Anda di halaman 1dari 3

LOGIC MODEL KRITERIA & INDIKATOR

PWK.

Ratna Shafa A.D.


185060600111039

MATA KULIAH

EVALUASI
PERENCANAAN
D LOGIC
MODEL
INDUSTRI
GRESIK
LOGIC MODEL SEKTOR INDUSTRI KABUPATEN GRESIK

Input Proses Output Outcome

Kebijakan Analisis “mewujudkan industri di


Konten Program
• RTRW Provinsi Jawa Timur
1. Penetapan,Sasaran,dan Kabupaten Gresik yang
• RTRW Kabupaten Gresik Analisis
• RPJMD Kabupaten Gresik Potensi Program Pengembangan mampu memacu perekonomian
• RIPI Nasional
• Analisis Shift- dan Industri Prioritas daerah dengan berbasis smart
• RIPI Daerah
Share Masalah 2. Pengembangan industrial dan berwawasan
Perekonomian • Analisis
Perwilayahan Industri lingkungan untuk mencapai
• PDRB Industri Jawa Timur Growth- Share
• PDRB Industri Kab. Gresik 3. Pembangunan Sumber Daya kesejahteraan masyarakat”
• Analisis LQ
Analisis Industri
Kondisi Fisik Industri SWOT
• Jumlah Industri
4. Pembangunan Sarana dan
• Jenis Industri
Analisis Prasarana
• Persebaran Industri Klaster
 Jarak ke Pusat Kota Industri 5. Pemberdayaan Industri
dan Permukiman
• Sarana dan Prasarana Industri
Input-Proses-Output Industri Analisis Struktur
 Sub Sistem Input Ruang Industri
Modal
• Nilai Investasi
Ketersediaan Lahan Industri Misi
• Peta Pola Ruang (Peruntukan Analisis Linkage 1. Meningkatkan pertumbuhan
Industri) Analisis System
Energi ekonomi daerah
• Persebaran Pembangkit Listrik Sub Sistem 2. Mengembangkan industry
• Sistem Penyediaan Listrik Industri yang berbasis smart
 Sub Sistem Proses Analisis Industri
Tenaga Kerja Hijau industrial
• Jumlah,asal,pendapatan
Teknologi 3. Mewujudkan industry yang
• Jenis teknologi
Analisis berwawasan lingkungan
Sarana dan Prasarana
• Jenis,lokasi,jumlah sarpras Kelembagaan
Industri
 Sub Sistem Output
Produk
• Jenis,jumlah
Limbah
• Jenis sistem
penampungan,pengelolaan
Pemasaran
• Sistem Distribusi,harga
produk,lokasi pasar

Kelembagaan

• Jenis Kelembagaan
• Peran dan Fungsi KRITERIA DI HALAMAN
• Struktur Kelembagaan
• Hubungan antara lembaga SELANJUTNYA
KRITERIA

Proses Output Outcome


Kriteria SWOT: Indikator program 1 (Industri unggulan):
• Kekurangan indikator:
1. Memenuhi kebutuhan dalam kabupaten dan substitusi impor
• Kelemahan 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan tenaga kerja 1. Peningkatan penyerapan
• Peluang
• Ancaman
3. Memiliki daya saing daerah tenaga kerja
4. Memiliki nilai tambah yang tumbuh progresif di dalam kabupaten
Kriteria konten : 5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan struktur industri
2. Peningkatan kualitas
• Ada perencanaan, dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan 6. Memiliki keunggulan komparatif lingkungan
pemantauan/evaluasi
• Ada perencanaan, dilaksanakan sesuai dengan rencana namun tidak dilakukan
3. Terwujudnya kemajuan
Indikator Program 2 :
pemantauan/evaluasi teknologi industri
1. Peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan
Kriteria Analisis Shift share: 2. Peningkatan kontribusi investasi sektor industri pengolahan
1. Jika nilai komponen pergeseran proporsional sektor >0, sektor mengalami pertumbuhan 3. Penumbuhan kawasan industri
cepat berpengaruh positif kepada perekonomian daerah, begitu juga sebaliknya. 4. Pembangunan Sentra IKM baru
2. Jika nilai komponen pergeseran diferensial sektor <0, keunggulan kom paratif sektor 5. Pemanfaatan potensi bahan baku, penyerapan tenaga kerja, Pemanfaatan teknologi,
tersebut meningkat dalam perekonomian yang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. inovasi, dan kreativitas

Kriteria Analisis Growth share: Indikator Program 3 “Pembangunan Sumber Daya Industri”
1.Mengetahui setor industri yang memiliki potensi dilakukan ekspor ke wilayah lain. 1. Pengembangan SDM
2.Mengetahui tingkat pertumbuhan sektor industri tiap tahunnya. 2. Pemanfaatan SDA
3.Mengetahui sektor industri yang berpotensi untuk di kembangkan 3. Pengembangan teknologi
4.Mengetahui sektor industri yang berpengaruh terhadap perekonomian regional 4. Pengembangan inovasi dan kreativitas
5. Dukungan pembiayaan
Kriteris LQ:
1. SLQ>1 dan DLQ>1 = industri unggulan Indikator Program 4 :
2. SLQ>1 dan DLQ<1 = inudtsri prospektif 1. Peruntukan lahan industri sesuai tata ruang
3. SLQ<1 dan DLQ>1 = industri andalan 2. Jaringan energi yang terbarukan
4. SLQ<1 dan DLQ<1 = industri tertinggal 3. Jaringan telekomunikasi melayani seluruh wilayah industri
4. Jaringan sumber daya air tercukupi
Kriteria Klaster Indus : kondisi dan keterkaitan Industri Inti, Industri Pemasok, Pembeli, Industri 5. Sistem sanitasi yang berwawasan lingkungan
Pendukung, Industri Terkait, Lembaga/Institusi pendukung 6. Kemudahan aksesibilitas jaringan transportasi
Kriteria strukrur ruang industri : Indikator Program 5 Pemberdayaan Industri:
• Rencana Tata Ruang Industri 1. IKM yang berdaya saing
• Sarana dan Prasarana Industri 2. Peningkatan penyerapan jumlah tenaga kerja lokal
Kriteria industri hijau : 3. Peningkatanan keberadaan jumlah industri
• Sistem Pengelolaan Limbah 4. IKM yang berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional
5. IKM yang berperan dalam pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
Kriteria Analisis Linkage System 6. Ikm yang menghasilkan barang/jasa untuk ekspor
• Peningkatan output 7. Terwujudnya pengamanan pasar domestik dengan mengurangi ketergantungan
• Total output kepada produk impor, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri
Kriteria Analisis Kelembagaan: 8. Terwujudnya struktur industri yang kuat dengan cara meningkatkan penggunaan
•Meningkatnya pratisipasi masyrakat dalam kelembagaan industri di Gresik barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan SDM dari dalam negeri.
•Meningkatnya kualitas SDM terkait dengan pemahaman pentingnya adanya kelembagaan Indikator misi:
•Peningkatan kinerja pemerintah daerah terkait dengan bidang keindustrian 1. Industri unggulan yang berkontribusi pada PDRB
•Meningkatnya peran kelembagaan dalam masyrakat terkait dengan kelembagaan industri 2. Menciptakan ekosistem digital dengan memamerkan kapasitas, fasilitas, produk
terbaik & ekosistem perusahaan, serta menampilkan berbagai kemajuan teknologi
Kriteria Analisis Sub Sistem Industri industri yang dimiliki
• Bahan baku, teknologi pengelolaan, dan sumber energi 3. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam secara
• Sarana dan prasarana, tenaga kerja, pendapatan berkelanjutan serta melakukan pengelolaan limbah industri secara 3R agar tidak
• Hasil produksi, proses pemasaran, proses penanganan limbah mencemari lingkungan
• Sistem kelembagaan dan modal produksi

Anda mungkin juga menyukai