Anda di halaman 1dari 62

TPT / TGL LAHIR : TEGAL / 08 FEBRUARI 1965

SUKU / AGAMA : JAWA/ISLAM - STATUS : K/3


JAB. AKADEMIS : LEKTOR – DOSES TETAP SESKOAL, NIDN: 4708026502
ALAMAT : JL MERDEKA BARAT NO. 15, JAKARTA PUSAT (10110) RIWAYAT JABATAN
HP/EMAIL : +62.8122214587 / harjosusmoro@gmail.com 1988 – 1989 : ARMATIM /KRI FTH, MLH,
1990 – 1991 : OJT JEANE D’ARC (PERANCIS)
PENDIDIKAN UMUM 1991 – 1995 : ARMATIM /KRI KDA, FTH, MES,
SD TAMAT (1976) 1996 – 1997 : PASIS DIKLAPA II - KOBANGDIKAL
SUSBASING TK DASAR (1980) 1997 – 1999 : KODIKAL/PUSLATLEKDALSEN/KASUBDIV PBA
SMP TAMAT (1980) 1999 – 2000 : KOMANDAN KRI LAMBUNG MANGKURAT - KOARMATIM
SMA TAMAT (1983) 1999 – 2000 : KOMANDAN KRI WIRATNO - KOARMATIM
S-1 ADM NEG UNIPRA (1992) 2000 – 2001 : PERWIRA SISWA DIKSESKOAL ANGKATAN XXXVIII
S-1 TEKNIK PERIKANAN UHT (2000) 2001 – 2002 : KASIOPSLA – DITDIK SESKOAL
S-1 ILMU HUKUM UNTAG (2006) 2002 – 2004 : PERWIRA SISWA DI CID DI PERANCIS
S-2 MAGISTER HUKUM UNTAG (2008) 2004 – 2004 : PABANDYA RENDUKOPS – BAN VI – SOPSAL - MABESAL
S-3 MSDM UNJ (2014-2017) 2004 – 2005 : PABANDYA LATMA – BAN III – SOPSAL - MABESAL
2005 – 2007 : KOMANDAN LANAL CIREBON - KOARMABAR
TANDA JASA (SATYA LENCANA-SL) 2007 – 2008 : KEPALA DEPARTEMEN PELAUT – AKADEMI ANGKATAN LAUT
PENDIDIKAN MILITER SL ADHY MAKAYASA (AAL TH 1987) 2008 – 2009 : KOMANDAN SATFIB – KOARMATIM
AKADEMI ANGKATAN LAUT 32 (1987) SL DHARMA WIRATAMA (DIKREG 38 SESKOAL TH. 2000) 2009 – 2010 : ASOPS PANGKOLINLAMIL
SL KARYA NUGRAHA (DIKREG 37 SESKO TNI TH. 2010) 2010 – 2011 : PERWIRA SISWA DIKSESKO TNI ANGKATAN XXXVII
SUS PAJA (1987)
SL WIBAWA SEROJA NUGRAHA (PPRA 50 TH. 2013) 2011 – 2013 : PABAN V STRAOPS – SOPSAL – MABESAL
SUS PROSTIS (1998) SL KESETIAAN VIII, XVI dan XXIV TAHUN 2013 – 2014 : KOMANDAN GUGUS KEAMANAN LAUT KOARMABAR
SUS BAHASA PERANCIS (1989) SL YUDHA DHARMA PRATAMA 2014 – 2016 : WAASOPS PANGLIMA TNI
OJT JEANNE D’ARC (1991) SL YUDHA DHARMA NARARYA 2016 – 2020 : KAPUSHIDROSAL
DIKSPESPA / ARTILERI (1993) SL JALASENA PRATAMA 2016 – Skrg : DOSEN TETAP SESKOAL (LEKTOR)
DIKLAPA II / KOMANDO UMUM (1997) SL JALASENA NARARYA 2017 – Skrg : KETUA DEWAN HIDROGRAFI INDONESIA
SL DWIDYA SISTHA 2017 – 2020 : ANGGOTA DEWAN IHO
SUS PROGRAMER SIM DI INGGRIS (1997)
SL DWIDYA SISTHA I 2018 – 2020 : VICE CHAIRMAN EAHC
SESKOAL ANGK 38 (2000) SL DHARMA SAMUDERA 2018 – 2020 : CHAIRMAN MSS ENC
SESKOGAB (CID) DI PERANCIS (2003) SL DHARMA NUSA 2019 – 2020 : VICECHAIRMAN TRDC-EAHC
SUS ICRC (2007) SL KOMANDAN KRI 2018 – 2020 : VICE CHAIRMAN NIOHC
SUSKATJEMEN HAN (2008) SL KEBAKTIAN SOSIAL 2018 – 2020 : MEMBER SWPHC
DIKREG SESKO TNI ANGK 37 (2010) SL WIRA DHARMA (PERBATASAN) 2018 – 2020 : Kepala Bidang Latihan Dewan Geospasial Indonesia
SL WIRA NUSA 2019 – 2020 : Ketua Tim Nasional Penataan Pipa & Kabel Bawah Laut
PPRA L LEMHANNAS RI (2013)
ALEXANDER DELMINTRE AWARD UKHO 2020 – Skrg : Sesjen Wantannas
2
3
Indonesia adalah Negara ….. ?

