Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan yang mengalami iklim tropis setiap
tahunnya sehingga terdapat berbagai macam ekosistem tumbuhan. Oleh karena itu
negara Indonesia disebut negara megabiodiversitas. Keanekaragaman hayati ini
memiliki peran penting bagi kesejahteraan manusia karena kaya akan sumber
senyawa-senyawa organik bahan alam yang memiliki aktifitas biologi serta manfaat
yang beragam. Senyawa kimia yang dihasilkan tersebut dikenal dengan metabolit
sekunder. Umumnya senyawa kimia ini berupa berupa seperti alkaloid, flavonoid,
fenolik, terpenoid, steroid, dan lain-lain yang memiliki aktivitas biologis yang
beragam. Hal ini mendorong para ahli kimia untuk mengisolasi zat aktif biologis
yang terdapat dalam tanaman. Diharapkan nantinya dapat menghasilkan berbagai zat
kimia yang dapat digunakan sebagai obat, baik untuk kesehatan manusia (Ihsany dan
Ersan, 2018: 96-97).
Keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia sebagai salah satu nikmat
yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, merupakan nikmat yang besar sehingga
kita dapat menikmati nikmat tersebut. Sebagai muslim yang beriman, kita patut
bersyukur dan memanfaatkannya dengan baik, hewan serta tumbuhan yang telah
diciptakannya memiliki bentuk, ciri khas serta berbeda-beda tingkat kelebihan dan
kekurangannya. Semua itu tumbuh dalam keadaan baik dan diperoleh dengan baik
dan gratis. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Asy-Syu’ara yaitu:

1
2

‫َكۡك َكٍو يكِكۡوْا ِرَكى َأوكۡوِر َكٍو َكۢنَكۡوَكا ِريَكا ِرن َِّل َكۡوٖ َكِريٍم َكِريٍم‬

Terjemahnya:
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami
tumbuhkan di bumi ini berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik” (QS.
Asy-syu’ara: 7).
Berdasarkan ayat tersebut, dijelaskan bahwa tumbuhan yang baik adalah
tumbuhan yang subur. Allah SWT menumbuhkan bermacam-macam tumbuhan yang
baik untuk mahluk-Nya yaitu tumbuhan yang bermanfaat. Manfaat tumbuhan salah
satunya digunakan sebagai obat (Rahmawati, 2015: 1-2).
Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat adalah tanaman mangga
terutama pada daunnya. Daun mangga (Mangifera indika L.) merupakan tanaman
yang berpotensi sebagai obat herbal karena mengandung senyawa metabolit sekunder.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap daun mangga (Mangifera indika
L.) yaitu daun mangga (Mangifera indika L.) sebagai antioksidan, daun mangga
(Mangifera indika L.) sebagai antimikroba dan daun mangga (Mangifera indika L.)
sebagai antitumor. Selain flavonoid, daun mangga (Mangifera indika L.) juga
mengandung senyawa saponin, tanin galat, tanin tanin katekat, steroid atau tripenoid

(Ningsih, dkk., 2017: 62).


Salah satu cara untuk mendapatkan manfaat dari kandungan bahan alam yaitu
dengan mengambil sari atau memisahkan kandungan senyawa aktif yang terkandung
dalam tanaman tersebut. Cara yang paling umum digunakan untuk mendapatkan sari
atau kandungan senyawa aktif pada suatu tanaman biasanya dilakukan dengan teknik
ekstraksi. Teknik ekstraksi senyawa aktif bahan alam yang biasanya digunakan antara
lain maserasi, perkolasi, infudasi, dan sokletasi. Selanjutnya ekstrak yang dihasilkan
dapat dipisahkan lagi menjadi fraksi-fraksinya dengan menggunakan metode
3

kromatografi. Metode kromatografi yang biasa digunakan yaitu kromatografi lapis


tipis, kromatografi kolom gravitasi, kromatron, kromatografi kolom vakum
(Sudarwati dan Fernanda, 2019: 19).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan percobaan fraksinasi
awal kromatografi kolom cair vakum (KKCV) dengan tujuan untuk memisahkan
komponen-komponen kimia yang terdapat dalam ekstrak daun mangga (Mangifera

indika L.) dengan kromatografi kolom cair vakum (KKCV).


B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memisahkan komponen-komponen kimia yang terdapat
dalam ekstrak daun mangga (Mangifera indika L.)?
2. Berapa fraksi yang diperoleh dari hasil pemisahan kromatografi kolom cair
vakum (KKCV)?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini yaitu adalah sebagai berikut:
1. Memisahkan komponen-komponen kimia yang terdapat dalam ekstrak daun
mangga (Mangifera indika L.).
2. Mengetahui fraksi yang diperoleh dari hasil pemisahan kromatografi kolom
cair vakum (KKCV).

Anda mungkin juga menyukai