Pembagian jasa pelayanan di rumah sakit atau biasa disebut dengan INSENTIF adalah kebijakan
pimpinan RS dalam hal pemberian insentif kepada seluruh karyawan RS, sebenarnya bukan hal
mudah tetapi juga bukan hal yang amat sangat sulit. Memang benar kalau dikatakan sangat
kompleks dan berpotensi menimbulkan konflik antar karyawan, juga penurunan kinerja serta
ketidakpuasan antara kayawan dengan pimpinan RS. Kondisi ini sebenarnya sudah banyak
dialami di beberapa RS di Indonesia khusunya di rumah sakit Pemerintah. Bisa dikatakan bahwa
setiap kali membagi jasa pelayanan selalu membuat galau para karyawan bahkan dianggap
kurang berpihak pada karyawan kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan terus menerus
sampai pada tahap yang aman artinya bagaimana mengurangi kesenjangan pendapatan antar
karyawan itu sendiri. Melalui upaya dan kebijakan yang mencerdaskan, selalu mencari solusi
terbaik dan tidak berlindung pada alasan klasik (belum tersedianya regulasi pemerintah secara
rinci) mungkin akan lebih baik.
Melalui artikel pendek ini izinkan saya memberikan sedikit tips/pengalaman saya membagi jasa
pelayanan di RS Pemerintah.
1. Adanya perturan Bupati (perbup), Pola Tata Kelola RS dan peraturan lainnya
3. Adanya Tim yang ditunjuk untuk mengelola tugas tersebut, terdiri satu orang ketua,
Sekretaris, dan beberapa anggota yg mewakili komposisi tenaga di RS (secara proporsional)
2. Pengolahan data
1. Pelajari model pola tarif umum, askes, jamkesmas dan tarif lainnya
2. Konversi nilai jasa pelayanan antara tarif umum dgn tarif askes, jamkesmas dan tarif lainnya
3. Tentukan konversi pendapatan perorangan/kelompok dengan nilai bobot pendapatan dan
dengan hasil Penilaian indeks poin
1. Perlu menetapkan jumlah parameter yang akan dipakai (mis. pendidikan, jabatan, masa
kerja, risiko pekerjaan, profesi, beban kerja, tingkat keaktivan, indeks pajak, status
kepegawaian, golongan dst) masing masing parameter diikuti dengan nilai indeks poin sesuai
dengan pilihan kesesuaian posisi karyawan.
2. Bagaimana cara menetapkan indeks poin? Jawab : semua parameter dianggap sebagai
pertanyaan atau statement yang harus dijawab misalnya dengan pilihan-pilihan yang tersedia,
contoh parameter pendidikan : terdapat SD sampai dgn paska sarjana, buat nilai gradasi tsb.
3. Bobot penilaian indeks point diusahakan seimbang, aplikasinya diatur untuk bahan
penjumlahan, pengurangan dan perkalian
PF = Pendapatan Fungsional
PB = pengendalian bobot
TB = Total Bobot
JPNF = (BPNF/TBxTJP90%)+(JIP/TIPxTJP10%)
F. INFORMASI
Contoh riil tentang pedoman pembagain jasa sebagaimana dimaksud di atas silahkan lihat pada
keputusan Direktur di bawah ini , namun bilamana masih menginginkan penjelasan lebih lanjut
bisa hubungi RSUD Karanganyar Telp.(0271) 495025, 495673 Pswt 116, atau hubungi HP
082137520341, Terima Kasih.
KABUPATEN …………………..
NOMOR : …………………………..
TENTANG
…………………..…………..
