PERTUSIS
(PO.71.21.19.032)
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini penyakit difteri, tetanus, pertusis. Mudah kita
‘temui’ pada masyrakat luas. Sedikitnya 19.37% dari penyakit inimengalami
kematian.
-Cara mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan vaksin
DTP-HB
-Solusi untuk mencegah penyait difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan
cara memberikan vaksin DTP-HB
1. Studi Pustaka
Metodi ini, penulis mencari informasi dibuku, brosur dari internet yang
berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau teknik penulisan karya ilmiah
yang berkaitan dengan DTP-HB sebagai tembahan informasi.
2. Teknik Wawancara
Tujuan dari teknik wawancara ini adalah diperoleh gambaran yang lebih
lengkap mengenai masalah vaksin dan serum yang meliputi DTP-HB sebagai
tambahan informasi.
3. Pengamatan Lansung
1.5 HIPOTESIS
PEMBAHASAN
2.1 DIFTERI
Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-
faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri
disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu
sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang
tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari.
2.2 TETANUS
Tetanu diambil dari bahasa Yunani yaitu Tetanos dari kata Titan yang
berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi dimana spasme otot umum,
melengkungnya punggung (opistotunus), kejang dan paralis pernafasan.
Tetanus atau lockjaw merupakan suatu toxemia akut yang ditandai dengan
adanya spasme tonik dari otot volunteer dan memiliki angka kematian yang
tinggi.
Pada tahun 2002 penyakit tetanus membunuh tidak kurang dari 180.000
jiwa bayi yang ada didunia. Grafik diatas adalah grafik angka dari orang yang
terkena penyakit tetanus dari tahun 1980-2007. Setiap tahun orang yang yang
terkena penyakit tetanus meningkat dari tahun sebelumnya.
2.2.5 Pengobatan
2.3 PERTUSIS
Yang paling dikenal dari penyakit pertusis adalah Jules Burdet seorang
fisikawan, bakteriawan dan peneliti kekebalan tubuh asal Belgia penemu dari
bakteri yang menyebabkan pertuis ini. Namun Burdet tidak mengetahui bakteri
bordetella dapat mengakibatkan pertusis. Yang burdet temukan adalah bakteri
yang berbentuk gram negatif berukuran kecil.
Pertusis ditularkan kepada orang lain melalui tetesan dari batuk atau
bersin. Tanpa perawatan, penderita pertusis dapat menularkannya kepada orang
lain sampai tiga minggu setelah batuk mulai terjadi.
Waktu antara eksposu dan jatuh sakit biasanya tujuh sampai sepuluh hari,
tetapi mungkin juga hingga tiga minggu. Anak-anak yang terkena bibit penyakit
ini akan terinfeksi. Di banyak Negara, penyakit ini terjadi secara teratur terjadi
setiap 3 atau 5 kali setahun.
2.3.5 Pengobatan
Dalam Wikipedia vaksin berasal dari kata veccinia penyebab penyakit infeksi
cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia akan menimbulkan kekebalan
terhadap cacar. Vaksin terbuat dari bahan antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah
atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.