4
Elemen Penting
Untuk menjadi sebuah negara
yang kuat di bidang maritim
A.T. Mahan
5
Geographical Position (posisi geografis)
6
Physical Conformation (bentuk fisik)
Konstelasi Geografis Indonesia
7
Extent of Territory (luasnya wilayah)
Konstelasi Geografis Indonesia
9
Extent of Territory (luasnya wilayah)
OVERLAY PETA INDONESIA KE PETA AFRIKA
10
Extent of Territory (luasnya wilayah)
OVERLAY PETA INDONESIA KE PETA AMERIKA
11
Number of Population (jumlah penduduk)
12
National Character (karakter bangsa)
“Jas Merah”
Ir. Soekarno
13
PESAN BUNG KARNO
Pada Pembukaan Munas Maritim I 23 Sep 1963
Kembalilah
Menjadi Bangsa Samudera!
“kita ini dahulu benar-benar
bangsa pelaut.”
“Bangsa Indonesia tidak bisa
menjadi bangsa kuat, tidak
bisa menjadi negara kuat, jika
tidak menguasai samudera,
jikalau tidak kembali menjadi
bangsa maritim.”
14
National Character (karakter bangsa)
Sejarah Kebesaran Maritim Indonesia
Kerajaan Maritim
Indonesia yg pernah
berjaya
Pengendalian laut dgn armada laut yg tangguh memungkinkan kerajaan-kerajaan Nusantara utk
mengusai jalur perdagangan di masa damai dan melakukan ekspedisi militer laut di masa
perang
16
National Character (karakter bangsa)
PENJAJAHAN OLEH BELANDA
PESAN PRESIDEN RI
Pada Pembukaan IFR 2016
18
• Konsep kewilayahan maritim nusantara diawali sebelum negeri ini merdeka.
• Tahun 1939 pemerintah colonial Belanda menerbitkan undang-undang yang mengatur
hukum laut ‘Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie’ yang mengatur bahwa laut
teritorial hindia belanda diukur 3 mil dari garis surut pulau, batasan ini masih berlaku saat
Indonesia merdeka.
• Dengan aturan tersebut, pulau-pulau di nusantara seolah dibatasi oleh perairan internasional.
• Konsep kewilayahan nusantara yang utuh baru dimulai saat pemerintah Indonesia
mengumumkan Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957.
• Dalam menjembatani hak lintas damai dalam wilayah nusantara, Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan.
• Penetapan ALKI dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan internasional dapat
terselenggara secara terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang
oleh perairan dan ruang udara teritorial Indonesia. ALKI terdiri dari tiga alur kepulauan yang
melintasi kepulauan Indonesia yaitu ALKI I, ALKI II dan ALKI III
19
1983
UU No. 5 Tahun 1983 Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) Indonesia adalah jalur
di luar laut wilayah Indonesia dengan
batas terluar 200 (dua ratus) mil laut
diukur dari garis pangkal Indonesia
2005
1973 Asas Cabotage: menegaskan angkutan laut dalam negeri
menggunakan kapal berbendera merah putih, dan diawaki
1945 UU No. 1 Tahun 1973 Landas
oleh awak berkebangsaan Indonesia
Batas laut teritorial 3 mil Kontinen Indonesia sampai
dari surut pulau - Territoriale kedalaman 200 meter atau lebih
hingga masih dimungkinkan 2000 2017 Kebijakan Satu Data Indonesia
Zee en Maritieme Kringen- Departemen Eksplorasi Kebijakan Kelautan
Ordonnantie (TZMKO) 1939 eksplorasi dan eksploitasi Total Wilayah Indonesia : 8,3 juta km²
Kelautan dan Perikanan Indonesia
Luas Per. Yurisdiksi Nasional: 6,4 juta km²
Per. Pedalaman & teritorial :3,4 juta km²
1 2 3 4 5 6 7 ZEEI : 3,0 juta km²
Panjang Garis Pantai : 110.000 km.