4
Elemen Penting
Untuk menjadi sebuah negara
yang kuat di bidang maritim

Geographical Position (posisi geografis)

Physical Conformation (bentuk fisik)

Extent of Territory (luasnya wilayah)

Number of Population (jumlah penduduk)

National Character (karakter bangsa)

Character of Government (karakter pemerintah)

A.T. Mahan
5
Geographical Position (posisi geografis)

Nilai Strategis Perairan Indonesia


✓ Indonesia sebagai SLOC/SLOT
✓ Berada pada posisi silang
✓ 4 dari 9 Choke Point Dunia
berada di Indonesia

6
Physical Conformation (bentuk fisik)
Konstelasi Geografis Indonesia

➢Jumlah Pulau : 17.504 Pulau.

7
Extent of Territory (luasnya wilayah)
Konstelasi Geografis Indonesia

✓ Total Wilayah Indonesia : 8,3 juta km²


✓ Luas Per. Yurisdiksi Nasional: 6,4 juta km²
▪ Per. Pedalaman & teritorial : 3,4 juta
km²
▪ ZEEI : 3,0 juta km²
✓ Panjang Garis Pantai : 108.000
km.

Indonesia adalah bangsa maritim yang besar


8
Extent of Territory (luasnya wilayah)
OVERLAY PETA INDONESIA KE PETA EROPA
Meliputi 33 Negara: UK – Irlandia – Jersey – Netherlands –
Belgium – Luxembourg Norwegia – Denmark – Germany –
France – Switzerland – Slovenia – Hungary – Polandia – Italy –
Vatican – Austria – Czech – Rusia – Lithuania – Estonia –
Latvia – Belarus –Moldova – Romania – Bulagria – Macedonia
– Albania – Serbia – Croatia – Bosnia – Monaco – Ukraina

9
Extent of Territory (luasnya wilayah)
OVERLAY PETA INDONESIA KE PETA AFRIKA

Meliputi 12 Negara: Western Sahara – Maurithania – Burkona Faso –


Benin Togo – Nigeria – Camaroon – Central African Repulic –
Nigeria – Algeria – Libia – Egypt - Sudan

10
Extent of Territory (luasnya wilayah)
OVERLAY PETA INDONESIA KE PETA AMERIKA

11
Number of Population (jumlah penduduk)

Kondisi SDM Maritim

Berdasarkan data dari BPS,


jumlah penduduk Indonesia hasil
Sensus Thn 2017 adalah
261.890.900 orang

Hanya 1,68 juta (09,64%) yg


bergiat
di bidang maritim

12
National Character (karakter bangsa)

“Jas Merah”

Ir. Soekarno
13
PESAN BUNG KARNO
Pada Pembukaan Munas Maritim I 23 Sep 1963

Kembalilah
Menjadi Bangsa Samudera!
“kita ini dahulu benar-benar
bangsa pelaut.”
“Bangsa Indonesia tidak bisa
menjadi bangsa kuat, tidak
bisa menjadi negara kuat, jika
tidak menguasai samudera,
jikalau tidak kembali menjadi
bangsa maritim.”
14
National Character (karakter bangsa)
Sejarah Kebesaran Maritim Indonesia

Kerajaan Maritim
Indonesia yg pernah
berjaya

Sriwijaya Makassar Majapahit


Catatan sejarah terekam bukti-bukti bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
telah menguasai lautan Nusantara, bahkan mampu mengarungi samudera luas
hingga ke pesisir Madagaskar dan Afrika Selatan
15
National Character (karakter bangsa)
Sejarah Kebesaran Maritim Indonesia

SRIWIJAYA (abad ke-7 s.d. ke-13 M)


Kendalikan jalur perdagangan internasional yg lintasi selat Malaka

MAJAPAHIT (abad ke-13 s.d. ke-15 M)


Gunakan pasukan ekspedisi utk kuasai wilayah lautan, di masa
modern disebut Kemampuan Proyeksi kekuatan (force projection)
dan kehadiran di depan (forward presence)

Pengendalian laut dgn armada laut yg tangguh memungkinkan kerajaan-kerajaan Nusantara utk
mengusai jalur perdagangan di masa damai dan melakukan ekspedisi militer laut di masa
perang
16
National Character (karakter bangsa)
PENJAJAHAN OLEH BELANDA

3,5 ABAD Belanda menjajah Nusantara,


BUKAN HANYA KEKAYAAN ALAM
NUSANTARA yang dirampas, akan tetapi
juga SEMANGAT, JIWA dan KARAKTER
rakyatnya yang sebagian besar adalah
masyarakat BAHARI sehingga menjadi
masyarakat AGRARIS
17
Character of Government (karakter pemerintah)

PESAN PRESIDEN RI
Pada Pembukaan IFR 2016

18
• Konsep kewilayahan maritim nusantara diawali sebelum negeri ini merdeka.
• Tahun 1939 pemerintah colonial Belanda menerbitkan undang-undang yang mengatur
hukum laut ‘Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie’ yang mengatur bahwa laut
teritorial hindia belanda diukur 3 mil dari garis surut pulau, batasan ini masih berlaku saat
Indonesia merdeka.
• Dengan aturan tersebut, pulau-pulau di nusantara seolah dibatasi oleh perairan internasional.
• Konsep kewilayahan nusantara yang utuh baru dimulai saat pemerintah Indonesia
mengumumkan Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957.
• Dalam menjembatani hak lintas damai dalam wilayah nusantara, Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan.
• Penetapan ALKI dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan internasional dapat
terselenggara secara terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang
oleh perairan dan ruang udara teritorial Indonesia. ALKI terdiri dari tiga alur kepulauan yang
melintasi kepulauan Indonesia yaitu ALKI I, ALKI II dan ALKI III

19
1983
UU No. 5 Tahun 1983 Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) Indonesia adalah jalur
di luar laut wilayah Indonesia dengan
batas terluar 200 (dua ratus) mil laut
diukur dari garis pangkal Indonesia
2005
1973 Asas Cabotage: menegaskan angkutan laut dalam negeri
menggunakan kapal berbendera merah putih, dan diawaki
1945 UU No. 1 Tahun 1973 Landas
oleh awak berkebangsaan Indonesia
Batas laut teritorial 3 mil Kontinen Indonesia sampai
dari surut pulau - Territoriale kedalaman 200 meter atau lebih
hingga masih dimungkinkan 2000 2017 Kebijakan Satu Data Indonesia
Zee en Maritieme Kringen- Departemen Eksplorasi Kebijakan Kelautan
Ordonnantie (TZMKO) 1939 eksplorasi dan eksploitasi Total Wilayah Indonesia : 8,3 juta km²
Kelautan dan Perikanan Indonesia
Luas Per. Yurisdiksi Nasional: 6,4 juta km²
Per. Pedalaman & teritorial :3,4 juta km²
1 2 3 4 5 6 7 ZEEI : 3,0 juta km²
Panjang Garis Pantai : 110.000 km.
Luas Daratan : 1,9 juta km².
1336 1985 2011 2014
1957 Rekomendasi Komisi Batas Nawacita Poros Maritim
umlah Pulau : 17.504 Pulau.
Sumpah Palapa Deklarasi Djoeanda 13 UU No.17 Tahun 1985
Landas Kontinen tentang
Desember 1957 Darat dan Mengesahkan United Nations 2015
Submisi untuk area sebelah
1928 laut menjadi satu kesatuan Convention the Law of the Sea
Barat Laut Sumatera Jumlah Provinsi: 34
Sumpah Pemuda tanah air Indonesia (UNCLOS) Indonesia sebagai Jumlah Kabupaten/kota: 508
disahkan pada tanggal 28
negara kepulauan Jumlah pulau yang bernama: 13.466 pulau
Maret 2011 luas wilayah
1960 yurisdiksi landas kontinen Panjang garis pantai: 99.093 km
UU No. 4/Prp Tahun 1960
1996 Luas wilayah daratan: 1.890.739 km²
Indonesia bertambah
Laut wilayah Indonesia ialah Konvensi Benua Luas perairan kepulauan: 3.092.085 km²
seluas 4.209 km2
lajur laut sebesar 12 mil laut Maritim Luas laut teritorial: 282.583 km²
Luas landas kontinen: 2.749.001 km²
1963 1998 Luas zona ekonomi eksklusif: 2.936.345 km²
PP No. 61 Tahun 1998
Konvensi Maritim
Garis-garis pangkal kepulauan di
Nasional I
Laut Natuna ditarik dari titik-
titik terluar pada garis air
1982 rendah pulau-pulau terluar
Wawasan Nusantara

20
Indonesia adalah Negara MARITIM !!!

➢ Total Wilayah Indonesia : 8,3 juta km² ✓ Luas Per. Yurisdiksi Nasional: 6,4 juta km²
➢ Luas Perairan Indonesia : 6,4 juta km². ▪ Per. Pedalaman & teritorial : 3,4 juta km²
➢ Luas Daratan : 1,9 juta km². ▪ ZEEI : 3,0 juta km²
➢ Jumlah Pulau : 17.504 Pulau. ✓ Panjang Garis Pantai : 110.000 km.
21
Laut Sebagai Karunia Allah bagi Bangsa Indonesia

Diantara kenikmatan dan karunia Allâh Subhanahu Wa Ta’ala yang ada dibumi ini
adalah lautan, yang Allâh Subhanahu Wa Ta’ala sifatkan dalam firman-Nya :

ُ‫ست َ ْخ ِر ُجوا َِم ْن َه‬ َ ‫س َّخ ََر ا ْلبَ ْح ََر ِلتَأ ْ ُكلُوا ِم ْن َهُ َلَ ْح ام‬
ْ َ ‫ط ِريًّ َوت‬ َ ‫َو ُه ََو الَّ ِذي‬
ْ َ‫ن ف‬
‫ض ِل َِه َولَعَلَّ ُك َْم‬ َْ ‫اخ ََر ِفي َِه َو ِلت َ ْبتَغُوا ِم‬ ََ ‫سونَ َه َوت َ َرى ا ْلفُ ْل‬
ِ ‫ك َم َو‬ ُ َ‫ِح ْليَ َةا ت َ ْلب‬
ََ ‫شك ُُر‬
‫ون‬ ْ َ‫ت‬
Dan Dia-lah, Allâh yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya,
dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu
bersyukur. [an-Nahl/16:14]
22
Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan

PENGUASAAN LAUT
(CONTROL OF THE SEA)

“Siapa yang menguasai


lautan akan menguasai
jalur perdagangan
dunia”
23
Kebijakan Kelautan Indonesia
Perpres RI No.16/2017

Visi sikap geopolitik


Poros Maritim sebagai negara maritim
Dunia

Kepentingan nasional dapat dicapai dengan


menggunakan lingkungan maritim sebagai
salah satu medianya

24
1 Pertahanan dan keamanan maritim yg kuat

2 Pengembangan wilayah perbatasan

3 Peran aktif dlm regional & kerjasam internasional

4 Kedaulatan dan penegakan hukum


Program Strategis,
Pertahanan Maritim,
Keamanan, Penegakan 5 Optimalisasi sistem perintah
Hukum, Dan
Keselamatan
6 Pembangunan karakter nasional

7 Keamanan dan keselamatan navigasi


SBG POROS MARITIM
5 PILAR INDONESIA

• MEMBANGUN KEMBALI BUDAYA MARITIM

• MENJAGA DAN MENGELOLA SUMBER DAYA LAUT


DUNIA

• PRIORITAS PADA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN


KONETIVITAS MARITIM

• DIPLOMASI MARITIM

• KEWAJIBAN UNTUK MEMBANGUN KEKUATAN MARITIM

26
Peta Jalan menuju Poros Maritim Dunia
Sebagai Bentuk STRATEGI NASIONAL INDONESIA
“STRATEGI MARITIM NASIONAL”

27
STRANAS bidang MARITIM
UNCLOS 1982
Ratifikasi : UU No. 17/1985
Pengakuan dunia →
Indonesia sbg NEGARA KEPULAUAN
Indonesia dituntut mampu menjamin
keselamatan & keamanan
pelayaran seluruh pengguna laut
• Konsep negara maritim, adalah negara yang mampu
memanfaatkan dan menjaga wilayah lautnya.
• Diperlukan strategi untuk membangun Indonesia
menjadi sebuah negara maritim yang tangguh dan
berdaulat.
28
adalah Terselenggaranya proses
pembangunan nasional guna
Strategi mewujudkan kepentingan nasional
demi tercapainya tujuan nasional.

adalah seluruh sumber daya


nasional.
Main
adalah bagaimana
End menggunakan sumdanas untuk
mencapai tujuan dan kepentingan
Ways nasional dengan merencanakan,
mempersiapkan, dan melaksanakan
proses pembangunan nasional.

