Anda di halaman 1dari 12

HIPERTENSI CHRONIC KIDNEY

DISEASE (CKD)
xxxxxx

ARTRETRO
Disusun Oleh :
1. Nadya Wahyu Andari (1800023147)
2. Luthfi Nadia Sari (1800023148)
3. Nur Mutia Mayangsari (1800023149)
4. Shaffan Dukhan Atta (1800023150)
5. Sartika (1800023151)
6. Dyah Ratna Ningrum (1800023152)
7. Alzena Khoiru Dina (1800023153)
8. Febryani Weningtyas (1800023154)
9. Hasmiati (1800023155)
10. Fransisca Tania Adellia Narulita
(1800023156)
11. Rahmat Saputra (1800023157)
12. Fitria Megawati (1800023158)
13. Sabrina Zahra Utami (1800023159)
14. Dina Rosita Dewi (1800023161)
15. Martha Dini Velania Ardyanti
(1800023162)
ARTRETRO
DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari


140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013).

Hipertensi didefinisikan oleh the seventh of the joint national


committee on prevention, detection, avaluation and treatment
of high blood pressure (JNC 7) sebagai tekanan darah yang lebih
tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal
tinggi sampai hipertensi maligna (aru W. sudoyo,2006).
DEFINISI CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

Chronic Kidney Disease (CKD) adalah gangguan


fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana
ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme
dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah). (Menurut WHO)

Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu


Chronic Kidney Disease (CKD) didefinisikan
kerusakan pada struktur atau fungsi ginjal yang
sebagai kelainan pada struktur atau fungsi
berlangsung ≥ 3 bulan, dengan atau tanpa disertai
ginjal, yang berlangsung selama 3 bulan atau
penurunan glomerular filtration rate (GFR).
lebih, dengan implikasi bagi kesehatan.
(Menurut PERHI)
(Dipiro)
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI CKD

Patofisiologi hipertensi ckd


Penyakit ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan
sebaliknya hipertensi jangka panjang dapat mengganggu ginjal.
BeSarnya pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung dari tingginya
tekanan darah dan lamanya menderita hipertensi. Semakin tinggi
tekanan darah dalam waktu lama, semakin berat komplikasi yang
dapat ditimbulkan.
ETIOLOGI HIPERTENSI CKD

HIPERTENSI AKIBAT KOMPLIKASI CKD HIPERTENSI AKIBAT CKD


Hipertensi atau peningkatan tekanan darah yang (HIPERTENSI SEKUNDER)
terjadi akibat penyakit ginjal merupakan
Melalui mekanisme peningkatan resistensi
mekanisme umpan balik untuk menurunkan dan
peredaran darah ke ginjal dan penurunan fungsi
menyeimbangkan substansi yang keluar agar
kapiler glomerulus.
tekanan darah menjadi normal kembali, tetapi
Fungsi ekskresi pada ginjal berkurang
apabila kerusakan ginjal (renal disease) tidak
dengan nilai GFR 60 mL / min / 1,73 m2
diobati dengan baik, maka akan menambah berat
(kira-kira sesuai dengan kreatinin 1,5
penyakit hipertensi.
mg/dL pada pria atau 1,3mg / dL pada
wanita) dan albuminuria (300mg/hari atau
200 mg/g kreatinin)---------kondisi tersebut
dapat memperparah terjadinya penyakit
ginjal kronis dan hipertensi akibat retensi
cairan dalam pembuluh darah.
Faktor terbanyak penyebab
penyakit ginjal kronik adalah
penyakit ginjal hipertensi
dengan presentase 37%
(PENEFRI, 2014).

Penyebab tersering terjadinya


CKD adalah diabetes dan
tekanan darah tinggi, yaitu
sekitar dua pertiga dari seluruh
kasus (National Kidney
Foundation, 2015)
ARTRETRO
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
CKD
1. Usia
Pada usia 77-79 tahun dan lebih dari sama dengan 80 tahun lebih berisiko dibanding usia 65-69 tahun
2. Riwayat DM
Orang yang mimiliki riwayat DM lebih berpotensi terkena hipertensi CKD. Karena kadar gula dalam darah
yang tinggi akan mempengaruhi struktur ginjal dan merusak pembuluh darah halus di ginjal
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki-laki lebih berpotensi daripada perempuan
4. Riwayat Batu Ginjal
Pasien yang mememiliki riwayat batu ginjal memiliki potensi lebih besar terkena hipertensi CKD. Obstruksi
yang diakibatkan oleh batu saluran kemih dapat menyebabkan peningkatan tekanan intratubular yang diikuti
oleh vasokontriksi pembuluh darah.
GEJALA dan TANDA
STANDAR TERAPI FARMAKOLOGI
JKN VII dan NKF

*Diuretik pada CKD Lanjutan


*ACE Inhibitor atau *Pembatasan Garam
Contoh : lasix, hidroklortiazid
Angiotensin Receptor Blocker ->meningkatkan efek obat-obatan
furosemide dan hidroklorotiazid pada pasien dengan stadium CKD 4
Contoh : valsartan, kaptopril antihipertensi seperti angiotensin-
dan 5 Kombinasi diuretik tiazid dan loop dimungkinkan paling efektif
mengubah inhibitor enzim atau
contoh obat :
reseptor angiotensin blocker saat
Terdapat dua macam kombinasi obat pada terapi yaitu :
merawat HTN di CKD.
- lasix + amlodipin + valsartan
NON FARMAKOLOGI
Pada tahap 1-2, dokter anda dapat menyarankan agar anda mengikuti pola makan yang kaya buah-buahan,
sayur-sayuran, dan makanan susu, seperti DASH (pola makan instan). Diet ini rendah gula dan natrium.
Pada tahap 1-4 ,
1. Mengurangi natrium (ditemukan dalam jumlah yang besar berupa garam meja dan makanan dengan
garam tambahan) tidak mengkonsumsi lebih dari 2.400 miligram natrium setiap hari.
2. Mengurangi makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Hal tersebut dapat menyumbat arteri dan
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
3. Mengontrol jumlah karbohidrat dalam pola makan. Karbohidrat hendaknya hanya menjadi 50 persen
dari kalori setiap hari. (NKF)
THANK YOU FOR
LISTENING AND WATCHING

xxxxx

ARTRETRO

Anda mungkin juga menyukai