Luas Daratan : 1,9 juta km².
1336 1985 2011 2014
1957 Rekomendasi Komisi Batas Nawacita Poros Maritim
umlah Pulau : 17.504 Pulau.
Sumpah Palapa Deklarasi Djoeanda 13 UU No.17 Tahun 1985
Landas Kontinen tentang
Desember 1957 Darat dan Mengesahkan United Nations 2015
Submisi untuk area sebelah
1928 laut menjadi satu kesatuan Convention the Law of the Sea
Barat Laut Sumatera Jumlah Provinsi: 34
Sumpah Pemuda tanah air Indonesia (UNCLOS) Indonesia sebagai Jumlah Kabupaten/kota: 508
disahkan pada tanggal 28
negara kepulauan Jumlah pulau yang bernama: 13.466 pulau
Maret 2011 luas wilayah
1960 yurisdiksi landas kontinen Panjang garis pantai: 99.093 km
UU No. 4/Prp Tahun 1960
1996 Luas wilayah daratan: 1.890.739 km²
Indonesia bertambah
Laut wilayah Indonesia ialah Konvensi Benua Luas perairan kepulauan: 3.092.085 km²
seluas 4.209 km2
lajur laut sebesar 12 mil laut Maritim Luas laut teritorial: 282.583 km²
Luas landas kontinen: 2.749.001 km²
1963 1998 Luas zona ekonomi eksklusif: 2.936.345 km²
PP No. 61 Tahun 1998
Konvensi Maritim
Garis-garis pangkal kepulauan di
Nasional I
Laut Natuna ditarik dari titik-
titik terluar pada garis air
1982 rendah pulau-pulau terluar
Wawasan Nusantara
20
Indonesia adalah Negara MARITIM !!!
➢ Total Wilayah Indonesia : 8,3 juta km² ✓ Luas Per. Yurisdiksi Nasional: 6,4 juta km²
➢ Luas Perairan Indonesia : 6,4 juta km². ▪ Per. Pedalaman & teritorial : 3,4 juta km²
➢ Luas Daratan : 1,9 juta km². ▪ ZEEI : 3,0 juta km²
➢ Jumlah Pulau : 17.504 Pulau. ✓ Panjang Garis Pantai : 110.000 km.
21
Laut Sebagai Karunia Allah bagi Bangsa Indonesia
Diantara kenikmatan dan karunia Allâh Subhanahu Wa Ta’ala yang ada dibumi ini
adalah lautan, yang Allâh Subhanahu Wa Ta’ala sifatkan dalam firman-Nya :
ُست َ ْخ ِر ُجوا َِم ْن َه َ س َّخ ََر ا ْلبَ ْح ََر ِلتَأ ْ ُكلُوا ِم ْن َهُ َلَ ْح ام
ْ َ ط ِريًّ َوت َ َو ُه ََو الَّ ِذي
ْ َن ف
ض ِل َِه َولَعَلَّ ُك َْم َْ اخ ََر ِفي َِه َو ِلت َ ْبتَغُوا ِم ََ سونَ َه َوت َ َرى ا ْلفُ ْل
ِ ك َم َو ُ َِح ْليَ َةا ت َ ْلب
ََ شك ُُر
ون ْ َت
Dan Dia-lah, Allâh yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya,
dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu
bersyukur. [an-Nahl/16:14]
22
Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
PENGUASAAN LAUT
(CONTROL OF THE SEA)
24
1 Pertahanan dan keamanan maritim yg kuat
• DIPLOMASI MARITIM
26
Peta Jalan menuju Poros Maritim Dunia
Sebagai Bentuk STRATEGI NASIONAL INDONESIA
“STRATEGI MARITIM NASIONAL”
27
STRANAS bidang MARITIM
UNCLOS 1982
Ratifikasi : UU No. 17/1985
Pengakuan dunia →
Indonesia sbg NEGARA KEPULAUAN
Indonesia dituntut mampu menjamin
keselamatan & keamanan
pelayaran seluruh pengguna laut
• Konsep negara maritim, adalah negara yang mampu
memanfaatkan dan menjaga wilayah lautnya.
