Pembagian jasa pelayanan di rumah sakit atau biasa disebut dengan insentif adalah kebuijakan pimpnan
RS dalam hal pemberian insentif kepada seluruh karyawan rumah sakit , sebenarnya bukan hal mudah
tetapi juga buka hal yang amat sulit.memang benar kalau dikatakan sangat komplek dan berpontensi
menimbulkn konflik antar karyawan.
1. Ada peraturan bupati (perbup), pola tata kelola RS dan peraturan lainnya
2. Ada nya pedoman teknis pembagian jasa pelayanan yang ditetapkan direktur
3. Adanya tim yang ditunjuk untuk mengelola tugas tersebut terdiri dari satu orang ketua,
sekretaris dan beberapa orang anggota yang mewakili komposisi tenaga di RS (secara
proporsional)
1. Pelajari model pola tarff umum, askes, jamkesmas, dan tarif lainnya
2. Konversi nilai jasa pelayanan antara tarif umum dengan tarif askes, jamkesmas dan tariff
lainnya
3. Tentukan konvenrsi pendapatan perorangan/kelompok dengan nilai bobot,
pendapatanan dan dengan hasil penilaian indeks point
4. Bentuk kelompok-kelompok penerima jasa (misalnya direktur, kepala bidang, kepala
subagian, kasie, kepala instalasi, ketua komite, penunjang medic dll)
5. Penetapan bobot 1 (satu) dan bobot tertinggi serta peruntukannya
6. Temtukan nilai bobot 1 (satu) dengan Rumus (TJP x 90%x5%)/BT