Anda di halaman 1dari 7

94

Jurnal Pharmascience, Vol. 08, No.01, Februari 2021, hal: 94-100


ISSN-Print. 2355 – 5386
ISSN-Online. 2460 – 9560
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/pharmascience
ResearchArticle

Antioksidan Daun Kumpai Mahung (Eupathorium


inulifolium H.B&K)
Dwi Rizki Febrianti*, Novia Ariani, Rakhmadhan Niah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan,


Indonesia
Email: dwirizkyfeby@gmail.com

ABSTRAK

Daun Kumpai Mahung (Eupathorium inulifolium H.B & K) merupakan salah


satu tumbuhan endemik Kalimantan Selatan. Secara turun temurun digunakan sebagai
obat tradisional Dayak Meratus sebagai obat diare, demam, dan malaria. Tanaman ini
dicurigai memiliki nilai antioksidan tinggi karena mengandung metabolit skunder
fenolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol
daun E. inulifolium serta nilai IC50-nya. Penelitian ini menggunakan metode DPPH
dengan instrumen spektofotometri UV-vis dengan panjang gelombang 517 nm. Dari
hasil perhitungan dan replikasi nilai IC50 yang didapat sebesar 38,9 ppm. Ekstrak daun
E. inulifolium memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dalam meredam radikal
bebas.

Kata Kunci: Daun, Potensi Antioksidan, Endemik, IC50, Ekstrak Etanol, Fenolik

ABSTRACT

Kumpai Mahung (Eupathorium inulifolium H.B & K) leaves are one of the
endemic plants of South Kalimantan. From generation to generation it is used as a
traditional medicine for Dayak Meratus as a medicine for diarrhea, fever, and malaria.
This plant is suspected of having high antioxidant value because it contains phenolic
secondary metabolites. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity
of the methanol extract of E. inulifolium leaves and its IC50 value. This study used the
DPPH method with spectophotometer UV-vis instrument at wavelength of 517 nm. From
the calculation and replication, the IC50 value obtained is 38.9 ppm. E. inulifolium leaf
extract has very strong antioxidant activity in reducing free radicals.

Keywords: Leaves, Antioxidant Potential, Endemic, IC50, Ethanol Extract, Phenolic


95

I. PENDAHULUAN Antioksidan salah satu senyawa


Perkembangan zaman dan yang mampu menangkap senyawa radikal
teknologi dewasa ini menjadi penyebab baik didalam maupu diluar tubuh. potensi
sebagian besar masyarakat mengalami ini banyak ditemukan pada berbagai jenis
perubahan pola hidup seperti lingkungan tanaman dan tumbuhan (Yuhernita dan
dan makanan yang kurang sehat. Juniarti, 2011). Salah satu tumbuhan
Kebanyakan masyarakat lebih suka endemik Kalimantan Selatan yang
mengkonsumsi makanan cepat saji (fast berkhasiat sebagai obat yaitu kumpai
food) dan junk food yang banyak mahung. Etnis Dayak Maratus dan Dayak
mengandung lemak serta zat-zat kimia Amandit biasanya menggunakan
yang berbahaya bagi kesehatan serta tumbuhan kumpai mahung sebagai obat
penggunaan rokok dan kendaraan demam berdarah. Kumpai mahung
bermotor pun ikut serta menyumbangkan memiliki nama latin Eupathorium
polusi udara dilingkungan yang inulifolium H.B & K berasal dari keluarga
merupakan salah satu sumber radikal Asteraceae. Menurut penelitian Tran et al
bebas dan banyak masyarakat masih (2011) ekstrak dari daun E. odoratum
kurang mengetahui dampak negatif dari dengan. keluarga Asteraceae memiliki
radikal bebas (Febrianti2, 2019) kandungan flavonoid, fenolik, alkaloid,
Radikal bebas merupakan atom terpenoid dan minyak essential.
atau molekul yang mengandung satu atau Berdasarkan penjelasan tersebut. E.
lebih elektron tidak berpasangan dan inulifolium diduga memiliki senyawa yang
sangat reaktif sehingga untuk menjadi berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan
stabil cenderung akan mengambil elektron penelitian ini adalah untuk mengukur
dari molekul lain yang menimbulkan potensi antioksidan dan nilai IC50 ekstrak
ketidaknormalan molekul lain dan metanol daun Eupathorium inulifolium
memulai reaksi berantai yang dapat H.B & K.
merusak jaringan. Radikal bebas ini dapat
menyebabkan terjadinya penyakit II. METODE
degeneratif seperti kanker, diabetes A. Sampel
melitus dan alzheimer (Jami’ah., 2018). Sampel didapatkan dari Kawasan
Oleh karena itu, diperlukan senyawa yang Hutan Dengan Tujuan Khusus Samboja
dapat meredam efek negatif dari radikal KalimantanTimur. dilakukan proses sortasi
bebas yaitu antioksidan. kering, pencucian terhadap daun sortasi
basah dan pengeringan. sebelum proses
96