• Diperlukan strategi untuk membangun Indonesia
menjadi sebuah negara maritim yang tangguh dan
berdaulat.
28
adalah Terselenggaranya proses
pembangunan nasional guna
Strategi mewujudkan kepentingan nasional
demi tercapainya tujuan nasional.
29
SKEMA PENYUSUNAN STRATEGI MARITIM NASIONAL
(ANTARA SATU DG YG LAINNYA SALING BERHUBUNGAN/MENJIWAI DAN DIJIWAI)
5 PILAR
7 PILA KEBIJAKAN
CITA-CITA TUJUAN INDONESIA SBG STRATEGI KEPENTINGAN
KELAUTAN ASTA GATRA PANCASILA
NASIONAL NASIONAL POROS MARITIM NASIONAL NASIONAL
INDONESIA
DUNIA
KEPENTINGAN
NASIONAL
• Aman
STRATEGI • Sejahtera
NASIONAL
• Strategi
TUJUAN NASIONAL Keamanan
• Melindungi Nasional
segenap bangsa • Strategi
• Mencerdaskan Pembangunan
CITA-CITA Bangsa Nasional
NASIONAL • Mensejahterakan
• Merdeka • Ikut Serta dl
• Bersatu perdamaian dunia
• Berdaulat
• Adil & Makmur
31
32
32
Geo Strategis, Geo Ekonomi dan Geo Politik
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Posisi Geografis
Ancaman
• Konflik perbatasan • Radikalisme
Wilayah Terbuka • Separatisme • Bencana alam
G
A • Terorisme • Kejahatan lintas negara
A
2 Benua & 2 Samudera
Jalur SLOT & SLOC
S
A
T
T Tantangan
T
33
ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL
Jauh Dari Nilai-Nilai PANCASILA
RENDAH PENDIDIKAN KURANG LITERASI
KEMISKINAN, KEKUFURAN,
REMNDAHNYA ADAB & AKHLAK
SECURITY PROSPERITY
APPROACH APPROACH
TANTANGAN/PELUANG ABAD 21
1. Revolusi Industri 4.0 dan Sociaty 5.0
2. Pandemi Covid 19
3. Kemiskinan
4. Kontraksi Ekonomi Global
5. Pertumbuhan jumlah penduduk.
6. Postruth
7. Perang dagang
8. Perkembangan penggunaan ITC
9. Perang cyber
10. Peningkatan Kompetisi secara Eksponensial
11. Pergeseran Penciptaan Teknologi baru
12. Konflik bersenjata
13. Disrupsi Tenaga Kerja
14. Sustainable Development Goals
15. Enterpreneur 5.0
16. Menurunya rasa cinta Tanah Air
17. Terkikisnya kesadaran berbangsa dan
bernegara
18. Lemahnya implementasi nilai Pancasila
19. Menurunya semangat rela berkorban UNGGUL DG KEULETAN DAN
20. dll KETANGGUHAN SDM
35
Source: Klaus Schwab, 2016, The 4th Industrial Revolution
• Economy
MEGATREND: ▪ Growth
▪ Employment
▪ The Nature of Work
Biological
▪Genome • Business
▪Synthetic Biology ▪ Customer Expectations
▪ Data-Enhanced Products
▪ Collaborative Innovation
Physical
▪ New Operating Models
▪Autonomous
Vehicles • National & Global
▪3D Printing ▪ Governments
▪ Countries, Regions & Cities
▪Advanced Robotics ▪ International Security
▪New Materials
• Society
Digital ▪ Inequality and the Middle Class
▪ Community
▪IoT
▪Blockchain • The Individual
▪ Identity, Morality & Ethics
▪Platform
▪ Human Connection
▪ Managing Public & Private
Industry 4.0 is not the consequence of one thing, but the Information
36 rapid and simultaneous multiple megatrend
37
38
39
40
DIMENSI KEAMANAN NASIONAL INDONESIA
41
AKSI BELA NEGARA untuk KEAMANAN NASIONAL
melalui Sinergi Lintas Sektoral
PEMERINTAH
(Government)
AKADEMISI/PAKAR
MEDIA (Academics)
PENTAHELIX
G-A-B-C-M
MASYARAKAT
BISNIS/PELAKU USAHA
(Community)
(Business)
AKSI BELA NEGARA untuk KEAMANAN NASIONAL
melalui Sinergi Lintas Sektoral
Aman
Negara Kepentingan Ikhlas Tawakal
Nasional dan
Sejahtera Tawadhu
Tujuan
Nasional
• Melindungi
• Mencerdaskan
• Mensejahterakan
• Perdamaian
KOMPARASI KONSEP KAMNAS & DKN NEGARA LAIN
• Perlindungan negara dari ancaman terhadap teritorial, politik, ekonomi, & nilai-
nilai Identitas Nasional.
• DKN Forum Koordinasi Tertinggi, memberi nasehat dan koordinasi tentang
Kebijakan dan Strategi Pertahanan, Ekonomi Internasional, Intelijen, Kamdagri,
Penanganan Krisis.
• Presiden sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Sekretaris Dewan yang
merangkap sebagai Penasehat Keamanan Nasional (NSA).
• Bersidang sewaktu-waktu diperlukan.
• Perlindungan terhadap penduduk, kebebasan, supremasi hukum, Way of Life dan juga mengatasi
ancaman konvensional, terorisme, cyber attack, senjata biologi, nuklir, pemberontakan, bencana alam,
insiden berskala besar, ekonomi dan politik yg mengakibatkan kerusakan besar, perlindungan
kepentingan Nasional di Luar Negeri.
• DKN Forum koordinasi tertinggi, tetapkan Jakstra Kamnas, dan Penanganan Krisis, koordinasi
kebijakan dalam hal Ketahanan/Resilience, Pertahanan, Luar Negeri, Intelijen, pencegahan, keamanan
nuklir, perlindungan thd nilai-nilai Identitas Nasional.
• PM sebagai Ketua Dewan, dibantu oleh Sekretaris Dewan yang merangkap sebagai Penasehat
Keamanan Nasional (NSA).
• DKN mengadakan pertemuan setiap minggu yang dipimpin oleh PM.
45
KOMPARASI KONSEP KAMNAS & DKN NEGARA LAIN
46
❑Merdeka
CITA2 ❑Bersatu,
NAS ❑Berdaulat
Pembukaan ❑Adil dan makmur
UUD NRI 1945
❑Melindungi segenap bangsa & tumpah darah
TUJUAN
❑Memajukan Kesejahteraan Umum
BANGLINGSTRA NAS ❑Mencerdaskan kehidupan bangsa
❑Ikut Serta dl Menjaga Perdamaian abadi dan keadilan sosial
KEPENT.
AGHT NAS G.STRANAS PEMBANGUNAN NASIONAL
K K
K
A A
A J
BERLANGSUNGNYA D
D A A
E N N
KEAMANAN KESEJAHTERAAN K G
G
DAYA TAHAN/TANGKAL
ULET DAN TANGGUH JAKTRA KAMNAS BIN KAMNAS
KEKUATAN NASIONAL
47
STABILITAS KEAMANAN
SEBAGAI SYARAT TERWUJUDNYA KEPENTINGAN NASIONAL
48
SEJARAH
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
UU No. 46 Tahun 1946 DEWAN PERTAHANAN NEGARA
RPJMN 2014-2019
DEWAN KEAMANAN NASIONAL ?