29
SKEMA PENYUSUNAN STRATEGI MARITIM NASIONAL
(ANTARA SATU DG YG LAINNYA SALING BERHUBUNGAN/MENJIWAI DAN DIJIWAI)

5 PILAR
7 PILA KEBIJAKAN
CITA-CITA TUJUAN INDONESIA SBG STRATEGI KEPENTINGAN
KELAUTAN ASTA GATRA PANCASILA
NASIONAL NASIONAL POROS MARITIM NASIONAL NASIONAL
INDONESIA
DUNIA

Hankam maritim Membangun Geografi


yg kuat Ketuhanan Yang
Melindungi kembali budaya Maha Esa
Merdeka maritim
segenap bangsa
Pengembangan Demografi
wilayah Strategi
perbatasan Menjaga dan Keamanan Aman
Kemanusiaan
mengelola Nasional
Yang Adil dan
Peran aktif dl sumber daya Sumda Alam
Beradab
Mencerdaskan regional & laut
Bersatu
Bangsa internasional
Prioritas pada Ideologi
Kedaulatan dan pembangunan
Persatuan
penegakan infrastruktur dan Indonesia
hukum konetivitas
maritim Politik
Berdaulat Mensejahterakan Optimalisasi
sistem perintah Kerakyatan yg
Diplomasi Ekonomi dipp ol Hikmat dl
maritim permusyawaratan Strategi
Pembangunan perwakilan Pembangunan Sejahtera
karakter nasional Sosbud Nasional
Ikut Serta dl Kewajiban untuk
Keadilan social
Adil & Makmur perdamaian membangun
dunia Pembangunan kekuatan
bagi seluruh
karakter nasional Hankam rakyat Indonesia
maritim
30
• Geografi
• Demografi
• Sumda Alam
ASTA • Ideologi
GATRA • Politik
• Ekonomi
• Sosbud
• Hankam

KEPENTINGAN
NASIONAL
• Aman
STRATEGI • Sejahtera
NASIONAL
• Strategi
TUJUAN NASIONAL Keamanan
• Melindungi Nasional
segenap bangsa • Strategi
• Mencerdaskan Pembangunan
CITA-CITA Bangsa Nasional
NASIONAL • Mensejahterakan
• Merdeka • Ikut Serta dl
• Bersatu perdamaian dunia
• Berdaulat
• Adil & Makmur

31
32

32
Geo Strategis, Geo Ekonomi dan Geo Politik
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara Kepulauan Terbesar di Dunia

Posisi Geografis
Ancaman
• Konflik perbatasan • Radikalisme
Wilayah Terbuka • Separatisme • Bencana alam

G
A • Terorisme • Kejahatan lintas negara

A
2 Benua & 2 Samudera
Jalur SLOT & SLOC
S
A
T
T Tantangan
T

Corong strategis dan


A
R
A H •

Tegaknya kedaulatan & hukum → Kep. Nas.
Stabilitas keamanan → Security, SLOC & SLOT
G
4 dr 9 Choke Point
• Pengelolaan SDA → Prosperity
• Konektivitas → Jamin keutuhan NKRI
SDA Melimpah • Tercapainya Tujuan Nasional & Kepentingan
Penduduk Besar Nasional.

33
ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL
Jauh Dari Nilai-Nilai PANCASILA
RENDAH PENDIDIKAN KURANG LITERASI
KEMISKINAN, KEKUFURAN,
REMNDAHNYA ADAB & AKHLAK

SECURITY PROSPERITY
APPROACH APPROACH
TANTANGAN/PELUANG ABAD 21
1. Revolusi Industri 4.0 dan Sociaty 5.0
2. Pandemi Covid 19
3. Kemiskinan
4. Kontraksi Ekonomi Global
5. Pertumbuhan jumlah penduduk.
6. Postruth
7. Perang dagang
8. Perkembangan penggunaan ITC
9. Perang cyber
10. Peningkatan Kompetisi secara Eksponensial
11. Pergeseran Penciptaan Teknologi baru
12. Konflik bersenjata
13. Disrupsi Tenaga Kerja
14. Sustainable Development Goals
15. Enterpreneur 5.0
16. Menurunya rasa cinta Tanah Air
17. Terkikisnya kesadaran berbangsa dan
bernegara
18. Lemahnya implementasi nilai Pancasila
19. Menurunya semangat rela berkorban UNGGUL DG KEULETAN DAN
20. dll KETANGGUHAN SDM
35
Source: Klaus Schwab, 2016, The 4th Industrial Revolution

INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 IMPACT


THE DRIVER

• Economy
MEGATREND: ▪ Growth
▪ Employment
▪ The Nature of Work
Biological
▪Genome • Business
▪Synthetic Biology ▪ Customer Expectations
▪ Data-Enhanced Products
▪ Collaborative Innovation
Physical
▪ New Operating Models
▪Autonomous
Vehicles • National & Global
▪3D Printing ▪ Governments
▪ Countries, Regions & Cities
▪Advanced Robotics ▪ International Security
▪New Materials
• Society
Digital ▪ Inequality and the Middle Class
▪ Community
▪IoT
▪Blockchain • The Individual
▪ Identity, Morality & Ethics
▪Platform
▪ Human Connection
▪ Managing Public & Private
Industry 4.0 is not the consequence of one thing, but the Information
36 rapid and simultaneous multiple megatrend
37
38
39
40
DIMENSI KEAMANAN NASIONAL INDONESIA

Penjelasan UU No.17/2011 Tentang


Intelijen: “Secara akademik keamanan
nasional dipandang sebagai suatu konsep
Pertahanan
multidimensional yg memiliki empat
dimensi yang saling berkaitan, yaitu
dimensi keamanan manusia, dimensi
kamtibmas, dimensi kamdagri, dan
dimensi pertahanan”
Keamanan
Keamanan
dalam
manusia
negeri
Keamanan nasional merupakan kondisi
dinamis bangsa dan NKRI yg menjamin
keselamatan, kedamaian, dan
kesejahteraan warga negara, masyarakat,
& terlindunginya kedaulatan dan keutuhan Kamtibmas
wilayah negara, serta keberlangsungan
pembangunan nasional dari segala
ancaman”

41
AKSI BELA NEGARA untuk KEAMANAN NASIONAL
melalui Sinergi Lintas Sektoral

PEMERINTAH
(Government)

AKADEMISI/PAKAR
MEDIA (Academics)

PENTAHELIX
G-A-B-C-M

MASYARAKAT
BISNIS/PELAKU USAHA
(Community)
(Business)
AKSI BELA NEGARA untuk KEAMANAN NASIONAL
melalui Sinergi Lintas Sektoral

Pasal 9 ayat (1) UU No.3/2002 ttg Hanneg


Definisi Upaya Bela Negara adalah...
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab,
dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa

UU No.23/2019 ttg PSDN untuk Hanneg


Definisi Bela Negara adalah...
tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman
AKSI BELA NEGARA untuk KEAMANAN NASIONAL
melalui Sinergi Lintas Sektoral
Keburukan
Cobaan
UU. 3/2002
Ketuhanan Imtaq &
Psl. 9 Ujian
Kemanusiaan Kebaikan
UUD NRI 1945
Psl. 27 (3) Ibadah
Pancasila Persatuan
Sabar
Kerakyatan Amal
Sikap,
Shaleh
Bela perilaku WN,
• Ideologi Keadilan Shalat
rasa cinta
• Politik • Geografi
• Ekonomi • Demografi
• Sosbud • SKA
• Hankam Bahagia
WNI Dunia &
• Merdeka Akhirat
Sikap,
• Bersatu Perilaku & Sabar
• Berdaulat Perbuatan yg
• Adil & Makmur dilandasi
Cita-cita
Nasional Syukur IMTAQ Ihsan

Aman
Negara Kepentingan Ikhlas Tawakal
Nasional dan
Sejahtera Tawadhu
Tujuan
Nasional
• Melindungi
• Mencerdaskan
• Mensejahterakan
• Perdamaian
KOMPARASI KONSEP KAMNAS & DKN NEGARA LAIN

• Perlindungan negara dari ancaman terhadap teritorial, politik, ekonomi, & nilai-
nilai Identitas Nasional.
• DKN Forum Koordinasi Tertinggi, memberi nasehat dan koordinasi tentang
Kebijakan dan Strategi Pertahanan, Ekonomi Internasional, Intelijen, Kamdagri,
Penanganan Krisis.
• Presiden sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Sekretaris Dewan yang
merangkap sebagai Penasehat Keamanan Nasional (NSA).
• Bersidang sewaktu-waktu diperlukan.

