a. Definisi:
Flu burung (avian influenza) merupakan suatu jenis penyakit menular akut yang disebabkan
oleh adanya virus influenza tipe A sub tipe H5N1 yang pada umunya menyerang unggas, dan
dapat menular dari unggas ke manusia.Virus influenza ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe
A, tipe B, dan tipe C. Penyakit ini termasuk kelompok penyakit menular berbahaya karena
bersifat zoonosis yang mematikan.
Atom C nomor 2 pada bagian sialic acid yang dimiliki hemaglutinin virus
AI akan berikatan dengan atom O nomor 3 dari gugusterminal sialil-galactosa sel
hospes dan membentuk ikatan α23 (Racaniello, 2013). Reseptor α2,3 ini
ditemukan banyak pada silia epitel endodermik (usus, paru-paru) pada unggas
yang menjadi target virus AI (Gambaryan et al.,2005; Kim et al., 2005). Asam
amino yang berikatan secara langsung dengan reseptor sel hospes) disebut residu
pengikat reseptor atau Reseptor Binding Site (RBS). Integritas residu pengikat
reseptor ini dipertahankan oleh kantong pengikat reseptor (reseptor binding
pocket), namun jika terjadi substitusi asam amino pada kantong pengikat reseptor
dapat menyebabkan perubahan pelipatan protein sehingga mengubah afinitas virus
pada reseptor (Harvey et al., 2004; Gambaryan et al., 2006; Auewarakul et al.,
2007). Protein neurominidase berperan memotong ikatan α23 untuk melepaskan
virus dari sel yang terinfeksi (Racainello, 2013).
Faktor Resiko :
- Faktor agent
- Faktor : Manusia ( meliputi umur dan jenis kelamin),
dan Hewan
- Faktor Lingkungan
- Faktor Perilaku
Demam >38⁰ C
Gejala saluran napas bawah
Diare
Muntah-muntah
Nyeri perut
Nyeri dada (pleuritik)
Perdarahan dari hidung dan gusi
3.
4.
5.
g. Pembahasan Kasus
Kasus AI H5N1 pada manusia diklasifikasikan dalam 3 jenis kasus sesuai perkembangan
diagnosis, yaitu kasus suspek AI, kasus probable dan kasus Confirmed.
Dari kasus virus influenza diatas, diketahui pasien dengan keluhan demam >38°C, disertai
sesak nafas dan radang tenggorokan sejak 2 minggu yang lalu. Ditambah dengan lebih
keadaan pasien bertempat tinggal di sebelah peternakan unggas yang baru-baru saja
peternakan tersebut ditutup sementara karena diduga unggas-unggas banyak mati karena virus
flu burung. Dari gejala dan hasil laboratorium yang diketahui pasien positif terhadap virus
influenza A (H5N1). Orang yang berisiko tinggi terserang flu burung (H5N1) ini adalah
pekerja peternakan penjual dan penjamah unggas dan produk mentahnya dan , petugas
laboratorium maupun masyarakat luas yang berdomisili dekat dengan unggas.
Pada kasus yang didapat, adapun terapi obat yang kami berikan kepada pasien yaitu
paracetamol tab 500 mg (3-4 x sehari) hingga demam turun sebagai antipiretik dan oseltamivir
kaps 75 mg (2 x sehari) penggunaan selama 5 hari sebagai antiviral untuk influenzanya.
h. KIE
- Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakitnya dan pengendalian diri dan
lingkungan dalam upaya mencegah penularan.
- Menjelaskan obat-obat yang harus digunakan, indikasi, cara penggunaan, dosis, dan
waktu penggunaannya.
- Melakukan pemantauan kepada pasien untuk melihat perkembangan terapinya dan
memonitor kemungkinan terjadinya efek samping obat.
- Tingkatkan kewaspadaan diri pasien dari gejala penyakit yang terjadi sehingga
membutuhkan pengobatan dan gejala efek samping.
- Memberikan motivasi dalam menangani ketidakpatuhan dengan menjelaskan
keuntungan dari pengobatan.
Monitoring Obat
2 Oseltamivir Bila terjadi nausea, muntah, sakit perut, dispepsia, diare, sakit
kepala, lelah, insomnia, pusing, conjungtivitis, epistaksis, ruam;
jarang reaksi hipersensitif; sangat jarang hepatitis, sindroma
Steven-Johnson maka seharunya dihentikan dalam
penggunaanya
3 .
4
5
Kelompok 6 :
Daftar Pustaka
B.Mulyadi dan Prihatini, 2005, Diagnosis Laboratorik Flu Burung (H5N1), Indonesian
Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 12, No. 2, Mar 2005: 72-81.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/a9a057ad2e6c5f6acdc3811740961e66.pdf.
https://www.medscape.com/features/mktg/public/register/ppc1?src=ppc_google_acq
brand_solo_lp2_englang-global-int&gclid.
Santoso, M., Salim, H., Alim, H., Avian influenza (flu burung). Cermin dunia kedokteran,
2005, 148:21–4.
Stohr, K., Avian influenza and pandemics-research needs and opportunities. N Engl J Med.,
Jan 2005, 352(4):405–7.
S Yuan. 2013. Drugs to cure avian influenza infection – multiple ways to prevent cell death.
Cell Death and Disease (2013) 4, e835; doi:10.1038/cddis.2013.367.
Triwibowo Ambar Garjito. 2013. Virus Avian Influenza H5N1: Biologi Molekuler dan
Potensi Penularannya ke Unggas dan Manusia. Jurnal Vektora Vol. V No. 2: 85-97.