RPJMN 2020-2024
49
Keppres No. 101/1999
Lembaga Pemerintah yang
berkedudukan di bawah &
bertanggung jawab kepada Presiden
(Psl. 1)
50
Membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pembinaan
ketahanan nasional guna menjamin
pencapaian tujuan dan kepentingan
nasional Indonesia.
51
▪ Penetapan kebijakan dan strategi nas dalam rangka
pembinaan tannas
▪ Penetapan kebijakan dan strategi nas dalam rangka
menjamin keselamatan bangsa dan negara dari
ancaman terhadap kedaulatan, persatuan, kesatuan,
kesatuan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
▪ Penetapan resiko pembangunan nas yang dihadapi
dalam kurun waktu tertentu dan pengerahan sumber-
sumber kekuatan bangsa dan negara dalam rangka
merehabilitasi akibat resiko pembangunan.
52
STRUKTUR ORGANISASI WANTANNAS
(SSI KEPRES 101 TH 1999 TTG WANTANNAS DAN SETJEN WANTANNAS)
ANGGOTA
TETAP DEWAN
SESJEN
1. WAKIL PRESIDEN WANTANNAS
2. MENKO POLKAM
3. MENKO EKUIN
4. MENKO WASBANG
&PAN
5. MENKO KESRA DAN
TASKIN 5 STAF AHLI
6. MENSESNEG (STRUKTURAL)
7. MENDAGRI
8. MENLU
9. MENHANKAM KABIRO KABIRO KABIRO
10. MENPAN PSP UMUM POK
11. MENKEHAKIMAN
12. PANGLIMA ABRI
13. KEPALA BIN
ANGGOTA TIDAK TETAP:
K/L, PAKAR/CIVIL SOCIETY
SESUAI KEBUTUHAN
DEPUTI DEPUTI
POLITIK DAN DEPUTI PENGKAJIAN DAN DEPUTI
STRATEGI SISTEM NASIONAL PENGINDRAAN PENGEMBANGAN
53
HUBUNGAN WANTANNAS DENGAN K/L
54
MEKANISME KERJA WANTANNAS
KEPUTUSAN
RANCANGAN
SIDANG DISETUJUI
KETUA
JAKSTRANAS
& DEWAN WANTANNAS
RESIKO BANGNAS
Disetujui Presiden
RANC
JAKSTRANAS/
SARAN TINDAK
ANALISA ATHG LN & DN
K (Han, Kamdagri, Kampublik,
Kaminsani, BinIdnas)
T DIREKTIF
O PRESIDEN / DARURAT NARKOBA/ KRISIS SESJEN
CAPAIAN A USULAN
MONETER/ BENCANA KAJIAN WANTANNAS
N ANGGOTA
NASIONAL/ WABAH PROSES
PROSES BILTUS (TTG)
TUJUAN N TETAP
PENYAKIT/GERAKAN
TEROR/GERAKAN SEPARATIS,
PERUMUSAN
& D WANTANNAS/ ANCAMAN POTENSIAL RANC
N KEBIJAKAN/ RAPAT KERJA TERBATAS
TINGNAS I INISIATIF SARAN RAPAT KIRPAT
A SESJEN KONDISI TINDAK JAKTRANAS, RENKON,
S WANTANNAS IDEOLOGI, POLITIK, KIRTRANAS, APSTRANAS
S EKONOMI, SOSBUD,
I HANKAM, SDA,
GEOGRAFI, DEMOGRAFI
55
KONSEP DASAR DESIGN
STRUKTUR ORGANISASI WANKAMNAS
MENJADI
PRESIDEN
58
PERBANDINGAN TUGAS
PERBANDINGAN FUNGSI
60
PERBANDINGAN MEKANISME KERJA
61
All men can see these tactics whereby I conquer, but what none can see is the
strategy out of which victory is evolved.
Semua orang dapat melihat taktik di mana saya menaklukkan, tetapi apa yang
tidak bisa dilihat adalah strategi dari mana kemenangan berevolusi.
SUN-TZU
(400-320 SM).