Anda di halaman 1dari 5

ANALISA JURNAL

Pemberian Terapi Oksigen

DisusunOleh :

Ahmad Muthohar

PROGRAM STUDI PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

NamaMahasiswa : Ahmad Muthohar


Hari / Tanggal :
JudulJurnal : Pemberian terapi oksigen
A. IdentitasPasien
Nama : Tn. S
Usia : 56 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : TB PARU
No RM :
Tanggal Masuk :

B. Pengkajian
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan nafas sesak dan berat.
2. DATA OBYEKTIF :
Pasien tampak duduk
Klien Nampak sesak nafas dan gelisah
Keadaan umum : Baik,
Kesadaran : Composmentis
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Respirasi : 32 x/menit
Suhu : 36,5 °C

C. Tindakan Keperawatan
1. Pengertian
Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsiel
pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan kanul binasal, simple
mask atau non rebrething mask
2. Tujuan
a. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
b. Mencegah atau mengatasi hipoksia
3. Persiapan alat
a. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flow meter
dan humidifier yang berisi aquades (aquapack) sampai batas pengisian
b. Kanul binasal, simple mask, non rebreathing mask
c. Tisue
d. Bengkok
e. Tanda peringatan jangan merokok
f. Plester
4. Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu mengenai tujuan dan perosedur tindakan yang akan
dilakukan
b. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman
5. Persiapan perawat
a. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping
hidung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang
dan sianosia )
b. Perawat mencuci tangan
6. Persiapan lingkungan
a. Mennutup pintu
b. Jendela
c. Tirai
d. Pencahayaan
7. Prosedur kerja
a. Siapkan kanul binasal 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
b. Hubungkan kanul binasal dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen
central
c. Bersihkan lubang hidung pasien dengan tisue
d. Cek fungsi flow meter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan
mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier / aquapack
e. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui kanul binasal
kepunggung tangan perawat
f. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat
g. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan
terlalu kendur
h. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
i. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
j. Alat-alat dikembalikan di tempat yang sesuai tempatnya semula
k. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
l. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
8. Evaluasi
Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan

D. Analisa
Dari hasil pemberian terapi oksigen didapatkan bahwa sesak pasien berkurang,
hal ini dibuktikan dengan RR pasien yang menurun, yang semula 32x/mnt menjadi
24x/mnt, selain itu pasien tampak tenang dan tidak gelisah, pola nafas pasien
terpantau lebih nyaman.
Jurnal Pendukung
PELAKSANAAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN PADA PASIEN
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
Arief Bachtiar, Nurul Hidayah, Amana Ajeng
Abstrak:
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar yang paling vital dalam kehidupan manusia.
Kekurangan oksigen akan berdampak kematian sel. Oleh karena itu pada pasien
gangguan system pernafasan, oksigen tidak bisa terpenuhi secara normal melaikan
memerlukan bantuan terapi oksigen untuk memenuhi metabolism sel.
Tujuan penelitian ini adalah mengobservasi pelaksanaan pemberian terapi oksigen
pada pasien gangguan system pernafasan di RSUD Bangil Pasuruan.
Desain penelitian ini menggunakan metode diskriptif, sampel yang diambil yaitu
seluruh perawat yang bekerja diruang paru dan bangsal RSUD Bangil Pasuruan.
Jumlah sampling yang diambil yaitu 24 orang dengan menggunakan teknik total
sampling. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi.
Hasil penelitian dari 24 orang diperoleh hasil 14 orang perawat berkemampuan
“cukup baik” atau sekitar 58,3%. Serta 10 orang perawat berkemampuan “baik”
dalam melakukan pemberian terapi oksigen atau sekitar 41,6%. Dari hasil penelitian
ini menunjukan bahwa kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan SOP. Rekomendasi dari penelitian ini
hendaknya perawat perlu melakukan evaluasi, dan partisipasi perawat untuk
memperhatikan SOP, khususnya tindakan pemberian terapi oksigen.

E. Referensi
Arief Bachtiar, Nurul Hidayah, Amana Ajeng 2017. Pelaksanaan Pemberian Terapi
Oksigen Pada Pasien Gangguan Sistem Pernafasan, Poltekkes Kemenkes Malang
Doengoes, Marylin, E. 2013. RencanaAsuhanKeperawatan, Edisi Ke-3. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai