Anda di halaman 1dari 3

RESUME LARGE VOLUME PARENTERAL

1. Definisi
 Large volume parenteral atau sediaan steril besar merupakan sediian infus yang
merupakan dosis tunggal karena penggunaannya bukan sehari 3 kali, akan tetapi jika
cairan infus telah diberikan maka cairan infus tersebut akan terus menerus masuk ke
dalam tubuh kita secara tetes per tetes hingga larutan infus tersebut habis.
 Menurut USP Large volume parenteral merupakan larutan volume besar yang
digunakan secara parenteral untuk pemakaian intravena dan dikemas dengan volume
yang lebih besar yaitu lebih dari 100mL
 Menurut Farmakope Indonesia Large volume parenteral merupakan larutan yang
diberikan secara intravena dengan dosis tunggal, wadah bertanda volume lebih dari
100mL
2. Ideal Karakteristik
Ideal Karakteristik merupakan Karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu larutan atau
sediaan infus sehingga sediaan tersebut bisa dikatakan produk farmasi yang berkualitas
(mutunya baik = Savety (tidak memberikan efek yang tidak diinginkan)
 Harus steril dan bebas pyrogen yang bisa mencegah timbulnya efek tidak diinginkan.
infus tidak disarankan menggunakan sterilisasi filtrasi karena tidak efektif untuk
membunuh pyrogen dalam jumlah besar. Biasanya infus di Sterilisasi menggunakan
metode sterilisasi panas basah.
 Isotonis dengan plasma darah
Sediaan infus diperbolehkan sedikit hipertonis dengan catatan kecepatan tetesannya
lebih diperlambat, harus diinjeksikan pada vena besar(vena yang langsung menuju ke
jantung, contohnya vena cava superior)
 pH 5,0 sampai 7,4 dengan tujuan untuk menghindari rangsangan pada dinding
vena,untuk mencegah terjadinya pergeseran pH darah
 pelarut air (tidak boleh dengan minyak atau alkohol)
jika sediaan emulsi harus diatur ukuran partikelnya 0,1 sampai 1 mikro.
 jernih dan bebas partikel
karena partikel yang ada di dalam infus jika masuk ke dalam pembuluh darah akan
menyumbat pembuluh darah, bisa mengotori pembuluh darah
3. Tujuan Penggunaan
 Pensuplai air, elektrolit dan karbohidrat
 Pembawa larutan obat tertentu yang dapat tercampurkan
 Nutrisi parenteral (pada pasien dengan kondisi tertentu)
 Perbaikan keseimbangan asam-basa (pasien dengan kondisi asidosis atauu alkalosis)
 Penggantian plasma (pada pasien dengan kondisi tertentu)
 Diuresis, jika terjadi retensi cairan (untuk mengurangi pembengkakan)
 Sebagai agen dialysis (pasien gagal ginjal)
4. Konsep Formulasi
a. Parameter fisiologis
Tujuannya yaitu membuat sediaan yang sesuai dengan tubuh kita (sesuai jumlah cairan
tubuh, elektrolit tubuh, dan fisiologi normal cairan tubuh)
b. Parameter Formulasi
 Aspek fisiologi
- osmosis merupakan proses perpindahan air dari solute yang lebih besar
- perhitungan osmolaritas, dapat menggunakan rumus :
𝑜𝑠𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡
m. = 𝐵𝑀 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑥 1000 x ⅀ion
𝐿

- osmolaritas – tonisitas
Osmolaritas Tonisitas
(m.osmol/L)
Lebih dari 350 Hipertonis Harus diberikan secara sangat perlahan
– lahan dan diberikan langsung ke vena
cava.
329-350 Agak hipertonis Diberikan secara perlahan
270-328 Isotonis Sangat aman diberikan pada vena mana
saja
250-269 Agak hipotonis Tidak boleh
0-249 hipotonis Tidak boleh
 Aspek Fisiko-Kimia
-kelarutan : solute yang digunakan harus larut selama penyimpanan sampai
sediaan tersebut digunakan oleh pasien
-kontrol pH : efek pH terhadap tubuh, efek pH terhadap kemasan, efek pH
terhadap degradasi obat
-pelarut : selalu digunakan pelarut air

Anda mungkin juga menyukai