Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya masalah ini untuk menambah
wawasan kita tentang tata bahasa indonesia dan pada
penggunaan tanda baca pada khususnya . Tanda baca sangat
sering di gunakan di dalam kehidupan sehari - hari  baik di
dalam perkantoran maupun perkuliahan. Namun di lapangan
banyak terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca seperti
kesalahan pengunaan tanda pisah, tanda tanya, tanda seru,
tanda ellipsis, dan tanda petik.
Tanda baca merupakan suatu keterampilan dalam menulis
yang sudah diajarkan di tingkat pendidikan dasar. Dengan
harapan para mahasiswa dapat menggunakan kemampuan
menulisnya tersebut di tingkat yang selanjutnya, namun dalam
pelaksanaannya banyak mahasiswa yang tidak mengerti tata
cara penggunaan  tanda baca tersebut sehingga perlu
dilakukan pengulangan di setiap jenjang pendidikan dan
semakin memperdalam pengetahuannya tersebut agar bisa
diterapkan di masa perkuliahan dan perkantoran dan
kehidupan sehari –hari  . Masa perkulihaan  sangat sering
melakukan pembuatan karya tulis baik itu skipsi ,
makalah ,  maupun thesis, yang membutuhkan kemampuan
berbahasa yang baik .

1
Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini , dapat
menambah pengetahuan kami dalam  berbahasa yang nantinya
akan sangat berguna  di masa mendatang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penggunaan Tanda Pisah (-) ?
2. Bagaimana Penggunaan Tanda Tanya (?) ?
3. Bagaimana penggunaan Tanda Seru (!) ?
4. Bagaimana Penggunaan Tanda Elipsis (…) ?
5. Bagaimana Penggunaan Tanda Petik (“…”) ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui penggunaan tanda pisah (-)
2. Untuk mengetahui penggunaan tanda Tanya (?)
3. Untuk mengetahui pengunaan tanda seru (!)
4. Untuk mengetahui penggunaan tanda elipsis (…)
5. Untuk mengetahui penggunaan tanda petik(“…”)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penggunaan Tanda Pisah (-)


 Tanda pisah dapat digunakan untuk membatasi penyisipan
kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun
kalimat. Misalnya :
1. kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai –
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Keberhasilan itu – kita sependapat – dapat dicapai jika kita
mau berusaha keras.
 Tanda pisah juga dapat digunakan untuk menegaskan
adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya :
1. Soekarno Hatta – Proklamator Kemerdekaan RI- diabadikan
menjadi nama Bandar udara internasional.
2. Rangkaian temuan ini – evolusi, teori kenisbian, dan
pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang
alam semesta.
3. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia – amanat Sumpah
Pemuda – harus terus digelorakan.
 Dan Tanda pisah juga dapat dipakai di antara dua bilangan,
tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau
‘sampai ke’. Misalnya :
1. Tahun 2010 – 2013
2. Tanggal 5 – 10 April 2013
3. Jakarta – Bandung.

3
B. Tanda Tanya (?)
 Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya. Misalnya :
1. Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati ?
2. Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya” ?
 Tanda Tanya dapat juga digunakan didalam kurung untuk
menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau yang
kurang dapat di buktikan kebenarannya. Misalnya :
1. Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
2. Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

C. Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat. Misalnya :
1. Alangkah indah taman laut di Bunaken !
2. Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia !
3. Bayarlah pajak tepat pada waktunya !
4. Masa ! dia bersikap seperti itu !
5. Merdeka !

D. Tanda Elipsis (…)


 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukan bahwa dalam
suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang di hilangkan.
Misalnya :
1. Penyebab kemerosotan .… akan di teliti lebih lanjut.

4
2. Dalam Undang – Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
bahasa Negara ialah ….
3. .…, lain lubuk lain ikannya.

Catatan :
1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
2) Tanda elipsis pada akhir kalimat di ikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).
 Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak
selesai dalam dialog. Misalnya :
1. “Menurut saya …. Seperti …. Bagaimana, Bu?”
2. Jadi, simpulannya …. Oh, sudah saat nya istirahat.”

E. Tanda Petik (“….”)


 Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan, makalah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya :
1. “merdeka ata mati” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
2. “kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya.
“Besok akan dibahas dalam rapat.”
3. Menurut Pasal 31 Undang – Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, “setiap warga Negara
berhak memperoleh pendidikan.”
 Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film,
sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat. Misalnya :
1. Sajak “pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.

5
2. Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
3. Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang
diangkat dari sebuah novel.
4. Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Komputitif”
menarik perhatian peserta seminar.
5. Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
 Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang
kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya :
1. “Tetikus” computer ini sudah tidak berfungsi.
2. Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di muka, dapat ditarik 4 butir
kesimpulan berikut.  
1. Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan
dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa,
melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang
dapat diamati sewaktu pembacaan.
2. Tanda baca dalam penggunaannya dapat dilihat pada
bahasan di atas, bukan soal tahu saja tapi harus dipahami
lebih dalam tentang permasalahan yang seri muncul (salah
penggunaan tanda baca) dalam karya tulis ilmiah.
3. Salah dalam menggunakan tanda baca akan menyebabkan
kesalahan yang sangat fatal yang tanpa disadari kalaupun
sebelumnya belum mengetahui hal tersebut.
4. Sarana belajar dan giat berlatih merupakan jalan keluar dari
masalah yang terkadang timbul akibat salah dalam
penulisan tanda baca.

B. Saran
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan beberaoa saran
yakni kita harus memahami cara menggunakan tanda baca
yang baik dan benar , untuk memberi bekal kepada kita untuk
menjalani masa kuliah selanjutnya yang penuh dengan tugas
yang menuntut kemampuan dalam berbahasa yang baik dan
benar baik lisan maupun tertulis.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://zyarzuky.blogspot.com/2016/10/makalah-tanda-baca.html
diakses : 18 April 2019, 17:30 wib
http://novisariansyah.wordpress.com. Penggunaan Tanda Baca
diakses : 26 Maret 2019, 13:00 wib

Anda mungkin juga menyukai