• Perlindungan terhadap penduduk, kebebasan, supremasi hukum, Way of Life dan juga mengatasi
ancaman konvensional, terorisme, cyber attack, senjata biologi, nuklir, pemberontakan, bencana alam,
insiden berskala besar, ekonomi dan politik yg mengakibatkan kerusakan besar, perlindungan
kepentingan Nasional di Luar Negeri.
• DKN Forum koordinasi tertinggi, tetapkan Jakstra Kamnas, dan Penanganan Krisis, koordinasi
kebijakan dalam hal Ketahanan/Resilience, Pertahanan, Luar Negeri, Intelijen, pencegahan, keamanan
nuklir, perlindungan thd nilai-nilai Identitas Nasional.
• PM sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Sekretaris Dewan yang merangkap sebagai Penasehat
Keamanan Nasional (NSA).
• DKN mengadakan pertemuan setiap minggu yang dipimpin oleh PM.

45
KOMPARASI KONSEP KAMNAS & DKN NEGARA LAIN

• Perlindungan tatanan konstitusional negara, kedaulatan nasional, integritas


wilayah, & semua kepentingan (ipoleksosbud) & ancaman eksternal & internal;
melestarikan Identitas Dasar Bangsa.
• DKN Forum Koordinasi Tertinggi (Forum Persidangan) dan menetapkan Jakstra
Kamnas.
• Presiden sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Sekretaris Jenderal yang
merangkap sebagai Penasehat Keamanan Nasional (NSA).
• Bersidang 2 bulan sekali dan sewaktu-waktu (keadaan krisis).

• Negara bebas dari ancaman terhadap kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial,


institusi keagamaan & kerajaan, keselamatan publik, keamanan mata pencaharian yang
berdampak pada kepentingan nasional.
• DKN Forum koordinasi tertinggi, memformulasikan Jakstra & Renstra Kamnas;
memantau, meneliti, menganalisis, menilai situasi Lingstra dan pengawasan implementasi
Jakstra Kamnas, serta merekomendasikan tentang Kamnas kepada PM & Lembaga
Pemerintah lainnya.
• PM sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Setjen Dewan sebagai Kepala Kantor DKN.
• Melaksanakan pertemuan & bersidang sewaktu-waktu diperlukan.

46
❑Merdeka
CITA2 ❑Bersatu,
NAS ❑Berdaulat
Pembukaan ❑Adil dan makmur
UUD NRI 1945
❑Melindungi segenap bangsa & tumpah darah
TUJUAN
❑Memajukan Kesejahteraan Umum
BANGLINGSTRA NAS ❑Mencerdaskan kehidupan bangsa
❑Ikut Serta dl Menjaga Perdamaian abadi dan keadilan sosial

KEPENT.
AGHT NAS G.STRANAS PEMBANGUNAN NASIONAL

K K
K
A A
A J
BERLANGSUNGNYA D
D A A
E N N
KEAMANAN KESEJAHTERAAN K G
G

DAYA TAHAN/TANGKAL
ULET DAN TANGGUH JAKTRA KAMNAS BIN KAMNAS
KEKUATAN NASIONAL
47
STABILITAS KEAMANAN
SEBAGAI SYARAT TERWUJUDNYA KEPENTINGAN NASIONAL

48
SEJARAH
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
UU No. 46 Tahun 1946 DEWAN PERTAHANAN NEGARA

PP No. 17 Tahun 1954 DEWAN KEAMANAN NASIONAL

Keppres No.618/1961 DEWAN PERTAHANAN NASIONAL

Keppres No. 51/1970 WANHANKAMNAS

Keppres No. 101/1999 DEWAN KETAHANAN NASIONAL

RPJMN 2014-2019
DEWAN KEAMANAN NASIONAL ?
RPJMN 2020-2024

49
Keppres No. 101/1999
Lembaga Pemerintah yang
berkedudukan di bawah &
bertanggung jawab kepada Presiden
(Psl. 1)
50
Membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pembinaan
ketahanan nasional guna menjamin
pencapaian tujuan dan kepentingan
nasional Indonesia.

51
▪ Penetapan kebijakan dan strategi nas dalam rangka
pembinaan tannas
▪ Penetapan kebijakan dan strategi nas dalam rangka
menjamin keselamatan bangsa dan negara dari
ancaman terhadap kedaulatan, persatuan, kesatuan,
kesatuan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
▪ Penetapan resiko pembangunan nas yang dihadapi
dalam kurun waktu tertentu dan pengerahan sumber-
sumber kekuatan bangsa dan negara dalam rangka
merehabilitasi akibat resiko pembangunan.
52
STRUKTUR ORGANISASI WANTANNAS
(SSI KEPRES 101 TH 1999 TTG WANTANNAS DAN SETJEN WANTANNAS)

KETUA WANTANNAS: PRESIDEN

ANGGOTA
TETAP DEWAN
SESJEN
1. WAKIL PRESIDEN WANTANNAS
2. MENKO POLKAM
3. MENKO EKUIN
4. MENKO WASBANG
&PAN
5. MENKO KESRA DAN
TASKIN 5 STAF AHLI
6. MENSESNEG (STRUKTURAL)
7. MENDAGRI
8. MENLU
9. MENHANKAM KABIRO KABIRO KABIRO
10. MENPAN PSP UMUM POK
11. MENKEHAKIMAN
12. PANGLIMA ABRI
13. KEPALA BIN
ANGGOTA TIDAK TETAP:
K/L, PAKAR/CIVIL SOCIETY
SESUAI KEBUTUHAN

DEPUTI DEPUTI
POLITIK DAN DEPUTI PENGKAJIAN DAN DEPUTI
STRATEGI SISTEM NASIONAL PENGINDRAAN PENGEMBANGAN

53
HUBUNGAN WANTANNAS DENGAN K/L

54
MEKANISME KERJA WANTANNAS

KEPUTUSAN
RANCANGAN
SIDANG DISETUJUI
KETUA
JAKSTRANAS
& DEWAN WANTANNAS
RESIKO BANGNAS
Disetujui Presiden
RANC
JAKSTRANAS/
SARAN TINDAK
ANALISA ATHG LN & DN
K (Han, Kamdagri, Kampublik,
Kaminsani, BinIdnas)
T DIREKTIF
O PRESIDEN / DARURAT NARKOBA/ KRISIS SESJEN
CAPAIAN A USULAN
MONETER/ BENCANA KAJIAN WANTANNAS
N ANGGOTA
NASIONAL/ WABAH PROSES
PROSES BILTUS (TTG)
TUJUAN N TETAP
PENYAKIT/GERAKAN
TEROR/GERAKAN SEPARATIS,
PERUMUSAN
& D WANTANNAS/ ANCAMAN POTENSIAL RANC
N KEBIJAKAN/ RAPAT KERJA TERBATAS
TINGNAS I INISIATIF SARAN RAPAT KIRPAT
A SESJEN KONDISI TINDAK JAKTRANAS, RENKON,
S WANTANNAS IDEOLOGI, POLITIK, KIRTRANAS, APSTRANAS
S EKONOMI, SOSBUD,
I HANKAM, SDA,
GEOGRAFI, DEMOGRAFI

55
KONSEP DASAR DESIGN
STRUKTUR ORGANISASI WANKAMNAS

▪ ANCAMAN TERHADAP KAMNAS SUDAH MULTIDIMENSI SEHINGGA HARUS


DITANGANI SECARA KOMPREHENSIF OLEH SELURUH KOMPONEN BANGSA DAN
NEGARA DENGAN CARA MENTRANSFORMASI KEKUATAN NASIONAL “NATIONAL
POWER” ( Diplomasi, politik, militer, intelijen, ekonomi, sosial, informasi dan
infrastruktur) (Ref: NSS of USA, 2010)

MENJADI

Instrumen kekuatan nasional digunakan untuk


menghadapi dan mengatasi AGHT
melalui proses pengambilan keputusan dlm
perumusan JAKTRA dilaksanakan melalui
WANKAMNAS
56
57
KEDUDUKAN WANKAMNAS DENGAN K/L

PRESIDEN

KEME KEME KEME KEME


NKO NKO NKO NKO

K/L K/L K/L K/L LPNK

58
PERBANDINGAN TUGAS
PERBANDINGAN FUNGSI

60
PERBANDINGAN MEKANISME KERJA

61
All men can see these tactics whereby I conquer, but what none can see is the
strategy out of which victory is evolved.
Semua orang dapat melihat taktik di mana saya menaklukkan, tetapi apa yang
tidak bisa dilihat adalah strategi dari mana kemenangan berevolusi.
SUN-TZU
(400-320 SM).

Anda mungkin juga menyukai