pengeringan dilakukan proses pengecilan gelombang 400- 750 nm. Serapan


ukuran daun dengan dipotong agar proses maksimal terjadi pada λ 516 nm dan
pengeringan maksimal. didapatkan bobot dilakukan pembacaan hingga serapan
konstan setelah proses pengeringan selesai stabil (waktu dalam menit).
(3x penimbangan). setelah semua proses
selesai maka dibuat serbuk dengan E. Uji aktivitas antioksidan ekstrak E.
memblender daun dan disimpan ditempat inulifolium H.B & K
yang gelap dan kering (Febrianti, 2019). Sebanyak 5 seri konsentrasi ekstrak
dimasukkan dalam kuvet dengan
B. Pembuatan Ekstrak konsentrasi (20 - 60 ppm) 2 ml dan larutan
Sebanyak 750 gram serbuk blangko. Masing-masing seri konsentrasi
simplisia ditimbang dan diekstraksi ekstrak ditambahkan larutan DPPH dengan
dengan cara maserasi, Serbuk dilarutkan perbandingan 2:1 kemudian dikocok dan
dengan pelarut metanol (1:8) diaduk setiap didiamkan selama 7 menit, replikasi 3 kali.
6 jam selama 3 x 24 jam dan dilakukan 2 Perhitungan IC50 (Inhibitor Concetration)
kali remaserasi. Maserat yang sudah regenerasi linear dengan rumus sebagai
disaring, dipekatkan menggunakan berikut.
evaporator dan waterbath dengan suhu y = bx + a.
40º-50º C. Koefisien y pada persamaan ini
adalah sebagai %inhibisi, b merupakan
C. AnalisisKualitatif Fenol slope (kemiringan), a yaitu intercept
Sebanyak 1 mL ekstrak (perpotongan garis disumbu Y), sedangkan
ditambahkan dengan FeCl3 1%, terbentuk koefisien x adalah konsentrasi dari ekstrak
warna ungu, biru tua, merah, biru yang akan dicari nilainya (Nurjannah dkk.,
kehitaman, hijau atau hitam kehijauan 2013).
menunjukkan adanya senyawa fenol (Aini
dkk. 2013). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ekstrak Daun E. inulifolium H.B &
D. Penentuan Panjang Gelombang dan K
Operating Time Maserasi dilakukan selama 3 hari
Instrumen yang digunakan adalah dengan pengadukan tiap 6 jam.
Spektrofotometer UV-vis Thermo Pengadukan bertujuan untuk lebih
Scientific GENESYS 10S. Sebanyak 2 mL meningkatkan kontak antara cairan penyari
larutan DPPH diamati pada panjang dengan sampel sehingga proses penyarian
97

lebih efektif. Proses remaserasi dilakukan B. Analisis Kualitatif Fenol


2 kali hingga didapatkan larutan zat aktif Tujuan analisis kualitatif adalah
yang tertarik sempurna ditandai dengan untuk mengetahui adanya kandungan
warna pelarut yang jernih atau berbeda senyawa fenolik dalam ekstrak metanol
dengan warna filtrat sebelumnya. daun E. inulifolium yang diharapkan dapat
Remaserasi ditujukan untuk berperan sebagai antioksidan. Analisis
memaksimalkan proses penyarian terhadap yang digunakan yaitu pengujian tabung
senyawa-senyawa yang mungkin belum dengan pereaksi FeCl3. FeCl3 adalah
tersari karena cairan penyari sudah jenuh. reagen yang digunakan untuk mendeteksi
Pelarut metanol pada ekstraksi dipilih senyawa turunan dari polifenol yaitu tanin.
karena daya penetrasi metanol ke dalam Adanya gugus fenol ditunjukkan dengan
sel-sel tanaman lebih kuat dibandingkan warna hijau kehitaman atau biru tua
etanol ataupun pelarut lain (Depkes RI, setelah ditambahkan dengan FeCl3. FeCl3
2000) serta kepolaran metanol yang lebih reagen yang digunakan untuk mendeteksi
besar daripada etanol, sehingga lebih senyawa turunan dari polifenol salah
mudah untuk berinteraksi dengan senyawa satunya tanin. gugus fungsi fenol
fenolik yang menerapkan prinsip like ditunjukkan pada hasil larutan berwarna
dissolve like. Hasil berupa filtrat hijau kehitaman atau biru tua (Sa’adah,
dilanjutkan dengan vaccum rotary 2010). FeCl3 sering digunakan untuk
evaporator pada suhu 50°C. Menghasilkan reaksi kompleksasi karena mudah
ekstrak kental daun E. inulifolium membentuk senyawa kompleks. Perubahan
sebanyak 206,5 gram, dengan % warna yang terjadi pada penelitian ini
Rendemen ekstrak 27,53 %. Nilai tersebut yaitu dari larutan berwarna kuning
menunjukkan sebanyak 27,53% senyawa kecoklatan menjadi warna hijau kehitaman
zat aktif yang bisa tertarik oleh pelarut (Gambar 1).
dengan menggunakan metode maserasi.
Persentase rendemen menunjukkan
keoptimalan pelarut yang digunakan dalam
menyari. Semakin tinggi randemen maka
semakin banyak ekstrak yang dihasilkan.
Ekstrak yang dihasilkan memiliki
karakteristik yaitu ekstrak berwarna hijau
Gambar 1. Hasil Kualitatif Identifikasi
pekat, berbau khas dan bentuk ekstrak
Fenol
kental.
98

C. Analisis Kuantitatif DPPH warna . Waktu kerja ditentukan dengan


Konsentrasi ekstrak dengan mengukur hubungan antara waktu
perbandingan 2:1 larutan DPPH 20 ppm pengukuran dengan absorbansi larutan
untuk mengetahui perendaman radikal (cahyani, 2017). Operating time yang
bebas dan persentase aktivitas dihasilkan pada penelitian ini adalah pada
antioksidannya. senyawa DPPH adalah menit ke-7 sampai menit ke-9. Hasil
senyawa oksidan atau radikal bebas yang operating time dapat dilihat pada Tabel I.
mendonorkan atom hidrogen kepada Tabel I. Hasil operating time DPPH pada
antioksidan yaitu sampel ekstrak daun E. panjang gelombang 516nm
inulifolium, ditunjukkan dengan warna Waktu (menit) Absorbansi
0 0,693
ungu dari larutan akan berubah mejadi 1 0,693
kuning menunjukkan aktivitas antioksidan. 2 0,693
3 0,694
Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan 4 0,694
5 0,695
nilai IC50. Panjang gelombang DPPH 6 0,695
diukur dengan spektrofotometer pada 7 0,696
8 0,696
panjang gelombang Visibel yaitu 400-750 9 0,696
nm dan didapatkan panjang gelombang
maksimal larutan DPPH 20 ppm pada
penelitian ini berada pada 516 nm dengan
nilai absorbansi 0,692 A (Gambar 2).

Gambar 3.
Kurva hubungan antara
konsentrasi Ekstrak (+)
DPPH dengan persen
aktivitas antioksidan
Gambar 2. Panjang Gelombang Maksimal
Dari Gambar 3, didapat persamaan
DPPH
garis lurus y = 1,1469x + 5,3466. Dengan
Operating time DPPH ditentukan
nilai a= 5,3466, b= 1,1469 dan r= 0,975.
dengan menggunakan panjang gelombang
Koefisien korelasi (r) yang bernilai positif
yang sudah didapat yaitu 516 nm. Tujuan
tersebut menyatakan bahwa dengan
operating time adalah untuk mengetahui
meningkatnya konsentrasi ekstrak metanol
waktu pengukuran yang stabil yaitu saat
daun E. inulifolium maka semakin besar
sampel bereaksi sempurna dengan reagen
pula persen peredamannya. Aktivitas
99

antioksidan merupakan kemampuan suatu mekanisme kerja dimana gugus OH


senyawa atau ekstrak untuk menghambat sebagai penangkap radikal
reaksi oksidasi yang dapat dinyatakan menyumbangkan satu elektronnya pada
dengan persen penghambatan. Parameter elektron yang tidak berpasangan dalam
yang dipakai untuk menunjukkan aktivitas radikal bebas sehingga banyak radikal
antioksidan adalah harga konsentrasi bebas menjadi berkurang.
efisien atau efficient concentration (EC50)
atau Inhibition Concentration (IC50) yaitu IV. KESIMPULAN
konsentrasi suatu zat antioksidan yang Ekstrak daun Eupathorium
dapat menyebabkan 50% DPPH inulifolium memiliki aktivitas antioksidan
kehilangan karakter radikal atau yang sangat kuat dalam meredam radikal
konsentrasi suatu zat antioksidan yang bebas yaitu sebesar 38,9 ppm.
memberikan % penghambatan 50%.
Konsentrasi zat antioksidan yang efektif DAFTAR PUSTAKA
untuk menghambat 50% aktivitas radikal Departemen Kesehatan Republik
Indonesia., 2000, Parameter Standar
bebas DPPH. Semakin kecil nilai IC50
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
maka semakin tinggi kekuatan suatu Edisi I, Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan,
senyawa yang bersifat antioksidan untuk
Direktorat Jenderal Pengawasan
menangkal radikal bebas. Mekanisme Obat Traditional, Jakarta.
Febrianti Dwi Rizki1, Mahrita, Novia
kerja Antioksidan dalam melawan radikal
Ariani, Aditya Maulana Perdana
bebas yaitu mencegah atau menghambat Putra, Noorcahyati, 2019, Uji Kadar
Sari Larut Air Dan Kadar Sari Larut
proses oksidasi sehingga membentuk
Etanol Daun Kumpai Mahung
senyawa yang lebih stabil (Inggrid dan (Eupathorium inulifolium H.B.&K),
Jurnal Pharmascience, Vol. 06,
Santoso, 2014). Dari hasil perhitungan
No.02, Oktober 2019, hal: 19 – 24
nilai IC50 didapat nilai sebesar 38,9 ppm. Febrianti Dwi Rizki2, Novia Ariani,
Rakhmadhan Niah, Rahmatul
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak
Jannah, 2019, Aktivitas Antioksidan
daun E. inulifolium memiliki aktivitas Ekstrak Metanol Kulit Jeruk Siam
Banjar (Citrus reticulata), Jurnal
antioksidan yang sangat kuat dalam
Insan Farmasi Indonesia 2(1) hal 1-
meredam radikal bebas. Berdasarkan hasil 6.
Inggrid, H.M., dan H Santoso., 2014,
uji pendahuluan pada penelitian ekstrak
Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa
daun E. inulifolium secara kualitatif Aktif Dari Buah Kiwi (Actinidia
deliciosa). Lembaga Penelitian dan
mengandung salah satu turunan senyawa
Pengabdian kepada Masyarakat.
fenolik yaitu tanin. Senyawa fenolik Universitas Khatolik Parahyangan.
berperan sebagai antioksidan dengan
100

Jami’ah, S. R., Mus, I., Jastria, P., Eny, N., Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
2018, Uji Aktivitas Antioksidan Indonesia. XIV(1):22-29.
Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja Sa’adah, L., 2010, Isolasi dan identifikasi
(Musa Paradisiaca sapientum) senyawa tanin dari daun belimbing
Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil- wuluh (Averrhoa bilimbi l.),
1-Pikrilhidrazil), Jurnal Mandala Universitas Islam Negeri (UIN)
Pharmacon Indonesia Vol 4(1) : 33- Maulana Malik Ibrahim, Malang.
38. Tran, M.H., To, D. C., Nguyen, H.D.,
Noorcahyati, 2012, Tumbuhan Berkhasiat 2011, Flavonoid Glycoside from
Obat Etnis Asli Kalimantan. Chromolaena odorata Leaves and
Balikpapan Kalimantan Timur:Balai their in Vitro Cytotoxic Activity,
Penelitian Teknologi Konservasi Journal of Chem Pharm. Bull. 59(1)
Sumber daya Alam. 129-131.
Nurjanah, A., Abdulla, A., Apriand., 2011, Yuhernita dan Juniarti., 2011, Analisis
Aktivitas Antioksidan dan Senyawa Metabolit Sekunder dari
Komponen Bioaktif pada Keong Ekstrak Metanol Daun Surian yang
Ipong-Ipong (Fasciolaria salmo), Berpotensi sebagai Antioksidan,
Makara Sains 15(1):48-52.

Anda mungkin juga menyukai