Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK:

1. ELSIAULAVITA GRACIA (F1051182027) 1.


2. MUHAMMAD AGUNG SETIAWAN (F1051181025) 2.
3. REFKA ALIAN (F1051181017) 3.
4. RIFKY STOVIAN (F1051181021) 4.
5. MUHAMMAD IQBAL DAHMARDY(F1051161054) 5.

KELAS : VIA1

MATA KULIAH : FILSAFAT SAINS

HARI/TANGGAL : RABU, 21 APRIL 2021

TUGAS :1

DOSEN PENGAMPU: DRS. SYUKRAN MURSYID, M.PD

1. Menurut Anda, apakah gejala fisis dalam Fisika, dapat dijelaskan berdasarkan aliran
filsafat Rasionalisme atau Empirisme? Ataukah keduanya? Berikan argumentasi Anda
beserta contoh nyatanya.
Jawaban:
Gejala fisis merupakan suatu suatu objek pengamatan yang diamati tanpa
menggunakan alat bantu yaitu dengan menggunakan alat indra penglihatan langsung dan
mata sampai pengamatan dengan menggunakan alat bantu penglihatan. Dalam filsafat
dikenal dua istilah yaitu empirisme dan rasionalisme. Empirisme adalah aliran dalam
filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan
kepada pengalaman yang menggunakan indera. Sementara itu rasionalisme adalah paham
filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh
pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Rasionalisme percaya bahwa cara untk mencapai
pengetahuan adalah menyandarkan diri pada sumber daya logika dan intelektual.
Berdasarkan pada pemaparan tersebut maka gejala fisisi dalam fisika dapat dijelaskan
dengan aliran empirisme misalnya seperti gejala fisis perubahan wujud zat dari padat ke
cair.
2. Lihat PTT (7) bahan perkuliahan ke-2.
2.1.Apa dasar rasional untuk menjelaskan fenomena “ Es mencair “?
Jawab:
Dasar rasional untuk mejelaskan es mencair melalui keterkaitannya dengan es
mencair melalui keterkaitannya dengan hukum fisika yaitu hukum fisika yang
mempelajari tentang suhu dan perubahannya.
2.2.Apa fakta-fakta empirisnya?
Jawab:
Secara empiris es mencair diakibatkan adanya perubahan suhu dari yang rendah ke
suhu yang tinggi sehngga kemudian akan terjadi perubahan bentuk atau wujudnya dari
benuk padat menjadi cair.
2.3.Bagaimana Anda dapat menjelaskan fenomena 2.1, sehingga penjelasan Anda bersifat
korespondensi antara fakra empiris dan rasional, dan/atau sebaliknya.
Jawab:
Dalam ilmu fisika kita mempelajari tantang salah satu hukum fisika yaitu hukum
tentang suhu dan perubahannya. dalam hukum ini dijelaskan mengenai pengaruh suhu
terhadap wujud zat sehingga akan merubah bentuk zat tersebut menjadi bentuk lain.
dalam kasus ini jika kita menyelidiki es yang mencair. es yang sudah membeku akan
dapat mencair ketika suhunya berubah menjadi tinggi, hal ini sesuai dengan huku
tentang suhu yang mengatakan bahwa suhu dapat mengubah wujud zat. es yang bentuk
awalnya ketika masih membeku adalah padat berubah wujud karena pengaruh suhu
menjadi berbentuk cair.
3. 3.1. Agar peserta didik dapat memahami konsep Fisika secara “ilmiah”, menurut Anda
aliran Filsafat Sains yang mana yang Anda pilih sebagai dasar filosofis untuk mengelola
pembelajaran Sains (Fisika)?
Jawab:
Aliran filsafat sains yang dapat dipilih sebagai dasar filosofis untuk mengelola
pembelajaran fisika adalah filsafat rasionalisme, yaitu filsafat yang mengutamakan rasio
untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Secara rasionalisme paham ini
mengatakan bahwa akal digunakan untuk pencari dan pengukur pengetahuan.
3.2. Kemukakan argumentasi rasional Anda.
Jawab:
Menurut Isaac Newton, fisika itu terdiri dari bagian-bagian kecil (atom) yang
berhubungan satu sama lain berdasarkan hukum sebab-akibat. Akal merupakan factor
fundamental dalam suatu pengetahuan, dan pengalaman mungkin tidak dapat menguji
kebenaran hukum sebab-akibat, karena peristiwa yang tak terhingga dalam kejadian alam
(yang berhubungan dengan fisika) ini tidak mungkin dapat diobservasi.

3.3. Berikan contoh empiris tentang pemahaman konsep Fisika oleh peserta didik yang
tidak sesuai dengan konsep ilmiah ilmu Fisika secara rasional dan empiris.
Jawab:
Hal tersebut dapat dikatakan sebagai miskonsepsi. Beberapa miskonsepsi dalam fisika
misalnya: massa dan berat adalah hal yang sama. Terkait gaya gravitasi, jika dua benda
dengan massa yang berbeda dijatuhkan dari sebuah ketinggian dengan kecepatan awal nol,
banyak yang berasumsi benda yang lebih berat akan lebih dulu mencapai permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai