𝐻 = 20(20+1) [( )+( )+( )+( )] − 3(20 + 1)
5 5 5 5
𝐻 = 0,028(2222,818) − 63 = 0,509
Dari tabel Chi-Square didapatkan nilai 𝜒 2 0,05(3) = 7,815.
Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji H Kruskal-Wallis di atas diperoleh nilai 𝐻 =
0,509 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena (𝐻 = 0,509 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815)
menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ke-
empat kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari
ke-empat kelas tersebut memiliki siswa yang sama baik dalam tes
akademiknya.
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel output uji Kruskal-Wallis oleh program SPSS di atas dapat
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. adalah sebesar 0,875. Karena nilai (Asymp.
Sig. = 0,875) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan secara non signifikan kemampuan tes akademik antara ke-
empat kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari
ke-empat kelas tersebut memiliki siswa yang sama baik dalam tes
akademiknya.
8
2. Uji Perluasan Median
Diambil data dalam contoh tentang menguji kelas yang terbaik dalam tes
akademiknya. Dari empat kelas masing-masing kelas diambil nilai sampel dari 5
siswa dan diuji pada taraf nyata 5% apakah populasi-populasi sampel tersebut
mempunyai median yang sama dalam kemampuan akademiknya.
9
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑
𝐸𝑖
(3−2,25)2 (2−2,75)2 (2−2,25)2 (3−2,75)2 (1−2,25)2 (4−2,75)2
𝜒2 = + + + + + +
2,25 2,75 2,25 2,75 2,25 2,75
(3−2,25)2 (2−2,75)2
+
2,25 2,75
𝜒 2 = 0,25 + 0,204 + 0,027 + 0,023 + 0,694 + 0,568 + 0,25 + 0,204
𝜒 2 = 2,22
Kesimpulan:
Dari perhitungan manual uji perluasan median di atas diperoleh nilai
𝜒 2 = 2,22 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena nilai (𝜒 2 = 2,22 ) < (𝜒 2 0,05(3) =
7,815), maka terima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
populasi sampel dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-
2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-populasi dari sampel mempunyai median
yang sama.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil output uji perluasan median oleh program SPSS di atas
diperoleh nilai Asymp. Sig sebesar 0,528. Karena nilai (Asymp. Sig = 0,528) >
0,05 maka terima 𝐻0 . apat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
populasi sampel dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-
2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-populasi dari sampel mempunyai median
yang sama.
IV. KESIMPULAN
Cara Manual
1. Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik uji U di atas
diperoleh nilai 𝑝(𝑈) = 0,804. Karena nilai 𝑝(𝑈) = 0,804 > 0,05 maka menerima
𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara kedua
metode pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya
tidak ada pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
10
2. Dari perhitungan manual uji U Mann-Witney berdasarkan statistik Z di atas diperoleh
nilai 𝑝 = 0,756. Karena nilai (𝑝 = 0,756) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat berbedaan keefektifan antara kedua metode
pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada
pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
3. Dari perhitungan manual uji Chi-Square di atas diperoleh nilai 𝜒 2 = 4,815 dan
𝜒 2 0,05(1) = 3,841. Karena 𝜒 2 = 4,815 > 𝜒 2 0,05(1) = 3,84 maka 𝐻0 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam
peminatan genre film, artinya genre film yang diminati para remaja bergantung pada
jenis kelamin.
4. Dari perhitungan manual uji H Kruskal-Wallis di atas diperoleh nilai 𝐻 = 0,509 dan
𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena (𝐻 = 0,509 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815) menerima 𝐻0 . Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ke-empat kelas yang diuji yaitu
kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari ke-empat kelas tersebut memiliki siswa
yang sama baik dalam tes akademiknya.
5. Dari perhitungan manual uji perluasan median di atas diperoleh nilai
𝜒 2 = 2,22 dan 𝜒 2 0,05(3) = 7,815. Karena nilai (𝜒 2 = 2,22 ) < (𝜒 2 0,05(3) = 7,815),
maka terima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi sampel
dari ke-empat kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya
populasi-populasi dari sampel mempunyai median yang sama.
Cara SPSS
1. Berdasarkan table output uji Mann-Witney oleh program SPSS di atas diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,749. Karena nilai Sig. (2-tailed) = 0,749 > dari nilai
probabilitas 0,05 maka 𝐻0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat berbedaan yang non signifikan antara keefektifan kedua metode
pembelajaran yakni metode tanya jawab (X) dan metode diskusi (Y), artinya tidak ada
pengaruh dari metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
2. Berdasarkan tabel output uji Chi-Square oleh program SPSS di atas diperoleh nilai
Asymp. Sig. (2-sided) adalah sebesar 0,030. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,030
< 0,05 maka 𝐻0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dalam peminatan genre film, artinya genre film yang
diminati para remaja bergantung pada jenis kelamin.
3. Berdasarkan tabel output uji Kruskal-Wallis oleh program SPSS di atas dapat
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. adalah sebesar 0,875. Karena nilai (Asymp. Sig. =
0,875) > 0,05 maka menerima 𝐻0 . Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
secara non signifikan kemampuan tes akademik antara ke-empat kelas yang diuji yaitu
kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya dari ke-empat kelas tersebut memiliki siswa
yang sama baik dalam tes akademiknya.
4. Berdasarkan hasil output uji perluasan median oleh program SPSS di atas diperoleh
nilai Asymp. Sig sebesar 0,528. Karena nilai (Asymp. Sig = 0,528) > 0,05 maka terima
𝐻0 . apat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi sampel dari ke-empat
kelas kelas yang diuji yaitu kelas IPA-1, IPA-2, IPA-3, IPA-4, artinya populasi-
populasi dari sampel mempunyai median yang sama.
11
V. DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Ismet. (2005). TM-15 Non parametrik 2 (Print out power point).
Yuwono, Dita. (2020). Contoh soal uji kruskal wallis: contoh kasus dan pembahasan
lengkap. Diperoleh 10 Mei 2021, dari https://www.statmat.net/contoh-soal-
uji-kruskal-wallis/.
Belajar Statistik. (2020). Uji chi square k sampel. Diperoleh 10 Mei 2021, dari
https://www.belajarstatistics.com/blog/2020/08/24/contoh-soal-uji-chi-
square-k-sampel/.
VI. LAMPIRAN
1. Data Induk
12
13
2. Output SPSS
Descriptive Statistics
Ranks
Total 14
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 22,000
Wilcoxon W 50,000
Z -,319
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,805b
a. Grouping Variable: Metode
14
b. Not corrected for ties.
Cases
Horror Roman
Laki-laki 9 4 13
Jenis Kelamin
Perempuan 5 12 17
Total 14 16 30
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,07.
b. Computed only for a 2x2 table
Descriptive Statistics
15
Ranks
IPA 1 5 10,50
IPA 2 5 10,60
IPA 4 5 12,00
Total 20
Test Statisticsa,b
Kemampuan
Tes Akademik
Chi-Square ,691
df 3
Asymp. Sig. ,875
Frequencies
Kelas
> Median 3 2 1 3
Kemampuan Tes Akademik
<= Median 2 3 4 2
Test Statisticsa
N 20
Median 82,00
Chi-Square 2,222b
df 3
Asymp. Sig. ,528
16
3. Plagiarisme
17