Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP STANDAR DIAGNOSA


KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI) DAN STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI) SERTA APLIKASINYA DALAM
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROPOSAL
SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
INDONESIA (SDKI) DAN STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA
(SIKI)

I. PENDAHULUAN :

Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayaan profesional merupkan bagian


integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor
penentu baik buruknya mutu dan citra pelayana kesehatan, oleh karenanya kualitas
pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin.
Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Dengan
menggunakan metode ini perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat dan
tanggung jawab pada klien sehingga kualitas praktik dapat ditingkatkan.

Salah satu tujuan organisasi PPNI seperti tertuang dalam Undang-Undang


Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan adalah meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta etika profesi perawat. Dalam rangka menjamin mutu praktik
dan keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan sebagai perawat harus
menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan berwenang menegakan diagnosa
keperawatan. Diagnosa Keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap
pengalaman atau respon individu, keluarga atau komunitas pada masalah kesehatan
atau pada proses kehidupan. Diagnosa keperawatan merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai
kesehatan yang optimal. Perawat sebagai penegak diagnosa harus memiliki
kemampuan diagnostic yang baik sebagai dasar pengembangan rencana intervensi
keperawatan untuk mencapai peningkatan, pencegahan dan penyembuhan serta
memulihkan kesehatan klien.

Standar Intervensi Keperawatan merupakan bentuk implementasi dalam rangka


memecahkan masalah kesehatan klien. Strategi intervensi keperawatan
berhubungan dengan diagnosa keperawatan spesifik yang ditetapkan perawat untuk
mencapai tujuan perawatan. Intervensi harus berfokus dalam mengeliminasi atau
menurunkan etiologi dari diagnosa keperawatan dan sesuai dengan pernyataan
tujuan dan serta kriteria hasil. .
Tentu seminar dan workshop standar dianosa keperawatan indonesia dan
standar intervensi keperawatan indonesia sebagai rujukan dan pedoman perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar
baku agar otonomi perawat dilaksanakan seoptimal mungkin untuk menjamin
pelayanan yang berkualitas serta menjamin keselamatan pasien.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas tersebut


perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dalam bertindak. Untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dibutuhkan pelatihan yang salah satunya melalui pelatihan dan
workshop standar diagnosa keperawatan indonesia dan standar intervensi
keperawatan indonesia secara berkesinambungan sehingga asuhan keperawatan
yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan. Semoga kualitas perawat semakin
profesional agar tetap menjamin mutu dan keselamatan pasien dalam setiap aspek
asuhan yang diberikan.

II. TUJUAN :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan dan kompetensi perawat dalam membuat standar
diagnose keperawatan dan standar intervensi keperawatan seca efektif dan
efisien.
2. Tujuan Khusus
- Menjelaskan tentang standar diagnose keperawatan Indonesia (SDKI)
- Menjelaskan tentang standar intervensi keperawatan Indonesia (SIKI)
- Mampu mengimplementasikan standar diagnosa dan standar intervensi
keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan

III. PENGORGANISASIAN :
Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan workshop ini dilaksanakan oleh Dewan
Pengurus daerah

IV. PELAKSANAAN :

Seminar dan Workshop dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu :

V. PESERTA PELATIHAN :
Jumlah peserta sebanyak 200 orang. Kriteria Peserta adalah
1. Perawat yang bekerja di RS dan Klinik
2. Perawat yang bekerja di puskesmas
3. Praktisi keperawatan
4. Dosen keperawatan
5. Mahasiswa Keperawatan

VI. METODE DAN PROSES PELATIHAN :


- Metode seminar dan workshop meliputi :
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Diskusi kasus
3. Aplikasi SDKI dan SIKI
.

VIII. PENUTUP :

Proposal ini dibuat secara garis besar untuk dapat dipedomani pada saat
penyelenggaraan seminar dan

Anda mungkin juga menyukai