Menimbang:
bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten .............., diperlukan tenaga yang cakap dan mampu melaksanakan kebijakan
maupun prosedur pelayanan;
bahwa untuk memudahkan pembagian jasa pelayanan diperlukan adanya pedoman pembagian
jasa pelayanan;
Mengingat:
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
dst.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU:
KEDUA:
KETIGA:
b. 90% untuk pembagian menggunakan bobot pendapatan dan presentase alokasi langsung.
a. 60% dari total klaim tertanggung untuk biaya operasional non remunerasi jasa pelayanan;
KEEMPAT:
1. Direktur.
2. Dewan Pengawas.
4. Kepala Sub.Bidang/Sub.Bagian.
5. Dokter Spesialis.
6. Dokter Umum.
7. Dokter Gigi.
8. Apoteker.
10. Perawat, Bidan.
13. Kelompok Bendahara.
19. Petugas “Loundry”.
20. Pengemudi.
KELIMA:
Bobot pendapatan Dewan Pengawas Rumah Sakit ditetapkan maksimal setara dengan rata-rata
bobot pendapatan Kepala Bidang/Bagian;
Bobot pendapatan Kepala Bidang /Bagian ditetapkan maksimal setara dengan rata-rata bobot
pendapatan dokter umum, dengan pengendalian sebagai berikut :
Bobot pendapatan Kepala Sub Bidang/Sub Bagian ditetapkan sebesar 5 (lima) sampai 6 (enam)
poin atau setara dengan 50% dari bobot Kepala Bidang / Kepala Bagian;
Bobot pendapatan kelompok bendahara ditetapkan sebesar 3 (tiga) sampai 6 (enam) poin atau
setara dengan bobot pendapatan Kepala Sub.Bidang/Sub. Bagian;
Bobot pendapatan staf madya ditetapkan sebesar 3 (tiga) sampai 4 (lima) poin;
Bobot pendapatan staf muda ditetapkan sebesar 1,5 (satu setengah) sampai 2,5 ( dua koma
lima) poin;
Bobot pendapatan apoteker ditetapkan setara dengan rata-rata bobot pendapatan dokter
umum;
Bobot pendapatan rata-rata staf farmasi ditetapkan setara dengan rata-rata bobot pendapatan
perawat (paramedik) atau setara dengan 0,25 (nol koma dua lima) kali bobot apoteker;
Bobot pendapatan dokter umum dan dokter gigi memperhatikan alokasi pendapatan langsung
dengan pengendalian sebagai berikut:
Bobot pendapatan perawat dan penunjang medik memperhatikan alokasi pendapatan langsung
dengan pengendalian sebagai berikut:
Bobot pendapatan tenaga fungsional dan tenaga non fungsional yang mendapat tugas
tambahan bersifat ekstra diberikan tambahan dengan pengendalian sebagai berikut :
KEENAM:
Pelayanan elektromedik :
Asuhan Farmasi :
Sanitasi /Keamanan :
Pelayanan lainnya :
a. besarnya jasa pelayanan untuk pelaksana disesuaikan dengan pembagian jasa sejenis dalam
keputusan ini;
b. besarnya jasa kebersamaan disesuaikan dengan alokasi kebersamaan yang sejenis dalam
keputusan ini.
KETUJU:
a. beban kerja;
b. risiko;
c. jabatan;
d. masa kerja;
e. profesi;
f. jam kerja;
g. pendidikan;
h. status kepegawaian;
i. golongan;
j. kompetensi/ketrampilan;
m. tugas tambahan.
KEDELAPAN:
a. input;
c. proses; dan
d. hasil.
PF = Pendapatan Fungsional
PB = pengendalian bobot
TB = Total Bobot
JPNF = (BPNF/TBxTJP90%)+(JIP/TIPxTJP10%)
Tugas menyusun draf pedoman teknis pembagian jasa, membuat usulan perbaikan dan evaluasi
pelaksanaan pembagian jasa, sosialisasi tentang pedoman teknis/prosedur teknis kepada
seluruh unit/bagian/ instalasi di RSUD Kabupaten .............., melakukan penetapan
penilaian/evaluasi terhadap perubahan data indeks poin dan penerapan bobot pendapatan
serta entry data dilaksanakan oleh tim pembagian jasa pelayanan
KESEMBILAN:
1. Apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan
peninjauan kembali dan dilakukan perbaikan seperlunya.