Anda di halaman 1dari 2

Fifia Putri Nabila

LOGIC MODEL SEKTOR INDUSTRI 185060600111036


EVALUASI PERENCANAAN D
KELOMPOK INDUSTRI KABUPATEN GRESIK

Input Proses Output Outcome


Kebijakan Analisis
Konten


RTRW Provinsi Jawa Timur
RTRW Kabupaten Gresik
Program
Analisis 1. Penetapan,Sasaran,dan
• RPJMD Kabupaten Gresik
• RIPI Nasional • Analisis Shift- Potensi Program Pengembangan
• RIPI Daerah Share dan Industri Prioritas
• Analisis Masalah 2. Pengembangan
Perekonomian Growth- Perwilayahan Industri “mewujudkan industri di
• PDRB Industri Jawa Timur Share 3. Pembangunan Sumber Kabupaten Gresik yang
• PDRB Industri Kab. Gresik • Analisis LQ Daya Industri mampu memacu
4. Pembangunan Sarana perekonomian daerah
Kondisi Fisik Industri
Analisis dan Prasarana
• Jumlah Industri SWOT 5. Pemberdayaan Industri
dengan berbasis smart
• Jenis Industri industrial dan berwawasan
• Persebaran Industri Analisis
 Jarak ke Pusat Kota dan lingkungan untuk mencapai
Permukiman
Klaster kesejahteraan masyarakat”
• Sarana dan Prasarana Industri Industri

Input-Proses-Output Industri
 Sub Sistem Input
Modal Analisis Struktur
• Nilai Investasi Ruang Industri
Ketersediaan Lahan Industri
• Peta Pola Ruang (Peruntukan
Industri)
Energi Misi
• Persebaran Pembangkit Listrik Analisis Linkage 1. Meningkatkan
• Sistem Penyediaan Listrik pertumbuhan ekonomi
 Sub Sistem Proses
System
Analisis daerah
Tenaga Kerja
• Jumlah,asal,pendapatan Sub Sistem 2. Mengembangkan
Teknologi Industri industry yang berbasis
• Jenis teknologi Analisis Industri smart industrial
Sarana dan Prasarana
Hijau 3. Mewujudkan industry
• Jenis,lokasi,jumlah sarpras
Industri yang berwawasan
 Sub Sistem Output lingkungan
Produk
• Jenis,jumlah Analisis
Limbah Kelembagaan
• Jenis sistem
penampungan,pengelolaan
Pemasaran
• Sistem Distribusi,harga
produk,lokasi pasar
Kelembagaan

• Jenis Kelembagaan
• Peran dan Fungsi
• Struktur Kelembagaan
• Hubungan antara lembaga
KRITERIA LOGIC MODEL SEKTOR INDUSTRI

Proses Output Outcome


Kriteria SWOT: Indikator program 1 (Industri unggulan):
• Kekurangan 1. Memenuhi kebutuhan dalam kabupaten dan substitusi
indikator:
• Kelemahan impor 1. Peningkatan penyerapan tenaga kerja
• Peluang 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan tenaga 2. Peningkatan kualitas lingkungan
• Ancaman kerja 3. Terwujudnya kemajuan teknologi
Kriteria konten : 3. Memiliki daya saing daerah industri
• Ada perencanaan, dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan 4. Memiliki nilai tambah yang tumbuh progresif di dalam
pemantauan/evaluasi kabupaten
• Ada perencanaan, dilaksanakan sesuai dengan rencana namun tidak dilakukan 5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan struktur
pemantauan/evaluasi industri
6. Memiliki keunggulan komparatif
Kriteria Analisis Shift share: Indikator Program 2 :
1. Jika nilai komponen pergeseran proporsional sektor >0, sektor mengalami pertumbuhan 1. Peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan
cepat berpengaruh positif kepada perekonomian daerah, begitu juga sebaliknya. 2. Peningkatan kontribusi investasi sektor industri pengolahan
2. Jika nilai komponen pergeseran diferensial sektor <0, keunggulan kom paratif sektor 3. Penumbuhan kawasan industri
tersebut meningkat dalam perekonomian yang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. 4. Pembangunan Sentra IKM baru
5. Pemanfaatan potensi bahan baku, penyerapan tenaga kerja,
Pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kreativitas
Kriteria Analisis Growth share: Indikator Program 3 “Pembangunan Sumber Daya Industri”
1.Mengetahui setor industri yang memiliki potensi dilakukan ekspor ke wilayah lain. 1. Pengembangan SDM
2.Mengetahui tingkat pertumbuhan sektor industri tiap tahunnya. 2. Pemanfaatan SDA
3.Mengetahui sektor industri yang berpotensi untuk di kembangkan 3. Pengembangan teknologi
4.Mengetahui sektor industri yang berpengaruh terhadap perekonomian regional 4. Pengembangan inovasi dan kreativitas
5. Dukungan pembiayaan
Kriteris LQ: Indikator Program 4 :
1. SLQ>1 dan DLQ>1 = industri unggulan 1. Peruntukan lahan industri sesuai tata ruang
2. SLQ>1 dan DLQ<1 = inudtsri prospektif 2. Jaringan energi yang terbarukan
3. SLQ<1 dan DLQ>1 = industri andalan 3. Jaringan telekomunikasi melayani seluruh wilayah
4. SLQ<1 dan DLQ<1 = industri tertinggal industri
4. Jaringan sumber daya air tercukupi
Kriteria Klaster Indus : kondisi dan keterkaitan Industri Inti, Industri Pemasok, Pembeli, 5. Sistem sanitasi yang berwawasan lingkungan
Industri Pendukung, Industri Terkait, Lembaga/Institusi pendukung Indikator Programaksesibilitas
6. Kemudahan 5 Pemberdayaan Industri:
jaringan transportasi
Kriteria strukrur ruang industri : 1. IKM yang berdaya saing
• Rencana Tata Ruang Industri 2. Peningkatan penyerapan jumlah tenaga kerja lokal
• Sarana dan Prasarana Industri 3. Peningkatanan keberadaan jumlah industri
4. IKM yang berperan signifikan dalam penguatan struktur
Kriteria Analisis Linkage System industri nasional
• Peningkatan output 5. IKM yang berperan dalam pengentasan kemiskinan dan
• Total output perluasan kesempatan kerja
6. Ikm yang menghasilkan barang/jasa untuk ekspor
Kriteria industri hijau : 7. Terwujudnya pengamanan pasar domestik dengan
• Sistem Pengelolaan Limbah mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan
meningkatkan nilai tambah di dalam negeri
Kriteria Analisis Kelembagaan: 8. Terwujudnya struktur industri yang kuat dengan cara
•Meningkatnya pratisipasi masyrakat dalam kelembagaan industri di Gresik meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku,
•Meningkatnya kualitas SDM terkait dengan pemahaman pentingnya adanya kelembagaan komponen, teknologi dan SDM dari dalam negeri.
•Peningkatan kinerja pemerintah daerah terkait dengan bidang keindustrian
•Meningkatnya peran kelembagaan dalam masyrakat terkait dengan kelembagaan industri Indikator misi:
1. Industri unggulan yang berkontribusi pada PDRB
Kriteria Analisis Sub Sistem Industri 2. Menciptakan ekosistem digital dengan
• Bahan baku, teknologi pengelolaan, dan sumber energi memamerkan kapasitas, fasilitas, produk terbaik
• Sarana dan prasarana, tenaga kerja, pendapatan & ekosistem perusahaan, serta menampilkan
• Hasil produksi, proses pemasaran, proses penanganan limbah berbagai kemajuan teknologi industri yang
• Sistem kelembagaan dan modal produksi
dimiliki
3. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya alam secara berkelanjutan serta
melakukan pengelolaan limbah industri secara 3R
agar tidak mencemari lingkungan

Anda mungkin juga menyukai