Anda di halaman 1dari 4

Mohammad Taufig Puji

321418127

Final Test Filsafat Ilmu

Jawaban.

1. Peran filsafat ilmu dalam perkembanagn ilmu sangat penting contohnya bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak hanya berimplikasi secara positif tetapi juga
negatif, maka dibutuhkan sarana kritik dan mitra dialog yang dapat
dipertanggungjawabkan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Adanya kebutuhan untuk
saling merekatkan hubungan antar berbagai disiplin ilmu agar bisa saling “menyapa”
juga menjadi penting. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, filsafat ilmu dianggap
mampu menjadi mediasi antar berbagai cabang ilmu pengetahuan agar bisa saling
“menyapa”. Filsafat ilmu dapat mendemonstrasikan ilmu pengetahuan secara
utuhintegral-integratif. Filsafat ilmu bisa sebagai mitra dialog yang kritis bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu juga mencoba memperkenalkan
diskursus ilmu pengetahuan secara utuh-integral-integratif. Filsafat ilmu juga
menegaskan nilai moral-aksiologis bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan masih
banyak lagi. Pada intinya, filsafat ilmu dapat berdiri di tengah-tengah cabang ilmu
pengetahuan sebagai pengontrol dan pengarah bagi penerapannya.
2. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir,
merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada
pengetahuan yang didapatkan melalui kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran
menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran
merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang
menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
3. Penalaran Deduktif adalah suatu kerangka atau cara berfikir yang bertolak dari sebuah
asumsi atau pernyataan yang bersifat umum untuk mencapai sebuah kesimpulan yang
bermakna lebih khusus. Ia sering pula diartikan dengan istilah logika minor, dikarenakan
memperdalami dasardasar pensesuaian dalam pemikiran dengan hukum, rumus dan
patokanpatokan tertentu.
Penalaran merupakan cara berpikir tertentu oleh karena itu untuk melakukan kegiatan
analisis maka kegiatan penalaran tersebut harus diisi dengan materi pengetahuan yang
berasal dari suatu sumber kebenaran. Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran
pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta. Mereka yang berpendapat bahwa rasio
adalah sumber kebenaran mengembangkan paham yang kemudian disebut sebagai
rasionalisme. Sedangkan mereka yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat
pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran mengembangkan paham empirisme.
Intuisi, merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan tanpa melalui
proses penalaran. Seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba-
tiba menemukan jawaban atas permasalahan tersebut.
Penalaran induktif (prosesnya disebut induksi) merupakan proses penalaran untuk
menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan
yang bersifat umum berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah
membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah
benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek
yang dituju pernyataan tersebut.
4. Dasar teori peluang keilmuan di dunia ini tidak akan pernah terdapat hal yang pasti
mengenai satu kejadian, hanya kesimpulan yang probabilistik. Ilmu memberikan
pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan di mana didasarkan pada penafsiran
kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.
Asumsi diperlukan untuk mengatasi penelaahan suatu permasalahan menjadi lebar.
Semakin terfokus obyek telaah suatu bidang kajian, semakin memerlukan asumsi yang
lebih banyak. Asumsi dapat dikatakan merupakan latar belakang intelektal suatu jalur
pemikiran. Asumsi dapat diartikan pula sebagai merupakan gagasan primitif, atau
gagasan tanpa penumpu yang diperlukan untuk menumpu gagasan lain yang akan
muncul kemudian. Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat.
McMullin (2002) menyatakan hal yang mendasar yang harus ada dalam ontologi suatu
ilmu pengetahuan adalah menentukan asumsi pokok (the standard presumption)
keberadaan suatu obyek sebelum melakukan penelitian.
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. ... Hipotesis
ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.
5. Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
sistematis melalui bukti fisis. Pada ilmu fisika, metode ilmiah memastikan didapatkannya
suatu kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan tersusun secara sistematis. Jika
tidak dilakukan metode ilmiah maka eksperimen-eksperimen yang dilakukan akan
meragukan dan tidak dapat ditetapkan hukum atau rumus yang jelas akan terjadinya
suatu fenomena fisis.

Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah

 Merumuskan Masalah
Menentukan fenomena (atau sekumpulan fenomena) alam yang ingin Kamu ketahui,
jelaskan, atau pelajari lebih lanjut, kemudian merumuskan masalah biasanya dalam
bentuk pertanyaan spesifik tentang fenomena itu.

 Mengumpulkan Data
Mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti. Pengumpulan data atau informasi dapat dilakukan dengan observasi, studi
pustaka, dan wawancara dengan nara sumber yang valid. Langkah ini juga mencakup
mempelajari hal-hal tentang fenomena yang sedang diteliti, termasuk dengan
mempelajari studi sebelumnya yang pernah dilakukan orang lain terhadap fenomena
yang serupa.

 Menyusun Hipotesis
Merumuskan hipotesis tentang penyebab atau efek dari fenomena tersebut, atau
hubungan fenomena dengan beberapa fenomena lainnya, menggunakan pengetahuan
yang Kamu dapatkan.

 Menguji Hipotesis
Hipotesis yang sudah disusun sebelumnya perlu diuji kebenarannya. Pengujian
hipotesis sering dilakukan melalui percobaan atau eksperimen. Di sini kamu
merancang dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan kebenaran hipotesis
yang telah disusun sebelumnya. Dalam melakukan eksperimen, kamu perlu
menentukan variabel dari percobaan. Variabel dalam eksperimen adalah sesuatu yang
Kamu dapat diubah atau dijaga tetap dalam eksperimen. Contoh umum dari variabel
meliputi suhu, durasi (waktu) percobaan, komposisi bahan, dan jumlah cahaya. Ada
tiga jenis variabel dalam eksperimen: variabel tetap, variabel bebas (independen), dan
variabel terikat (dependen). Variabel tetap, kadang-kadang disebut variabel konstan,
adalah variabel yang dijaga konstan atau tidak berubah. Variabel bebas atau variabel
independen adalah salah satu faktor yang diubah dalam percobaan. Dikatakan salah
satu faktor karena biasanya dalam percobaan Kamu mencoba untuk mengubah satu
hal pada suatu waktu. Hal ini membuat pengukuran dan interpretasi data jauh lebih
mudah. Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang Kamu amati,
untuk melihat apakah itu dipengaruhi oleh variabel bebasnya.

 Membuat Kesimpulan
Menggunakan analisis matematis yang tepat untuk melihat apakah hasil eksperimen
mendukung atau justru bertentangan dengan hipotesis. Jika data tidak mendukung
hipotesis, harus ditolak atau diubah dan diuji ulang.

 Membuat Laporan
Hasil percobaan sering kali disusun dalam bentuk laporan laboratorium (untuk
percobaan yang dilakukan di kelas atau laboratorium) atau paper atau laporan tertulis
(dalam kasus penelitian akademis untuk dipublikasikan). Hal serupa juga terjadi untuk
hasil percobaan untuk memberikan kesempatan bagi pertanyaan tentang fenomena
yang sama atau fenomena yang terkait, yang memulai proses penelitian (riset) baru
dengan pertanyaan baru.

6. Ilmu dan kebudayaan beruanglingkup dengan ontologi mengapa karena Bahasa dalam
gerbang filsafat pendidikan dapat memposisikan bahasa dan budaya melalui perspektif
ontologi sebagai bagian vital yang dihadapi manusia sepanjang hidupnya. Manusia selalu
melakukan aksi dan reaksi sehingga manusia itu dinamis serta membentuk
keberadaannya. Bahasa dalam gerbang filsafat pendidikan dapat dieksplorasi melalui
perspektif ontologi, yakni (1) ranah filsafat bahasa, (2) ranah filsafat pendidikan, dan (3)
bahasa dan budaya dalam kajian ontologi.
7. yang dimaksud dengan Ilmu dikembangkan untuk memenuhi kemaslahatan dan kebuthan
hidup, serta menyesuaikan dengan kebudayaan Manusia itu sendiri artinya Pertumbuhan
ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan dampaknya amat besar terhadap
kehidupan setiap orang. Sehingga boleh dikatakan kini setiap segi dan tahap kehidupan
seseorang tersentuh oleh kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi. Ilmu dan
teknologi bukanlah entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan dorongan
hakiki dan naluri kreatif dalam diri manusia. Bagaimana hubungan senyatanya antara
ilmu dengan teknologi yang saling-kait, saling gayut maupun saling-pengaruh. Dan ini
termasuk pada 3 komoponen yaiti, ontologi,epistemologi dan axiology.

Anda mungkin juga menyukai